Anda di halaman 1dari 29

Pengajaran remedial

Bimbingan konseling
Disusun oleh:
Pipit Pitriyani NIM 2119160019
Okib Gustamil NIM 2119160062
Ana Herliana NIM 2119160071
pengertian Pengajaran remedial
Pengajaran remedial yaitu suatu proses kegiatan pelaksanaan program belajar mengajar
khusus yang bersifat individual, diberikan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan
belajar, yang bersifat kuratif (penyembuhan) atau korektif (perbaikan) peserta didik yang
mengalami gangguan belajar tersebut sehingga dapat mengikuti proses belajar mengajar
secara klasikal kembali untuk mencapai prestasi optimal.
Tujuan
Pengajaran
remedial
 Secara umum, pengajaran remedial bertujuan
membantu peserta didik mencapai hasil belajar

 Secara khusus, pengajaran remedial bertujuan


membantu peserta didik yang mengalami
kesulitan belajar, melalui proses penyembuhan
dalam aspek kepribadian atau dalam proses
belajar mengajar.
Tujuan Pengajaran remedial
Menurut User usman dan lilis setiawati secara terperinci tujuan pengajaran remedial adalah :

 Siswa memahami dirinya khususnya yang menyangkut prestasi belajar yang meliputi kelebihan dan
kelemahannya, jenis dan sifat kesulitan yang dihadapi.

 Siswa dapat mengubah atau memperbaiki cara belajar ke arah yang lebih baik sesuai dengan kesulitan
belajar yang dihadapi.

 Siswa dapat mengatasi hambatan belajar yang menjadi latar belakang kesulitannya.

 Siswa dapat memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat untuk mengatasi kesulitan belajar.
Siswadapat mengembangkan sifat dan kebiasaan baru yang dapat mendorong tercapainya prestasi
belajar yang lebih baik. Siswa dapat mengerjakan tugas lebih baik.
Mengkaji ulang Menggunakan
pembelajaran yang berbagai jenis Melakukan aktivitas
lalu media fisik
• Guru melakukan pembelajaran • Penggunaan berbagai jenis • Misal demonstrasi atau pra
kembali kompetensi yang belum media dapat menarik perhatian
• Melakukan aktivitas fisik dalam
dikuasai oleh peserta didik. peserta didik. Perhatian
kegiatan remedial, misal untuk
• Pengulangan dapat dilakukan memegang peranan penting
memahami konsep IPA tentang
dengan menggunakan metode dalam proses pembelajaran.
gaya.
dan media yang sama/beda

Jenis Pengajaran remedial


Kegiatan Menggunakan
Tutor sebaya sumber belajar Lain
kelompok
• Kerja kelompok dan diskusi dapat • Tutor sebaya adalah teman sekelas • Teknik memberikan kesempatan untuk
membantu peserta didik yang yang memiliki kecepatan belajar lebih. mengunjungi ahli atau praktisi yang
mengalami kesulitan belajar. berkaitan dengan materi yang dibahas.
• Mereka perlu dimanfaatkan untuk
• Harus ada anggota kelompok itu memberikan tutorial kepada rekannya • Para ahli atau praktisi ini merupakan
harus benar-benar ada peserta yang mengalami kelambatan belajar. sumber belajar.
didik yang menguasai materi
prosedur pengajaran remedial
Reevaluasi & rediagnostik Penelaahan kembali kasus

06 01
Pengukuran kembali hasil Pemilihan alternative
belajar tindakan
05 02

Pelaksanaan pengajaran
04 03
remedial Pemberian layanan khusus
Prosedur 1
Penelaahan kembali kasus
 Langkah penting sebagai titik tolak kegiatan selanjutnya.

 Bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang kasus yang dihadapi dan kemungkinan
pemecahannya.

 Guru diharapkan memperoleh gambaran tentang peserta didik yang perlu mendapatkan layanan,
tingkah kesulitan yang dialami peserta didik, letak terjadinya kesulitan, bagian ranah yang mengalami
kesulitan dan faktor faktor yang mempengaruhi kesulitan peserta didik.
Prosedur 2
Pemilihan alternative tindakan
 Berdasarkan temuan dan uraian pada langkah pertama, dapat disimpulkan karakteristik kasus dan pemecahannya.
Karakteristik kasus P.D. digolongkan menjadi 3 diantaranya :
• Kasus yang ringan yaitu P.D. belum menemukan cara belajar yang baik.
• Kasus yang cukup berat yaitu P.D. menemukan cara belajar tetapi belum berhasil karena hambatan pikologis.
• Kasus yang berat yaitu P.D. belum mampu menemukan cara belajar yang baik dan memiliki hambatan emosional.
 Tindakan yang harus diberikan :
• Tindakan kasus ringan yaitu dengan cara pemberian pengajaran remedial.
• Tindakan kasus berat dan cukup berat yaitu, sebelum pengajaran remedial, P.D. diberi layanan bimbingan
konseling untuk mengatasi hambatan emosionalnya, layanan psikologis terlebih dahulu.
Prosedur 3
Pemberian layanan khusus
 Layanan khusus disini maksudnya adalah layanan bimbingan konseling. Berikut ini permasalahan peserta didik dan
cara mengatasi yang dapat ditangani pleh guru bidang studi :

• Kasus kurang motivasi dan minat belajar, cara mengatasinya yaitu menghindarkan peserta didik dari
pertanyaan pertanyaan negatif yang dapat melemahkan semangat belajar

• Kasus sikap negatif terhadap guru, cara mengatasinya yaitu dengan cara menciptakan hubungan yang akrab
antara guru dengan peserta didik dan antara peserta didik dengan peserta didik lainnya

• Kasus kebiasaan belajar yang salah, cara mengatasinya yaitu memberikan kesempatan untuk berlatih dan
belajar dengan pola pola belajar yang baru.

• Kasus ketidakcocokan antara keadaan pribadi dengan lingkungan dan program studinya, cara
mengatasinya yaitu dengan cara memberikan layanan informasi tentang pemilihan program studi dan cara
belajarnya serta prospek dari program studi yang dipilih oleh peserta didik.
Prosedur 4
Pelaksanaan pengajaran remedial
 Setelah langkah ketiga terpenuhi, selanjutnya pelaksanaan pengajaran remedial.
 Adapun sasaran pokok langkah ini adalah meningkatkan prestasi dan kemampuan peserta
didik dalam menyesuaikan diri dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh guru.
Prosedur 5
Pengukuran kembali hasil belajar
 Selanjutnya diadakan pengukuran terhadap perubahan pada diri peserta didik yang
bersangkutan.
 Pengukuran ini untuk mengetahui kesesuaian antara rencana dengan pencapaian hasil
yang diperolehnya.
Prosedur 6
reealuasi & rediagnostik
 Ada 3 kemungkinan kegiatan yang harus ditempuh guru :

• Bagi peserta didik yang berhasil, diberi rekomendasi untuk melanjutkan ke program pembelajaran utama tahap
berikutnya.

• Bagi peserta didik yang belum sepenuhnya berhasil, sebaiknya diberi pengayaan dan pengukuhan prestasi
sebelum diperkenankan melanjutkan ke program selanjutnya.

• Bagi peserta didik yang belum berhasil, sebaiknya dilakukan rediagnostik untuk mengetahui letak kelemahan,
kesalahan atau kekurangan pengjaran remedial yang telah dilakukan, sehingga mungkin perlu adanya ulangan
alternatif yang sama atau alternatif yang lain.
Strategi dan Teknik
Pengajaran Remedial
 Sasaran akhir pengajaran remedial identik dengan
pengajaran biasa (pada umumnya), yaitu membantu siswa
agar dapat mengembangkan diri seoptimal mungkin

 Srategi itu tidak selamanya dapat dicapai dengan pendekatan


sistem pengejaran konvensional maka perlu dicari upaya
pendekatan strategi lainnya.

1. Strategi dan teknik pendekatan pengajaran remedial yang bersifat kuratif.


2. Strategi dan Teknik pendekatan pengajaran remedial yang bersifat preventif
1. Strategi dan pendekatan bersifat
kuratif
 Tindakan pengajaran remedial dikatakan bersifat kuratif kalau dilakukan setelah program PBM utama selesai
diselenggarakan.

