DI INDONESIA
OLEH
Novien Amalia
130100192
PEMBIMBING
dr. Ismiralda Siregar, M.Kes
Latar Belakang
Menambah Pengetahuan
Industri
Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Produksi
Sampah
Peningkatan limbah padat dapat disebabkan oleh pertumbuhan
penduduk, perkembangan industri, urbanisasi dan modernisasi.
Diperkirakan, setiap rumah tangga/penduduk di Indonesia dapat
menghasilkan sampah sebanyak 0,52 kg/jiwa/hari.
Proses daur
Jumlah
ulang yang Geografi Waktu
Penduduk
dilaksanakan
Sosial
Musim/iklim Teknologi
ekonomi
Dampak Sampah terhadap Manusia dan
Lingkungan
Dampak terhadap Kesehatan
Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena kuman yang berasal dari
sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam
berdarah dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya
kurang memadai.
Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah
suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk
kedalam pencernaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa
makanan/sampah.
Sampah beracun. Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal
akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal
dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan
akumulator.
Dampak terhadap Lingkungan
a. Pencemaran udara
Sampah (organik dan padat) yang membusuk umumnya
mengeluarkan gas seperti methan (CH4) dan karbon dioksida (CO2)
serta senyawa lainnya. Secara global, gas-gas ini merupakan salah
satu penyebab menurunnya kualitas lingkungan (udara) karena
mempunyai efek rumah kaca (green house effect). Secara lokal,
senyawa-senyawa ini selain berbau tidak sedap/bau busuk, juga
dapat mengganggu kesehatan manusia. Sampah yang dibuang di
TPA pun masih tetap berisiko, karena bila TPA ditutup atau ditimbun
terutama dengan bangunan akan mengakibatkan gas methan tidak
dapat keluar ke udara. Gas methan yang terkurung, lama-kelamaan
akan semakin banyak sehingga berpotensi menimbulkan ledakan.8
b. Pencemaran air
Dampak terhadap Keadaan Sosial dan
Ekonomi
Produksi sampah yang tinggi bila tidak disertai dengan pengelolaan yang baik
akan menimbulkan pencemaran, menganggu dan mengancam kesehatan
masyarakat, serta merusak keindahan lingkungan.
• TPS (tempat penampungan sementara)
Pengumpulan dan
• TPA (tempat penampungan akhir)
pengangkutan sampah
• Ditanam (landfill)
• Dibakar (inceneration)
• Dijadikan pupuk (composting)
Pemusnahan dan • Penghancuran (pulverization)
pengelolaan sampah. • Makanan ternak (hogfeeding)
• Pemanfaatan ulang (recycling)
Menurut Cunningham, pengelolaan sampah modern termasuk upaya
3R yaitu Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali),
Recycle (mendaur ulang sampah), dan 5R yang mencakup pula
Replace (mengganti) dan Replant (menanam kembali). Dengan
menerapkan konsep 3-R atau 5-R, diharapkan jumlah sampah yang
masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)/Tempat Pembuangan
Sementara (TPS) dapat diminimalisir.