Anda di halaman 1dari 14

FAMILY CENTERED CARE

STIKES HAFSHAWATY ZAINUL HASAN


GENGGONG – PROBOLINGGO
 Perawat sebagai tenaga kesehatan profesional mempunyai
kesempatan paling besar untuk memberikan pelayanan
kesehatan khususnya pelayanan/asuhan keperawatan yang
komprehensif dengan membantu klien memenuhi kebutuhan
dasar yang holistik (Hamid, 2009).
Definisi

 Family center care merupakan sebuah pendekatan yang dapat


meminimalisir terjadinya trauma pada anak maupun keluarga.
Pendekatan ini dibangun dengan kolaborasi antar keluarga,
perawat, staf rumah sakit, pemberi dan pengevaluasi layanan
kesehatan (Neal et al., 2007).
 Menurut Hanson dalam Supartini (2004), konse Family Centered Care diawali
pada abad ke 19. Pada saat itu, perawatan isolasi sedang berkembang untuk
perawatan penyakit menular. Orangtua dengan anak yang menjalani perawatan
karena penyakit menular, tidak diijinkan untuk mengunjungi anak dan
membawa barang–barang atau mainan ke rumah sakit. Berdasarkan hasil
penelitian pada tahun 1940, tindakan isolasi ini ternyata menimbulkan stres pada
anak. Stres dan gelisah yang dialami anak tersebut turut membuat orangtua
merasa stres. Oleh karena itu, orientasi asuhan keperawatan anak berubah dari
perawatan isolasi menjadi rooming in, yaitu orangtua dapat mendampingi anak
selama perawatan di rumah sakit.
Tujuan

 Family center care dapat memperbaiki dan meningkatkan


hubungan pasien dan keluarga, serta membangun
hubungan baik antara anak dan keluarga, memperbaiki
kepuasan kerja tenaga kesehatan profesional,
menurunkan biaya perawatan anak dan lebih efektifnya
penggunaan tenaga kesehatan (American academy of
pediatric, 2003).
Elemen family centered care
Menurut Shelton (1987:1-79), terdapat beberapa elemen dasar Family
Centered Care, yaitu :

1. Perawat menyadari bahwa keluarga adalah bagian yang konstan dalam


kehidupan anak, sementara sistem layanan dan anggota dalam sistem tersebut
berfluktuasi.
2. Memfasilitasi kerjasama antara keluarga dan perawat di semua tingkat
pelayanan kesehatan, merawat anak secara individual, pengembangan
program, pelaksanaan dan evaluasi serta pembentukan kebijakan.
3. Mengakui kekuatan keluarga dan individualitas serta memperhatikan
perbedaan mekanisme koping dalam keluarga.
4. Menghormati keanekaragaman ras, etnis, budaya dan sosial ekonomi dalam
keluarga.
5. Memberikan informasi yang lengkap dan jelas kepada orangtua secara
berkelanjutan dengan dukungan penuh.
6. Mendorong dan memfasilitasi keluarga untuk saling mendukung.
7. Memahami dan menggabungkan kebutuhan dalam setiap perkembangan bayi,
anak-anak, remaja dan keluarga mereka ke dalam sistem perawatan kesehatan
CONT..
8. Menerapkan kebijakan yang komprehensif dan program-
program yang memberikan dukungan emosional dan
keuangan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
9. Merancang sistem perawatan kesehatan yang fleksibel, dapat
dijangkau dengan mudah dan responsif terhadap kebutuhan
keluarga yang teridentifikasi.
Hirarki family centered care

 Hutchfield (1999), menyatakan bahwa dalam Family Centered


Care terdapat hirarki. Hirarki ini merupakan proses antara
orangtua dan perawat dalam membangun hubungan kerjasama
dalam perawatan anak. Pada setiap tahap, dibahas beberapa aspek
yang ditingkatkan oleh orangtua dan perawat agar mencapai
hubungan kerjasama yang baik untuk menunjang perawatan anak di
rumah sakit.
 peran perawat dan peran orangtua. Hirarki Family Centered Care
terdiri dari 4 tahap yaitu :
1. Keterlibatan orangtua
2. Partisipasi orangtua
3. Kerjasama dengan orangtua
4. Family Centered Care
Hospitalisasi anak

 Rumah sakit sebagai lingkungan asing bagi seorang anak


dengan pengalaman pertamanya untuk menjalani
perawatan di rumah sakit, dapat menyebabkan gangguan
yang menghambat perkembangan anak. Proses perawatan
yang mengharuskan anak untuk tinggal dalam kurun
waktu tertentu di rumah sakit baik terencana ataupun
darurat disebut hospitalisasi.
Hubungan family centered care terhadap efek hospitalisasi

 Kehidupan anak dipengaruhi oleh keluarga. Apabila


dukungan keluarga baik maka pertumbuhan dan
perkembangan anak juga baik sebaliknya apabila
dukungan keluarga terhadap anak kurang baik maka akan
mengganggu perkembangan psikologis anak (Alimul,
2005).
CONT…
 Menurut Canam dalam Wong (2008), tugas yang dijalankan
keluarga secara adaptif dalam perawatan anak di rumah sakit
sangat mempengaruhi dalam mencapai tujuan perawatan
anak. Tugas adaptif tersebut dapat diterapkan dalam kondisi
sebagai berikut :
1. Menerima kondisi anak
2. Mengelola kondisi anak
3. Memenuhi kebutuhan perkembangan anak
4. Memenuhi kebutuhan perkembangan keluarga
5. Menghadapi stresor dengan positif
Denah Family centered care
CONT…
1. Hubungan terapeutik
2. Advokasi/ Caring Keluarga
3. Pencegahan Penyakit/Promosi Kesehatan
4. Penyuluhan Kesehatan
5. Dukungan/Konseling
6. Peran Restoratif
7. Koordinasi/Kolaborasi
8. Pengambilan Keputusan Etis
9. Riset
10. Perencanaan Pelayanan Kesehatan
Kesimpulan

 Bagian penting yang harus dilakukan untuk


mempersiapkan orangtua dan anak dalam menjalani
hospitalisasi dilakukan melalui pendidikan kesehatan.
Oleh karena itu, orangtua dituntut untuk berpartisipasi
aktif dalam perawatan anak di rumah sakit, tidak hanya
sekedar sebagai pengunjung sehingga kerjasama antara
orangtua dan perawat dapat memberikan kontribusi yang
positif selama anak menjalani hospitalisasi.
 TERIMAKASIH
 THANK YOU
 MATUR NUWUN
 SEKELANGKONG GI

Anda mungkin juga menyukai