Anda di halaman 1dari 36

CASE REPORT SESSION

Hipertensi Esensial

HAZAZI NUR ADLI 1210312007


SONYA VIESKA 1210311007

PRESEPTOR

dr. Armen Ahmad, Sp.PD-KPTI, FINASIM

BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM RSUP DR.M DJAMIL


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
2017
HIPERTENSI

Suatu kondisi di mana


tekanan sistolik darah > 140
mmHg dan / atau diastolik >
90 mmHg
EPIDEMIOLOGI
• Hipertensi bisa diderita pada hampir semua populasi.
• Hipertensi diperkirakan menyebabkan 6% kematian di
seluruh dunia.
• Di Amerika Serikat, tekanan darah sistolik lebih tinggi
pada pria dibandingkan dengan wanita.
• Namun diantara orang tua berusia lebih besar 60 tahun,
tekanan darah wanita lebih tinggi dibanding laki-laki.
• Faktor lingkunan dan genetik berperan dalam distribusi
hipertensi.
• Obesitas dan penambahan berat badan juga merupakan
faktor resiko independen hipertensi.
Systolik Diastolik
Klasifikasi
(mmHg) (mmHg)
Normal <120 Dan <80

Pre hipertensi 120-139 atau 80-89

Hipertensi stage 1 140-159 atau 90-99

Hipertensi stage 2 160 Atau 100

JNC VII. JAMA 2003;289:2560-2572

4
ETIOLOGI HIPERTENSI

Idiopatik Sekunder

Hipertensi
primer/ Hipertensi
sekunder
esensial

Akibat
Ada peranan
faktor genetik penyakit
/obat

5
Hipertensi Esensial
(SKDI level 4A)

6
DEFINISI
Hipertensi esensial atau
idiopatik adalah hipertensi yang
tidak diketahui
etiologinya/penyebabnya.
Dari semua penyakit hipertensi
90% merupakan penyakit
hipertensi esensial.
HIPERTENSI ESENSIAL

Disebut juga
90-95% Sering
 hipertensi
hipertensi diturunkan
primer

Ada faktor
> 50% berusia
genetik
> 65 tahun
mono/poligenik

8
PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

9
GEJALA KLINIS
HIPERTENSI ESENSIAL

Gejala bisa:
Umumnya tak pusing, sakit
bergejala kepala, gangguan
penglihatan

Gejala kerusakan
target organ

10
KERUSAKAN TARGET ORGAN TUBUH

• Hipertropi VKi(LVH)gagal jantung


Jantung • Angina/MCI

• Stroke
Otak • Transient ischemic attack (TIA)

Ginjal • Penyakit ginjal kronik

Arteri • Peripheral vascular disease (PVD)

Mata • Retinopati hipertensi

11
FAKTOR RISIKO KARDIOVASKULER YANG
MEMPERBURUK HIPERTENSI

Kurang
Rokok obesitas
gerak

Wanita>65th
dislipidemia DM
Laki-laki>55th

Keluarga
penyakit KV
dini

12
EVALUASI PASIEN HIPERTENSI

Evaluasi bertujuan untuk:


Menilai pola
hidup dan Mencari
Mencari
faktor risiko KV penyebab
kerusakan
dan adanya kenaikan
target organ
penyakit tekanan darah
penyerta

13
EVALUASI PASIEN
HIPERTENSI

Anamnesis keluhan pasien

RPD dan RPK

Pemeriksaan fisik dan


penunjang

14
ANAMNESIS

Indikasi adanya Faktor risiko


HT sekunder: • keluarga
• PGK Gejala
Lama • DM kerusakan
menderita • Obat-obatan • Obes target organ:
hipertensi dan • Feokroma- • Rokok
derajat sitoma Otak,mata,
• Pola makan jantung, ginjal,
hipertensi
arteri perifer

15
PEMERIKSAAN FISIK

Pengukuran TD Pengukuran TD
rutin setelah 5’ berdiri pd
istirahat geriatri

Pengukuran 24 Pengukuran
jam oleh pasien

16
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Darah rutin GDP Profil lipid

Kalium
Asam urat Faal ginjal
serum

Urinalisis EKG Funduskopi

17
PENGOBATAN
HIPERTENSI

Tujuan pengobatan:

↓ morbiditas dan Meghambat


↓ TD mortalitas laju
Pengobatan
< 140/90 penyakit penyakit
kardiovaskuler faktor risiko
Non DM ginjal
sistem
proteinuria

18
TERAPI

Non Farmakologis

Farmakologis

19
NON FARMAKOTERAPI

↓ Garam dan
Stop rokok ↓ BB alkohol

↑ diet
Exercise
tinggi serat

20
NON FARMAKOLOGI

21
FARMAKOTERAPI

Jenis obat anti hipertensi:


Diuretik:
Tiazid ACE β
CCB ARB
Loop inhibitor blocker
diuretik

22
PEMILIHAN OBAT HIPERTENSI

Sosial ekonomi

Faktor risiko dan indikasi “compelling”

Kerusakan target organ dan penyakit


penyerta

Variasi respon individu

Interaksi dengan obat lain yang dimakan

23
INDIKASI COMPELLING
Merupakan indikasi memaksa atau
pertimbangan khusus berupa:
Gagal
jantung Resiko
dan penyak DM PGK
paska koroner
infark

24
OBAT ANTIHIPERTENSI

25
TATA LAKSANA BERDARASKAN JNC
VII

26
TATALAKSANA HIPERTENSI MENURUT JNC VIII
REKOMENDASI JNC VIII

1. Pasien berusia ≥ 60 tahun , mulai pengobatan farmakologis


pada TDS ≥ 150mmHg atau diastolik ≥ 90mmHg dengan target
terapi untuk sistolik < 150mmHg dan diastolik < 90mmHg .
(Rekomendasi Kuat-grade A)
2. Pada pasien berusia < 60 tahun , mulai pengobatan
farmakologis pada tekanan darah diastolik ≥ 90mmHg dengan
target < 90mmHg . (Usia 30-59 tahun ,Rekomendasi kuat -
Grade A; Untuk usia 18-29 tahun , Opini Ahli - kelas E )
3. Pada pasien berusia < 60 tahun , mulai pengobatan
farmakologis pada tekanan darah sistolik ≥ 140mmHg dengan
target terapi < 140mmHg . ( Opini Ahli - kelas E )
4. Pada pasien berusia ≥ 18 tahun dengan penyakit ginjal kronis ,
mulai pengobatan farmakologis pada tekanan darah sistolik ≥
140mmHg atau diastolik ≥ 90mmHg dengan target terapi sistolik
< 140mmHg dan diastolik < 90mmHg . ( Opini Ahli - kelas E )
5. Pada pasien berusia ≥ 18 tahun dengan diabetes , mulai
pengobatan farmakologis pada tekanan darah sistolik ≥
140mmHg atau diastolik BP ≥ 90mmHg dengan target terapi
untuk sistolik gol BP < 140mmHg dan diastolik gol BP <
90mmHg . ( Opini Ahli - kelas E )
6. Pada populasi umum bukan kulit hitam, termasuk orang-orang
dengandiabetes , pengobatan antihipertensi awal harus
mencakup diuretik tipe thiazide, CCB , ACE inhibitor atau ARB
( Rekomendasi sedang-Grade B ) Rekomendasi ini berbeda
dengan JNC 7 yang mana panel merekomendasikan diuretik
tipe thiazide sebagai terapi awal untuk sebagian besar pasien .
7. Pada populasi umum kulit hitam , termasuk orang-orang
dengan diabetes , pengobatan antihipertensi awal harus
mencakup diuretic tipe thiazide atau CCB . ( Untuk penduduk
kulit hitam umum : Rekomendasi Sedang - Grade B , untuk
pasien hitam dengan diabetes : Rekomendasi lemah-Grade C)
8. Pada penduduk usia ≥ 18 tahun dengan penyakit ginjal kronis ,
pengobatan awal atau tambahan antihipertensi harus
mencakup ACE inhibitor atau ARB untuk meningkatkan
outcome ginjal. (Rekomendasi sedang -Grade B )
9. Jika target tekanan darah tidak tercapai dalam waktu satu bulan
pengobatan, tiingkatkan dosis obat awal atau menambahkan obat
kedua dari salah satu kelas dalam Rekomendasi 6 . Jika target
tekanan darah tidak dapat dicapai dengan dua obat , tambahkan
dan titrasi obat ketiga dari daftar yang tersedia. Jangan gunakan
ACEI dan ARB bersama-sama pada pasien yang sama . Jika target
tekanan darah tidak dapat dicapai hanya dengan menggunakan
obat-obatan dalam Rekomendasi 6 karena kontraindikasi atau
kebutuhan untuk menggunakan lebih dari 3 obat untuk mencapai
target tekanan darah, maka obat antihipertensi dari kelas lain dapat
digunakan . (Opini Ahli - kelas E )
TERAPI PILIHAN BERDASARKAN
COMPELLING INDIKASI

Compelling indikasi Terapi pilihan awal


Gagal jantung Tiazid, BB, ACEI, ARB,
aldosteron antagonis
Paska infark BB, ACEI,ald antabonis
Risiko peny. Tiazid, BB, ACEI, CCB
pembuluh darah
koroner ACEI/ARB, CCB, BB, tiazid
Diabetes ACEI, ARB
PGK Tiazid, ACEI
Pencegahan strok
berulang

32
TERAPI KOMBINASI

33
PEMANTAUAN /
EVALUASI PASIEN

Pasien dikontrol setiap bulan setelah mendapat obat

Setelah TD tercapai, pasien lanjut makan obat 3-6


bulan

Jika 6 bulan target tak tercapai rujuk ke spesialis

Pengobatan umumnya seumur hidup jangan


turunkan obat terlalu cepat

34
STRATEGI
MENINGKATKAN
KEPATUHAN

Tingkatkan kepercayaan pasien dg empati dan


motivasi

Pertimbangkan latar belakang budaya dan kondisi


pasien dalam pengobatan

Beritahu TD pasien, target yang harus dicapai, risiko


jika tidak mengontrol TD

35
TERIMA KASIH

36

Anda mungkin juga menyukai