Anda di halaman 1dari 16

SAMPAH DAN PERMASALAHANNYA

DI INDONESIA
OLEH
Novien Amalia
130100192
PEMBIMBING
dr. Ismiralda Siregar, M.Kes
Latar Belakang

Kota di seluruh dunia mengalami sebuah ancaman rusaknya


lingkungan, terutama dari meningkatnya jumlah produksi dan
kompleksitas sampah. Diperkirakan jumlah sampah kota yang
dihasilkan di seluruh dunia adalah 1,7-1,9 miliar ton setiap tahunnya.1

Volume sampah dipengaruhi oleh jumlah penduduk, aktivitas, gaya


hidup dan pertumbuhan industri. Semua permasalahan ada dari sisi
hilir (masyarakat), proses (pengelolaan sampah) dan hulu (tempat
pembuangan akhir).4

Sampah akan menimbulkan dampak negatif terhadap manusia dan


lingkungan. Berdasarkan perhitungan Bappenas dalam buku
infrastruktur Indonesia pada tahun 1995 perkiraan timbulan sampah
di Indonesia sebesar 22.5 juta ton dan akan meningkat lebih dari
dua kali lipat pada tahun 2020 menjadi 53,7 juta ton.6
Tujuan & Manfaat

Menambah Pengetahuan

Memenuhi Persyaratan KKS


Menambah pengetahuan penulis maupun pembaca

Menjadi suatu tolok ukur bagi berbagai penelitian


selanjutnya
SAMPAH
Menurut American Public Health Association, sampah (waste)
diartikan sebagai sesuatu yang tidak digunakan, tidak terpakai, tidak
disenangi atau sesuatu yang dibuang, yang berasal dari kegiatan
manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.
Menurut Undang-Undang RI No. 18 tahun 2008 tentang pengelolaan
sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau
proses alam yang berbentuk padat.5
Klasifikasi Sampah
Berdasarkan Jenis Berdasarkan Bentuk Berdasarkan Sumber

Sampah Organik Sampah Padat


Pemukiman
Sampah Anorganik Sampah Cair
Pertanian dan Perkebunan
Sampah Gas
Sisa Bangunan dan Konstruksi
Gedung

Perdagangan dan Perkantoran

Industri
Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Produksi
Sampah
Peningkatan limbah padat dapat disebabkan oleh pertumbuhan
penduduk, perkembangan industri, urbanisasi dan modernisasi.
Diperkirakan, setiap rumah tangga/penduduk di Indonesia dapat
menghasilkan sampah sebanyak 0,52 kg/jiwa/hari.
Proses daur
Jumlah
ulang yang Geografi Waktu
Penduduk
dilaksanakan

Sosial
Musim/iklim Teknologi
ekonomi
Dampak Sampah terhadap Manusia dan
Lingkungan
Dampak terhadap Kesehatan

Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena kuman yang berasal dari
sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam
berdarah dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya
kurang memadai.
Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah
suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk
kedalam pencernaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa
makanan/sampah.
Sampah beracun. Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal
akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal
dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan
akumulator.
Dampak terhadap Lingkungan

a. Pencemaran udara
Sampah (organik dan padat) yang membusuk umumnya
mengeluarkan gas seperti methan (CH4) dan karbon dioksida (CO2)
serta senyawa lainnya. Secara global, gas-gas ini merupakan salah
satu penyebab menurunnya kualitas lingkungan (udara) karena
mempunyai efek rumah kaca (green house effect). Secara lokal,
senyawa-senyawa ini selain berbau tidak sedap/bau busuk, juga
dapat mengganggu kesehatan manusia. Sampah yang dibuang di
TPA pun masih tetap berisiko, karena bila TPA ditutup atau ditimbun
terutama dengan bangunan akan mengakibatkan gas methan tidak
dapat keluar ke udara. Gas methan yang terkurung, lama-kelamaan
akan semakin banyak sehingga berpotensi menimbulkan ledakan.8
b. Pencemaran air
Dampak terhadap Keadaan Sosial dan
Ekonomi

a) Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang


kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau yang tidak sedap dan
pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana.10
b) Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.10
c) Pengeloaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat
kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan
secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak
langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas).10
d) Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan
akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan,
jembatan, drainase, dan lain-lain.10
Perilaku Masyarakat
Pada bagian hilir, permasalahan yang muncul dari masyarakat adalah kurangya
kesadaran masyarakat dalam mensikapi dan mengelola sampah.
Pengelolaan Sampah

Produksi sampah yang tinggi bila tidak disertai dengan pengelolaan yang baik
akan menimbulkan pencemaran, menganggu dan mengancam kesehatan
masyarakat, serta merusak keindahan lingkungan.
• TPS (tempat penampungan sementara)
Pengumpulan dan
• TPA (tempat penampungan akhir)
pengangkutan sampah

• Ditanam (landfill)
• Dibakar (inceneration)
• Dijadikan pupuk (composting)
Pemusnahan dan • Penghancuran (pulverization)
pengelolaan sampah. • Makanan ternak (hogfeeding)
• Pemanfaatan ulang (recycling)
Menurut Cunningham, pengelolaan sampah modern termasuk upaya
3R yaitu Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali),
Recycle (mendaur ulang sampah), dan 5R yang mencakup pula
Replace (mengganti) dan Replant (menanam kembali). Dengan
menerapkan konsep 3-R atau 5-R, diharapkan jumlah sampah yang
masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)/Tempat Pembuangan
Sementara (TPS) dapat diminimalisir.

Anda mungkin juga menyukai