Anda di halaman 1dari 27

PT.

EAGLE GLOVE
INDONESIA
Antenatal care (ANC) adalah …
pemerikasaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan
fisik ibu hamil, hingga anda menghadapi
persalinan, kala nifas, persiapan
pemberian ASI dan kembalinya
kesehatan reproduksi secara wajar.
FASE PADA IBU HAMIL
KEHAMILAN TRIMESTER PERTAMA (1-3 BULAN)
Awal kehamilan atau masa trimester pertama merupakan saat yang rawan bagi
perkembangan janin, karena biasanya banyak wanita tidak menduga kalau dirinya
sedang hamil. Kehamilan baru diketahui ketika usia janin sudah menginjak waktu
lebih dari satu bulan.

Perubahan lain yang akan Anda alami selama trimester pertama adalah:
 Kelelahan yang luar biasa
 Payudara sakit, bengkak. Puting Anda mungkin juga akan membesar.
 Perut terasa tidak enak dengan atau tanpa muntah (morning sickness)
 Suka atau benci pada beberapa jenis makanan tertentu
 Mood tidak stabil
 Sembelit (sulit BAB)
 Sering kencing
 Sakit kepala
 Mulas
 Berat badan bertambah atau turun
KEHAMILAN TRIMESTER KEDUA (4-6 BULAN)

Memasuki bulan keempat, perkembangan janin akan


memasuki trimester kedua. Janin akan mulai
bergerak yaitu pada bulan keempat, tepatnya sekitar
minggu ketiga belas. Pada umumnya, wanita yang hamil
mengakui bahwa trimester keduanya lebih mudah dijalani
daripada trimester pertama mereka.
Mual dan muntah mulai menghilang. Bayi berkembang pesat
pada masa ini dan mulai bergerak. Olah raga ringan,
menjaga kebersihan dan diet ibu hamil diperlukan di masa
ini.
Sebelum tahap kedua berakhir, Anda akan bisa merasakan
janin Anda bergerak – gerak. Pada trimester kedua ini
Anda akan merasa sakit di badan, pegal – pegal kemudian
muncul tanda strech mark pada paha, perut, dada dan
pantat.
Kemudian muncul warna yang lebih gelap pada
daerah putting dan ketiak Anda, munculnya garis
samar dari pusar ke arah kemaluan dalam bentuk bulu
halus. Anda juga akan sering mengalami kesemutan, kulit
wajah tampak lebih gelap.
KEHAMILAN TRIMESTER KETIGA (7-9 BULAN)
Pada tahap terakhir ini bisa jadi akan merupakan tahap yang paling
menentukan proses persalinan Anda. Sebaiknya, pada tahap ini Anda
berada di rumah. Ini dikarenakan perubahan dalam diri Anda saat hamil
semakin besar.

Beberapa perubahan baru pada tubuh Anda mungkin akan Anda alami pada
trimester ketiga adalah:
 Sesak nafas
 Mulas

 Wasir
 Sakit dada, mungkin bocor pra-air susu yang disebut kolostrum
 Pusar Anda akan timbul
 Susah tidur
 Bayi “dropping”, atau bergerak lebih rendah dalam perut Anda
 Kontraksi, yang dapat menjadi tanda nyata atau palsu waktu
untuk melahirkan
 Saat tubuh Anda semakin membesar dan terjadi pembengkakan, Anda harus
tetap mengusahakan ini dalam batas normal. Jika pembengkakan mulai tidak
normal atau ekstrim, segera hubungi dokter karena kemungkinan merupakan
tanda preeklamsia.
 Dan saat tiba di minggu terakhir, leher rahim akan menjadi lebih tipis dan juga lebih
lembut. Hal ini merupakan proses alami yang normal.
PERSIAPAN PERSALINAN
1. Tempat melahirkan
Saat memilih tempat melahirkan, sebaiknya pilih klinik
atau rumah sakit yang lokasinya tidak jauh dari rumah atau
tempat kerja anda. Dengan begitu, bila waktu melahirkan
tiba, anda tidak akan menemui banyak hambatan untuk
sampai ke sana.

2. Metode Melahirkan
sebelum melaksanakan persalinan alangkah baiknya para
calon ibu juga memikirkan metode persalinan apa yang
akan dipakai
LANJUTAN …
Macam-macam metode melahirkan :
 Persalinan Normal
Persalinan normal adalah bayi lahir melalui
vagina dengan letak belakang kepala/ubun-ubun
kecil, tanpa memakai alat bantu, serta tidak melukai
ibu maupun bayi (kecuali episiotomi). Proses
persalinan normal biasanya berlangsung dalam
waktu kurang dari 24 jam.
Terjadinya persalinan membutuhkan tiga faktor
penting,
yaitu kekuatan ibu saat mengejan, keadaan jalan lahir,
dan keadaan janin.
Ketiganya harus dalam keadaan BAIK, sehingga bayi
dapat dilahirkan.
LANJUTAN… …
 Persalinan Dengan Operasi Caesar
Operasi ini dilakukan dengan menyayat bagian perut
hingga rahim. Anda biasanya akan diberikan bius lokal sehingga
tetap terbangun saat proses berlangsung dan bisa melihat bayi
Anda. Meski pada dasarnya dilakukan karena kondisi tertentu,
tidak jarang sebagian pasangan lebih memilih operasi caesar
karena takut mengalami rasa sakit kontraksi dari persalinan
normal.
Operasi caesar ini dilakukan jika terjadi kondisi nyeri persalinan
atau kontraksi berjalan lambat (atau bahkan tidak terjadi sama
sekali), bayi Anda terlalu besar untuk dikeluarkan dengan cara
normal, Anda memiliki masalah kesehatan jantung, atau posisi
bayi tidak memungkinkan untuk kelahiran normal.
LANJUTAN …
 Water birth
Proses melahirkan dengan metode water birth
ini dilakukan di dalam kolam kecil yang berisikan air
hangat. Prosesnya yang dilakukan di dalam kolam air
hangat ini diharapkan dapat mengurangi rasa nyeri
pada saat kontraksi dan melahirkan, sehingga Anda
dapat merasa lebih nyaman. Meski belum jelas,
beberapa penelitian menyatakan bahwa proses water
birth ini dapat meminimalkan terjadinya kerobekan
parah pada vagina dan dapat meningkatkan aliran
darah ke rahim.
3. PENDAMPING PERSALINAN
Menentukan siapa yang akan mendampingi Anda pada saat persalinan
juga termasuk persiapan melahirkan yang penting. Bicarakan
dengan suami tentang hal ini ya,. Termasuk siapa yang dapat
menemani Anda di dalam ruang bersalin bila ternyata pada hari H
suami tidak dapat datang tepat waktu.

4. TAS YANG DIBAWA KE RS


Memasuki bulan terakhir kehamilan, sebaiknya Anda sudah
mempersiapkan tas yang berisi berbagai keperluan Anda dan si Kecil
selama di rumah sakit. Jadi, apabila tiba-tiba gejala melahirkan
timbul lebih awal dari jadwal yang seharusnya, Anda tidak akan
kerepotan lagi mempersiapkan barang-barang yang harus dibawa,
dan dapat langsung pergi ke rumah sakit membawa tas tersebut.
Beberapa keperluan penting untuk persiapan melahirkan misalnya,
baju untuk melahirkan dan menyusui, pakaian dalam, peralatan
mandi, dan kelengkapan administrasi rumah sakit (kartu rumah
sakit, kartu asuransi, uang tunai). Sementara, barang-barang yang
dibutuhkan bayi di antaranya popok, pakaian, selimut, sarung
tangan dan kaki, serta topi.
5. Mempelajari teknik menyusui
yang benar
Persiapan melahirkan yang satu ini dapat Anda lakukan
sejak jauh-jauh hari. Carilah informasi sebanyak-
banyaknya mengenai teknik menyusui yang benar. Anda
perlu memahami bahwa tidak semua bayi langsung
menyusu begitu lahir.
Dan, tidak semua ASI langsung keluar begitu proses
persalinan usai. Jadi, tak perlu panik bila pada hari
pertama atau kedua setelah melahirkan, ASI Anda masih
belum banyak keluar.
Jika Anda sudah pernah mempelajari teknik menyusui yang
benar, maka bayi dapat mengisap ASI dengan nyaman,
dan produksi ASI pun akan meningkat dengan
sendirinya. Jika ada kesulitan, Anda dapat meminta
bantuan perawat atau konselor laktasi di rumah sakit.
Tehnik Menyusui
Cara menyusui yang benar
Adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi
dengan benar (Suradi dan Hesti, 2004)

1. Memberi ASI dalam suasana yang santai bagi ibu dan bayi.
2. Buat kondisi ibu senyaman mungkin.
3. Selama beberapa minggu pertama, bayi perlu diberi ASI setiap 2,5
-3 jam sekali.
4. Menjelang akhir minggu ke enam, sebagian besar kebutuhan bayi akan ASI setiap
4 jam sekali.
5. Jadwal ini baik sampai bayi berumur antara 10-12 bulan.
6. Pada usia ini sebagian besar bayi tidur sepanjang malam sehingga tidak perlu lagi
memberi makan di malam hari (Saryono, 2008; h. 30)
Posisi Menyusui
1)Posisi Dekapan
Posisi klasik dan telah menjadi kegemaran kebanyakan para ibu, posisi ini membolehkan perut bayi dan perut ibu
bertemu supaya tidak perlu memutar kepalanya untuk menyusu. Kepala bayi berada di dalam dekapan, sokong
kepala badan dan punggung bayi serta lengan bayi perlu berada di bagian sisinya (Saryono ,2008; h. 34).

2) Posisi Football hold


Posisi ini sangat sesuai jika baru pulih dari pembedahan caesar, memiliki payudara yang
besar, menyusui bayi prematur atau bayi yang kecil ukurannya atau menyusui anak
kembar pada waktu yang bersamaan. Sokong kepala bayi dengan tangan, menggunakan
bantal untuk menyokong belakang badan ibu (Saryono, 2008; h; 35).
3) Posisi Berbaring
Posisi ini apabila ibu dan bayi merasa letih. Jika baru pulih dari pembedahan caesar ini mungkin satu-satunya
posisi yang biasa dicoba pada beberapa hari pertama. Sokong kepala ibu dengan lengan
dan sokong bayi dengan lengan atas (Saryono, 2008; h. 35).
Fungsi menyusui
yang benar 1. Puting susu tidak lecet
2. Perlekatan menyusu
pada bayi kuat
3. Bayi menjadi tenang
4. Tidak terjadi gumoh

1. puting susu menjadi lecet


2. ASI tidak keluar secara
optimal sehingga Akibat tidak menyusui
mempengaruhi produksi ASI dengan benar
3. Bayi enggan menyusu
4. Bayi menjadi kembung

Tanda bayi menyusu dengan benar


1. Bayi tampak tenang
2. Badan bayi menempel pada perut ibu
3. Mulut bayi terbuka lebar
4. Dagu bayi menempel pada payudara ibu
5. Sebagian areola masuk dalam mulut bayi, areola bawah masuk lebih banyak
6. Bayi Nampak menghisap kuat dengan irama perlahan
7. Puting susu tidak terasa nyeri
8. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
9. Kepala bayi agak menengadah
Menyendawakan bayi

Bayi digendong tegak dengan bersandar


pada bahu ibu kemudian
punggung ditepuk perlahan-lahan sampai
bayi bersendawa (bila tidak bersendawa
tunggu 10 – 15 menit)
ATAU Bayi ditengkurapkan
dipangkuan.
Cara memerah ASI
Cuci tangan Anda.
Tangan Anda harus dicuci
bersih sebelum mencoba
untuk memerah ASI dengan
tangan. Jika Anda mencucinya
dengan air dingin, hangatkan
terlebih dahulu tangan Anda
sebelum menyentuh payudara .
Tangan yang dingin dapat
mengakibatkan proses memerah
menjadi lebih lama ketimbang
tangan yang hangat. Jika ini kali
pertama dan Anda merasa tak
yakin, Anda juga bisa meminta
bantuan dari perawat, atau bahkan
meminta bantuan dari pasangan
Anda.
Letakkan sehelai kain yang telah
dilembapkan dengan air hangat
pada payudara Anda selama 2
menit.
Ini dapat membantu pengeluaran
susu. Meski ini tidak diperlukan,
namun hal ini sama sekali tidak
merugikan.

Pijat payudara Anda. Jika Anda ingin


menyiapkan payudara untuk pemerahan
ASI dengan tangan lebih lanjut, Anda
dapat memijat pelan payudara Anda
menggunakan tangan atau handuk
lembut. Pijat dan tekan-tekan
ringan kulit di sekeliling
kedua puting susu membantu
payudara Anda agar lebih lemas dan siap
untuk menghasilkan susu.
Posisi saat memerah ASI

Duduk dan bungkukkan tubuh


sedikit ke depan. Posisi ini
akan mempermudah Anda
memerah ASI dan tetap
merasa nyaman selama
proses melakukannya. ASI
yang Anda hasilkan tidak akan
banyak jika berada dalam
posisi berdiri atau berbaring.
Tehnik memerah ASI dengan tangan

• Letakkan jemari Anda pada kelenjar susu di payudara Anda.


Anda harus memosisikan tangan Anda membentuk huruf "C"
di atas atau di bawah puting susu. Ini yang harus Anda lakukan:
Letakkan ibu jari Anda di atas puting susu. Letaknya harus
sekitar 2,5 cm di atas puting susu Anda.
• Letakkan 2 jari pertama Anda 2,5 cm di bawah puting susu,
tepat sejajar dengan ibu jari.
• Sesuaikan posisi jari hingga menemukan posisi yang paling
nyaman dan sesuai dengan ukuran payudara Anda.
• Jangan tangkup payudara Anda pada posisi ini.
Tehnik memerah ASI dengan tangan
• Tekan ke arah dalam ke arah dinding dada.
Tekanan tersebut haruslah lembut dan tegas, namun tak boleh
terasa seperti meremas payudara. Hindari melakukan
penciutan atau peregangan kulit di sekitar areola karena ini akan
mempersulit pengeluaran susu. Tekankan kembali ibu jari dan telunjuk
Anda langsung pada jaringan payudara, ke arah dalam dinding dada.
Berikut beberapa hal lain yang perlu diingat: Ingat untuk menekan
mundur, bukan keluar, dan menggulirkan jemari Anda, bukan
menggesernya.
• Gulirkan ibu jari dan jari-jari Anda ke depan hingga Anda
memeras susu keluar dari saluran ductus, yang terdapat di
bawah areola, di bawah puting susu.
• Satukan jemari. Melebarkan jari-jari Anda akan mengurangi
kefektifan proses pemerahan.
• Angkat payudara yang berukuran lebih besar sebelum mulai menekan.
Tehnik memerah ASI dengan tangan
Keluarkan ASI.
• Gunakan gerakan menggulung menjauh dari tubuh
dengan ibu jari dan jemari Anda.
• Tekan payudara Anda dengan gerakan seperti menggulung.
Seperti yang selalu disampaikan, Anda harus menekan,
memeras, kemudian santai.
• Begitu sudah mulai terbiasa, Anda akan bisa mengikuti
ritmenya, seakan bayi Anda sedang menyusu langsung, dan ini
akan membantu mempermudah Anda mengeluarkan ASI.
Payudara setiap wanita berbeda. Terserah Anda untuk
menemukan posisi terbaik yang membantu Anda
mengeluarkan ASI secara maksimal.
• Anda juga dapat bereksperimen dengan cara pemerahan ASI,
memijat, memerah, dan memijat lagi.
Tehnik memerah ASI dengan tangan
Tampung ASI yang keluar dalam wadah.
Berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan jika
Anda "memang" ingin menyimpan ASI tersebut
untuk penggunaan di kemudian hari: Gunakan
kantong ASI/botol ASI untuk menyimpan ASI yang
keluar.
– Perah ASI langsung ke dalam botol untuk
penggunaan di kemudian hari.
– Jika dibutuhkan, gunakan corong untuk mengarahkan
ASI ke wadah yang Anda pilih.
– Gunakan wadah bermulut lebar, seperti cangkir kopi
atau stoples kecil. Begitu cangkir sudah terisi,
pindahkan ASI ke wadah penyimpanan.
DO AND DONT

• Siapkan handuk di dekat Anda


untuk menyeka ASI yang
• Jangan tarik puting susu
tumpah atau menetes. Anda untuk mengeluarkan ASI.
• Memerah ASI dengan tangan Area di sekeliling puting adalah
kadang membutuhkan percobaan tempat yang harus ditekan
beberapa kali untuk bisa dikuasai. untuk mengeluarkan ASI dari
Cobalah lagi jika percobaan gudangnya.
pertama tidak membuahkan
hasil yang Anda harapkan. • Jangan remas payudara
• Gunakan tangan mana pun untuk Anda. Payudara bisa jadi terasa
mengeluarkan ASI. Gunakan sensitif saat menyusui.
tangan mana pun yang Meremas payudara dapat
paling efektif.
menimbulkan rasa sakit.

Anda mungkin juga menyukai