Anda di halaman 1dari 9

RANCANGAN PERCOBAAN

“PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERKECAMBAHAN”

Disusun oleh:
Kelompok 5 (XII A1)
........... (nama + absen)

SMA NEGERI 2 LUMAJANG


Jl. Hos Cokroaminoto ................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume karena adanya penambahan substansi


(bahan dasar) yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali). Sedangkan, perkembangan
adalah proses menuju tercapainya kedewasaan yang tidak dapat diukur. Pertumbuhan
dalam suatu perkecambahan biji dapat langsung diukur apabila tunasnya sudah keluar dan
tumbuh. Sama halnya dengan pertumbuhan, perkembangan juga dapat dilihat dari
tunas/awal, hanya saja tidak diukur melainkan melihat apa saja struktur tubuh kecambah
yang mulai ada dari awal/tunas. Seperti pada awalnya, berkembang batang, akar, dan
sebagainya.
Pertumbuhan dan perkembangan suatu kecambah biji akan selalu berbeda-beda
tergantung media tanam yang dipakai dan unsur-unsur yang terdapat dalam media tanam
tersebut. Media tanam merupakan media/tempat dimana tanaman/biji dapat tumbuh dan
berkembang didalamnya. Contohnya seperti tanah, air, kapas, dan sejenis lainnya.
Kami memilih biji kacang hijau untuk penelitian. Kacang hijau merupakan salah satu
tanaman Leguminosae. Kami memilih kacang hijau karena mudah diperoleh dan proses
perkecambahannya relatif membutuhkan waktu singkat jika dibandingkan dengan biji-biji
besar lainnya. Dan dalam kegiatan penelitian ini, kami menggunakan media kapas dan
tanah untuk perkecambahan biji kacang hijau untuk melihat bagaimana pengaruh media
tanam terhadap pertumbuhan biji.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengaruh perbedaan jenis media terhadap pertumbuhan biji kacang hijau?
2. Mengapa jenis media berpengaruh terhadap pertumbuhan biji kacang hijau?
3. Bagaimana proses pertumbuhan biji kacang hijau terhadap pengaruh jenis media yang
berbeda?
4. Pada media mana yang menyebabkan biji kacang hijau tumbuh lebih cepat?

1.3 Hipotesis
Menurut dugaan kami terhadap percobaan ini, yakni akan terbentuk perbedaan hasil
perkecambahan terhadap media yang digunakannya. Media kapas adalah media yang akan
mempercepat prosesperkecambahan kacang hijau tersebut. Sebab, kapas memiliki daya
serap tinggi terhadap air, sehingga biji dapat dengan mudah mengambil air tersebut. Juga,
kapas memiliki serat-serat halus yang mengakibatkan akar biji dapat menancap dengan
mudah.

1.4 Tujuan Penelitian


- Mengetahui pengaruh jenis media terhadap pertumbuhan biji kacang hijau.
- Mengetahui proses pertumbuhan biji kacang hijau terhadap pengaruh jenis media yang
berbeda
- Mengetahui media yang lebih cepat untuk menumbuhkan biji kacang hijau
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pertumbuhan tanaman (perkecambahan)


Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume secara irreversibel (menuju titik
dan tidak dapat kembali lagi). Pertumbuhan selalu terjadi pada setiap makhluk hidup,baik
hewan,tumbuhan,maupun manusia. Setiap makhluk hidup,selalu mengalami pertumbuhan
baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Pertumbuhan secara kualitatif artinya dari kecil
tumbuh menjadi besar. Adapun pertumbuhan secara kuantitatif,maksudnya tumbuh dar
satu menjadi banyak..
Tanaman yang tumbuh di awali dengan biji yang berkecambah. Biji mengandung
embrio dan cadangan makanan. Cadangan makanan merupakan jaringan yang mengelilingi
embrio yang di namakan endosparma. Jika biji terlempar dari induknya,embrio merupakan
tanaman mini dengan ujung akar dan ujung pucuknya. Embrio tumbuhan dikotil tersusun
atas satu akar muda (radikula),calon pucuk (plumula) atau epikotil,dua daun biji
(kotiledon),dan poros embrio (hipokotil). Keseluruhan biji di lindungi oleh selapis kulit
yang di sebut testa. Pada testa ini di jumpai satu lubang kecil (mikropil) dan satu
lamapang,hilum,yang menandai tempat menempelnya biji pada plasenyta di dinding buah.
Perkecambahan adalah proses keluarnya radikula menembus kulit biji atau proses
munculnya tanaman kecil dari biji. Proses perkecambahan di pengaruhi oleh faktor
lingkungan dan keadaan biji. Faktor lingkungan,yaitu ketersediaan air yang cukup,suhu
yang sesuai,kelembapan dan oksigen. Keadaan biji juga mempengaruhi perkecambahan.
Biji yanh sudah tua dan masak akan dapat berkecambah dengan baik.
Proses perkecambahan memerlukan kadar air yang cukup. Untuk dapat tumbuh
(berkecambah),biji-bijian mutlak memerlukan air. Biji-bijian dapat menyerap air dari
lingkungannya secara imbibisi. Selain ai,faktor cahaya yang cukup dan aliran udara yang
lancar,yang nantinya akan sangat membantu biji untuk bernapas dan memerlukan
metabolisme. Saat berkecambah lingkungan di sekitar biji tidak boleh terlalu lembap atau
banyak mengandung air karena dapat menyebabkan biji tidak dapat bernapas bahkan dapat
menjadi busuk. Apabila faktor-faktor tersebut terpenuhi,biji akan tetap dalam keadaan
dorman. Artinya,biji tetap berada dalam masa tidur yang panjang dan tidak akan
berkecambah.
Berdasarkan letak kotiledon pada saat berkecambah,di kenal dua tipe
perkecambahan,yaitu:
1. Perkecambahan epigel, yaitu perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat
ke atas tanah. Hal ini di sebabkan oleh hipokotil yang tumbuh memanjang ketika
radukila muncul. Akibatnya, plumula dan kotiledon terdorong ke permukaan tanah.
Contohnya : pada perkecambahan kacang hijau (phaseolus radiatus),kacang buncis
(phaseolus vulgaris),dan kacang tanah (arachis hypogaea).
2. Perkecambahan hipogeal,yaitu perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap
tertanam di dalam tanah. Hal ini di sebabkan oleh pertumbuhan memanjang dari epikotil
yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah,
sedangkan kotiledon tetap di dalam tanah. Contohnya : pada perkecambahan kacang
kapri (pisum sativum), jagung (zeamays),dan padi (cryza sativa).
Setelah perkecambahan,tahap selanjutnya adalah pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan pada tumbuhan sebenarmya merupakan pertambahan panjang pada bagian
tertentu,yaitu pada titik tumbuh yang terletak pada ujung akar dan ujung batang ( disebut
titik tumbuh primer). Secara umum,pertumnuhan dan perkembangan pada tumbuhan di
awali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin jantan dan sel
betina. Zigot sebagai hasil pembuahan akan membelah menghasilkan embrio.
Selanjutnya,embrio akan berkecambah menghasilkan individu muda. Dalam
perkecambahan tersebut sel-sel embrio membelah. Proses ini banyak menghasilkan sel
dengan bentuk.letak dan fungsi,struktur,serta susunan biokimia yang berbeda,di sebut
differensiasi. Kumpulan sel yang membentuk embrio ini di sebut jaringan embrional atau
jaringan meristem. Pada saat biji berkecambah jaringan meristem pada embrio terus
tumbuh dan berkembang menghasilkan jaringan-jaringan baru.
Setelah terbentuk tanaman muda,pertumbuhan selanjutnya di tentukan oleh aktivitas
jaringan meristem. Jaringan meristem merupakan jaringan yang aktif melakukan
pembelahan. Pertumbuhan di bagi menjadi dua,yakni pertumbuhan primer dan
pertumbuhan sekunder. Meristem memiliki 3 tipe :
1. Meristem apikal,pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan (berperan dalam
pertunbuhan primer).
Pertumbuhan primer terjadi pada embrio,ujung akar dan ujung daun. Pertumbuhan
pada meristem apikal menyebabkan tanaman menjadi tinggi dan batang menjadi lebih
panjang. Pertumbuhan pada ujung tunas melibatkan meristem apikal yang memiliki
primordium daun ( bakal daun). Di bawah meristem ini,sel-selnya mengalami
pemanjangan dan bersama meristem apikal akan menjadi kuncup baru pada ketiak
daun. Antara dua garis skala pda daeeah meristem akan menjadi lebih berjauhan
letaknya. Ini menunjukkan bahwa kecepatan pertumbuhan pada berbagai bagian akar
tersebut tidak merata. Bagian yang pertumbuhannya paling cepat adalah di daerah
bagian belakang ujung akar. Makin jauh dari ujung pertumbuhannya makin lambat.
2. Meristem lateral,berperan dalam pertambahan ukuran batang dan pembentukan
lingkaran tahun (pertumbuhan sekunder).
Pertumbuhan sekunder terjadi pada tanaman menahun,yaitu tanaman berkayu yang
merupakan tumbuhan dikotil. Selain memilki jaringan meristem primer di ujung
batang dan ujung akar,tumbuhan dikotil juga memiliki jaringan meristem sekunder
berupa kambium. Akivitas jaringan meristem tersebut mengakibatkan bertambah
besarnya organ tubuh (diameter batang).
3. Meristem interkalar,terdapat pada nodus batang atau tangki yang terdapat pada
permukaan tanah. Nodus meruoakan tempat melekatnya daun. Meristem interkalar
menyebabkan batang tetap tumbuh meskipun ujung batang telah dipotong,misalnya
pada tanaman jagung.

2.2 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan


Faktor Internal:
- Genetik
- Hormon (zat tumbuh)
Faktor Eksternal
- Nutrisi
- Lingkungan
a. Pengaruh Suhu pada Pertumbuhan
Suhu merupakan faktor eksternal dari lingkungan yang penting bagi tumbuhan karena
suhu berhubungan dengan kemampuan tumbuhan dalam melakukan proses
fotosintesis, translokasi, respirasi, dan transpirasi. Tumbuhan memiliki suhu optimum
yang ideal untuk dapat tumbuh dan berkembang. Suhu optimum merupakan suhu
yang terbaik untuk pertumbuhan suatu jenis tanaman secara ideal. Selain suhu
optimum, suatu tanaman juga memiliki batas suhu maksimum dan minimum yang
bisa diterima olehnya. Suhu maksimum merupakan suhu paling tinggi yang
memungkinkan tumbuhan masih dapat mempertahankan hidupnya. Suhu minimum
merupakan suhu paling rendah yang memungkinkan tumbuhan masih dapat
mempertahankan hidupnya. Sebagian besar tumbuhan memerlukan temperatur sekitar
10°C – 38°C untuk pertumbuhannya.
b. Pengaruh Cahaya pada Pertumbuhan
Sinar cahaya merupakan faktor eksternal yang berperan penting dalam proses
fotosintesis. Apabila sumber makanan yang dihasilkan dari proses fotosintesis
berkurang atau bahkan tidak ada, jaringan bisa menjadi mati karena kekurangan
makanan. Namun demikian sinar cahaya yang diterima oleh tumbuhan jumlahnya
tidak boleh terlalu banyak. Cahaya yang terlalu berlebihan justru akan menghambat
pertumbuhan. Demikian juga jika kekurangan cahaya, hal itu juga berakibat buruk
bagi tanaman.Contoh akibat dari hasil fotosintesis yang melemah adalah tanaman
yang tumbuh di ruangan gelap, ukuran batangnya menjadi jauh lebih panjang
dibandingkan tumbuhan yang memperoleh cukup cahaya matahari. Tanaman tersebut
akan berwarna pucat dengan batang yang lemah dan kurus. Pertumbuhan dalam
tempat gelap karena kekurangan cahaya semacam ini disebut etiolasi.
c. Pengaruh Kelembaban pada Pertumbuhan
Tanah yang lembab sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman, terutama saat
perkecambahan biji. Hal ini terjadi karena tanah yang lembab menyediakan cukup air
untuk mengaktifkan enzim di dalam biji serta melarutkan makanan di dalam jaringan.
Tingkat pengaruh kelembaban udara atau tanah bisa berbeda-beda pada masing-
masing jenis tumbuhan.
d. Pengaruh Air dan mineral pada Pertumbuhan
Tumbuhan sangat membutuhkan air, CO2, dan mineral untuk pertumbuhannya. Air
dan CO2 merupakan bahan utama untuk berlangsungnya proses fotosintesis.

