Anda di halaman 1dari 23

Pembimbing: dr. Mega Prayoga, Sp.

NEURITIS OPTIK
SKDI
DEFINISI

Merupakan peradangan saraf optik dengan


gejala penglihatan mendadak turun dan saraf
yang sakit
EPIDEMIOLOGI

Perempuan Riwayat
Usia 20-40 Multiple
tahun Sclerosis

Ras
Kaukasian
KLASIFIKASI

Intraokular

Retrobulbar
MANIFESTASI KLINIS

Gejala neuritis optik


Hilangnya penglihatan
biasanya monokular,
tiba-tiba selama
namun dapat mengenai Nyeri pada mata
beberapa jam sampai
kedua mata terutama
beberapa hari
pada anak-anak

Defek pupil aferen Defek lapang pandang Buta warna


MANIFESTASI KLINIS

Defek pupil aferen


Kehilangan relatif tetap bertahan
Desaturasi warna,
penglihatan secara pada 25% pasien dua
terutama warna merah
persisten tahun setelah gejala
awal

Diskus optik terlihat


mengecil dan pucat,
Fenomena Uhthoff
terutama didaerah
temporal
Swinging light test
( Marcus-Gunn Pupil)
Adanya defek pupil aferen ini ditunjukkan dengan
pemeriksaan swinging light test (Marcus-Gunn pupil). Marcus-
Gunn positif ialah apabila pada mata yang sehat diberi cahaya,
maka terjadi miosis pada kedua mata. Namun bila cahaya
dipindahkan pada mata yang sakit, maka kedua pupil akan
melebar.
DIAGNOSIS

Pasien mengeluh adanya pandangan berkabut


atau visus yang kabur, kesulitan membaca,
adanya bintik buta, perbedaan subjektif pada
terangnya cahaya, persepsi warna yang Terdapat riwayat demam atau imunisasi
terganggu, hilangnya persepsi dalam atau sebelumnya pada anak akan mendukung
kaburnya visus untuk sementara. Pada anak, diagnosis. Pada orang dewasa, terdapat faktor
biasanya gejala penurunan ketajaman risiko sklerosis multipel yang lebih besar.
penglihatan mendadak mengenai kedua mata.
Sedangkan pada orang dewasa, neuritis optik
seringkali unilateral.

Rasa sakit pada mata, terutama ketika mata


bergerak.
DIAGNOSIS

Pemeriksaan lapang pandang. Tipe-


tipe gangguan lapang pandang
dapat berupa: skotoma sentrosecal,
Pemeriksaan visus. Hilangnya visus
kerusakan gelendong saraf
dapat ringan (≥ 20 / 30), sedang (≥ 20
parasentral, kerusakan gelendong
/ 60), maupun berat (≤ 20 / 70).
saraf yang meluas ke perifer,
kerusakan gelendong saraf yang
melibatkan fiksasi dan perifer saja.

Refleks pupil. Defek aferen pupil


terlihat dengan refleks cahaya
Penglihatan warna.
langsung yang menurun atau
hilang.
DIAGNOSIS

Papillitis (hiperemia and edema). Retrobulbar neuritis(normal disc). - 60%


Pemeriksaan funduskopi pada papilitis pasien dengan neuritis retrobulbar memiliki
terlihat gambaran hiperemia danedema gambaran funduskopi yang normal. Hal ini
diskus optik sehingga membuat batas menyebabkan adanya suatu istilah “The
diskus tidak jelas. Pada papil terlihat patient sees nothing and the doctor sees
perdarahan, eksudat star figure yang nothing”. Namun apabila prosesnya sangat
menyebar dari papil ke makula, dengan destruktif, dapat berakhir sebagai optik
perubahan pada pembuluh darah retina dan atrofi dan papil menjadi pucat, tak berbatas
arteri menciut dengan vena yang melebar. tegas, dan matanya buta.
Kadang-kadang terlihat edema papil yang
besar yang menyebar ke retina. Edema
papil tidak melebihi 2-3 dioptri.
DIAGNOSIS

Pungsi lumbal dan


pemeriksaan darah
MRI (Dilakukan untuk melihat
adanya proses infeksi atau
inflamasi)

Visually evoked response


(VER) terganggu dan
Slit lamp (Adanya sel menunjukan penurunan
radang pada vitreous) amplitude dan
perlambatan waktu
transmisi
PENATALAKSANAAN

Kortikosteroid Antibiotik

Vasodilatasi Vitamin
PENATALAKSANAAN

(Pasien tanpa riwayat Multiple Sclerosis atau


Neuritis optikus). Dari hasil MRI bila terdapat
minimum 1 lesi demielinasi tipikal :
• 3 hari pertama diberikan Methylprednisolone
1mg/kg/hari i.v
• 11 hari setelahnya dilanjutkan dengan Prednisolone
1mg/kg/hari oral
• Tapering off dengan cara 20 mg prednisone oral untuk
hari pertama ( hari ke 15 sejak pemberian obat ) dan 10
mg prednisone oral pada hari ke 2 sampai ke 4
• Dapat diberikan Ranitidine 150 mg oral untuk profilaksis
gastritis
PENATALAKSANAAN

(Pasien tanpa riwayat Multiple Sclerosis


atau Neuritis optikus). Dari hasil MRI
bila 2 atau lebih lesi demielinasi :
• Menggunakan regimen yang sama dengan yang
di atas
• Merujukan pasien ke spesialis neurologi untuk
terapi interferon β-1α selama 28 hari
• Tidak menggunakan oral prednisolone sebagai
terapi primer karena dapat meningkatkan resiko
rekuren atau kekambuhan
PENATALAKSANAAN

(Pasien tanpa riwayat Multiple Sclerosis


atau Neuritis optikus). Dengan tidak ada
lesi demielinasi dari hasil MRI :
• Risiko terjadi MS rendah, kemungkinan terjadi
sekitar 22% setelah 10 tahun kemudian
• Intravena steroid dapat digunakan untuk
mempercepatkan pemulihan visual
• Biasanya tidak dianjurkan untuk terapi kecuali
muncul gangguan visual pada mata kontralateral
• MRI lagi dalam 1 tahun kemudian
PENATALAKSANAAN

Pasien dengan riwayat Multiple


sclerosis atau Neuritis optikus :
• Observasi
• Memeriksa pasien pada minggu ke 4-6
setelah muncul gejala dan pemeriksaan ulang
tiap 3-6 bulan kemudian
• Pasien yang berisiko tinggi MS atau
demielinisasi sistem saraf pusat dari hasil
MRI sebaiknya dirujuk ke spesialis neurologi
untuk evaluasi dan terapi lanjutan.
PROGNOSIS

Penyembuhan pada neuritis optik


berjalan secara bertahap. Pada banyak
pasien neuritis optik, fungsi visual mulai Penglihatan akhir pada pasien yang
membaik 1 minggu sampai 3 minggu mengalami neuritis optik dengan
setelah onset penyakit walau tanpa sklerosis multiple lebih buruk dibanding
pengobatan. Namun sisa defisit dalam dengan pasien neuritis optik idiopatik.
penglihatan warna, kontras, serta
sensitivitas adalah hal yang umum.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai