Abses Paru
1. Anamnesis
2. Pmx fisik
pemeriksaan fisik ditemukan pergerakan dinding dada
tertinggal di tempat lesi, fremitus vocal menghilang,
perkusi redup/pekak, bunyi nafas menghilang, dan
terdapat tanda-tanda pendorongan mediastinum
terutama pendorongan jantung kearah kontralateral
tempat lesi
3. Pmx penunjang
Gambaran Radiologi
Foto thorax
Angiografi
MRI
Ekokardiografi
Foto Thorax Abses
Tuberkulosis paru
Terjadi pada segmen apical atau
posterior pada lobus atas
Diagnosis Banding
Empiema
Potongan coronal dada pada
gambar CT menunjukkan adanya
lesi pada lobus atas kanan
dengan internal air-filled cavity,
dinding tebal tidak beraturan
(panah warna hijau) dan lesi lain
di sebelah bawah paru kiri
dengan internal fluid, dinding tipis
(panah warna kuning) kompresi
pada lapangan paru (panah
kuning dan kotak).
Tatalaksana
Antibiotik
Pemberian antimikroba yang tepat merupakan terapi
utama. Pemilihan antibiotik yang tepat bergantung pada
sumber infeksi dan hasil pemeriksaan pewarnaan gram
dan kultur. Sambil menunggu hasil kultur, agar terapi lebih
efektif, diberikan terapi beradasarkan data empiris dan
terutama ditujukan untuk melawan bakteri anaerob
sebagai penyebab terbesar abses paru. Lama terapi
tergantung pada respons klinis dan radiologis pasien, bisa
diberikan 4-6 minggu
Tatalaksana
Drainase
Drainase merupakan bagian penting dari penatalaksanaan
abses paru. Drainase 2-5 kali seminggu diperlukan untuk
mempercepat proses resolusi abses paru.
Tatalaksana
Indikasi pembedahan
- Abses paru yang tidak mengalami perbaikan
- Komplikasi: empiema, hemoptisis masif, fistula bronkopleura
- Pengobatan penyakit yang mendasari: karsinoma obstruktif
primer/metastasis, pengeluaran benda asing
Komplikasi