Anda di halaman 1dari 21

By: Endang Zulaicha S., S.Kp, M.Kep.

PENGERTIAN

 Pengkajian nutrisi meliputi pengumpulan


informasi tentang status nutrisi dan masalah
kebutuhan nutrisi. Komponen pengkajian
nutrisi terdiri dari pemeriksaan antropometrik,
pemeriksaan biokimia, pemeriksaan klinis, dan
riwayat diet.
TUJUAN
 Mengidentifikasi defisiensi nutrisi dan
pengaruhnya
 Mengumpulkan informasi khusus untuk membuat
rencana asuhan keperawatan tentang nutrisi
 Menilai efektifitas askep & kemungkinan
memodifikasi
 Mengidentifikasi adanya kelebihan nutrisi
 Mengidentifikasi kebutuhan nutrisi klien
KOMPONEN PENGKAJIAN NUTRISI
A. ANTROPOMETRI
tentang ukuran, berat badan dan proporsi
tubuh manusia.
Meliputi tinggi badan, berat badan, tebal
lipatan kulit dan lengan.
Tujuan: untuk mengevaluasi pertumbuhan,
mengkaji status nutrisi dan ketersediaan
energi pada tubuh.
.

Identifikasi masalah nutrisi:


 Tinggi badan
 Berat badan
 Body mass index
 Lipatan trisep, LLA, dan LOLA
Berat Badan Ideal (BBI)
 Adalah BB untuk TB tertentu yang secara
statistik dianggap paling tepat untuk menjamin
kesehatan dan umur panjang.
 Penilaian BBI : TB – 100 + (10% TB – 100)
 BB batas normal : BBI + 10%
 Kurang nutrisi : BB 20% lebih rendah BBI
 Kelebihan nutrisi : BB 20% diatas BBI
BMI(Body Mass Index) /IMT
IMT = BB(kg)/(TB(m))2
Klasifikasi nilai IMT : IMT Status Gizi
Kategori < 17.0 Gizi Kurang (Sangat Kurus)
17.0 - 18.5 Gizi Kurang (Kurus)
18.5 – 22,9 Gizi Baik (Normal)
23.0 – 24.9 Over weigh (Gemuk)
25-29,9 Obesitas I
>30 Obesitas II
.
Tebal Lipatan Kulit
 Cara menentukan presentase lemak pada tubuh :
jaringan subkutan, masa otot dan status kalori.
 Tempat pengukuran : trisep skinfold (TSF),
subskapula, suprailiaka
 Cara : lengan tidak dominan, TSF diukur pada
titik tengah lengan atas antara processus
acromion – olecranon anjurkan pasien untuk
rilex. Alat: kaliper
 TSF lebih dari 15 mm (pria)
 TSF lebih dari 25 mm (wanita)
.
Lingkar Tubuh : kepala, dada, lengan atas
bagian tengah, otot lengan atas bagian tengah.
Pengkajian tumbang bayi : lingkar dada,
kepala.
LLA dan LOLA
LLA menggunakan alat ukur: metlin
Normal pria 25,3 cm dan wanita 23,3 cm
B. BIOCHEMICAL
 Umumnya digunakan nilai-nilai biokimia seperti :
kadar limposit, serum albumin, zat besi. Serum
transferin, kreatinin, hemoglobin, hematokrit,
keseimbangan nitrogen dan tes antigen kulit .
 Resiko status nutrisi kurang bila lab. ada penurunan
nilai limposit, serum albumin < 3,5 gram/ dl dan
peningkatan atau penurunan kadar kolesterol
 Serum albumin < 3,4 gr/ dl perlu adanya pem lain.
Bila lebih rendah 2,5 gr/ dl adanya deplesi protein.
.
Keseimbangan Nilai Nitrogen
 Guna: menentukan kadar pemecahan protein
dalam tubuh.
 Keadaan normal: tbh mendapat nitrogen dari
makanan dan mengeluarkan lewat urin, keringat
dan feses.
 Protein (-): ketika katabolisme protein melebihi
pemasukan melalui makanan yang dikonsumsi
setiap hari. Terjadi pada: stress berat, malnutrisi.
 Protein (+): anabolisme, proses tumbang pada
bayi, anak-anak dan remaja. Terjadi pada : hamil,
proses penyembuhan luka.
.
Hemoglobin dan Hemotokrit
 Kurang Hb, Ht : defisiensi bahan nutrisi, bila
pasien malnutrisi berat.
 Penurunan Hb, Ht: defisiensi Zat Besi, Vit.
B12, asam folat dan piridoksin, kehilangan
darah kronis, overdehidrasi.
 Peningkatan Hb, Ht: dehidrasi, anoksia kronik,
polisitemia dan tumor.
 Hb normal laki2 14-17gr/dl, wanita 12-14 gr/dl
 Ht normal laki-laki 40-54 %, wanita 37-47 %
CLINICAL SIGN

 Pemeriksaan fisik pada pasien yang


berhubungan dengan adanya mal nutrisi,
prinsip: head to toe/ cephalo caudal.
DIETARY HISTORY
Mengkaji riwayat diet meliputi:
a. Feed recall 24 jam: pola, jenis dan frekuensi
makanan yang dikonsumsi dalam 24 jam
b. Alergi, kegemaran, intoleransi terhadap
makanan
c. Faktor yang mempengaruhi pola makan
PENGKAJIAN KHUSUS
1. Riwayat makanan (pola makan,tipe makanan
yang di hindari, makanan yang lebih disukai,
perencanaan jenis makanan selanjutnya)
2. Kemampuan makan
3. Pengetahuan tentang nutrisi
4. Nafsu makan, jumlah asupan
5. Tingkat aktivitas
6. Konsumsi obat
7. Penampilan fisik
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan, b.d.:
 Peningkatan kebutuhan kalori dan kesulitan mencerna kronis akibat
infeksi, luka bakar,ataupun kanker
 Status puasa
 Anoreksia
 Muntah
 Alkoholisme
 Penggunaan laksatif berlebihan
 Dispagia akibat kelumpuhan serebral
 Intoleransi laktosa
 Penurunan nafsu makan
 Ekresi berlebihan,baik melalui latihan fisik, muntah, diare, pengeluaran
lainnya
 Kesulitan mengunyah
.
2. Perubahan nutrisi: lebih dari kebutuhan,
b.d.:
 Perubahan pola makan akibat efek obat atau
radiasi
 Penurunan fungsi pengecap atau penciuman
 Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi
 Penurunan kebutuhan metabolisme
 Kelebihan asupan
 Perubahan gaya hidup
INTERVENSI
 Monitor perubahan faktor yang menyebabkan
terjadinya kekurangan kebutuhan nutrisi atau
kelebihannya dan status kebutuhan nutrisi.
 Kurangi faktor yang mempengaruhi perubahan
nutrisi.
 Ajarkan untuk merencanakan makanan
 Kaji tanda vital dan bising usus
 Monitor glukosa,elektrolit,albumin,dan hemoglobin
 Berikan pendidikan tentang cara diet, kebutuhan
kal0ri atau tindakan lainnya.
INTERVENSI
 Mengurangi kondisi atau gejala penyakit yang
menyebabkan penurunan nafsu makan
 Memberikan makanan yang disukai sedikit demi
sedikit tetapi sering dengan memperhatikan jumlah
kalori dan tanpa kontraidinasi
 Menata ruang senyaman mungkin
 Menjaga kebersihan mulut
 Menyediakan makanan yang mudah dicerna
 Pemberian nutrisi oral, ngt, parenteral
EVALUASI
 Evaluasi terhadap masalah kebutuhan nutrisi secara
umum dapat dinilai dari adanya kemampuan:
 a. Meningkatkan nafsu makan
 b. Terpenuhinya kebutuhan nutrisi
 c. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau
parenteral
.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai