Oleh:
Ana mariya
Preseptor:
dr. Gustin Sukmarini, Sp.A (K)
LAPORAN KASUS
2
IDENTITAS
• Nama : An D
• Umur : 2,8 tahun
• Alamat : Aro
• MR : 159390
• Tanggal masuk : 10/02/2018
3
ANAMNESIS
5
PEMERIKSAAN FISIK ANALISA KASUS
Status Generalis Status Lokalis
Keadaan umum : sedang • kepala :normocepal
Kesadaran : Compos mentis • Mata : konjungtiva anemis(-/-), sklera ikterik (-/-)
Tekanan darah :-
Frekuensi nadi : 96/menit • Bibir :merah mudah, mukosa lembab
Frekuensi nafas : 24/menit • Lidah : lidah kotor (-)
Suhu : 390 C •Tonsil : T1/T1, hiperemis (+), dektritus (-),muara
BB : 13 Kg kripti melebar(-)
• dinding Faring : hiperemis (+)
Status lokalis •Paru :
Mata :
Thoraks : Inspeksi : simetris kiri dan kanan
cor : irama teratur,Bising (-) Palpasi : fremitus taktil sama kiri dan kanan
pulmo : rh (-/-), wh (-/-) Perkusi : sonor di kedua lapang paru
Abdomen Auskultasi : ronchi (-/-), whezing (-/-)
NT (-), BU(+) Normal • Abdomen:
Ekstremitas : Akral hangat, perfusi baik Inspeksi : perut datar
Palpasi :nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), Pembesaran
hepar (-), pembesaran lien (-)
Perkusi : tympani
Auskultasi :BU (+) normal
6
PEMERIKSAAN FISIK ANALISA KASUS
Status Generalis • Tanda rangsangan meningeal (-)
Keadaan umum : sedang • Status gizi :
Kesadaran : Compos mentis
BB = 13 kg
Tekanan darah :-
Frekuensi nadi : 96/menit TB = 95 cm
Frekuensi nafas : 24/menit Menurut kurva CDC status gizi pasien Gizi
Suhu : 390 C Baik
Status lokalis
Mata : konjungtiva anemis(-/-), sklera
ikterik (-/-)
Thoraks :
cor : irama teratur,Bising (-)
pulmo : rh (-/-), wh (-/-)
Abdomen
NT (-), BU(+) Normal
Ekstremitas : Akral hangat, perfusi
baik
Diagnosis ANALISA KASUS
9
PEMERIKSAAN ANALISA KASUS
PENUNJANG
Tidak dilakukan 1.Pemeriksaan anjuran seperti
pemeriksaan pungsi lumbal dilakukan untuk
penunjang
menegakkan atau menyingkirkan
kemungkinan diagnosa meningitis.
2.Pemeriksaan EEG,pemeriksaan
hanya dilakukan jika kejang berulang
atau fokal.
3.CT Scan atau MRI kepala, hanya
dilakukan jika ada kelainan
neurologis fokal yang menetap,
misalnya hemiparesis atau paresis
nervus kranialis. 10
Apakah diagnosis yang ditegakkan sudah benar?
Pendapat penulis:
12
Apakah penatalaksanaan pada pasien ini sudah tepat ?
13
TERAPI ANALISA KASUS
-inj luminal pemberian injeksi luminal kurang tepat,
75 mg (IM) karena saat di rumah sakit pasien sudah
-luminal
tidak kejang lagi.
puyer
2x40mg Profilaksis intermiten diberikan pada kejang
demam dengan salah satu faktor risiko:
•Kelainan neurologis berat, misalnya palsi
serebral
•Berulang 4 kali atau lebih dalam setahun
•Usia <6 bulan
14
TERAPI ANALISA KASUS
-inj luminal 75 • Bila saat kejang suhu <39 derajat Celsius
mg (IM)
-luminal puyer • Pada episode kejang demam
2x40 mg sebelumnya, suhu tubuh meningkat
dengan cepat.
17
Terima Kasih