2.3 Teori Mengenai Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Kacang Hijau


Dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan Kacang Hijau ini, dasar teori yang
digunakan adalah teori totipotensi yang ditulis oleh Schleiden dan Schwann yang
menyatakan bahwa teori totipotensi adalah bagian tanaman yang hidup mempunyai
totipotensi, kalau dibudidayakan di dalam media yang sesuai, akan dapat tumbuh dan
berkembang menjadi tanaman yang sempurna, artinya dapat bereproduksi, berkembang
biak secara normal melalui biji atau spora.

2.4 Teori Mengenai Media Tanam


Dalam media tanam / tumbuh, tanah memiliki peran yang penting di bidang
pertanian maupun perkebunan. Sifat fisik tanah dan terkandung dalam tanah yang
menyebabkan tanah sering dipakai sebagai media tanam:
1. Tanah
Banyak media tanam yang bisa dipilih untuk tanaman kita. Meskipun begitu,
sebagian besar kegiatan pertanian dan pertamanan sampai saat ini masih bergantung
kepada tanah. Mahluk-mahluk hidup di dalam tanah membantu memecah materi sisa
tumbuhan dan bangkai hewan menjadi zat hara, yang kemudian diserap oleh akar
tumbuhan. Jarang sekali kegiatan pertanian memakai media kapas, terkecuali para
siswa yang akan melakukan penelitian biologi.
2. Kapas
Kandungan dominan kapas terdiri atas serat – serat tumbuhan (selulosa). Sedangkan
zat – zat hara lainnnya sangat sedikit. Alasan utama pemakaian kapas sebagai media
tanam adalah karena kapas dapat menjaga kelembapan yang lebih lama dan lebih
baik daripada media tanah, sehingga kacang hijau yang ditanam di media kapas dapat
tumbuh lebih cepat daripada di tanah. Selain itu terkstur kapas yang lembut sangat
cocok untuk akar tanaman kacang hijau yang masih muda dan lemah sehingga akar
muda tersebut dapat berkembang lebih baik untuk jangka waktu tertentu.
Kekurangannya adalah kapas tidak mengandung unsur – unsur hara yang dapat
mendukung kehidupan tanaman dalam jangka waktu yang lebih lama. Oleh karena
itu, jika tanaman kacang hijau ingin bertahan hidup lebih lama, maka tanaman
tersebut harus segera dipindahkan ke media lain, tanah misalnya, agar tanaman dapat
tumbuh dengan baik. Lain halnya jika media kapas tersebut diberi unsur – unsur hara
yang dapat menunjang kehidupan tanaman kacang hijau tersebut maka tanaman
kapas dapat tumbuh lebih lama tanpa harus dilakukan pemindahan media tanam.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Variabel
a. Variabel Bebas
Menggunakan media tanam yang berbeda, yaitu kapas dan tanah
b. Variabel Terikat
Kecepatan perkecambahan biji kacang hijau

3.2 Rancangan Peneltian


Perlakuan I : Biji kacang hijau ditanam pada media kapas
Perlakuan II : Biji kacang hijau ditanam pada media tanah

3.3 Alat dan Bahan


- 10 biji kacang hijau
-2 tempat media tanam
-Tanah
-Kapas
-Air

3.4 Prosedur Pelaksanaan Penelitian


Prosedur pelaksanaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menanam 5 biji kacang hijau di media kapas, dan menanam 5 biji kacang hijau dalam
media tanah.
3. Mengamati dan memberikan perlakuan yang sama selama penelitian.

Anda mungkin juga menyukai