Anda di halaman 1dari 11

1.

Waxing
2. Spruing
3. Investing
4. Pre heating, wax elimination, dan
heating
5. Melting dan Casting
6. Pickling
7. Finishing dan Polishing
Waxing adalah cara pembuatan pola malam (wax pattern)
Cara pembuatan pola malam ada 3 cara :
- Cara langsung (direct)
Cara langsung ini dibuat seluruhnya di dalam mulut
pasien, sehingga tidak memerlukan die.
- Cara tidak langsung
Cara tidak langsung ini pola malam dibuat seluruhnya
pada die, sehingga pembuatannya diluar mulut pasien.
- Cara langsung tidak langsung
Pada cara ini mula-mula sebagian pola malam dibuat di
mulut pasien untuk mendapatkan oklusi yang baik,
kemudian ditransfer ke die, dan dibuat pola malam
sampai selesai, sehingga cara ini dibutuhkan die
Spruing adalah cara pembuatan sprue pin.
Kegunaan sprue pin untuk :
 Pembentukan Sprue di dalam invesmen.
 Pegangan pola malam pada waktu
investing.
Pembuatan sprue pin dapat dibuat dari
bahan :
 Logam
 Inlay casting wax seluruhnya
 Plastik/resin
Diameter sprue pin
Diameter sprue pin tidak ada ketentuan yang pasti, tergantung
besarnya pola malam yang dibuat dan jenis casting machine
Sebagai standar diameter sprue pin sebagai berikut:
 Untuk inlai yang kecil ± 1,3 mm
 Untuk inlai yang besar ± I ,b mm
 Untuk mahkota penuh ± 1,6 mm
 Untuk inlai yang paling besar ± 2,6 mm

Pemasangan sprue pin


Hendaknya pada daerah yang tebal dan jauh dan pinggiran pola
malam. Posisinya pada pola malam dapat tegak atau miring (450)
terhadap permukaan pola malam. Penempatan sprue pin pada
pola malam dengan posisi tegak lurus apabila daerah yang
ditempati cukup ketebalannya. Penempatan sprue pin pada pola
malam dengan posisi miring, apabila daerah yang ditempati sprue
pin pada pola malam tipis.
• Gypsum bonded invesmen materials
Invesmen ini digunakan pada proses casting untuk
pengecoran logam yang titik cairnya kurang dan 1000
°C, sebab apabila logam yang dicor itu Iebih besar
dan 1000° C, maka invesmen akan retak-retak.

• Phospate / sulfate bonded invesment materials


Invesmen ini digunakan pada proses casting untuk
pengecoran logam yang titik cairnya lebih besar dari 1000 0C.

• Silicate bonded invesment materials


Invesment ini digunakan pada proses casting untuk
pengecoran logam yang titik cairnya lebih besar
dari1000 0C.
Preheating pada temperatur kamar sampai 150oC dalam waktu 15 menit di furnace.
Tujuan: agar adonan invesmen betul-betul kering.

Wax elimination dari 150 oC dinaikkan sampai 350 oC dengan perlahan-lahan dalam
waktu 30 menit. Pada temperature 350 oC diperkirakan seluruh malam yang ada di dalam
adonan invesmen sudah hilang tak bersisa >> mold space

Heating yaitu temperatur dinaikkan dan 350 °C sampai 700 °C. Dalam waktu 30 menit.
Tujuan: agar terjadi baik pemuaian invesmen maupun pemuaian mould space dapat
maksimal. Pemanasan hanya sampai 700° C, karena stabilitas bahan invesmen jenis gypsum
bonded invesmen materials diperkirakan dalam keadaan stabil. Selanjutnya pada
temperatur 700 oC didiamkan selama 30 menit, kemudian casting ring diambil dari casting
machine
Macam – macam casting machine
A. Centrifugal casting machine
 Horizontal centrifugal casting machine
Casting machine ini gerakan memutarnya secara horizontal /
mendatar.
 Vertical centrifugal casting machine.
Casting machine ini gerakan memutarnya secara vertical / tegak
lurus (Anusavice, 2003).

B. Air pressure casting machine


Alat casting yang menggunakan tekanan udara. Bekerjanya alat ini
prinsipnya sama dengan bekerjanya alat casting vertikal (vertical
centri fugal casting machine) hanya bedanya vertical casting
machine menggunakan gaya sentritugal, tetapi air pressure casting
machine menggunakan tenaga / tekanan udara

Pada melting (pelelehan) terhadap logam yang akan dicor, dilakukan


dengan alat penyemprot api yang disebut blow pipe atau blow torch.
Hasil casting yang terjadi ada 2 bentuk:
 Bentuknya bersih seperti warna logam sebelum dicor. Hal
ini terjadi apabila logam yang dicor non precius, artinya
logam tersebut tidak mengandung logam mulia sebagai
dasar dan logam campur / aloy. Pada bentuk ini tidak
perlu dilakukan pickling
 Bentuknya berubah menjadi warna hitam dan tidak sama
dengan warna sebelum dicor. Hal ini terjadi apabila
logam campur / aloy yang dicor mengandung bahan
dasar logam mulia, misalnya emas atau perak. Keadaan
ini terjadi karena adanya peristiwa oksidasi pada
permukaan logam cor tersebut. Untuk mengembalikan
warna seperti warna semula dilakukan pickling
Pickling adalah suatu cara penghilangan / pembersihan
oksidasi yang terjadi pada permukaan logam cor yang
mengandung logam mulia dengan larutan pickling.
Larutan pickling ada 2 jenis:
 Larutan asam hidro chlorida (HCl)
 Larutan asam sulfat (H2SO4)

Cara pickling:
Hasil casting logam aloy yang mengandung dasar logam
mulia warnanya hitam diikat dengan benang dan dipanasi
dahulu. Sebelumnya sudah dipersiapkan dahulu salah satu
larutan pickling yang sudah diencerkan. Sesudah panas, hasil
cor dimasukkan ke dalam larutan pickling sebentar sarnpai
warna hilang dan warna semula muncul. Oleh karena larutan
pickling ini sangat toksis, maka untuk menetralisir, hasil cor
dimasukkan ke dalam larutan sodium bicarbonat
Finishing
Finishing adalah suatu cara untuk membentuk hasil casting
menjadi suatu bangunan yang diinginkan dengan jalan
menghilangkan / membuang ekses-ekses pada permukaan hasil
casting dan logam yang tidak berguna. Setelah dilakukan
finishing maka bentuk, misalnya yang berbentuk inlay, full crown
atau bridge work, menjadi baik tetapi masih kasar. Kemudian
dilakukan polishing

Polishing
Polishing adalah suatu cara untuk membuat
suatu bentuk, setelah dilakukan finishing,
menjadi rata, halus dan mengkilap

Anda mungkin juga menyukai