N 111 16 09
Pembimbing: dr. Heryani HsP, Sp.OG, M.Kes
Pendahuluan
Asma Salah satu penyakit yang sering menjadi
penyulit kehamilan
Penelitian terakhir: Asma Bronkhiale penyulit 4%
kehamilan
Prevalensi bisa lebih tinggi krn 10% populasi pny
hiperreaktivitas saluran nafas nonspesifik Stigma
asma
Sekitar dekade 80-an prevalensi, morbiditas dan
mortalitas ↑ sampai 60%
Asma tidak terkontrol Komplikasi ibu & janin
yang serius
Asma tidak terkontrol ↑ risiko kematian perinatal,
prematuritas dan atau BBLR serta preeklamsi
Selama kehamilan asma dpt terjadi pertama kali
atau tereksaserbasi
Kehamilan memberikan ES utk perjalanan
penyakit asma @ 1/3 wanita hamil dgn penyulit
asma
Di sisi lain, sebagian besar wanita hamil asma dpt
mengontrol asma dan memiliki bayi sehat
Kontrol asma baik kesempatan bagi wanita asma
utk pertahankan kehamilan normal dgn sedikit atau
tanpa risiko baik utk wanita maupun janin
Butuh penanganan baik farmakologik dan non-
farmakologik utk menangani asma wanita hamil
serta menyejahterakan wanita hamil dan bayinya.
Perlu pengawasan yg baik selama kehamilan
penata berupa menghindari faktor pencetus spt zat-
zat allergen, infeksi saluran napas, udara dingin dan
faktor psikis
Pengobatan secara maintenance tetap diberikan
sampai kelahiran
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Asma adalah penyakit paru dengan karakteristik
berikut: (1) obstruksi jalan nafas reversibel partial atau
komplit baik secara spontan atau setelah pengobatan;
(2) inflamasi jalan nafas; (3) respon jalan nafas yang
meningkat terhadap berbagai stimulan
PATOGENESIS &
PATOFISIOLOGI
Alergen, iritan lingkungan, infeksi virus, udara dingin, latihan fisik
GK asma
PEMICU
Infeksi saluran napas baik bacterial maupun infeksi virus.
Merokok
Asap dari masakan atau pembakaran kayu
Emosi
Alergi makanan
Rhinitis alergi
Perubahan cuaca, terutama dingin, udara kering
Olahraga
Reaksi alergi pada zat kimia tertentu
Reaksi alergi terhadap kosmetik, sabun, sampo
Reaksi alergi terhadap zat iritan seperti debu, kutu, bulu, dll
GEJALA
Serangan asma episodik & dapat berakhir bbrp
menit – hari
Diantara serangan biasanya sehat
Akut (bbrpa mnt setelah paparan), ditandai:
Sesak napas
Batuk
Wheezing & ronchi
Parah (berat) ronchi & wheezing (-), kebingungan,
letih, sianosis
DIAGNOSIS
Anamnesis
Batuk, dada terasa tertekan, batuk terisolasi, nyeri
dada, sulit bernapas saat beraktivitas
Pemeriksaan fisik
Hiperinflasi, ekspirasi memanjang, wheezing,
penggunaan otot-otot pernapasan tambahan
Pem. Penunjang
Spirometri ↑ 15% FEV1/ >2x hirup preparat agonis
B-adrenergik (reversibilitas)
Metacholine challenge test
Peak expiratory flow rate (PEFR)/ PEF1
tes alergen, hitung eosinofil darah & sputum, serum
IgE
ASMA TERHADAP
KEHAMILAN
Clark, dkk (1993) 2 penelitian besar epidemiologi
mengatakan bahwa asma berpotensi memberikan
efek yang merugikan, diikuti dengan peningkatan
insidensi lahir premature, BBLR, kematian perinatal,
dan preeklamsi, gangguan tekanan darah ini disertai
dengan bocornya protein pada urine ibu dan sangat
potensial untuk terjadinya kerusakan ginjal, otak,
hepar, dan mata.
Lehrer, dkk (1993) melaporkan bahwa wanita asma
memiliki insidensi dua koma lima kali lipat dari
kehamilan menimbulkan hipertensi.
KEHAMILAN
TERHADAP ASMA
Eksaserbasi serangan asma tampaknya sering terjadi
pada trimester III atau pada saat persalinan, hal ini
menimbulkan pendapat adanya pengaruh
perubahan faktor hormonal, yaitu ↓ progesteron dan
↑ prostaglandin, sebagai faktor yang memberikan
pengaruh.
PENATALAKSANAAN ASMA
SELAMA KEHAMILAN
Secara umum:
1. Sedapat mungkin menghindari serangan.
2. Terapi awal merupakan hal yang sangat penting. Gunkanlah
obat saat tanda-tanda awal dari asma mulai muncul.
3. Penting pada wanita hamil untuk tidak menunda pengobatan
lebih lanjut jika ditemukan hal-hal dibawah ini:
Obat-obatan tidak menghasilkan perbaikan yang cepat
Perbaikan tidak terjadi terus-menerus
Penyakit semakin lama semakin berat
Terdapat kemunduran dari pergerakan fetus
4. Yang tidak kalah pentingnya adalah melakukan pengobatan
yang teratur.
Penatalaksanaan efektif asma untuk wanita hamil
berpedoman pada empat komponen yaitu:
Pengukuran obyektif untuk menilai & memantau
fungsi paru ibu dan kesejahteraan janin dengan
tujuan membuat rekomendasi terapeutik yang
tepat.
Pengukuran untuk menghindari atau mengontrol
pemicu asma di lingkungan pasien.
Terapi farmakologis
Edukasi pasien
Cont’
1. Pengukuran obyektif untuk penilaian & pemantauan
Tes fungsi paru ibu
Pemantauan janin
2. Pengukuran untuk mencegah atau mengontrol
pemicu asma
Kontrol lingkungan
Terapi imun
Vaksin
Cont’
3. Terapi farmakologis
O2 dilembabkan, 2-4 mnt, pertahankan pO2 70-80
mmHg
Hindari obat penekan batuk, sedatif, & AH.
Tenangkan pasien, beri cairan IV
Aminofilin loading dose 4-6 mg/kgBB lanjut dosis
0,8-1 mg/kgBB/jam sampai tercapai kadar
terapeutik dlm plasma
Pertimbangkan terbutalin sulfat 0,25 mg
Steroid: hidrokortison IV 2 mg/kgBB loading dose,
tiap 4 jam/ setelah loading dose lanjut infus 0,5
mg/kgBB/jam
Pertimbangan antibiotika
Intubasi dan ventilasi bantuan
> 30-60 mnt status asmatikus
PENANGAN ASMA
DALAM PERSALINAN
Melanjutkan pengobatan asma secara teratur (kromolin
inhalasi, beklometason, dan atau teofilin oral)
PEFR harus diukur saat akan bersalin atau melahirkan
dan kemudian tiap 12 jam
Hidrasi dijaga baik & siapkan analgesik cukup
Kortikosteroid sistemik (hidrokortison 100 mg/ 8 jam
sampai 24 jam postpartum
PENANGANAN ASMA
POSTPARTUM
Jika diperlukan
Menyusui bukanlah KI
Teofilin dan prednison dapat terdapat dalam ASI
namun tidak dalam konsentrasi yang dapat
menimbulkan pengaruh pada bayi
EDUKASI PASIEN
Menolong pasien mendapat motivasi, keahlian,
kepercayaan diri untuk mengontrol asmanya
Dimulai saat diagnosis ditegakkan & diintegrasikan
dengan perawatan kontinyu
IDENTITAS
Tanggal pemeriksaan: 01-06-2017 Ruangan: Ruang Nifas Atas,
RSU. Anutapura
PASIEN SUAMI
Nama :Ny. S Nama :Tn. E
Umur :40 tahun Umur :52 tahun
Alamat :Jl. Pattimura Alamat :Jl. Pattimura
Pekerjaan :URT Pekerjaan :Wiraswasta
Agama :Islam Agama :Islam
Pendidikan :SMP Pendidikan :S1
ANAMNESIS
G3P2A0
HPHT
: 02-10-2016
TP : 09-07-2017
Usia kehamilan : 35-36 minggu
Menarche : 14 tahun
Perkawinan : kedua (1 tahun)
Keluhan utama : sesak napas
Riw. Peny. Sekarang:
Sesak napas 1 hr y.l., pelepasan lendir, air, darah (-).
Pasien juga mengeluh sakit kepala & tegang pada belakang
leher disertai pusing. Nyeri ulu hati, mual, muntah,
penglihatan ganda/kabur, demam selama kehamilan (-).
Gerakan janin (+), BAB biasa, BAK lancar.
Cont’
RPD: keluhan asma (+), peny. jantung (-), ginjal (-), HT (-),
DM (-)
Riw. Alergi: obat-obatan & makanan tertentu alergi (-)
RPK: ibu pasien asma
Riw. Haid:
Menarche: 14 tahun
Menstruasi teratur
Lama menstruasi 7 hr
Haid terakhir: 02-10-2016
Jumlah darah haid: 3x ganti pembalut/hr
Riw. Perkawinan: menikah 2x, usia perkawinan 1 tahun
Riwayat obstetri:
1. ♂, lahir di rumah sakit, sectio cesarea, letak kepala,
aterm, ditolong dokter, BBL 3.400gram (2001)
2. ♀, lahir di rumah sakit, sectio cesarea, letak kepala,
aterm, ditolong dokter, BBL3.700gram (tahun 2007)
3. Hamil sekarang
Abdomen :
I : Tampak cembung
A : Peristaltik usus (+) kesan normal
P : Timpani (+)
P : Nyeri tekan epigastrium (-)
Pem. Obstetri:
Leopold I : 3 jari dibawah prosesus xyphoid
Leopold II : punggung kanan
Leopold III : presentasi kepala
Leopold IV : kepala sudah memasuki PAP
TFU : 32 cm
TBJ : 3.410 gram
HIS :-
BJF : 134x/menit
Pergerakan Janin : Aktif
Janin Tunggal :+
Genitalia :
Inspeksi : tidak ada kelainan pada vulva
Pemeriksaan dalam:
- Portio tebal dan lunak
- Pembukaan servix tidak ada
- Penurunan kepala: -
Ekstremitas :
Atas : Akral hangat +/+, edema -/-.
Bawah : Akral hangat +/+, edema -/-.
PEM. PENUNJANG
Darah rutin:
WBC : 8,8 x 103/uL
RBC : 3,5 x 106/uL
HGB : 9,3 g/dL
PLT : 285 x 103/uL
HbSAg : non reaktif
Anti HIV: non reaktif
Protein urin : -
Kimia darah :
Result Normal range
creatinin 0.54 mg/dl N 0.70 – 1.30 mg/dl
Urea 12 mg/dl ↓ 18.0 – 55.0 mg/dl
RESUME
Pasien Ny. S, 40 tahun, G3P2A0 gravid 34-35 terdapat
keluhan sesak napas sejak 1 hari yang lalu, pelepasan
lendir(-), darah (-), pelepasan air (-), sakit kepala(+) tegang
pada belakang leher (+) pusing (+), mual (-), muntah (-),
Penglihatan ganda/kabur (-), demam (-), gerakan janin (+),
BAB biasa, BAK lancar.
DIAGNOSIS
G3P2A0 40 tahun + gravid 34-35 minggu + belum
inpartu + hipertensi gravidarum + asma bronchial
PENATALAKSANAAN
Intervensi Perawatan Intervensi Pengobatan
Rawat inap IVFD RL 28 tpm
Pemasangan infuse Inj. Dexamethason 1
Pemasangan O2 4-6 lpm amp/6 jam/ iv
Pemasangan kateter Inj. Aminofilin 1 amp
tetap dalam RL 20 tpm
Pemeriksaan Nebulizer ventolin/ 8 jam
laboratorium Bila sesak belum teratasi,
Istirahat yang cukup konsul interna
Rencana SC elektif
FOLLOW UP HARI KE-I
2 Juni 2017
S
: Sesak (+), Nyeri perut (-), ppv (+), nyeri hecting perineum
(+), sakit kepala (+) tegang belakang leher (-), pusing (-), SUH (-),
mual/muntah (-), penglihatan kabur (-), BAB (+),BAK (+) biasa
terpasang kateter.
O : TD : 150/90 mmHg N : 92 kali/menit
R : 31 kali/mnt S : 36,6oC
BJF: 140 x/menit HIS: -
A : G3P2A0 40 tahun + gravid 34-35 minggu + belum inpartu +
hipertensi gravidarum + asma bronchial
P: IVFD RL 28 tpm
Nebulizer ventolin/ 8 jam
Rencana SC elektif
Siapkan 2 bag WB
Konsul anastesi
Konsul interna (tunda SC, rawat bersama)
FOLLOW UP HARI KE-II
3 Juni 2017
S : Sesak napas (+) berkurang, nyeri perut (-),sakit kepala (-),
pusing (+), SUH (-), mual/muntah (-), penglihatan kabur (-),
BAB (+),BAK (+) biasa lewat kateter
O : TD : 150/90 mmHg N : 88 x/menit
R : 23 kali/mnt S : 36,5oC
BJF: 146 x/menit HIS: -
A : G3P2A0 40 tahun + gravid 34-35 minggu + belum
inpartu + hipertensi gravidarum + asma bronchial
P : IVFD RL 28 tpm
Nebulizer ventolin/ 8 jam
Rawat bersama interna
Observasi BJF dan tanda-tanda inpartu
FOLLOW UP HARI KE-III
4 Juni 2017
S : Sesak napas (+) berkurang, Nyeri perut (-), sakit kepala (-),
pusing (-), SUH (-), mual/muntah (-), penglihatan kabur (-),
BAB (+),BAK (+) biasa terpasang kateter.
O : TD : 150/90 mmHg N : 86 kali/menit
R : 24 kali/mnt S : 36,5oC
BJF: 142 x/menit HIS: -
A : G3P2A0 40 tahun + gravid 34-35 minggu + belum inpartu
+ hipertensi gravidarum + asma bronchial
P : IVFD RL 28 tpm
Nebulizer ventolin/ 8 jam
Rawat bersama interna
Observasi BJF dan tanda-tanda inpartu
FOLLOW UP HARI KE-IV
5 Juni 2017
S : Sesak napas (+) berkurang, Nyeri perut (-), sakit kepala (-),
pusing (-), SUH (-), mual/muntah (-), penglihatan kabur (-),
BAB (+),BAK (+) biasa terpasang kateter.
O: TD : 140/100 mmHg N : 84 kali/menit
R : 26 kali/mnt S : 36,5oC
BJF: 144 x/menit HIS: -
A : G3P2A0 40 tahun + gravid 34-35 minggu + belum inpartu +
hipertensi gravidarum + asma bronchial
P : IVFD RL 28 tpm
Nebulizer ventolin/ 8 jam
Rawat bersama interna
Observasi BJF dan tanda-tanda inpartu
FOLLOW UP HARI KE-V
6 Juni 2017
S
: Sesak napas (+) berkurang, Nyeri perut (-), sakit kepala (-),
pusing (-), SUH (-), mual/muntah (-), penglihatan kabur (-), BAB
(+),BAK (+) biasa terpasang kateter.
O : TD : 140/90 mmHg N : 82 kali/menit
R : 24 kali/mnt S : 36,5oC
BJF: 140 x/menit HIS: -
A : G3P2A0 40 tahun + gravid 34-35 minggu + belum inpartu +
hipertensi gravidarum + asma bronchial
P : IVFD RL 28 tpm
Nebulizer combivent + flexotide/ 12 jam
Methyldopa 500 mg 3x 1 hari
Rawat bersama interna
Observasi BJF dan tanda-tanda inpartu
FOLLOW UP HARI KE-VI
7 Juni 2017
S : Sesak napas (+) berkurang, Nyeri perut (-), sakit kepala (-),
pusing (-), SUH (-), mual/muntah (-), penglihatan kabur (-),
BAB (+),BAK (+) biasa terpasang kateter.
O : TD : 140/100 mmHg N : 86 kali/menit
R : 22 kali/mnt S : 36,6oC
BJF: 148 x/menit HIS: -
A : G3P2A0 40 tahun + gravid 34-35 minggu + belum inpartu +
hipertensi gravidarum + asma bronchial
P : IVFD RL 28 tpm
Nebulizer combivent + flexotide/ 12 jam
Methyldopa 500 mg 3x 1 hari
Rawat bersama interna
Observasi BJF dan tanda-tanda inpartu
FOLLOW UP HARI KE-VII
8 Juni 2017
S : Sesak napas (+) berkurang, Nyeri perut (-), sakit kepala (-),
pusing (-), SUH (-), mual/muntah (-), penglihatan kabur (-), BAB
(+),BAK (+) biasa terpasang kateter.
O : TD : 140/100 mmHg N : 86 kali/menit
R : 24 kali/mnt S : 36,5oC
BJF: 140 x/menit HIS: -
A : G3P2A0 40 tahun + gravid 34-35 minggu + belum inpartu +
hipertensi gravidarum + asma bronchial
P : IVFD RL 28 tpm
Nebulizer combivent + flexotide/ 12 jam
Methyldopa 500 mg 3x 1 hari
Rawat bersama interna
Observasi BJF dan tanda-tanda inpartu
FOLLOW UP HARI KE-VIII
9 Juni 2017
S : Sesak napas (+) berkurang, Nyeri perut (-), sakit kepala (-),
pusing (-), SUH (-), mual/muntah (-), penglihatan kabur (-), BAB
(+),BAK (+) biasa terpasang kateter.
O : TD : 180/100 mmHg N : 84 kali/menit
R : 26 kali/mnt S : 36,6oC
BJF: 145 x/menit HIS: -
A : G3P2A0 40 tahun + gravid 34-35 minggu + belum inpartu +
hipertensi gravidarum + asma bronchial
P : IVFD RL 28 tpm
Nebulizer combivent + flexotide/ 12 jam
Nifedipine 10 mg 3x1 hari
Rawat bersama interna
Observasi BJF dan tanda-tanda inpartu
FOLLOW UP HARI KE-IX
10 Juni 2017
S : Sesak napas (+) berkurang, Nyeri perut (-), sakit kepala (-),
pusing (-), SUH (-), mual/muntah (-), penglihatan kabur (-),
BAB (+),BAK (+) biasa terpasang kateter.
O : TD : 150/90 mmHg N : 78 kali/menit
R : 24 kali/mnt S : 36,5oC
BJF: 148 x/menit HIS: -
A : G3P2A0 40 tahun + gravid 34-35 minggu + belum inpartu +
hipertensi gravidarum + asma bronchial
P : IVFD RL 28 tpm
Nebulizer combivent + flexotide/ 12 jam
Nifedipine 10 mg 3x1 hari
Rawat bersama interna
Observasi BJF dan tanda-tanda inpartu
FOLLOW UP HARI KE-X
11 Juni 2017
S : Sesak napas (+) berkurang, Nyeri perut (-), sakit kepala (-),
pusing (-), SUH (-), mual/muntah (-), penglihatan kabur (-),
BAB (+),BAK (+) biasa terpasang kateter.
O : TD : 150/100 mmHg N : 80 kali/menit
R : 28 kali/mnt S : 36,7oC
BJF: 140 x/menit HIS: -
A : G3P2A0 40 tahun + gravid 34-35 minggu + belum inpartu
+ hipertensi gravidarum + asma bronchial
P : IVFD RL 28 tpm
Nebulizer combivent + flexotide/ 12 jam
Nifedipine 10 mg 3x1 hari
Rawat bersama interna
Observasi BJF dan tanda-tanda inpartu
FOLLOW UP HARI KE-XI
12 Juni 2017
S : Sesak napas (+) berkurang, Nyeri perut (-), sakit kepala (-), pusing (-),
SUH (-), mual/muntah (-), penglihatan kabur (-), BAB (+),BAK (+) biasa
terpasang kateter.
O : TD : 140/90 mmHg N : 84 kali/menit
R : 26 kali/mnt S : 36,5oC
BJF: 150 x/menit HIS: -
A : G3P2A0 40 tahun + gravid 34-35 minggu + belum inpartu +
hipertensi gravidarum + asma bronchial
P : IVFD RL 28 tpm
Nebulizer combivent + flexotide/ 12 jam
Nifedipine 10 mg 3x1 hari
Rawat bersama interna
Observasi BJF dan tanda-tanda inpartu
Rencana SC elektif besok
Konsul anestesi
Siapkan 2 bag WB
FOLLOW UP HARI KE-XII
13 Juni 2017
S : Sesak napas (+) berkurang, Nyeri perut (-), sakit
kepala (-), pusing (-), SUH (-), mual/muntah (-),
penglihatan kabur (-), BAB (+),BAK (+) biasa terpasang
kateter.
O : TD : 140/90 mmHg N : 86 kali/menit
R : 26 kali/mnt S : 36,5oC
BJF: 144 x/menit HIS: -
A : G3P2A0 40 tahun + gravid 34-35 minggu + belum
inpartu + hipertensi gravidarum + asma bronchial
P : Rencana SC hari ini
FOLLOW UP HARI KE-XIII
14 Juni 2017 (Post SC)
S : Sesak napas (-),nyeri luka operasi (+), ppv (+), sakit kepala (-),
pusing (-), SUH (-), mual/muntah (-), penglihatan kabur (-), flatus (-),
BAB (-),BAK (+) biasa terpasang kateter.
O : TD : 140/90 mmHg N : 84 kali/menit
R : 22 kali/mnt S : 36,5oC
A : P3A0 40 tahun + post SC H-3 a/i riwayat bekas SC 2x +Hipertensi
gravidarum +Asma bronchial
P : IVFD RL 28 tpm
Nebulizer combivent + flexotide/ 24 jam
Inj. Ceftriaxone 1 gram/12 jam
Metronidazole tab 3 x 500 mg
Meloxicam tab 3 x 7,5 mg
Vip Albumin 3 x 2 caps
Aff kateter dan boleh pindah ruangan 24 jam post op
Mobilisasi bertahap
FOLLOW UP HARI KE-XIV
15 Juni 2017
S : Sesak napas(-), Nyeri luka operasi (+), ppv (+), sakit kepala (-), pusing
(-), SUH (-), mual/muntah (-), penglihatan kabur (-), flatus (+), BAB (-),
BAK (+) biasa
O : TD : 140/100 mmHg N : 86 kali/menit
R : 26 kali/mnt S : 36,5oC
BJF: 144 x/menit HIS: -
A : P3A0 40 tahun + post SC H-2 a/i riwayat bekas SC 2x +Hipertensi
gravidarum +Asma bronchial
P : Aff infus
Nebulizer combivent + flexotide/ 24 jam
Cefixime tab 2 x 100 mg
Metronidazole tab 3 x 500 mg
Meloxicam tab 3 x 7,5 mg
Vip Albumin 3 x 2 caps
Dulcolax supp. 1
FOLLOW UP HARI KE-XV
16 Juni 2017
S : Sesak napas(-), Nyeri luka operasi (+), ppv (+), sakit
kepala (-), pusing (-), SUH (-), mual/muntah (-), penglihatan
kabur (-), flatus (+), BAB (+), BAK (+) biasa
O : TD : 140/90 mmHg N : 86 x/menit
R : 26 kali/mnt S : 36,5oC
A : P3A0 40 tahun + post SC H-3 a/i riwayat bekas SC 2x
+Hipertensi gravidarum +Asma bronchial
P : Cefixime tab 2 x 100 mg
Metronidazole tab 3 x 500 mg
Meloxicam tab 3 x 7,5 mg
Vip Albumin 3 x 2 caps
Boleh pulang
PERMASALAHAN
Pasien Ny. S, 40 tahun, G3P2A0 gravid 34-35 terdapat keluhan sesak
napas sejak 1 hari yang lalu, pelepasan lendir(-), darah (-), pelepasan air
(-), sakit kepala(+) tegang pada belakang leher (+) pusing (+), mual (-),
muntah (-), Penglihatan ganda/kabur (-), demam (-), gerakan janin (+),
BAB biasa, BAK lancar.