Anda di halaman 1dari 21

VASCULAR ACCESS FOR

HEMODIALYSIS

Ns.Agus meriroja S.Kep


Hemodialysis access
 The number of patients with end-stage renal
disease (ESRD) in the United States has
increased steadily.
 2030: 2.24 million patients with ESRD.
 The creation and maintenance of functioning
vascular access, along with the associated
complications, constitute the most common
cause of morbidity, hospitalization, and cost in
patients with end-stage renal disease.
PENDAHULUAN
 Akses vaskuler : upaya menuju
pembuluh darah
 Tujuan : - pemeriksaan kimia darah
- pemberian nutrisi parenteral
- monitor tanda vital
- cuci darah
SEJARAH
1943 : Wilhelm Kolf
- Membuat mesin cuci darah
- Kanulasi langsung vena
1953 : Seldinger
- Kanulasi vena perkutan
1960 : Quinton
- Memperkenalkan bahan sintetis penghung vena

Brescia : memperkenalkan AVF (arteriovenous fistula)


 anastomose antara vena dan arteri
Membuka cakrawala baru dalam terapi penderita gagal ginjal
Kelebihan : - resiko infeksi ↓
- sumbatan pembuluh darah ↓
- dipakai lama
- dapat menggunakan material cangkok (graft)
INDIKASI
1. Jangka pendek :
- Emergency
- Gagal ginjal akut
- Dipakai untuk waktu singkat

2. Jangka pendek :
- Gagal ginjal stadium akhir
- Internal : A-V fistula
- Eksternal : - Double lumen
- Kanulasi vena
PEMILIHAN CARA YANG TEPAT
1. Tujuan jangka pendek
Dengan jarum kaku  menusuk kulit tebal (femoral)
Bila dipakai rutin  tidak nyaman (nyeri)
Komplikasi : - false aneurisma
- hematom

2. Tujuan jangka panjang


Arteri – venous fistula
Aksesnya melewati kulit tipis (femoral tidak dipakai)
Kelebihan : - aksesnya mudah (daerah dengan lemak minimal)
- mampu dilewati aliran darah 200ml/menit
Evaluasi sebelum operasi
 Keadaan umum
 Tekanan darah  stabil, tidak tinggi
 Atasi kelainan jantung
 Kadar gula darah
 Faktor pembekuan
 Ekstremitas : - non dominan
- adakah kelainan kulit
(phlebitis)
- dibuat sedistal mungkin
TEKNIK OPERASI
 Sehari setelah cuci darah
 Sedistal mungkin  obstruksi risiko
mininal
 Pergelangan tangan
 Arteri radialis  Allen test
Ateri ulnaris
 Bila vena jelek  graft
Perawatan pasca operasi
 Cegah infeksi : - antibiotika
- medikasi
 Tidak untuk mengukur tensi
 Dipakai utk cuci darah setelah 24 jam 
hati-hati
 Desinfeksi daerah tusukan dengan
Betadin
 Tempat tusukan jauh dari anastomose
KOMPLIKASI

 Infeksi : - Kulit merah


- Diabetes  memperberat
- Bocor  perdarahan
 Iskemi : Aliran darah berkurang karena
shunt
 rasa dingin, baal, kram
 Hepertensi vena  oedem
 Gagal jantung
Vascular Access
Vascular System
Superior Vena Cava
Internal Jugular Vein
External Jugular Vein
Brachlocephalic Vein
Subclavian Vein
Cephalic Vein
Axillary Vein

Inferior Vena Brachial Vein


Cava
Arteriovenous fistulas
 radial branch-cephalic
direct access (snuffbox
fistula),
 autogenous ulnar-cephalic
forearm transposition,
 autogenous brachial-
cephalic upper arm direct
 access (antecubital vein to
the brachial artery),
 autogenous brachial-
basilic upper arm
transposition (basilic vein
transposition
Vascular Access via Percutaneous
Catheters: cuffed catheters
Vascular Access via Arteriovenous
Fistulas
When is an AVF mature.?
 Soft  firm and thin  thick wall

 Diameter of vessel increasing (2mm 


4mm)

 No collaterals detracting form the main


conduit

 Able to visualize and feel sites appropriate for


cannulation
Femoral Vascular Access for
Hemodialysis
 THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai