Anda di halaman 1dari 18

MASALAH SOSIAL WANITA

&
UPAYA MENAGATASINYA

BY : Kelompok Lima
Definisi masalah sosial menurut para
ahli
 Situasi sosial yang tidak diinginkan oleh sejumlah orang
karena dikhawatirkan akan mengganggu sistem sosial
dan perilaku orang-orang yang terlibat di dalamnya
adalah perilaku yang menyimpang dari nilai atau
norma-norma (Horton dan Leslie, 1984).
 Masalah sosial adalah suatu kondisi sosial yang
mempengaruhi sejumlah besar orang yang memerlukan
perbaikan segera dengan sekumpulan tindakan-
tindakan (Zastrow, 2000).
 Masalah sosial adalah suatu situasi atau kondisi sosial
yang dievaluasi oleh orang-orang sebagai suatu situasi
atau kondisi yang tidak mengenakkan atau situasi
problematic (Pincus & Minahan, 1975).
Dari definisi di atas dapat disimpulkan
unsur unsur masalah sosial yaitu
• Adanya suatu situasi atau kondisi sosial;
• Adanya sekelompok orang yang mengevaluasi
situasi atau kondisi sosial tersebut;
• Adanya evaluasi terhadap situasi atau kondisi
sosial tersebut sebagai tidak mengenakkan;
• Adanya alasan-alasan mengapa situasi atau
kondisi tersebut sebagai tidak mengenakkan.
Jenis masalah sosial
• Masalah sosial konvensional
Kemiskinan, wanita rawan sosial ekonomi, keluarga
berumah tak layak huni, keterlantaran (balita, anak
dan lanjut usia), keterasingan, kecacatan, ketunaan
sosial (gelandangan, tuna susila), anak remaja nakal,
bencana.

• Masalah kontemporer
Kerusuhan sosial, korban tindak kekerasan/perlakuan
salah, anak jalanan, keluarga dengan masalah sosial
psikologis, penyandang penyakit HIV/AIDS, keluarga
rentan.
Sebab-sebab masalah

• Internal : ketidakmampuan, kecatatan,


gangguan jiwa dan sebagainya.

• Eksternal: keluarga, sekolah, lingkungan


tetangga, lingkungan kerja dan lain
sebagainya.
4 faktor masalah sosial

• Faktor ekonomi (kemiskinan, pengangguran


dan lain-lain);
• Faktor budaya ( perceraian, kenakalan remaja
dan lain-lain);
• Faktor biologis (penyakit menular, keracunan
makanan dan lain-lain);
• Faktor psikologis (penyakit saraf, aliran sesat
dan lain-lain).
A. KEKERASAN TERHADAP
PEREMPUAN
Kekerasan adalah setiap tindakan berdasarkan
perbedaan jenis kelamin yang berakibat atau
mungkin berakibat kesengsaraan atau
penderitaan perempuan secara fisik, seksual
atau psikologis, termasuk ancaman tindakan
tertentu, pemaksaan atau perampasan
kemerdekaan secara sewenang-wenang, baik
yang terjadi di publik atau dalam kehidupan
pribadi.
• Fisik
• Psikologis
• Seksual
• finansial
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI

a) FAKTOR MASYARAKAT
b) FAKTOR KELUARGA
c) FAKTOR INDIVIDU
APA YANG HARUS DILAKUKAN
(EVALUASI INTERVENSI)???
• Pencegahan primer yang terdiri dari promosi
kesehatan dan pencegahan khusus
• Pencegahan sekunder yang terdiri dari
diagnosa dini dan pengobatan segera dan
pembatasan cacat.
• Pencegahan tersier yang merupakan kegiatan
rehabilitasi terhadap korban, anak dan pelaku.
BAGAIMANA MEMPERLUAS
INTERVENSI YANG EFEKTIF ITU ???

• Melakukan pendataan atau pendokumentasian


kasus – kasus kekerasan
• Peningkatan kapasitas bagi dokter dan tenagga
medis untuk menghadapi persoalan kekerasan
tehadap perempuan.
• Penyediaan layanan khusus bagi perempuan
korban kekerasan dengan mendirikan Pusat Krisis
Terpadu ( PKT ) bagi perempuuan dan anak.
BENTUK DUKUNGAN PEMERINTAH
• Di Surabaya , Samitra Abhaya – KPPD dan Savy Amira,
berhasil membuat Badan Pemerintah Provinsi untuk
mengalokasikan Anggaran khusus bagi persiapan dan
pelaksanaan Pusat Penanganan Terpadu bagi
perempuan korban kekerasan yang berpusat dii RS
Bhayangkara Surabaya.
• Di bengkulu, Biro pemberrdayaan perempuan di
dorong oleh Cahaya Perempuan Women Crisis Centre
telah melakukan serangkaian kegiatan untuk
mempersiapkan pengembangan layanan lintas sektoral.
PENATALAKSANAAN
• fisik
• psikologis
• sosial
B. PERKOSAAN

• Perkosaan adalah hubungan seksual tanpa


kehendak bersama, yang dipaksakan oleh satu
pihak kepada pihak lain, yang juga dapat
merupakan tindak seksual yaitu perilaku
seksual yang tidak selalu di motivasi dorongan
seksual sebagai motivasi primer, melainkan
berhubungan dengan penguasaan dan
dominan, agresi dan perendahan pada satu
pihak (korban) oleh pihak lainnya (pelaku).
PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG
PERKOSAAN
• Biasanya korban yang memprovokasi/mengundang kejadian perkosaan
dengan menggunakan pakaian yang minim ataupun dandanan yang
berlebihan
• Sebenarnya perempuan dapat menghindari terjadinya tindakan
perkosaan
• Hanya perempuan tertentu yang akan diperkosa
• Perkosaan hanya terjadi di daerah asing pada malam hari
• Perkosaan hanya dilakukan oleh orang sakit/criminal
• Pria baik-baik tidak akan memperkosa kecuali karena undangan/rayuan
dari perempuan
• Perempuan sering mengaku diperkosa untuk balas dendam, mendapat
santunan atau pun karena ia mempunyai kepribadian mencari
perhatian
• Perkosaan terjadi karena pelaku tidak dapat mengendalikan impuls
seksualnya
REAKSI YANG TERJADI SETELAH
KEJADIAN PERKOSAAN
• Fase akut (segera setelah serangan terjadi)
• Fase kedua (adaptasi awal)
• Fase reorganisasi jangka panjang
PERAN PETUGAS KESEHATAN

• Bersikap dengan santun dan jangan menyalahkan


• Merawat gangguan kesehatan korban
• Menulis semua hasil pemeriksaan sebagai bukti
• Merawat kebutuhan jiwa dan berusaha untuk
menajdi sahabat yang bisa dipercaya
• Membantu dalam membuat keputusan
• Memberikan motivasi dan arahan untuk bangkit
kembali menatap mas adepan
• Membantu untuk memberitahukan kepada orang
tua/keluarga korban
•Terima Kasih …

Anda mungkin juga menyukai