Anda di halaman 1dari 57

Case Report Session

G1P0A0 Gravida 28-29 minggu dengan Hipertensi


Gestasional + KPD + Oligohidramnion + JTH Intrauterin
preskep

Oleh :
Hj. Rahmi Mauliza Ayu
G1A216072

Dosen Pembimbing : dr. Hanif M Noor, Sp.OG


Laporan Kasus

Nama : Ny. V
Umur : 31 tahun Nama suami : Tn .E
Suku bangsa : Melayu Umur : 41 tahun
Agama : Islam Suku bangsa : Melayu
Pendidikan : Sarjana Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan Pendidikan : SMA
swasta Pekerjaan : Swasta
Alamat : Perumahan Aurduri Alamat : Perumahan Aurduri

MRS :
28 Februari 2018 Pukul 23.55 WIB
Keluhan Utama

Pasien dengan kehamilan 28-29


minggu datang dengan keluhan
keluar air-air sejak ± 20 jam SMRS
Riwayat Perjalanan Penyakit

Pasien datang ke rumah sakit umum daerah raden


mattaher jambi pada tanggal 28 Februari 2018
rujukan dari RS MMC dengan diagnosa G1P0A0
gravida 28-29 minggu belum inpartu + Hipertensi
Gestasional + KPD + JTH intrauterin presentasi
kepala.
Cont…

• Sejak + 20 jam sebelum masuk rumah sakit, os


mengeluh keluar air-air dari jalan lahir. Air-air
yang keluar dirasakan cukup banyak, air-air yang
keluar berwarna putih bening dan tidak berbau.
Keluhan ini tidak disertai dengan adanya sakit
perut menjalar ke pinggang semakin lama
semakin sering dan kuat (-), keluar lendir darah
dari jalan lahir (-), demam (-), dan keputihan (-).
Cont…

Os mengaku gerakan anak masih dirasakan. Riwayat


berhubungan badan dan trauma disangkal. Pasien juga
mengeluhkan sakit kepala hilang timbul. Keluhan nyeri
ulu hati dan gangguan penglihatan disangkal. Keluhan
tekanan darah tinggi sebelum masa kehamilan
disangkal. Berdasarkan keterangan keluarga
didapatkan bahwa pasien mengalami tekanan darah
yang tinggi selama kehamilan ini dan jarang melakukan
pemeriksaan kehamilan, pasien tidak mengkonsumsi
obat darah tinggi dengan rutin. Mual (-), muntah (-),
buang air kecil dan buang air besar tidak ada keluhan.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Hipertensi (-), DM (-), Asma (-), PJK (-), Tumor (-),
Kista (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


• Hipertensi (-), DM (-), Asma (-), PJK (-), Tumor (-),
Kista (-)
Data Kebidanan
Haid Riwayat Pernikahan
• Status perkawinan : Kawin
Menarche umur : 14 tahun • Berapa kali : 1 kali
HPHT : 09-08-2017 • Usia : 29 tahun
Haid : Teratur
Lama haid : 7 hari Riwayat Kehamilan Sekarang :
Siklus : 28 hari • GPA : G1P0A0
Dismenorrhea : Tidak • HPHT : 09-08-2017
Warna : Merah segar • TP : 16-05-2018
Bentuk perdarahan : Encer • ANC : 2 kali
Bau haid : Anyir • Imunisasi TT : +
Flour albous : Sebelum • Keluhan Umum : -
Lama : 1 hari • Riwayat KB : IUD (2012-2016)
Warna : Putih kental
Jumlah : Sedikit
Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas

No Tahun Umur Jenis Penolong Penyulit Anak Ket


partus kehamilan persalinan JK/BB

1 Ini
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : Lemah
• Kesadaran : Compos mentis

160/100 mmHg 122x/menit 28x/menit 36,7˚ C


Status Generalisata

Kepala : Normocephale,
Pulmo : Vesikuler +/+,
rambut hitam tidak mudah
rhonki -/-, wheezing -/-
dicabut.
Cor : BJ I-II reguler,
Mata : CA -/-, SI -/-, RC +/+,
murmur (-), gallop (-)
pupil isokhor
Abdomen : Pembesaran
THT : Dalam Batas Normal
perut simetris, dbn
Leher : Pembesaran KGB (-),
Genitalia externa : Labia
pembesaran tyroid (-), JVP
mayora/minora simetris.
5-2 cm
Ekstremitas : Akral hangat,
Thorak : Pergerakan dada
edema -/-, sianosis -/-
simetris
Status Obstetri
• Pemeriksaan Leopold
-Leopold I : TFU 24 cm, teraba bagian yang
lunak, tidak melenting.
-Leopold II : Punggung kanan
-Leopold III : Teraba bagian keras, bundar,
dan melenting.
-Leopold IV : Konvergen
• TBJ : (24 - 11) x 155 = 1860 gram
• HIS : -
• Auskultasi : DJJ = 172x/i
• Pemeriksaan dalam : Tidak dilakukan
Pemeriksaan Laboratorium
28 Februari 2018

Darah rutin
Parameter Hasil Satuan Harga Normal

WBC 13.,2 103/mm3 4.0 – 10.0

RBC 3,65 106/mm3 3.5 – 5.5

HGB 9.6 g/dl 11.0 – 16.0

HCT 28,4 % 35.0 – 50.0

PLT 228 103/mm3 100 – 300


Pemeriksaan Laboratorium
28 Februari 2018

Urine rutin Parameter Hasil


Warna Kuning tua
Protein negatif
Reduksi negatif
Leukosit 3-5/ lpb
Eritrosit >89/lpb
Epithel 6-8/lpk
Bakteri -
G1P0A0 Gravida 28-29 minggu dengan
Hipertensi Gestasional + KPD +
Oligohidramnion + JTH Intrauterin
preskep
Tatalaksana
• Oksigen 2 L/I
• Inj. MgSO4 40%, 6 gr bokong kanan, bokong kiri
• Drip maintenance dose MgSO4 6 gr dalam
larutan RL 500 cc/6 jam
• Cefixime 2 x 200 mg
• Nifedipine 3 x 10 mg
• Methyl Dopa 3 x 250 mg
• Persiapan operasi SC cito pukul 09.00 WIB
Laporan Operasi

Nama operator : dr. Hanif M Noor, Sp.OG


Tanggal : 28 Februari 2018 (Pukul 09.00 WIB)

1. Pasien dalam stadium narkose dilakukan tindakan insisi dinding


perut secara pfanennstial
2. Dinding perut dibuka lapis demi lapis
3. Segmen bawah rahim dibuka, dilebarkan secara tumpul
4. Kepala dilusir diekstraksi
5. Bayi dilahirkan dengan eksplorasi perabdominal
Jenis kelamin : laki-laki PB : 40 cm
BB : 1100 gram AS : 4/5
6. Plasenta dilahirkan perabdominal lengkap
7. Segmen bawah rahim dan dinding perut ditutup lapis demi lapis
8. Dinding perut ditutup
9. Tindakan selesai
P1A0 Post operasi Sectio Caesarea a/i
Hipertensi gestasional+ KPD +
Oligohidramnion
Instruksi Post Op Terapi Post Op
• Observasi TTV dan • Inj. cefotaxime 3x1 gram
perdarahan setiap 15 • Inj. Ketorolac 2 x 30
menit mg/kolf
• Posisi tidur terlentang • Nifedipine 3x10 mg
dengan bantal • Methyldopa 3x250 mg
• Mobilisasi bertahap • Alinamin tab 3x1
• Makan dan minum • Kaltopren supp 3x1
bertahap
Tanggal Follow Up

28-02-2018 S Nyeri di bekas luka operasi


O
Tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis
TD: 130/90 mmHg; HR: 100 x/i; RR: 23 x/i; T: 36,7
oC; GCS: E4M6V5: 15, SpO2: 99%

TFU : 1 jari dibawah pusat// Kontraksi Uterus :


baik// Perdarahan dalam batas normal//Lochea:
rubra
A
P1A0 Post operasi Sectio Caesarea a/i hipertensi
P gestasional + KPD + oligohidramnion
- IVFD RL 20 gtt/menit + ketorolac 30 mg Drip
- Nifedipine 3 x 10 mg
- Cefixime 2 x 200 mg
- PO Alinamin tab 3x1
Tanggal Follow Up

01-03-2018 S Nyeri di bekas luka operasi


O Tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis
TD: 120/80 mmHg; HR: 82 x/i; RR: 23 x/i; T: 36,7
oC; GCS: E4M6V5: 15, SpO2: 99%

A TFU : 2 jari dibawah pusat// Kontraksi Uterus :


baik// Perdarahan dalam batas normal//Lochea:
rubra
P P1A0 Post operasi Sectio Caesarea a/i hipertensi
gestasional + KPD + oligohidramnion
- IVFD RL 20 gtt/menit
- Nifedipine 3 x 10 mg
- Cefixime 2 x 200 mg
- Alinamin tab 3x1
Tanggal Follow Up

02-03-2018 S Nyeri di bekas luka operasi


O Tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis
TD: 120/80 mmHg; HR: 80 x/i; RR: 20 x/i; T: 36,5
oC; GCS: E4M6V5: 15, SpO2: 99%

A TFU : 2 jari dibawah pusat// Kontraksi Uterus :


baik// Perdarahan dalam batas normal//Lochea:
P rubra
Luka operasi : kering
P1A0 Post operasi Sectio Caesarea a/i hipertensi
gestasional + KPD + oligohidramnion
- IVFD RL 20 gtt/menit + ketorolac 30 mg Drip
- Cefixime 1 x 200 gr
- Alinamin tab 3x1
Hipertensi Dalam Kehamilan

Hipertensi dalam kehamilan adalah


kelainan vaskular yang terjadi sebelum
kehamilan atau timbul dalam kehamilan
atau pada masa nifas

Tekanan darah sistolik dan


diastolik ≥140/90 mmHg, Min. 2x
dalam selang waktu 4 jam
Klasifikasi HDK

• Tekanan darah 140/90 mmHg atau


lebih
Hipertensi • Usia kehamilan >20 mgg
gestasional • Protein urin (-)
• Riw. Hipertensi sebelumnya (-)

• Tekanan darah 140/90 mmHg atau


lebih
• Usia kehamilan >20 mgg
Preeklampsi • Protein urin (+)
• Oedem anasarka
• Riw. Hipertensi sebelumnya (-)
• Disertai gejala penyerta
Cont..

Hipertensi • Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih


• Usia kehamilan < 20 mgg
kronis dengan • Protein urin (+)
superimposed • Riw. Hipertensi sebelumnya (+)
preeklampsia • Gejala- gejala preeklampsia (+)

• Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih


Hipertensi • Usia kehamilan < 20 mgg
Kronis • Protein urin (-)
• Riw. Hipertensi sebelumnya (+)
Cont..

• Tekanan darah 140/90


mmHg atau lebih
Eklampsia • Usia kehamilan > 20 mgg
• Konvulsi (+)
Faktor Resiko

Medikal Plasenta
Maternal Maternal atau Fetal

• Kehamilan pertama • Hipertensi Kronis • Kehamilan


• Primipaternity • Diabetes
• Usia < 18 tahun atau multipel
> 35 tahun
• SLE • Hidrops fetalis
• Riwayat preeklamsi • Peny. Ginjal • Penyakit
• Interval antar • Penggunaan trofoblastik
kehamilan < 2 tahun antidepresan gestasional
atau > 10 tahun.
Etiologi

Terpapar vili korialis untuk pertama


kalinya

Terpapar vili korialis yang berlimpah, pada


gemeli atau mola hidatidosa

Memiliki penyakit vaskular yang telah ada


sebelumnya
Pemeriksaan Penunjang

Hematologi Ultrasonografi
Pencegahan

Manipulasi diet
Aspirin dosis rendah
Antioksidan
Suplemen kalsium
 N-Acetylcystein
Tatalaksana
• Tirah baring
• Oksigen
• Kateter menetap
• Cairan intravena.
• Magnesium sulfat (MgSO4)
• Antihipertensi
Cont..
• Terminasi kehamilan  terapi
definitif terbaik untuk ibu
Aktif untuk mencegah progresifitas
PEB

• Memperpanjang usia
Ekspek kehamilan sampai aterm dan
pematangan paru atau sampai
tatif usia kehamilan di atas 37
minggu
Ketuban Pecah Dini (KPD)

Pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan.


KPD yang memanjang adalah yang terjadi lebih dari
12 jam sebelum waktunya melahirkan.

Dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun


jauh sebelum waktunya melahirkan.
Etiologi KPD
Serviks inkompeten

Over distensi uterus

Faktor keturunan (ion Cu serum rendah,


vitamin C rendah, kelainan genetik).

Pengaruh dari luar yang melemahkan ketuban


(infeksi genitalia, meningkatnya enzim proteolitik).

Masa interval sejak ketuban pecah sampai


terjadi kontraksi disebut fase laten
Diagnosis KPD
• Anamnesis : Riwayat keluar cairan melalui
introitus vagina
• Pemeriksaan inspekulo : Terlihat cairan yang
keluar dari serviks atau menggenang di forniks
posterior.
• Pastikan bahwa cairan tersebut adalah cairan
ketuban dengan menilai : bau cairan ketuban
yang khas + Tes Nitrazin
• USG: Volume cairan amnion berkurang/
oligohidramnion.
Tatalaksana KPD
Komplikasi
Persalinan Prematur

Infeksi

Hipoksia dan Asfiksia

Sindroma deformitas janin


Oligohidramnion

Oligohidramnion adalah suatu keadaan


dimana air ketuban kurang dari normal, yaitu
kurang dari 500 cc
Etiologi

Faktor Janin
•Bocor membran
amnion
•Agenesis ginjal /
ginjal polisiklik
•Genetik

Faktor ibu Faktor plasenta


•Abrupsio
•Darah tinggi plasenta
kronik •Anak kembar
•Dehidrasi •NSAID dan
Diabetes beberapa
•Preeklampsia inhibitor ACE
•Lupus
Etiologi

• Bocor membran
amnion
• Agenesis ginjal /
ginjal polisiklik
• Genetik
Manifestasi Klinis
Nyeri di perut
Tiap pergerakan janin

Persalinan
lebih lama dari biasanya

HIS
Terasa sakit sekali
Uterus tampak lebih kecil
Dari usia kehamilan dan tidak ada
ballotemen.

• Sering berakhir dengan partus prematurus.


• Janin mudah berpindah tempat.
• Perlambatan tinggi fundus.
Penegakkan Diagnosis
•Pasien mengeluh keluar air dari Janin dapat diraba
Anamnesis

Pemeriksaan Fisik
kemaluan. dengan mudah, balotemen
•Uterus tampak lebih kecil dari (-).
usia kehamilan.
Auskultasi DJJ terdengar
•Ibu merasa nyeri di perut pada terdengar lebih awal dan
setiap pergerakan anak dan saat jelas.
his.
Tinggi fundus uteri
•Perut ibu kelihatan lebih kecil
dibandingkan dengan usia menurun, atau lebih
kehamilannya. rendah dari usia
kehamilan.
•Ibu merasa nyeri di perut pada
tiap pergerakan janin. Berat badan ibu
•Persalinan lebih lama dari menurun.
biasanya.
Pemeriksaan penunjang
1.USG
-Parameter Amniotic Fluid
Index (AFI)
2.Metode single pocket
-Indeks Cairan Amnion (ICA)
3. Subjektif pemeriksa
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan oligohidramnion pada kehamilan lanjut
bergantung pada situasi klinis, seperti :
1. Mencari etiologi
2. Observasi janin (NST & DJJ )
3. Perbaikan nutrisi
4. Bedrest
5. Amnioinfusi
6. Induksi dan kelahiran
Penatalaksanaan
Tatalaksanaan Oligohidramnion

01 02 03 04

Amnioinfusion Rehidrasi Maternal Bed-rest Vesico-amniotic Shunt

•NaCl pada suhu •Cairan oral dan IV ▹Membantu • Amniosentesis.


ruangan ke
untuk merehidrasi
ibu produksi cairan • Untuk
cavitas amnion mengetahui
•Menjadi alasan ibu
amnion anatomi fetus
kateter harus minum air
intrauterin putih.
Komplikasi & Prognosis
Komplikasi
1. Terbentuk amnion band
2. Cacat bawaan
3. Pertumbuhan janin terhambat (IUGR)
4. Janin meninggal sebelum dilahirkan

Prognosis
Semakin awal oligohidramnion terjadi pada
kehamilan, semakin buruk prognosisnya
Analisis Masalah

Hipertensi • Riw. Tek. Darah tinggi


gestasional • Saat usia kehamilan 20 mgg

• Usia kehamilan 28-29 mgg


KPD • Keluar air-air dari jalan lahir

Oligohidramnion • Air ketuban yang sedikit


Cont…

- Dilakukan terminasi kehamilan berupa sectio secarea atas indikasi


ketuban pecah dini, oligohidramnion dan hipertensi gestasional
- Pemberian Dexamethason bertujuan untuk pematangan paru pada janin
- Tekanan darah pada pasien ini di dapatkan 160/100 mmhg, untuk
mencegah terjadinya kejang pada pasien diberikan MgSO4
- Nifedipin diberikan ssebagai antihipertensi, nifedipin peroral terbukti
efektif dalam pengobatan hipertensi emergensi akut yang terjadi pada
kehamilan, yang dapat mengontrol hipertensi dengan lebih cepat
Daftar Pustaka
1. Branch D, Porter T, Hypertensive Disorders of Pregnancy, dalam Danforth’s Obstetrics&Gynecologiy, edisi ke-8,
Scott J, Saia P, Hammond C, Spellacy W, penyunting, Philadelphia: Lippincott Williams&Wilkins, 1999: 309-326
2. Cunningham F, Leveno K, Bloom S, Hauth J, Gilstrap L, Wenstrom K, Hypertensive Disorders in Pregnancy,
dalam William Obstetrics, edisi ke-22, New York: McGraw-Hill, 2005 : 761-808
3. Eger R, Hypertensive Disorders during Pregnancy, dalam Obstetrics&Gynecology Principles for Practice, Ling F,
Duff P, penyunting, New York : McGraw-Hill, 2001 : 224-252
4. Soewarto, S. 2009. Ketuban Pecah Dini. Dalam: Winkjosastro H., Saifuddin A.B., dan Rachimhadhi T. (Editor).
Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hal. 677-680.
5. Gde Manuaba, I.B. Ketuban Pecah Dini (KPD). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana.
Jakarta: EGC; 2001. Hal: 229-232.
6. Saifudin A.B. 2006. Ketuban Pecah Dini, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hal : 218-220.
7. Gibson P, Carson M, Hypertension and Pregnancy, 30 Juli 2009, diakses tanggal 24 Oktober 2009, dari http :
//emedicine.medscape.com/article/261435
8. Herrera J, Shahabudin A, Ersheng G, Wei Y, Garcia R, Lopez P, Calcium plus Linoleic Acid Therapy for Pregnancy
Induced Hypertension, 9 Desember 2005, diakses tanggal 2 maret 2018, dari http : //www.ncbi.nlm.nih.gov
9. Kaplan N, Lieberman E, Hypertension with Pregnancy and the Pill, dalam Kaplan’s Clinical hypertension, edisi
ke-8, Neal W, penyunting, Philadelphia: Lippincott Williams&Wilkins, 2002: 404-433
10. Medina, Tanya M. and Hill, Ashley D. Preterm Premature Rupture of Membranes: Diagnosis and Management.
Am Fam Physician 2006;73:659-64.
Cont…
11. Myers VS. Premature rupture of membranes at or near term. In: Berghella V. Obstetric evidence
based guidelines. Series in maternal fetal medicine. Informa heathcare. Informa UK Ltd, 2007.
12. Bergehella V. Prevention of preterm burth. In: Berghella V. Obstetric evidence based guidelines.
Series in maternal fetal medicine. Informa heathcare. Informa UK Ltd, 2007.
13. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY. Premature Birth. In: Williams
Obstetric. 23rd Ed. McGrawHill Medical, New York, 2010.
14. Manuaba I.B.G, Chandranita Manuaba I.A, Fajar Manuaba I.B.G.(eds) Pengantar Kuliah Obstertri.
Bab 6: Komplikasi Umum Pada Kehamilan. Ketuban Pecah Dini. Cetakan Pertama. Jakarta. Penerbit
EGC. 2007. Pp 456-60.
15. Nili F., Ansaari A.A.S. Neonatal Complications Of Premature Rupture Of Membranes. Acta Medica
Iranica. [Online] 2003. Vol 41. No.3. Diunduh dari
http://journals.tums.ac.ir/upload_files/pdf/59.pdf.
16. Kelompok Kerja Penyusunan Hipertensi dalam Kehamilan-Himpunan Kedokteran Fetomaternal
POGI, Pedoman Pengelolaan Hipertensi dalam Kehamilan di Indonesia, edisi ke-2, Angsar M,
penyunting, 2005: 1-27
17. Krisnadi S, Mose J, Effendi J, Hipertensi Dalam Kehamilan, dalam Pedoman Diagnosis dan terapi
Obstetri dan Ginekologi RS dr.Hasan Sadikin, bagian pertama, edisi ke-2, Bandung : Bagian
Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran RS dr.Hasan Sadikin, 2005 :
60-70
18. Mose J, Gestosis, dalam Obstetri Patologi : Ilmu Kesehatan Reproduksi, edisi ke-2, Sastrawinata S,
Martaadisoebrata D, Wirakusumah F, penyunting, Jakarta : EGC, 2003 : 68-82
19. National Heart, Lung, and Blood Institute, Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of
High Blood Pressure, dalam The Seventh Report of the Joint National Committee, NIH publication,
2004 : 49-52
Cont…
20. Prawirohardjo S, Pre-eklampsia dan Eklampsia, dalam Ilmu Kebidanan, edisi ke-3, Wiknjosastro H,
Saifuddin A, Rachimhadhi T, penyunting, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,
2005: 281-301
21. Reynolds C, Mabie W, Sibai B, Hypertensive States of Pregnancy, dalam Current Obstetrics and
Gynecologic Diagnosis and Treatment, edisi ke-9, New York : McGraw-Hill, 2003: 338-353
22. Scott J, Disaia P, Hammond C, Spellacy W, Gordon J, Danforth Buku Saku Gangguan Hipertensi
dalam Kehamilan, dalam Obstetri dan Ginekologi, edisi ke-1, Koesoema H, penyunting, Jakarta :
Widya Medika, 2002: 202-213
23. Seely E, Maxwell C, Chronic Hypertension in Pregnancy. 2007, diakses tanggal 2 maret 2018, dari
http : //circ.ahajournals.org/cgi/content/full/115
24. Shennan A, Hypertensive disorders, dalam Dewhurst’s textbook of Obstetrics & Gynaecology, edisi
ke-7, USA : Blackwell Publishing, 2007 : 227-234
25. Sibai B, Diagnosis, Prevention, and Management of Eclampsia, 18 November 2004, diakses tanggal
2 maret 2018, dari http : //www.greenjournal.org
26. Sibai B, Treatment of Hypertension in Pregnant Women, 25 Juli 1996, diakses tanggal 2 maret
2018, dari http : //www.NEJM.org/cgi/content/full
Cont…
27. Practice Guidelines ACOG Guidelines on Premature Rupture of Membranes Am Fam
Physician. 2008 Jan 15;77(2):245-246.
28. Siswosudarmo, R. Obstetri Fisiologi Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran UGM.
Yogyakarta. PT Pustaka Cendekia. 2010.
29. Odunsi K, Rinaudo P. 2006. Premature Rupture of the Fetal Membranes. Vol.2. No 4. Yale-New
Haven Hospital: England
30. Parry and Strauss III. Premature Rupture of Fetal Membrane. New England Journal of Medicine.
2012. 338:10
31. Elva J A, Hasibuan S. 2006. Ketuban Pecah Dini Pada Persalinan Preterm. Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada/RS Dr. Sardjito Jogjakarta.
32. Norwitz, E. Schorge. At a Glance Obstetri dan Ginekologi Edisi Kedua. Gangguan Volume Cairan
Amnion. Jakarta. Penerbit Erlangga. 2007. Hal. 100-101
33. Mochtar R.Sinopsis obstetri, jilid I , edisi ke 2, EGC, Jakarta 1998, hal : 24-25,251-252.
34. wiknojosastro. H, safiuddin AB, Rachmahadi I, ilmu kebidanan, edisi III, yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 1997, hal : 359
35. Cunningham FG, Mac Donald, obstetri williams, edisi 18, EGC, Jakarta, hal : 656
36. Derek Liewellyn. Jones, dasar-dasar obstetri dan ginekologi, edisi ke-6, 2002, hal : 138
37. willians obstetrics, 21st ed, Mc Graw : Hill, USA, 2001, hal 104.

Anda mungkin juga menyukai