Anda di halaman 1dari 24

Ns. Armi, S.Kep., M.Kep.

 Kantung atau dilatasi lokal yang menyerang


arteri, yg terbentuk dititik lemah pembuluh
darah
 Penyakit yang serius karena dapat
menyebabkan ruptur dan mengakibatkan
perdarahan dan kematian
 Aneurisma Sakular atau fusiform : aneurisma
mirip kantong menonjol dan berhubungan
dgn dinding arteri melalui leher yg sempit.
Apabila segmen arteri mengalami dilatasi
maka terjadi aneurisma fusiform
 Aneurisma mikotik : aneurisma yg
disebabkan oleh infeksi lokal. Aneurisma
jenis ini jarang ditemukan
 Aneurisma Palsu : akumulasi darah
ekstravaskuler disertai disrupsi dari ketiga
lapisan dinding arteri. Dinding dari aneurisma
palsu adalah trombus dan jaringan yg
berdekatan
 Aneurisma aorta torakalis
 Aneurisma aorta abdominal
 Aneurisma intrakranial
 Aneurisma orta torakalis adalah pelebaran
atau dilatasi pembuluh darah aorta yg
biasanya menyerang aorta torasika
desendens dibawah arteri subklavia kiri, aorta
asendens diatas katup aorta, dan arkus aorta
 Aorta desendens paling sering terserang
 Pelebaran aorta terjadi karena kelainan fungsi
katup antara jantung dan aorta, sehingga
saat katup menutup darah kembali merembes
kejantung
 Aneurisma aorta torakalis disebabkan oleh
aterosklerosis
 Terjadi pada pria usia 40 dan 70 tahun
 Biasanya tidak menunjukkan gejala
 Pada beberapa kasus nyeri pada punggung
sebelah atas
 Nyeri terasa pada saat penderita berbaring,
terlentang, batuk dan bunyi mengi
 Dipsnea akibat desakan kantung terhadap
trakhea, bronkus, atau paru yg menyebabkan
batuk kering, serak, ngorok, suara lemah
atau hilang sama sekali akibat tekanan
terhadap saraf laringeus rekurens
 Batuk berdarah karena tekanan atau erosi
pada pipa udara
 Kesulitan menelan karena penekanan
terhadap kerongkongan
 Suara menjadi serak karena penekanan pada
pita suara
 CT- Scan, MRI atau USG transesofageal
digunakan untuk menentukan ukuran yg
pasti dari aneurisma
 Aortografi biasanya digunakan untuk
membantu menentukan jenis pembedahan yg
perlu dilakukan
 Aneurisma yg biasanya menyerang mulai dari
bawah arteri renalis dan meluas ke bifurkasio
aorta, kadang-kadang melibatkan arteri
illiaka
 Aneurisma ini sering terjadi pada penderita
hipertensi
 Penyebab pasti belum diketahui
 Aterosklerosis dan hipertensi
 Infeksi kelainan bawaan pada jaringan ikat yg
membentuk dinding arteri
 Pecahnya aneurisma yg menyebabkan
perdarahan hebat ke dalam rongga perut
 Nyeri punggung atau nyeri abdomen berat
menetap ataupun hilang timbul, terlokalisasi
di abdomen tengah atau bawah disebelah kiri
garis tengah
 Nyeri pinggang karena tekanan ke saraf
lumbal
 Aneurisma intrakranial adalah dilatasi dinding
arteri serebral yg berkembang sebagai hasil
dari kelemahan dinding arteri
 Tidak diketahui
 Arterosklerosis
 Kongenital atau keturunan
 Penyakit vaskular hipertensi
 Trauma kepala
 Pertambahan usia
 Terjadi secara tiba-tiba
 Tidak selalu disertai sakit kepala berat
 Sering kehilangan kesadaran
 Nyeri dan kaku leher bagian belakang dan
medula spinalis akibat adanya iritasi
meningen
 Gangguan penglihatan karena pada saat
terjadi aneurisma berdekatan dengan saraf
okulomotorius
 Dapat terjadi tinitus, pusing, dan hemiparesis
 Tirah baring untuk mencegah agitasi dan
stress
 Penatalaksanaan spasme vaskuler dan
pembedahan atau pengobatan medis untuk
mencegah perdarahan ulang
 Perdarahan ulang
 Hidrosefalus akut
 Kejang
 Peningkatan tekanan intrakranial
 Hipertensi sistemik
 Vasospasme
 Pengkajian : KU ; kesadaran, status gizi, TB,
BB, suhu, tekanan darah, nadi dan respirasi
 Pemeriksaan sistemik
1. Kepala
2. Leher
3. Dada
4. Genetalia
5. Ekstremitas atas dan bawah
 Pemeriksaan CT Scan : fungsi lumbal yg
menunjukkan adanya darah dalam cairan
 Angiografi serebral : menunjukkan lokasi dan
ukuran aneurisma
 Kaji sistem neurologik : reaksi pupil, fungsi
sensorik dan motorik, defisit saraf kranial,
kesukaran bicara, gangguan penglihatan atau
penurunan neurologi dan sakit kepala
 Perubahan perfusi serebral b.d perdarahan
dari aneurisma
 Perubahan sensori atau persepsi b.d
pembatasan kewaspadaan subarachnoid
 Ansietas b.d penyakitnya atau hambatan pada
subarakhnoid
 Kaji penurunan neurologi, peningkatan TIK
dan vasospasme
 Observasi TD, denyut nadi setiap satu jam
sekali
 Kaji respon pupil dan fungsi motorik
 Pantau status respiratorik karena adanya
penurunan tekanan O2
 Berikan lingkungan yg tidak menstimulasi
terjadinya TIK dan perdarahan
 Anjurkan untuk tirah baring
 Tinggikan tempat tidur bagian kepala dengan
ketinggian sedang

Anda mungkin juga menyukai