Anda di halaman 1dari 20

ETIKA PROFESI

Rorry Hartono

Disampaikan pada
Kegiatan TOT Kredential
DPW PATELKI JAWA TENGAH
Solo, 29 Oktober 2016
ETIKA
Etika memuat KEWAJIBAN saja
Sanksinya berupa kata, bahasa, isyarat (mis:
cibiran / cemohan) sampai tindakan pengasingan
atau pengucilan; yang kesemuanya itu
merepresentasikan ketidaksukaan /
ketidaksenangan komunitasnya.
Sanksi tersebut tidak dapat dipaksakan.

Hukum memuat KEWAJIBAN dan HAK !!!


Sanksi (baik pidana / perdata dapat dipaksakan.
Nilai etika diwujudkan dalam bentuk:
1. Prinsip-prinsip (yaitu beneficence,
non-maleficence, autonomy, justice).
2. Standar-standar (Standards); dan
3. Aturan-aturan (Rules) dikodifikasi
dalam KODEKI.
Nilai etika dituangkan didalam media:
1. Sumpah (Oaths);
2. Kesepakatan (Declarations); atau
3. Kode Etik (Ethical Codes).
1. Prinsip:
- Prinsip menjelaskan tentang nilai-nilai dasar (asas)
yang harus dipatuhi.
- Prinsip dapat digunakan untuk menjastifikasi rules
(aturan).
- Prinsip juga bisa digunakan sebagai pedoman menga-
tasi situasi yang tidak mungkin diatur dalam rules.
2. Standar:
- Standard digunakan mentera apakah baik atau buruk,
lebih baik atau lebih buruk, dan bijak atau tidak.
- Standard dipakai sebagai pedoman prilaku; dengan
memberikan batasan ciri-ciri yang baik (untuk diikuti)
dan ciri-ciri yang buruk (untuk dihindari).
3. Aturan (rules):
- Aturan dapat dirumuskan hanya apabila suatu prilaku
tertentu hampir pasti benar atau hampir pasti salah.
- Banyak kasus di bidang medis & perumahsakitan yang
tidak dapat diselesaikan dengan rule yang ada.
(Michael D Bayles)

*** Pasal-pasal didalam KODEKI pada hakekatnya merupa-


kan rule, yang belum dapat mengatasi seluruh problem
kedokteran sehingga prinsip etik menjadi penting.
PERKEMBANGAN ETIK KEDOKTERAN

 Kode Etik Kedokteran untuk pertama kali dirumuskan


oleh Hammurabi (Mesopotamia, Babylon) - 2500
S.M. - Code of Conduct
 Sumpah Hippocrates mengenai kelakuan (conduct)
dari dokter - 500 S.M. menjunjung cita-cita dokter,
melindungi pasien, sikap terhadap teman sejawat, dll.
Sifat sangat paternalistik
 Code of Medical Ethics - Thomas Percival seorang
dokter dan ahli filsafat Inggris (1803) menulis Code.
 Kode Etik Kedokteran Internasional - dirumuskan
tahun 1949 → oleh World Medical Association

6
SYARAT PRAKTIK KESEHATAN
Syarat utama pratek :
1. Kompetensi.
2. Memiliki STR & SIK.
Aspek kompetensi yang perlu dikuasai:
1. Medical knowledge. 2. Clinical skill.
3. Clinical judgment. 4. Humanistic quality.
5. Communication skill.
Dengan menguasai aspek kompetensi tsb diharapkan
mampu melaksanakan tugas (task) & peran (role) sbg:
a. Medical expert. b. Professional.
c. Communicator. d. Health advocate.
e. Scholar. f. Collaborator.
g. Manager.
KEWAJIBAN NAKES
Dalam berpraktek maka wajib:
1. Mematuhi Etika Profesi.
2. Mematuhi Hukum, yaitu:
a. hukum administrasi
negara;
b. hukum perdata; dan
c. hukum pidana.
PERLUNYA ETIKA
Hidup mengandung makna bahwa setiap
orang secara terus menerus harus membuat
keputusan.
Sebagian dari keputusan itu sangat penting
dan dapat mempengaruhi kehidupan manusia
secara keseluruhan.
Untuk menuju ke suatu ketertiban perlu dibuat
pengertian-pengertian, prinsip-prinsip, aturan-
aturan dan kesepakatan-kesepakatan.
Karena moralitas merupakan acuan pembentu-
kan kaidah kehidupan maka moralitas tidak
dapat dipisahkan dari ruang-lingkup kehidupan
manusia.
ETIKA PROFESI
Mengatur prilaku etis terhadap:
1. People who require medical care:
Pesakit yang datang meminta pertolongan
(pesakit belum menjadi pasien).
2. Patients (clients):
Setelah pesakit menjadi pasien.
3. Health care team (co-workers):
Kewajiban terhadap anggota tim kesehatan.
4. Society (social context):
Kewajiban terhadap masyarakat.
5. Profession:
Kewajiban terhadap profesi (disiplin medis).
ETIKA TERHADAP PESAKIT

Saat pesakit datang meminta pertolongan maka


kewajiban sudah mulai muncul, kendati belum
menjadi pasiennya, antara lain:
1. Wajib memperlakukan mereka dengan hormat
sebagai manusia bermartabat.
2. Tidak boleh membeda-bedakan pesakit berda-
sarkan: - suku bangsa;
- ras dan warna kulit;
- agama atau kepercayaannya;
- pandangan politiknya; dll.
ETIKA TERHADAP PASIEN

1. Memberikan layanan medis yang benar dan


standar.
2. Menghormati hak asasi pasien sbg manusia.
3. Menghormati hak pasien untuk menyetujui
atau tidak menyetujui terhadap tindakan medis.
4. Menghormati kerahasiaan medis.
5. Memberikan informasi yang jelas dan benar.
6. Menyerahkan ke ahli lain bila tidak mampu lagi.
7. Menghormati hak pasien untuk mendapatkan
second opinion, dll.
ETIKA TERHADAP TIM

Tidak mungkin dapat bekerja sendirian.


Perlu bantuan Nakes lain, perawat, bidan, dll.
Oleh sebab itu, kewajiban terhadap mereka:
1. Tidak boleh menjatuhkan anggota tim lain dgn
maksud agar pasien lebih mempercayainya.
2. Mengingatkan dan membetulkan manakala ada
anggota tim melakukan kesalahan.
3. Tidak boleh menafikan jasa anggota tim lain.
4. Tidak boleh menyalahkan didepan pasien, dll.
ETIKA TERHADAP MASYARAKAT

1. Jujur & bersikap terbuka kepada masyarakat.


2. Mengingatkan masyarakat apabila ditemukan
hal-hal yang dapat mengancam masyarakat.
4. Melakukan upaya yang pantas untuk menyele-
saikan problem kesehatan yang dialami oleh
masyarakat.
3. Meletakkan garis keseimbangan yang adil anta-
ra social right dengan individual right dan anta-
ra social interest dengan individual interest.
ETIKA TERHADAP PROFESI

Antara lain:
1. Konsisten (istiqomah) terhadap profesi medis.
2. Tidak menggunakan metode pengobatan lain
selain ilmu kedokteran moderen.
3. Selalu meningkatkan ilmu & ketrampilan klinis
agar dapat memberikan layanan medis sebaik-
baiknya kepada pasien.
4. Mengembangkan ilmu dengan melakukan riset.
5. Dan lain-lain.
ETIK DAN PELAYANAN MEDIS

 Pelayanan medis pada hakekatnya merupakan


upaya dokter/ ahli/ tim dokter untuk
menerapkan ilmu dan teknologi kedokteran
guna mencegah dan atau menyembuhkan
penyakit pasien serta rehabilitasi.
 Dalam banyak hal, pasien memberikan
kepercayaan (trust) yang mutlak kepada nakes
 Nakes mempunyai kewajiban berperilaku baik
yang didasari oleh etik profesi
 Penghormatan kepada martabat dan kehidupan
manusia

16
PELAKSANAAN ETIKA
DALAM PELAYANAN MEDIK
 Sifat dasar yang harus dimiliki
1. Sifat Ke-Tuhanan
2. Kemurnian niat
3. Keluhuran budi
4. Kerendahan hati
5. Kesungguhan kerja
6. Integritas ilmiah dan sosial

17
PRINSIP ETIKA
1. Beneficence (BERBUAT BAIK)
2. Non malefisence (TIDAK
MERUGIKAN)
3. Respect for Autonomy
(MENGHORMATI HAK PASIEN)
4. Justice (KEADILAN
referensi
• KODEKI
• Purwadianto A, Bioetika
• Dahlan S. Pencegahan Sengketa
• Hadiwijaya. Etika Kedokteran
• Diklat Bioetika
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai