Anda di halaman 1dari 13

TATA LAKSANA ANEMIA

TOPIK 1
NAMA KELOMPOK
 Putu nugraha (162200008)
 Ketut amiyati puji lestari (162200009)
 Yulia purnama dewi (162200010)
 Ngakan gede sunuarta (162200012)
 Ketut ayu priska S. (162200013)
 Ni komang ayu dewi patni (162200014)
OUTLINE

 Definisi
 Etiologi

 Epidemiologi

 Faktor risiko

 Patofisologi
ANEMIA
 Anemia merupakan sekelompok gangguan
yang dirakterisasi dengan penurunan
hemoglobin atau sel darah merah , berakibat
pada penurunan kapasitas pengangkutan
oksigen oleh darah (Dipiro, J.T., et al, 2009).
ETIOLOGI ANEMIA
• Anemia defisiensi besi
• Anemia defisiensi vitamin B12
• Anemia defisiensi folat

• Anemia penyakit kronis


• Anemia penyakit kritis

• Anemia pada lansia


• Anemia pada anak-anak
EPIDEMIOLOGI
• Anemia defisiensi besi
• Anemia defisiensi vitamin B12
• Anemia defisiensi folat

• Anemia penyakit kronis


• Anemia penyakit kritis

• Anemia pada lansia


• Anemia pada anak-anak
FAKTOR RISIKO

Kekurangan asupan gizi

Riwayat penyakit

Aktifitas fisik
pendarahan
PATOFISIOLOGI
 Anemia dapat diklasifikiasikan berdasarkan morfologi,
etiologi, atau patofisiologi (Sukandar yulinah., dkk, 2008).
 Klasifikasi morfologi berdasarkan ukuran sel. Sel
makrositik berukuran lebih besar daripada normal dan
dihubungkan dengan defisiensi vitamin B12 atau folat. sel
mikrositik berukuran lebih kecil dari pada normal dan
dihubungkan dengan defisiensi besi atau anomaly genetik,
konsentrasi besi mengalami penurunan (hipokromik)
(Sukandar yulinah., dkk, 2008).
 Anemia defisiensi besi dapat disebabkan asupan makanan
yang tidak mencukupi, absorpsi gastrointestinal yang tidak
cukup, kebutuhan besi yang meningkat (misalnya pada saat
kehamilan), kehilangan darah, dan penyakit kronik (Dipiro,
J.T., et al, 2009).
 Anemia defisiensi vitamin B12 dan folat dapat disebabkan
asupan makan yang tidak mencukupi, absorpsi yang menurun,
dan pemanfaatan yang tidak mencukupi. Defisiensi faktor
insintrik dapat menyebabkan penurunan absorpsi vitamin B12
(misalnya anemia perninosa). Anemia defisiensi folat dapat
disebabkan hiperutilisasi karena kehamilan, anemia hemolitik,
meilofibrosis, keganasan, penyakit inflamasi kronis, dialysis
jangka panjang, atau pertumbuhan yang cepat. Obat-obatan
dapat menyebabkan anemia dengan menurunkan absorpsi folat
(misal fenitoin) atau dengan mempengaruhi jalur
metabolismenya (misal methotrexate) (Dipiro, J.T., et al,
2009).
 Anemia penyakit kronis merupakan anemia hipoproliferatif
yang berhubungan dengan proses infeksi atau inflamasi kronis,
kerusakan jaringan, atau kondisi yang melepaskan sitokin
proinflamasi. Pathogenesis berdasarkan waktu hidup sel darah
merah yang pendek, rusaknya sistem sumsum, dan gangguan
metabolisme besi (Dipiro, J.T., et al, 2009).
 Pada anemia penyakit kritis, mekanisme pembentukan
SDM dan homeostatis berubah, karena untuk contohnya,
kehilangan darah atau sitokin yang dapat mengumpulkan
respon eritropoesis dan menghambat produksi sel darah
merah (Dipiro, J.T., et al, 2009)
 Anemia pada anak-anak seringkali karena abnormalitas
hematologi primer. Resiko anemia defisiensi besi meningkat
karena pertumbuhan yang sangat cepat dan defisiensi makanan
(Dipiro, J.T., et al, 2009).Top of FormBottom of Form
DAFTAR PUSTAKA
 Sukardar, Elin Yulinah dkk., 2008, ISO
Farmakoterapi, Jakarta : PT. Ikrar Mandiri Abadi.
 Dipiro, J.T., et al, 2009, Pharmacotherapy
seventh edition, McGraw-Hill, New York.
 Arumsari, Ermita, 2008, faktor risiko anemia
pada remaja program pencegahan dan
penganggulangan anemia gizi besi di kota bekasi,
program studi gizi masyarakat dan sumber daya
keluarga IPB Bogor.

Anda mungkin juga menyukai