 Tindakan ini dilakukan apabila dianggap ada siswa yang tidak mampu menyelesaikan program PBM secara
sempurna, sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan.

 Sasaran pokok dari tindakan ini agar :

• Siswa yang presentasinya jauh sekali di bawah batas kriteria keberhasilan minimal

• Siswa yang sedikit masih kurang atau bahkan telah tinggi sekalipun presentasinya dari ukuran kriteria
keberhasilan minimal
Teknik / layanan Pendekatan kuratif

pengulangan
Pengulangan ini dapat terjadi pada beberapa tingkatan, yaitu :
 Pada setiap akhir jam pertemuan tertentu Percepatan/akselera
 Pada setiap akhir unit (satuan bahan)
si
Alternatif lain yang dapat diberikan layanan kepada kasus
 Pada akhir setiap satuan program studi
berbakat, tetapi menunjukkan kesulitan psikososial atau
egoemosional ialah dengan jalan mengadakan akselerasi atau
Pengayaan promosi yang lebih tinggi kepada program PBM utama berikutnya.
 Layanan pengayaan ditujukan kepada siswa yang mempunyai
kelemahan yang ringan

 Teknik pelaksanaannya dapat berupa pemberian tugas/soal/PR


2. Strategi dan pendekatan bersifat
PREVENTIF
 Tindakan pengajaran remedial dikatakan bersifat kuratif apabila ditunjukan kepada siswa tertentu yang
diprediksikan atau diduga akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan suatu program studi tertentu yang
akan ditempuhnya.

 Siswa dapat diidentifikasikan ke dalam tiga kategori ialah :

• Mereka yang diperkirakan akan mampu menyelesaikan program PBM utama sesuai dengan waktu yang telah
disediakan (siswa termasuk kategori normal).

• Mereka yang diperkirakan akan sanggup menyelesaikan program lebih cepat dari waktu yang ditetapkan
(siswa cepat).

• Mereka yang diperkirakan akan terlambat atau tidak akan dapat menyelesaikan program sesuai dengan batas
waktu yang ditetapkan.
Teknik / layanan Pendekatan
PREVENTIF

Sudah tentu untuk kelompok A


misalnya taraf kesukaran dan jumlah
Layanan kelompok soal/tugasnya relatif lebih banyak dari
kelompok lain.
belajar homogen
Dari gambar tampak bahwa setelah Yang paling penting perkiraan agar
diadakan penilaian sisa dikelompokan ketiga kelompok itu diharapkan dapat
ke dalam tiga kelompok homogen ( A =
menyelesaikan PBM atau terminalnya
cepat, B= rata rata dan C= lambat).
pada waktu yang relatif bersamaan
Perbedaan terletak pada cara sehingga mereka dapat mengikuti
menerangkannya, contoh, soal/tugas post test atau pre test atau test
dsb.
sumatif pada saat yang sama.
Teknik / layanan Pendekatan kuratif

Pada teknik layanan pengajaran ini


Layanan setiap individu mempunyai program
tersendiri.
pengajaran Program pengajaran untuk keperluan

individual ini biasanya telah diorganisasikan


dalam bentuk modul, yang pada
Pada teknik ini layanan secara prinsipnya setiap siswa mendapat
fundamental diberikan kepada siswa
secara individual layanan guru secara individual.
Teknik / layanan Pendekatan Preventif
Pada teknik yang ketiga ini pada
Layanan prinsipnya siswa berada didalam satu

pengajaran kelas yang sama dengan mengikut


program PBM yang sama pula.
kelompok siswa yang ternyata mempunyai

dengan dilengkapi kesulitan tertentu telah disediakan


tempat/waktu dan program layanan
kelas khusus remedial khusus, begitu pula bagi
siswa yang cepat belajar telah
remedial dan disediakan program pengayaan

pengayaan khusus
3. Strategi dan pendekatan bersifat
Pengembangan
 Pendekatan pengembangan merupakan tindak lanjut dari upaya diagnostik yang dilakukan guru selama
berlangsungnya program PBM

 Menurut pendekatan ini bahwa setiap siswa sampai batas batas proses perkembangan belajarnya dengan
strategi dan teknik pendekatan ini akan mencapai hasl yang diharapkan.

 Sasaran pokok dari strategi pendekatan ini ialah agar siswa dapat segera mengatasi hambatan hambatan
atau kesulitan yang mungkin dialaminya selama melaksanakan kegiatan PBM.
Evaluasi pengajaran
remedial
 Tujuan evaluasi

 Untuk menujukkan gambaran seberapa jauh pengajaran


remedial yang digunakan atau diterapkan itu memadai
atau mungkin adanya ketidaksesuaian kriteria yang
ditetapkan
Perangkat kriteria kebaikan suatu
model strategi dan teknik pendekatan
pengajaran remedial
 Indikator kebaikan model dan teknik pendekatan pengajaran remedial :

• Serasi dengan tujuan, jenis/ jumlah tingkat/ karakteristik kasus berikut permasalahannya, kemampuan
teknis dan kepribadian guru yng bersangkutan, serta daya dukung fasilitas instruental/ tempat/
lingkungan/ waktu atau kesempatan.

• Efektif yang ditunjukan oleh adanya peningkatan prestasi belajar dan kemampuan penyesuaian diri pada
siswa sesuai dengan kriteria keberhasilan yang diharapkan.

• Efisien yang didukung oleh minimalnya waktu yang digunakan untuk mencapai peningkatan prestasi dan
kemampuan penyesuaian siswa tersebut.
Bagaimana Caranya mengetahui
suatu model/ Teknik pengajaran
remidial itu sesuai indikator ?
Ada 2 pendekatan yang dapat digunakan, yaitu pendekatan rasional dan
empirik
pendekatan rasional terhadap masalah keserasian
suatu model strategi atau teknik pendekatan pengajaran remedial
 Ada dua cara yang fisiabel untuk mendeteksi seberapa jauh taraf keserasian model yang kita evaluasi itu,
yaitu kita kembangkan dalam :

• Bentuk pertanyaan pada setiap aspek yang dinilai.

• Kita kembangkan dalam bentuk atau format skala penilaian atau daftar cek (ingat : rating scale atau
checklist).
Bentuk
pertanya
an pada
setiap
aspek
yang
dinilai
bentuk
atau
format
skala
penilaian
atau daftar
cek
pendekatan empirik terhadap masalah keserasian
suatu model strategi atau teknik pendekatan pengajaran remedial
 Russell (1974:92 sampai 95) mengemukakan suatu model perhitungan mengenai taraf keefektifan dan
kelancaran sesuatu model atau sistem/pengejaran modul yang mampunyai nilai diagostik dan remedial, yang
mempergunakan data/informasi angka nilai prestasi belajar siswa dengan menggunakan dormula sebagai
Berikut:
Pengajaran
Biasa dan
Remedial
PENGAJARAN BIASA PENGAJARAN BIASA
 Kegiatan pengajaran biasa sebagai program belajar  Pengajaran remedial dilakukan setelah diketahui kesulitan
belajar kemudian diadakan pelayanan khusus.
mengajar di kelas dan semua siswa ikut
 Pengajaran remedial bertujuan disesuaikan dengan
berpartisipasi. kesulitan belajar siswa.
 Tujuan pengajaran biasa adalah dalam rangka  Metode dalam pengajaran remedial berdeferensial (sesuai
mencapai tujuan pengajaran yang ditetapkan sesuai dengan sifat, jenis dan latar belakang kesulitan belajar
siswa).
dengan kurikulum yang berlaku dan sama untuk
 Pengajaran remedial dilakukan oleh team (kerja sama
semua siswa. antara guru dengan pihak yang membantu
terselenggaranya pengajaran remedial, seperti guru BP).
 Metode dalam pengajaran biasa untuk semua siswa.
 Alat pengajaran remedial lebih bervariasi.
 Pengajaran biasa dilakukan oleh guru.
 Pengajaran remedial lebih deferensial dengan pendekatan
individual.Pengajaran perbaikan evaluasinya disesuaikan
dengan kesulitan belajar yang dialami siswa.
THANK YOU!
ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai