Anda di halaman 1dari 27

SEDIAAN GEL

ALOE VERA
1. Sofyan arif (201410410311197)
2. Silvia Nabila A.W (201510410311007)
3. Indah Tartila W (201510410311009)
4. Rizal Anwar Nuha (201510410311010)
5. Eliza Maulidya Rahma (201510410311012)
6. Prima Adi Persada (201510410311014)
7. Syarifa Nur W (201510410311015)
8. Yovie Echa Rahmadhani (201510410311016)
Pengertian
• Gel kadang – kadang disebut jeli, merupakan sistem semi
padat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel
anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar,
terpenetrasi oleh suatu cairan (Depkes RI, 2014).
• Gel umumnya merupakan suatu sediaan semi padat yang
jernih, tembus cahaya dan mengandung zat aktif,
merupakan dispersi koloid mempunyai kekuatan yang
disebabkan oleh jaringan yang saling berikatan pada fase
terdispersi (Ansel, 1989).
Kelebihan GEL
• Beberapa keuntungan sediaan gel (Voight, 1994) adalah
sebagai berikut :
– Kemampuan penyebarannya baik pada kulit
– Efek dingin, yang dijelaskan melalui penguapan lambat dari
kulit
– Tidak ada penghambatan fungsi rambut secara fisiologis
– Kemudahan pencuciannya dengan air yang baik
– Pelepasan obatnya baik.
Kekukarangan GEL
• Kerugian Sediaan Gel:
– Banyak mengandung air, berpotensi terkontaminasi oleh mikroba
– Terjadi penguapan air sehingga dapat menyebabkan kulit menjadi kering
– Dengan menggunakan bahan pembentuk gel atau gelling agent organik
dapat menjadi sumber nutrisi mikroba sehingga memiliki potensi sebagai
media pertumbuhan mikroba.
Bahan Aktif
“LIDAH BUAYA”
Klasifikasi

– Dunia : Plantae
– Divisi : Spermatophyta
– Sub Divisi : Angiospermae
– Kelas : Monocotyledoneae
– Bangsa : Liliflorae
– Suku : Liliaceae
– Marga : Aloe
– Spesies : Aloe barbadensis Miller (Furmawanthi, 2002).
Kegunaan
“LIDAH BUAYA”

Pemulas
Shampoo Pelembab
Bibir

Pembersih
Wajah Antibaketri
Kandungan Kimia
“LIDAH BUAYA”
• Daun lidah buaya mengandung spaonin, flavonoid, polifenol,
karbohidrat, asam amino essensial, vitamin A, C, B6, mineral
Ca serta Fe, kompleks antraquinon, caloin, barbaloin,
isobarbaloin, selulosa, glukosa, lignin, enzim (oksidase,
amilase, katalase, lipase, protease) (Furnawanthi, 2002).
• Beberapa saponin bekerja sebagai antimikroba dan juga
beberapa kemungkinan fungsi flavonoid adalah untuk
mengatur pertumbuhan, fotosintesis, kerja antimikroba,
antivirus, dan kerja terhadap serangga (Robinson, 1995).
RANCANGAN SPESIFIKASI

Karakteristik bahan aktif dan pemilihan bahan


1. Ekstrak Aloe vera
Kandungan : vitamin C, vitamin E, ligin, antrakuinon,
antioksidan dan lektin.
Pemerian : cairan, bening dan jernih, bau khas
Khasiat : menjaga kelembaban kulit
2. Glycerin
Pemerian : jernih, tidak berwarna, tidak berbau, cairan hygroscopic, cairan memiliki
bau khas
Kelarutan : Larut dalam ethanol 95 %, larut dalam air, larut dalam methanol, praktis
tidak larut dalam kloroform, benzene dan kloroform.
3. Propylene Glikol
Pemerian : jernih, tidak berbau, manis
Kelarutan : bisa dicampur dengan aseton, kloroform, ethanol 95 %, gliserin dan air
Inkompatibilitas: inkompatibel dengan reagen oksidasi seperti potassium permanganate.
4. Metil Paraben
Pemerian : Kristal tidak berwarna atau bubuk Kristal putih tidak berbau dan hamper
berbau
Kelarutan : larut dalam ethanol 95 % 1 : 3, air 1 : 50 pada suhu 50⁰C, air 1 : 30 pada
suhu 80⁰C , gliserin 1 : 60.
Inkompatibilitas: inkompatibel dengan bentonit, magnesium trisilicate, talcum, tragakan,
sorbitol, dan sodium alginate.
5. Carbomer
Pemerian : berwarna putih, bubuk higroskopik dengan karakteristik agak berbau.
Kelarutan : larut dalam air dan gliserin
Inkompatibilitas: inkompatibel dengan fenol, polimer kationik, asam kuat
6. TEA
Pemerian : tidak berwarna sampai warna kuning pucat
Kelarutan : larut dalam air, aseton, methanol
7. EDTA
Pemerian : serbuk Kristal putih, tidak berbau dengan rasa sedikit asam
Kelarutan : praktis tidak larut dalam kloroform dan eter, sedikit larut dalam etanol 95 %, larut
dalam 11 bagian air.
8. CMC-Na
Pemerian : putih ke hampir putih, tidak berbau, tidak berasa, granul powder
Kelarutan : praktis tidak larut dalam aseton, etanol 95%, eter dan toluene. Larut dalam air.
Inkompatibilitas: inkompatibel dengan larutan asam kuat, alumunium, merkuri
Bahan terpilih :
 Aloe vera
Alasan : Sebagai bahan aktif yang cocok dibuat dengan sediaan gel, cocok untuk
bahan gel kosmetik karena memiliki banyak khasiat

Bahan tambahan terpilih :


 Gelling Agent : CMC-Na, Carbomer
Alasan : - Dapat membentuk konsistensi gel sesuai yang
diinginkan
- Kompatibel dengan bahan lain
 Pengawet : Metil paraben
Alasan : - Kompatibel dengan bahan lain
- Terdapat media air dalam sediaan
 Humektan : Gliserin, Propilen glikol
Alasan : - Tidak berwarna, bening
- Konsistensi kental sehingga gel tidak terlalu
encer
- Kompatibel dengan bahan lain
 Chelating Agent: EDTA
Alasan: - Kompatibel dengan bahan lain
 Pemberi suasana basa : TEA
Alasan: - Kompatibel dengan bahan lain
- Untuk membuat suasana basa pada gel dengan gelling agent
carbomer
Skala kecil
Formula I
Penimbanaga Cara kerja
No Nama bahan Fungsi %
n
• Ukur air, masukkan ke dalam mortir
1 Aloe vera Bahan aktif 10 2
• Timbang carbomer, taburi diatas mortir yang
berisi air + TEA ad diperoleh pH netral
2 Glyserin Humectan 20 4
(campuran 1)
3
Propilen
Humectan 10 2 • Timbang bahan yang lain selain Aloe vera,
glikol
larutkan nipagin dan EDTA didalam gliserin dan
4 Carbomer Gelling agen 1,5 0,3 propilen glikol, didalam gelas beker (campuran 2)
• Masukan campuran 2 kedalam campuran 1
5 TEA Basa lemah 1 0,2 sedikit demi sedikit, gerus ad homogen.
6 EDTA
Chellating
0,05 0,01
• Tambahkan Aloe vera gel ke dalam campuran,
agen gerus ad homogen
7 Aqua Pelarut 57,35 11,47

Metil
8 Pengawet 0,1 0,02
paraben
Formula II
Penimbanag
Cara kerja
No Nama bahan Fungsi %
an

1 Aloe vera Bahan aktif 10 2 • Ukur air, masukkan ke dalam mortir


• Timbang CMC-Na, taburi diatas mortir yang
2 Glyserin Humectan 5 1 berisi air ad mengembang (campuran 1).
Propilen
• Timbang bahan yang lain selain Aloe vera,
3
glikol
Humectan 15 3 larutkan nipagin dan EDTA didalam gliserin dan
propilen glikol, didalam gelas beker (campuran
Gelling
4 CMC-Na
agen
2 0,4 2)
• Masukan campuran 2 kedalam campuran 1
5 Aqua Pelarut 67,8 13,56 sedikit demi sedikit, gerus ad homogen.
Metil • Tambahkan Aloe vera gel ke dalam campuran,
6 Pengawet 0,2 0,04 gerus ad homogen.
paraben
Formula III
No
Nama
Fungsi %
Penimban Cara kerja
bahan gan
Bahan
1 Aloe vera 10 2 • Ukur air, masukkan ke dalam mortir
aktif
• Timbang HPMC, taburi diatas mortir yang berisi air ad mengembang
Humecta
2 Glyserin 25 5 (campuran 1).
n
• Timbang bahan yang lain selain Aloe vera, larutkan nipagin dan EDTA
Propilen Humecta didalam gliserin dan propilen glikol, didalam gelas beker (campuran 2)
3 2 10
glikol n • Masukan campuran 2 kedalam campuran 1 sedikit demi sedikit, gerus ad
Gelling homogen.
4 HPMC 2 0,4
agen • Tambahkan Aloe vera gel ke dalam campuran, gerus ad homogen.

5 Aqua Pelarut 10,58 52,9

Metil
6 Pengawet 0,1 0,02
paraben
Skala besar 200g

No
Nama
Fungsi %
Penimbanag Cara kerja
bahan an

1 Aloe vera Bahan aktif 10 20 • Cara kerja


• Ukur air, masukkan ke dalam mortir
2 Glyserin Humectan 10 20 • Timbang carbomer, taburi diatas mortir yang
berisi air + TEA ad diperoleh pH netral (campuran
Propilen 1)
3 Humectan 5 10
glikol • Timbang bahan yang lain selain Aloe vera,
Gelling larutkan nipagin dan EDTA didalam gliserin dan
4 Carbomer 1,2 2,4 propilen glikol, didalam gelas beker (campuran 2)
agen
• Masukan campuran 2 kedalam campuran 1 sedikit
5 TEA Basa lemah 1 2 demi sedikit, gerus ad homogen.
Chellating • Tambahkan Aloe vera gel ke dalam campuran,
6 EDTA
agen
0,05 0,1 gerus ad homogen.

7 Aqua Pelarut 72,65 145,3 ml

Metil
8 Pengawet 0,1 0,2
paraben
Permasalahan Sediaan
Rancangan Spesifikasi Sediaan

Kategori Spesifikasi
Bantuk sediaan Gel
Kadar bahan aktif 10 % Aloe vera
Viskositas Tidak terlalu kental
Warna Jernih
Bau Dapat diterima konsumen
Tekstur Lembut, halus
Daya Sebar Mudah menyebar
Persyaratan bentuk sediaan
1. Memiliki viskositas dan daya lekat tinggi, tidak mudah mengalir pada
permukaan kulit.
2. Memiliki sifat tiksotropi mudah merata bila dioleskan
3. Memiliki derajat, kejernihan yang tinggi (Efek statistika)
4. Tidak meninggalkan bekas atau hanya berupa lapisan tipis seperti film saat
pemakaian
5. Mudah dicuci dengan air
6. Daya lubrikan tinggi
7. Memberikan rasa lembut dan sensasi dingin saat digunakan
Uji Aseptabilitas
0.8
Score Presentase
Kriteria % 0.7
1 2 3 4

Warna - - 2 7 70 % 0.6

Bau - 2 5 3 50 % 0.5

Tekstur
(Kelembuta - - 6 4 60% 0.4

n)
Daya lekat 0.3
- 2 7 2 70%
(Lengket)
Kemudaha 0.2

n - 1 3 6 60%
pengolesan 0.1

Kenyaman
an 0
- - 7 3 70% Warna Bau Tekstur Daya lekat Kemudahan
penggunaa (Kelembutan) (Lengket) pengolesan
n Warna Bau Tekstur (Kelembutan) Daya lekat (Lengket) Kemudahan pengolesan
Kenyamanan penggunaan
Hasil Evaluasi Tiap kelompok
Kelompok 2 Kelompok 1 kelompok 3 kelompok 4 kelompok 5 kelompok 6 Rentang
Normal
Uji Organoleptis warna : Bening/putih warna : Bening/putih warna : Bening/putih warna : Bening/putih warna : Bening/putih warna : Bening/putih -
tekstur : lembut tekstur : lembut tekstur : lembut tekstur : lembut tekstur : lembut tekstur : lembut
bau : wangi bau : tidak berbau bau : khas Aloe Vera bau : khas Aloe Vera bau : ol. rosae bau : ol. rosae

Uji PH 6,40 6,31 5,97 6,29 6,8 6,63 (4,5-6,5)

Uji Viskositas speed 6: 5.500 cps speed 6: 24.000 cps speed 3: 33.500 cps speed 6: 44.000 cps speed 3: 120.000 cps speed 3: 133.000 cps (4.000-40.000)
speed 12: 17.500 cps speed 12: 13.500 cps speed 6: 61.000 cps speed 12: 18.000 cps speed 6: 69.000 cps speed 6: 77.000 cps
speed 30: 8.733 cps speed 30: 5.800 cps speed 12:105.000 cps speed 30: 5.200 cps speed 12:38.750 cps speed 12:39.500 cps

Uji Daya Sebar 7,6 cm 4,1 cm 7,5 cm 7,6 cm 8,275 7,06 cm (5-8)

Uji Asepta : - - - 68 % - 85% -

Uji Indeks 15 ml 20 % 4 ml 5 ml 9 ml 20% -


Swelling

% Rendemen - 8,16 % 4,74 % 7,79% 18,94 % 6,49 % (< 20%)


Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan pembuatan sediaan gel dari lidah buaya (Aloea
Verae). Gel merupakan suatu sistem setengah padat yang terdiri dari suatu
disperse yang tersusun baik dari partikel kecil anorganik atau molekul-molekul
besar organic yang diinterpenetrasikan dalam sebuah cairan (Anonim,1979).
Sedangkan Lidah buaya (Aloe vera L.) merupakan tanaman yang fungsional
karena semua bagian dari tanaman dapat dimanfaatkan. lidah buaya dibuat
sediaan gel karena Aloe vera sangat potensial untuk diformulasi menjadi sediaan
topikal. Salah satu bentuk sediaan yang efektif untuk terapi topikal adalah gel.
Gel lebih disukai karena pada pemakaian meninggalkan lapisan tembus pandang,
elastis, pelepasan obatnya baik dan penampilan sediaan yg menarik.
Evaluasi sediaan berupa evaluasi organoleptis, pH, viskositas, daya sebar,
akseptabilitas, kadar dan mikrobiologi. Evaluasi yang kami lakukan pada sediaan
yaitu evaluasi organoleptis, pH, akseptabiltas, daya sebar, indeks swealing dan
viskositas. Hasil evaluasi organoleptis sediaan baik dalam skala kecil maupun scale
up, sudah sesuai yang diinginkan. Pertama, untuk uji organoleptis pada kelompok
kami didapatkan hasil warna bau dan bentuk yang baik dan konsistensi sediaan
sama seperti saat scale up. Hasil evaluasi yang kedua yakni uji pH pada kelompok
kami didapatkan hasil pH 6,40 dan pH yang didapatkan tersebut telah memenuhi
rentang pH standar yakni 4,5 – 6,5. Ketiga, uji akseptabilitas pada kriteria warna
responden cenderung menyatakan sediaan yang kami buat memiliki warna sangat
baik, untuk kriteria bau responden cenderung memilih sediaan kami yang memiliki
bau yang baik (sesuai),
untuk tekstur para responden menyatakan bahwa sediaan kami memiliki tekstur yang lembut,
untuk daya lengket responden cenderung memberi pendapat bahwa daya lengket sediaan kami
berkategori sedang, lalu untuk kemudahan pengolesan responden menilai sediaan kami memiliki
kemudahan pengolesan yang sangat baik, dan yang terakhir untuk kenyamanan penggunaan
responden menilai sediaan kami memiliki kenyamanan penggunaan yang baik. Keempat yakni
uji daya sebar, pada uji kali ini menggambarkan penyebaran gel pada kulit pada saat dioleskan.
Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan hasil 7,8 cm dimana hasil tersebut masuk dalam
range daya sebar 5-8 cm hal ini menunjukkan konsistensi semi solid yang sangat nyaman dalam
penggunaan. Kelima yakni uji indeks swelling yakni rasio perbandingan berat hydrogel dalam
menyerap air (swelling) terhadap berat keringnya merupakan salah satu parameter utama dari
hydrogel. Rasio swelling merupakan salah satu evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui
kemampuan mengembang dari hydrogel untuk dapat penyerap air. Dan terakhir keenam yaitu uji
viskositas dikelompoknya kami didapatkan hasil pada speed 6 didapatkan hasil 5500 cps, speed
12 17500 cps, speed 30 8733 cps dari ketiga jenis ukuran kecepatan speed dari sediaan kami,
telah masuk rentang standar uji viskositas.
Evaluasi pH sediaan dari semua kelompok (kelompok 1-6)
menunjukkan nilai pH yang diinginkan kecuali pada kelompok 5
dan 6 karena pH yang didapat 6,8 dan 6,63 sedangkan rentang pH
standar pada sediaan gel yakni 4,5 – 6,5 . Evaluasi viskositas dari
tiap kelompok memiliki hasil yang berbeda-beda yang tidak
memasuki rentang yaittu kelompok 3 dan kelompok 6. Evaluasi
daya sebar tiap kelompok memiliki hasil yang berbeda-beda
yakni pada kelompok 1 dan 5 dimana kelompok tersebut tidak
masuk rentang standar uji daya sebar.
Kemasan

Anda mungkin juga menyukai