Anda di halaman 1dari 14

Psikoterapi

Yudhistira Adi
Psikoterapi
• INDIVIDU
– Individual
– Kelompok
• CARA
– Verbal (Wawancara)
– Non Verbal (Pengawasan Perilaku, Dengan alat, dll)
• TEKNIK
– Suportif
– Reedukatif
– Rekonstruksi
Syarat Pelaksanaan
• Psikiater harus memandang pasien sebagai
manusia, dan melalui azas untuk saling
membantu dan menghargai sesama manusia
• Mampu memotivasi orang lain
• Tidak menggurui
• Dapat memainkan role play dan memberi
penempatan yang sesuai
• Tidak egosentrik
Peralatan
• Verbal : Percakapan
• Non Verbal : Permainan Role play,
Pengawasan.
• Jika Psikiater tidak bisa mengontrol pasien
(semisal pasien rawat jalan) maka harus
diberikan mandat ke keluarga sebagai
controller
• 1) Ventilasi yaitu bentuk psikoterapi yang
memberi kesempatan seluas-luasnya kepada
pasien untuk mengemukakan isi hatinya dan
sebagai hasilnya ia akan merasa lega serta
keluhannya akan berkurang.
– a) Sikap terapis yaitu menjadi pendengar yang
baik dan penuh pengertian
– b) Topik pembicaraan yaitu permasalahan yang
menjadi stress utama
• 2) Persuasi yaitu psikoterapi suportif yang
dilakukan dengan menerangkan secara masuk
akal tentang gejala-gejala penyakitnya yang
timbul akibat cara berpikir, perasaan, dan
sikapnya terhadap masalah yang dihadapinya.
– Terapis berusaha membangun, mengubah, dan
menguatkan impuls tertentu serta membebaskannya
dari impuls yang mengganggu secara masuk akal dan
sesuai hati nurani.
– Berusaha menyakinkan pasien dengan alasan yang
masuk akal bahwa gejalanya akan hilang.
• 3) Sugestif yaitu psikoterapi yang berusaha
menanamkan kepercayaan pada pasien bahwa
gejala gangguannya akan hilang.
– a) Sikap terapis, meyakinkan dengan tegas bahwa
gejala pasien akan hilang
– b) Topik pembicaraan, gejala-gejala bukan karena
kerusakan organik/fisik dan timbulnya gejala-
gejala tersebut adalah tidak logis
• 4) Reassurance yaitu psikoterapi yang
berusaha meyakinkan kembali kemampuan
pasien bahwa ia sanggup mengatasi masalah
yang dihadapinya.
– a) Sikap terapis, meyakinkan secara tegas dengan
menunjukkan hasil-hasil yang telah dicapai pasien.
– b) Topik pembicaraan, pengalaman pasien yang
berhasil nyata
• 5) Bimbingan yaitu psikoterapi yang memberi
nasehat dengan penuh wibawa dan
pengertian.
– a) Sikap terapis, menyampaikan nesehat dengan
penuh wibawa dan pengertian
– b) Topik pembicaraan, cara hubungan antar
manusia, cara berkomunikasi, cara bekerja yang
baik, dan cara belajar yang baik.
• 6) Penyuluhan atau konseling yaitu psikoterap
i yang membantu pasien mengerti dirinya
sendiri secara lebih baik, agar ia dapat
mengatasi permasalahannya dan dapat
menyesuaikan diri.
– a) Sikap terapis, menyampaikan secara halus dan
penuh kearifan
– b) Topik pembicaraan, masalah pendidikan,
pekerjaan, pernikahan, dan pribadi.
• 7) Kerja kasus sosial yaitu suatu proses
bantuan oleh seseorang yang terlatih kepada
seorang pasien yang memerlukan satu atau
lebih pelayanan sosial khusus. Tidak diadakan
usaha mengubah pola dasar kepribadian
pasien ataupun hanya hendak menangani
masalah situasi pada tingkat realistik.
• 8) Terapi kerja yaitu berupa sekedar memberi
kesibukan kepada pasien ataupun berupa
latihan kerja tertentu agar ia terampil dalam
hal itu dan berguna baginya untuk mencari
nafkah kelak.
• 9) Hipnosa dapat membantu psikoterapi akan
tetapi apa yang dapat dicapai dengan hipnosa
dalam psikoterapi dapat juga dicapai dengan
cara lain tanpa hipnosa. Hipnosa hanya dapat
mempercepat pengaruh psikoterapi.
• 10) Terapi perilaku, berusaha untuk
menghilangkan masalah perilaku khusus
secepat-cepatnya dengan mengawasi perilaku
belajar pasien.

Anda mungkin juga menyukai