Typhoid Fever
Typhoid Fever
Demam Typhoid
PEMBIMBING :
Dr. Abdul Rochim, Sp.A
OLEH :
Asri Ani Nurchasanah
201620401011110
1
Demam Typhoid
Demam typhoid/Typus abdominalis/typhoid fever : penyakit infeksi akut yang ada
di masyarakat (endemik) di Indonesia, mulai usia balita sampai orang dewasa,
disebabkan oleh kuman Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi.
2
Epidemiologi
• WHO : 12,5 juta kasus demam typhoid terjadi setiap tahun di seluruh dunia (tidak termasuk
Cina)
• Di Amerika Serikat, Eropa Barat, Jepang : 400 kasus demam tifoid dilaporkan setiap tahun
• Di negara berkembang : S. typhi mencapai 500 per 100.000 (0,5%) dan angka mortalitas
tinggi
• Cara penularan : Konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi dengan tinja manusia
3
Etiologi
S. thypi dan S. paratyphi dari genus Salmonella famili
enterobacteriaceae
Antigen O
Antigen H
Antigen Vi
4
Makanan terkontaminasi
Salmonella typhi
Patofisiologi
Usus Lambung
Lamina
propia
Makrofag
Plak Peyeri
ileum distal
KGB
mesenterik
a
Sirkulasi Hati & Sirkulasi
limpa
5
Patofisiologi
6
Manifestasi Klinis
Demam
Gangguan pencernaan
Gangguan kesadaran
Hepatosplenomegali
Bradikardia relatif
7
Pemeriksaan Laboratorium
8
Pemeriksaan Radiologi Foto thoraks
Foto abdomen
9
Penegakan Diagnosis
Pemeriksaan
penunjang
10
Diagnosis Banding
Gastroenteritis
Bronkitis
Sindrom virus
Bronkopneumonia Leptospirosis
11
Penatalaksanaan
Istirahat dan perawatan :
Methamizole Na
Pemberian antimikroba
12
13
14
MDRST
15
Dari Europran scientific Journal, membandingkan efektifitas klinis
ciprofloxacin dengan ceftriaxone dalam pengobatan demam typhoid.
Hasilnya, pemberian ceftriaxone lebih efektif pada anak anak dan
klinisnya menjadi afebrile dalam 96jam.
16
Komplikasi
17
Prognosis
Tergantung pada :
Komplikasi
18
LAPORAN KASUS
19
IDENTITAS
Nama ayah : Tn. A
Umur : 38 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Pekerjaan : IRT
MRS : 09-02-2018
Pemeriksaan : 13-02-2018
DMK : 656664
20
ANAMNESIS
•
Riwayat MRS 2013 dengan ISK, MRS 2016 dengan
typhoid, dan riw. Kejang saat usia 1 bulan RPD
Riwayat alergi makanan (-), Obat (-) Riwayat Penyakit Keluarga
RPK • Keluarga
seperti ini
tidak ada yang sakit
Riwayat Sosial
• Riwayat alergi pada keluarga (-)
Rsos
• Tinggal di rumah bersama orang tua
• Lingkungan sekitar pasien tidak ada yang mengalami keluhan yang • Riwayat Kejang (-)
sama
• Lingkungan rumah termasuk kawasan padat penduduk, dan • Riwayat alergi makanan (-) Obat (-)
berdekatan antar rumah satu sama lain
• Tidak ada genangan air di sekitar rumah
• Kamar mandi dibersihkan seminggu sekali
• Keadaan rumah bersih, MCK di dalam, sumber air sumur
22
• Pasien sering jajan di luar sekolah
History
Antenatal: rutin kontrol ke bidan selama kehamilan Natal: KPD UK 38-39 bulan Aterm / SC / 3600 g/ Dokter
setiap 1 bulan sekali pada trimester pertama dan Postnatal: Menangis spontan, pucat (-), ikterus (-), sianosis (-),
kedua, dan sebulan 2 kali pada trimester ketiga di kejang (-), gangguan minum (-).
RS. Ibu pasien mengalami HT gestasional.
23
History
R. Imunisasi
24
Status Gizi
Usia : 9 tahun
BB : 24kg, TB : 115cm
= 18,15
normal :18,5-24,9
overweight :25-29,9
Obese : >30
25
BB/Umur : 10 percentil
BB anak 24 kg
BB ideal percentile 50 = 30
interpretasi
- 81-90 % : bb normal
- 60-80 % : bb kurang
- < 60 % : bb jelek
26
TB/Umur : 25-50 percentil
TB anak 115 kg
TB ideal percentile 50 = 135
interpretasi
- 90-110 %: normal
- 70-90 % : tb kurang
< 70 % : tb sangat kurang
27
BB/TB
BB anak 24 kg
BB ideal percentile 50 terhadap TB = 24
Interpretasi
> 120 % : obesitas
110-120 % : overweight
90-110 % : normal
70-90 % : gizi kurang
< 70% : gizi buruk
28
PEMERIKSAAN FISIK
29
Pemeriksaan Fisik
Abdomen Ektremitas
Inspeksi : flat, simetris • Ekstremitas:
Auskultasi : bising usus (+) Normal Akral Hangat Kering Merah (+)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (+), hepar dan lien ttb,
turgor dbn Oedem (-)
Perkusi : timpani seluruh regio • CRT < 2 dtk
• Rumple liet test (-)
30
Meningeal Sign (-)
Pupil bulat isokor d=3mm/3mm
Reflek fisiologis : dbn
Status
Reflek patologis :
Babinski : -/-
Chaddok : -/-
Hoffman : -/-
Trommer : -/- Neurologis
Klonus : -
Sensoris : Sulit di evaluasi
Motoris : Sulit di evaluasi
Hasil pemeriksaan penunjang
(09/02/2018)
32
Hasil pemeriksaan penunjang
(11/02/2018)
34
RESUME
An. ADS, perempuan, 9 tahun, BB 24 kg. Panas sejak ± 7 hari tidak disertai dengan tanda-tanda perdarahan
spontan.Panas meningkat ketika malam hari terkadang menggigil. Pasien juga merasa nyeri perut di bagian epigastrium.
Batuk berdahak (+), Pilek (+)
Hasil pemeriksaan didapatkan nadi 96x/menit yang teraba lemah. Pada pemeriksaan kepala leher didapatkan
typhoid tongue. Pada pemeriksaan thorax terdapat suara vesikuler dekstra dan sinistra. Pada abdomen didapatkan flat,
bising usus yang normal, dan perkusi timpani, serta nyeri tekan et regio epigastrium dan hipokondrium dextra.
Pemeriksaan widal hasilnya S. Paratyphi B-H positif 1/80 dan pada pemeriksaan IgM anti salmonella hasilnya positif.
35
Daftar Masalah DM
• Febris
• Batuk dan pilek
• Nafsu makan dan minum menurun
• Widal Test (+)
DK Diagnosa Kerja
• IgM Anti Salmonella (+)
Demam Typhoid
Planing Diagnosis PL
36
PT Planning Therapi
Tirah baring
Input dan ouput cairan Pseudoefedrin HCL syrup 1 cth 3x sehari bila masih
pilek
Edukasi
1. Memberikan penjelasan pada pasien dan keluarga pasien mengenai penyakit yang diderita pasien
4. Edukasikan mengenai pentingnya peran orangtua dalam pertumbuhan anak dan untuk kembali ke dokter jika keluhan yang sama
terjadi lagi, serta ikut memantau makanan yang dimakan oleh anak.
dubia ad bonam
38
Tgl S O A P
12/02/2018 Nyeri perut di tengah KU : Baik Typhoid Fever • Inf. D5 ½ NS
Batuk berdahak (+) GCS 456 1600/24jam
Pilek (+) Vital sign: • Ampi sulbactam 3
Kejang (-) x 750mg
N:96x/mnt, RR: 22x/mnt,
Sakit kepala (-) • Santagesik 3 x
T:36,3oC
Panas hari ke-7 250
K/L: a/i/c/d:-/-/-/- • Ranitidin 2 x ½
Mata cowong (-) • Paracetamol 3 x
Nafas cuping hidung (-), 250
bibir kering (-), lidah kotor
(+)
Thorax:
I : Normochest, ret IC (-)
P: Nyeri tekan (-)
P:Sonor +/+
A: ves +/+, Rh -/+, wh -/-,
s1s2 tunggal, G (-), M (-)
Abdomen: dbn
Ekstremitas: dbn
Genitalia: dbn
39
Tgl S O A • P
13/02/2018 Nyeri perut (-) KU : Baik Typhoid Fever • Inf. D5 ½ NS
Batuk (-) GCS 456 1600/24jam
Pilek (-) Vital sign: • Ampi-sulbactam
Mual (-) Muntah (-) 3 x 750mg
N:96x/mnt, RR: 22x/mnt,
Panas Hari ke-8 • Inj. Ranitidin 2 x
T:36oC
25mg
K/L: a/i/c/d:-/-/-/- • P.O Puyer batuk
Mata cowong (-) 3x1
Nafas cuping hidung (-), • P.O cefixime 2 x
bibir kering (-), lidah kotor 75mg
(+)
Thorax:
I : Normochest, ret IC (-)
P: Nyeri tekan (-)
P:Sonor +/+
A: ves +/+, Rh -/+, wh -/-,
s1s2 tunggal, G (-), M (-)
Abdomen: dbn
Ekstremitas: dbn
Genitalia: dbn
40
Home Visit
22/02/2018 • Keluhan (-) GCS : 456 Post typhoid Obat dari RS
15.00 • BAB dan BAK normal KU : baik fever masih
• Makan dan minum lancar Kesadaran : Composmentis dikonsumsi
• Tidak ada yang sakit
Vital sign :
seperti ini di lingkungan
N : 88 x/m
rumah
• Lingkungan rumah RR : 18 x/m
0
termasuk kawasan padat T : 36,3 C
penduduk K/L : A/I/C/D: -/-/-/-
• Lingkungan rumah Thorax : Simetris,
termasuk bersih, tidak normochest
ada saluran air yg Abdomen : BU (+) normal,
tersumbat/ tidak ada supel, H/L/R tidak teraba,
genangan air
turgor kulit normal
• Lingungan rumah
Ekstremitas :
berdekatan satu sama
lain. AKHM, CRT <2detik
• Jarak kamar mandi,
kamar tidur dan dapur
saling berdekatan 41
Home visit
42
PEMBAHASAN
Anamnesis Teori
manifestasi dari demam tifoid ialah Demam >7
An. ADS, usia 9 tahun 7 bulan 18 hari dengan jenis
kelamin perempuan, datang oleh kedua orang hari Awalnya hanya samar-samar saja,
tuanya dengan keluhan panas sejak ± 7 hari. selanjutnya suhu tubuh bertambah naik yakni
Panas meningkat pada sore hari. Panas pasien
pada pagi hari lebih rendah atau normal,
terkadang disertai dengan menggigil. Pasien
mengeluhkan nyeri perut bagian tengah. Pasien sementara sore dan malam hari lebih tinggi.
juga batuk dan pilek. Batuk dan pilek dirasakan Demam dapat mencapai 39-40 ºC, disertai gejala
sejak ± 7 hari yang lalu. Batuk dan pilek dirasakan lain seperti sakit kepala, diare, nyeri otot, nyeri
terlebih dulu setelah itu panas. Batuk berdahak
(+),pasien juga mengeluhkan nyeri kepala, Pasien perut, insomnia, anoreksia, mual, dan muntah.
mengalami penurunan nafsu makan
43
Pemeriksaan fisik Teori
Pada pemeriksaan fisik pasien ini didapatkan typhoid tongue Menurut teori pada demam tifoid terjadi : Gangguan saluran
pencernaan yaitu, Lidah terlihat kotor dan ditutupi selaput kecoklatan
(+), Nyeri epigastrium (+).
dengan ujung dan tepi lidah kemerahan dan tremor, pada penderita
anak jarang ditemukan. Umumnya penderita sering mengeluh nyeri
perut, terutama nyeri ulu hati, disertai mual dan muntah. Penderita
anak lebih sering mengalami diare, sementara dewasa cenderung
mengalami konstipasi.
44
Terapi Teori
Depkes RI 2006 :
Terapi simptomatik
- Paracetamol syrup 1 cth 3x sehari bila suhu >37,5ᴼC • Multidrug resistant salmonella typhi adalah resistensi terhadap antibiotic lini pertama yang
biasa digunakan pada demam typhoid yaitu kloramfenikol, ampicillin, dan kotrimoksazol.
- Dextromethorphan syrup 1/3 cth 3x sehari bila masih batuk • Penyebab MDRST adalah pemakaian antibiotic yang tidak rasional dan perubahan faktor
intrinsik dalam mikroba.
45
Terimakasih...