Anda di halaman 1dari 16

REFERAT

JENIS-JENIS HIPOKSIA dan PENANGANANNYA

Pembimbing :

dr. Arief Basuki, Sp.An

Disusun Oleh :
Asri Ani Nurchasanah
201620401011110

SMF ANESTESI
RSU HAJI SURABAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
 Hipoksia adalah penurunan pemasukan oksigen ke jaringan sampai dibawah tingkat fisiologik meskipun perfusi
jaringan oleh darah memadai
 keadaan yang menurunkan transpor oksigen dari paru ke jaringan termasuk anemia, dimana jumlah total
hemoglobin yang berfungsi untuk membawa oksigen berkurang, keracunan karbondioksida, sehingga sebagian
besar hemoglobin menjadi tidak mampu mengangkut oksigen, dan penurunan aliran darah ke jaringan dapat
disebabkan oleh penurunan curah jantung atau iskemi lokal jaringan
BAB II

Hipoksia adalah penurunan pemasukan oksigen ke jaringan


sampai di bawah tingkat fisiologik meskipun perfusi jaringan oleh
darah memadai
4

oksigenasi paru yang tidak


memadai karena keadaan
ekstrinsik

shunt vena ke arteri (shunt


Penyakit Paru dari “kanan ke kiri’ pada
jaringan)

transpor dan pelepasan pemakaian oksigen


oksigen yang tidak yang tidak memadai
memadai (inadekuat). pada jaringan

The Power of PowerPoint - thepopp.com


hipoksia hipoksik

 PO2 darah arteri berkurang

 adanya sumbatan atau obstruksi di saluran pernafasan,

hipoksia anemik

 PO2 darah arteri normal tetapi jumlah hemoglobin


yang tersedia untuk mengangkut oksigen berkurang
(keracunan karbonmonoksida )

hipoksia stagnant

 darah (hemoglobin) tidak mampu membawa oksigen


ke jaringan oleh karena kegagalan sirkulasi seperti
pada heart failure atau embolisme

hipoksia histotoksik
 jumlah oksigen yang dikirim ke suatu jaringan adalah adekuat
tetapi oleh karena kerja zat yang toksik sel-sel jaringan tidak
dapat memakai oksigen yang disediakan, contohnya pada
keracunan sianida.
6

PENGERTIAN METABOLISME AN AEROB ATAU RESPIRASI


ANAEROB PADA SENYAWA KARBOHIDRAT DIPAKAI
SEBAGAI PENGGANTI ISTILAH GLIKOLISIS, ATAU
FERMENTASI ATAU ALUR EMDEN MAYERHOFF, ADALAH
AHLI BIOKIMIA YANG MENEMUKAN ALUR RESPIRASI
ANEROB.
7

METABOLISME AEROB ATAU RESPIRASI AEROB,


MERUPAKAN KELANJUTAN DARI RESPIRASI ANAEROB,
TERDIRI DARI BEBERAPA TAHAP REAKSI ENZIMATIS,
SEBAGAI HASIL UTAMANYA ADALAH ENERGI (ATP), CO2
DAN H2O.

RESPIRASI AEROB DAPAT DIBAGI MENJADI DUA BAGIAN :

1. SIKLUS KREBS ATAU SIKLUS ASAM SITRAT.

2. TERMINAL RESPIRATORY, ATAU PROSES SITOKROM.


AHLI BIOKIMIA BANGSA INGGRIS DAN PEMENANG NOBEL
KREBS,Hans Krebs BERJASA MENEMUKAN SIKLUS INI. 8
DALAM SIKLUS KREBS, ASAM LAKTAT DAN ASAM PIRUVAT
DIOKSIDASI LEBIH LANJUT MENJADI ENERGI (ATP), CO2
DAN H2O. SEBAGIAN ENERGI DIUBAH MENJADI ATP
9

1. Sistem Respirasi
Pergerakan udara ke dalam dan keluar paru
peningkatan PCO2 atau konsentrasi H+ darah arteri
disebabkan oleh:
 Tekanan pleura maupun penurunan PO2 akan memperbesar derajat
 Tekanan alveolus aktivitas neuron pernafasan di medulla oblongata,
 Tekanan transpulmonal sedangkan perubahan ke arah yang berlawanan
mengakibatkan efek inhibisi ringan.

Pengaturan aktivitas
Fisiologi ventilasi paru
pernafasan

Fisiologi kendali Pengendalian


persarafan pada kimiawi
pernafasan pernafasan
Mekanisme pengaturan kimiawi akan menyesuaikan
 Mekanisme yang berperan pada ventilasi sedemikian rupa sehingga PCO2 alveoli pada
kendali pernafasan volunteer keadaan normal dipertahankan tetap. Dampak
 Mekanisme yang mengendalikan kelebihan H+ di dalam darah akan dilawan, dan PO2
pernafasan otomatis akan ditingkatkan apabila terjadi penurunan mencapai
tingkat yang membayakan
Reaksi hemoglobin dan oksigen

 Hemoglobin adalah protein yang dibentuk dari empat sub unit, masing-masing mengandung gugus heme

yang melekat pada sebuah rantai polipeptida.

 Pada seorang dewasa normal, sebagian besar hemoglobin mengandung dua rantai α dan dua rantai β.

Heme adalah kompleks yang dibentuk dari suatu porfirin dan satu atom besi fero.

 Atom besi tetap berada dalam bentuk fero, sehingga reaksi pengikatan O2 merupakan suatu reaksi

oksigenasi, bukan reaksi oksidasi.

 Reaksi pengikatan hemoglobin dengan O2 lazim ditulis sebagai Hb + O2 ↔ HbO2 . Karena setiap molekul

hemoglobin mengandung empat unit Hb, maka dapat dinyatakan sebagai Hb4, dan pada kenyataannya

bereaksi dengan empat molekul O2 membentuk Hb4O8


11

Kegagalan respirasi mencakup kegagalan oksigenasi maupun kegagalan


ventilasi. Kegagalan oksigenasi dapat disebabkan oleh:
ketimpangan antara ventilasi
dan perfusi.

tegangan oksigen vena paru rendah


karena inspirasi yang kurang, atau karena
hubungan pendek darah intrapulmoner
tercampur darah yang mengandung
kanan-kiri. oksigen rendah.

gangguan difusi pada


hipoventilasi alveoler.
membran kapiler alveoler.
12

Kardiovaskule
SSP Respirasi Kulit
r

 hiperventilasi,
 gangguan mental,  takikardi,  Sianosis
 dyspnea, n
 gelisah,  bradikardi (bila berlanjut),
 afas cepat dan dangkal
 mudah tersinggung  aritmia, (pernafasan Kaussmaul),
 berkeringat,
 mula-mula hipertensi  gerak nafas cuping hidung,
 apatis hingga koma bila sampai hipotensi. retraksi sela iga.
berlanjut.
13

Setiap keluhan atau tanda gangguan respirasi hendaknya mendorong dilakukannya analisis gas-gas darah arteri. Saturasi
hemoglobin akan oksigen (SpO2) kurang dari 90% yang biasanya sesuai dengan tegangan oksigen arterial (PaO2) kurang
dari 60 mmHg sangat mengganggu oksigenasi CO2 arterial (PaCO2) hingga lebih dari 45-50 mmHg mengandung arti bahwa
ventilasi alveolar sangat terganggu. Kegagalan pernafasan terjadi karena PaO2 kurang dari 60mmHg pada udara ruangan,
atau pH kurang dari 7,35 dengan PaCO2 lebih besar dari 50mmHg. Dimana daya penyampaian oksigen ke jaringan
tergantung pada:
(1) sistem pernafasan yang utuh yang akan memberikan oksigen untuk menjenuhi hemoglobin
(2) kadar hemoglobin
(3) curah jantung dan mikrovaskular
(4) mekanisme pelepasan oksihemoglobin.
14

The Power of PowerPoint - thepopp.com


15

Bebaskan jalan nafas Jalan nafas orofaringeal


 Chin lift alat ini dipasang lewat mulut sampai ke faring
 Jaw thrust sehingga menahan lidah tidak jatuh menutup
 Head tilt hipofarings

Jalan nafas nasofaringeal Terapi oksigen


alat di pasang lewat salah satu lubang hidung sampai  Sistem aliran rendah
Low flow low concentration (kateter nasal, kanul binasal)
ke faring yang akan menahan jatuhnya pangkal lidah
Low flow high concentration (sungkup muka sederhana, sungkup muka
agar tidak menutup hipofaring. Untuk sumbatan yang kantong rebreathing, sungkup muka kantong non rebreathing) 11
berupa muntahan, darah, sekret, benda asing dapat  Sistem aliran tinggi
dilakukan dengan menggunakan alat penghisap atau High flow low concentration (sungkup venturi)
suction High flow high concentraton (head box, sungkup CPAP)
thankyou

Anda mungkin juga menyukai