Anda di halaman 1dari 20

Kimia

Makanan
PENDAHULUAN

Dengan mempelajari kimia PERAN ILMU KIMIA MAKANAN


makanan, kita dapat DALAM FARMASI
mengetahui komposisi dari zat
• Memberikan gambaran
makanan. Hal ini bisa dijadikan
mengenai sifat kimia makanan
dasar menyusun menu
yang mungkin berpengaruh
makanan untuk pasien dengan
dalam pengobatan (interaksi
kebutuhan gizi tertentu.
obat dan makanan)
Ilmu kimia makanan : air, • Memberikan gambaran tentang
karbohidrat, protein, vitamin, makanan fungsional yang
mineral, lemak, zat anti gizi, berperan dalam proses
zat racun, dan toksin alami. penyembuhan penyakit
(nutraseutikal)

2
SIFAT-SIFAT KIMIA DALAM BAHAN MAKANAN

◎ Komponen kimia dalam ◎ Dengan mempelajari


bahan pangan (air, ilmu kimia makanan,
karbohidrat, protein, kita mampu mengetahui
lemak, vitamin dan bahan makanan apa
mineral serta serat) yang tinggi zat gizi
adalah komponen gizi tertentu yang
yang sangat dibutuhkan dibutuhkan untuk
oleh tubuh untuk pertumbuhan dan
pertumbuhan dan perkembangan, untuk
perkembangan sel,
melancarkan
melancarkan proses
metabolisme, dan yang
metabolisme tubuh, dan
sebagai sumber energi.
menghasilkan energi.
3
1.
Karbohirat
Biomolekul yang terdiri dari karbon (C) atau hidrat (H2O).
Sebab terdiri dari atom C yang dikelilingi oleh atom H
yang berbaris panjang.
Semakin kompleks suatu karbohidrat maka semakin
panjang rangkaian atom C-nya

4

◎Produk akhir utama penggabungan
fotosintetik dari karbon anorganik
(tumbuhan)
◎Sumber karbon untuk biosintesis
molekul lain
◎Cadangan polimerik dari energi
◎Komponen dari banyak bahan sekretorik
struktural dan seluler serta nukleotida
6

Polihidroksialdehid atau
polihidroksiketon dan derivatnya
Nama lain karbohidrat = sakarida
 Dalam bahasa latin = gula

7
Peran Karbohidrat
Jenis dan Penggolongan Karbohidrat

◎ Monosakarida (gula Peran karbohidrat dalam makhluk


sederhana) hidup :
◎ Disakarida 1. Simpanan energi : pati dan
glikogen
◎ Oligosakarida 2. Komponen struktural : selulosa dan
◎ Polisakarida kitin
3. Monosakarida berkarbon 5 (ribosa)
berperan sbg koenzim : ATP, FAD,
NAD, dan RNA (tulang punggung
molekul genetik)
4. Sebagai komponen DNA
(deoksiribosa)
5. Biomolekul yang berperan sebagai
sistem imum, kesuburan,
pembekuan darah, pencegah
penyakit, dll 8
MONOSAKARIDA
Diidentifikasi melalui :
a. Jumlah atom karbon yang dikandungnya triosa (C3),
tetrosa (C4), pentosa (C5), heksosa (C6), heptosa (C7)
dan;
Triosa : Gliserosa, Gliseraldehid, Dihidroksi aseton
Tetrosa : threosa, Eritrosa, xylulosa
Pentosa : Lyxosa, Xilosa, Arabinosa, Ribosa, Ribulosa
Hexosa : Galaktosa, Glukosa, Mannosa, fruktosa
Heptosa : Sedoheptulosa
b. Melalui gugusan karbonil fungsionalnya yaitu aldose
dan ketose

9
MONOSAKARIDA

◎ Merupakan gula sederhana yang terdiri


dari dua kelompok besar yaitu pentosa
dan heksosa.
◎ Pentosa meliputi arabinosa, silosa,
ribosa.
◎ Heksosa dibedakan menjadi dua yaitu
aldoheksosa (galaktosa, glukosa) dan
ketoheksosa (fruktosa).
10
MONOSAKARIDA
◎ Karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa menjadi
senyawa-senyawa yang lebih sederhana
◎ Bersifat netral, dapat mengkristal, dapat
mendefusi, mudah larut dalam air, sedikit larut
dalam alkohol, tidak larut dalam ester
◎ Kristal monosakarida tidak berwarna dan larut
dalam air tetapi tidak larut dalam pelarut nonpolar.
◎ Umumya monosakarida berasa manis.

11
Struktur monosakarida

Contoh Contoh
aldosa: ketosa:
Glukosa, Fruktosa,
C6H12O6 C6H12O6

12
Isomer Optis dari Monosakarida

 Isomer optis dari monosakarida disebabkan adanya atom C asimetris dalam


molekulnya.
 Isomer optis adalah rumus molekul sama, tetapi berbeda arah putar bidang
cahaya terpolarisasi, ada yang memutar ke kiri dan ada yang memutar ke
kanan.
 Molekul monosakarida yang memutar ke kiri diberi awalan L (levo=kiri),
sedangkan yang memutar ke kanan diberi awalam D (dekstro=kanan).
 Penetapan bentuk L dan D didasarkan atas posisi-posisi gugus OH pada atom C
nomor 2, 3, 4, 5.

D-glukosa L-glukosa

Ket: C*: atom C asimetris


Struktur Cincin (Siklohemiasetal) Monosakarida

 Struktur cincin (siklohemiasetal) dikemukakan oleh Tollens, dan kemudian


digambarkan secara perspektif oleh Haworth.
 Gugus OH yang mengarah ke kanan pada proyeksi Fischer menjadi ke bawah,
sedangkan gugus OH yang mengarah ke kiri pada proyeksi Fischer menjadi ke
atas.

Contoh: D-glukosa α-D-glokosa

Bentuk sederhana

D-glokosa β-D-glokosa
Konsep Disakarida

 Tiap molekul disakarida terdiri dari dua satuan monosakarida.

 Terbentuk dari hasil reaksi penggabungan dua satuan monosakarida dengan


mengeluarkan sebuah molekul air.

 Dalam molekul disakarida, kedua monosakarida berikatan secara ikatan


glukosida.

 Contoh disakarida: sukrosa (gula tebu), maltosa (gula gandum), dan laktosa
(gula susu). Ketiganya memiliki rumus molekul C12H22O11.
Sukrosa (C12H22O11)
 Hidrolisis sukrosa menghasilkan glukosa dan  Sukrosa bukan gula pereduksi dalam
fruktosa. larutan air karena sukrosa tidak
 Sukrosa memutar cahaya terpolarisasi ke memiliki gugus aldehid, dibuktikan
kanan, sedangkan campuran hasil hidrolisis dengan tidak bereaksinya (mereduksi)
sukrosa memutar ke kiri , sehingga campuran dengan pereaksi Fehling, Benedict dan
glukosa-fruktosa yang dihasilkan disebut gula Tollens.
invert.  Hidrolisis sukrosa dapat terjadi dengan
menggunakan katalis asam encer atau
enzim invertase. Sukrosa mudah larut
Reaksi hidrolisis sukrosa: dalam air.
C12H22O11 + H2O →C6H12O6 + C6H12O6
sukrosa glukosa fruktosa

Struktur cincin molekul sukrosa

Satuan glukosa Satuan fruktosa

Ikatan glukosida
Perbandingan Tingkat Kemanisan Beberapa Gula

Nama Gula Tingkat


Kemanisan
Laktosa 16
Maltosa 33
Glukosa 74
Sukrosa 100
Gula inversi 130
Fruktosa 173
Maltosa (C12H22O11)

 Maltosa (gula gandum) tidak terdapat bebas di alam, melainkan diperoleh dari
hasil hidrolisis amilum dengan katalis diastase atau hasil hidrolisis glikogen
dengan katalis amilase.
 Hidrolisis maltosa akan menghasilkan dua satuan glukosa dengan menggunakan
katalis enzim maltase atau katalis asam.

Reaksi hidrolisis maltosa


C12H22O11 + H2O → 2C6H12O6c Maltosa merupakan gula pereduksi karena
maltosa
maltase
glukosa dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict,
atau Tollens
Struktur cincin sukrosa

Ikatan glukosida
Laktosa (C12H22O11)

 Laktosa (gula susu) terdapat dalam air susu.  Galaktosa dalam tubuh segera diubah
 ASI mengandung 5-8% laktosa, sedangkan sapi menjadi glukosa dengan enzim tertentu.
mengandung 4-6% laktosa.  Galaktosa dalam darah jika tidak
 Hidrolisis laktosa dengan katalis enzim laktase diubah menjadi glukosa bisa
akan menghasilkan glukosa dan galaktosa. menimbulkan kekerdilan,
keterbelakangan mental, dan kematian.
Reaksi hidrolisis galaktosa:  Laktosa merupakan gula pereduksi
karena dapat mereduksi pereaksi
Fehling, Benedict, atau pereaksi
C12H22O11 + H2O →C6H12O6 + C6 H12 O6 Fehling.
Laktosa glukosa galaktosa

Struktur cincin laktosa

Satuan glukosa Ikatan glukosida Satuan galaktosa


Thanks!

20

Anda mungkin juga menyukai