Anda di halaman 1dari 17

10

Tabel 1
Neraca Optik Airlangga Surabaya

CV. KARIYONO MANDIRI


(Optik Airlangga - Surabaya)
NERACA
Periode 2009-2012

No. Jumlah
Akun
Akun 2009 2010 2011 2012
Aktiva Lancar & Aktiva Tetap
Aktiva Lancar
111 kas & Setara Kas 172,142,600 223,869,900 295,244,500 436,242,900
112 Investasi - - - -
113 Piutang Usaha 464,021,000 472,767,600 499,258,300 514,216,550
114 Piutang Lain-lain 83,708,600 214,768,500 241,934,000 220,841,800
115 Persediaan Optik 1,156,666,100 1,177,423,900 1,164,377,700 1,208,425,250
116 Persediaan Mobile 332,929,200 451,095,600 371,588,900 441,112,600
117 Persediaan Megumi - - - -
118 Piutang Usaha Megumi - - - -
Jumlah Aktiva Lancar 2,209,467,500 2,539,925,500 2,572,403,400 2,820,839,100
Aktiva Tetap
131 Aktiva Tetap 659,049,500 659,049,500 659,049,500 659,049,500
132 Akumulasi Penysutan (72,111,000) (99,462,000) (130,379,300) (168,571,800)
133 Aktiva Tidak Berwujud - - - -
134 Aktiva Lain-lain - - - -
Jumlah Aktiva Tetap 586,938,500 559,587,500 528,670,200 490,477,700
Total Aktiva 2,796,406,000 3,099,513,000 3,101,073,600 3,311,316,800

Kewajiban dan Ekuitas


Kewajiban
211 Hutang Bank 73,392,800 71,545,300 - -
212 Hutang Hubungan Istimewa 801,581,200 806,277,600 949,399,250 968,928,000
213 Hutang Sewa Guna Usaha 394,675,800 - - -
214 Hutang Usaha 752,393,200 948,208,700 921,343,700 1,076,890,650
215 Hutang Usaha Mobile - - - -
216 Hutang Usaha Megumi - - - -
217 Hutang Pihak III 447,900,000 903,253,900 775,417,800 663,418,500
218 Hutang Pajak 2,145,500 3,478,600 3,113,700 3,186,300
219 Kewajiban Pajak Tangguhan - - - -
Jumlah Kewajiban 2,472,088,500 2,732,764,100 2,649,274,450 2,712,423,450
Ekuita
s
291 Modal saham 353,279,500 353,279,500 353,279,500 353,279,500
298 Saldo Laba Ditahan Awal (59,722,900) (28,962,000) 13,469,400 98,519,650
299 Laba(Rugi) Tahun Berjalan 30,760,900 42,431,400 85,050,250 147,094,200
230 Saldo Laba Ditahan Akhir (28,962,000) 13,469,400 98,519,650 245,613,850
Jumlah Ekuitas 324,317,500 366,748,900 451,799,150 598,893,350
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 2,796,406,000 3,099,513,000 3,101,073,600 3,311,316,800
Sumber Data : Optik Airlangga Surabaya, Laporan Keuangan Tahunan 2009-2012 (Rekap)
11

Tabel 2
Laporan Laba Rugi Optik Airlangga Surabaya

CV. KARIYONO MANDIRI


(Optik Airlangga - Surabaya)
LAPORAN LABA RUGI
Periode 2009-2012

NO. JUMLAH
AKUN
AKUN 2009 2010 2011 2012
Pendapatan Usaha

311 Penjualan Optik 145,821,800 103,987,900 116,167,850 105,167,800


312 Penjualan Mobile 628,067,100 943,391,000 1,123,062,500 1,291,062,500
313 Pendapatan Lain-lain 721,600 403,800 380,000 405,000
314 Akun sementara - - - -
Jumlah Penjualan 774,610,500 1,047,782,700 1,239,610,350 1,396,635,300
325 Harga Pokok Penjualan Counter (54,820,600) (46,133,800) (44,578,000) (41,578,000)
326 Harga Pokok Penjualan Mobile (101,842,800) (260,492,300) (355,881,700) (395,881,800)
Jumlah Harga Pokok Pembelian (156,663,400) (306,626,100) (400,459,700) (437,459,800)
Laba (Rugi) Usaha 617,947,100 741,156,600 839,150,650 959,175,500

Beban usaha
511 Beban Operasional 392,202,800 499,774,700 566,874,400 606,874,400
512 Bebab Umum & Adm 195,030,800 200,228,400 189,788,700 207,788,800
Total Beban Usaha 587,233,600 700,003,100 756,663,100 814,663,200
Laba Usaha 30,713,500 41,153,500 82,487,550 144,512,300

Pendapatan (Beban) Lain


611 Pendapatan Lain-lain (47,400) (2,353,100) (2,563,600.00) (2,583,800)
612 Biaya Lain-Lain - 1,075,200 900 1,900
613 Biaya Di Luar Usaha - - - -
Total Pendapatan dan biaya Lain (47,400) (1,277,900) (2,562,700) (2,581,900)
Laba/ Rugi Sebelum Pajak 30,760,900 42,431,400 85,050,250 147,094,200
Sumber Data : Optik Airlangga Surabaya, Laporan Keuangan Tahunan 2009-2012 (Rekap)

Rasio Aktivitas
1. Total Asset Turn Over
Hasil perhitungan total asset turn over periode 2009-2012 adalah sebagai berikut :

Perputaran Total Aktiva Penjualan


= X 1 Kali
(Total Asset Turn Over) Total Asset
774.610.500,00
Tahun 2009 = X 1 Kali
2.209.467.500,00
= 0,35 Kali
1.047.782.700,00
Tahun 2010 = X 1 Kali
2.539.925.500,00
= 0,41 Kali
1.239.610.350,00
Tahun 2011 = X 1 Kali
2.572.403.400,00
= 0,48 Kali
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)

12

Tahun 2012 = 1.396.635.300,00 X 1 Kali

2.820.839.100,00
Selanjutnya hasil perhitungan total asset turn over digunakan untuk menentukan garis
= 0,50 Kali
trend dengan persamaan trend linear y’ = a + bx, seperti dalam Tabel 3 sebagai berikut :

Tabel 3
Perhitungan Persamaan Trend Linier Total Asset Turn Over
Tahun Rasio TATO (y) x xy x² y'
2009 0,35 -3 -1,05 9,00 0,35
2010 0,41 -1 -0,41 1,00 0,41
2011 0,48 1 0,48 1,00 0,47
2012 0,50 3 1,49 9,00 0,53
n=4 1,74 - 0,50 20,00

y’ = a + bx
Dimana,
1,74
a = ∑y = = 0,44

n 4
∑xy 0,50
Sehingga,
b = = = 0,03
∑x²
y’ = 0,44 +0,03x 20

Selanjutnya grafik trend total asset turn over dari persamaan trend linier y’=0,44+0,03x
disajikan dalam Gambar 1, sebagai berikut :

0.60 y' = 0,44 + 0,03x


0.50 0.53
Rasio TATO (y)

0.40
0.30 0.35
0.20
0.10
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Periode Waktu (x)

Gambar 1
Grafik Trend Total Asset Turn Over

Total asset turn over selama kurun waktu empat tahun menunjukan adanya
peningkatan perputaran yang signifikan, sehingga bisa menjadi indikator bagi perusahaan
bahwa kinerja keuangannya tergolong cukup baik. Tahun 2009 perputaran terjadi sebanyak
0,35 kali, tahun 2010 sebanyak 0,41 kali atau terjadi peningkatan sebesar 0,06 dari tahun
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)

13

sebelumnya, tahun 2011 meningkat sebesar 0,07 dari tahun sebelumnya, dan pada tahun
2012 terjadi peningkatan sebesar 0,02 dari tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut
dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah penjualan perusahaan seperti tampak pada Tabel 2.
Akan tetapi peningkatan masih tergolong lambat yang dikarenakan adanya penambahan
jumlah aktiva khususnya persediaan seperti tercantum pada Tabel 1, yang masih belum bisa
diimbangi kemampuan melakukan penjualan dengan baik.
Garis trend y’ = 0,44 + 0,03x, dimana a = 0,44, merupakan nilai trend total asset turn
over pada periode waktu dasar. Sedangkan b = 0,03, merupakan rata-rata kenaikan total asset
turn over yang dipengaruhi oleh periode waktu. Sehingga kinerja keuangan Optik Airlangga
menunjukan kinerja yang baik, dikarenakan garis trend menunjukan kecenderungan naik,
yang berarti bahwa perusahaan dapat dengan efektif mengelola aktiva yang diinvestasikan
untuk menghasilkan penjualan.

2. Receivable Turn Over


Hasil perhitungan receivable turn over periode 2009-2012 adalah sebagai berikut :

Perputaran Piutang Penjualan Kredit bersih


= X 1 Kali
(Receivable Turn Over) Piutang (Rata-rata)
628.067.100,00
Tahun 2009 = X 1 Kali
464.021.000,00
= 1,35 Kali
943.391.000
Tahun 2010 = X 1 Kali
(464.021.00,00 + 472.767.600,00)/2
= 2,01 Kali
1.123.062.500,00
Tahun 2011 = X 1 Kali
(472.767.600,00 + 499.258.300,00)/2
= 2,31 kali
Tahun 2012 = 1.291.062.500,00 X 1 Kali
(499.258.300,00 + 514.261.550,00)/2
= 2,55 Kali

Selanjutnya hasil perhitungan receivable turn over digunakan untuk menentukan garis
trend yang dihitung dengan persamaan trend linear y’ = a + bx, seperti dalam Tabel 4
sebagai berikut :

Tabel 4
Trend Linier Receivable Turn Over
Tahun Rasio RTO (y) x xy x2 y'
2009 1,35 -3 -4,06 9,00 1,49
2010 2,01 -1 -2,01 1,00 1,87
2011 2,31 1 2,31 1,00 2,25
2012 2,55 3 7,64 9,00 2,63
n=4 8,23 - 3,88 20,00

y‘ = a + bx
Dimana,
∑y 8,23
a = = = 2,06
n 4
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)

14

∑xy 3,88
b = = = 0,19
∑x² 20
Sehingga,
y‘= 2,06 +0,19x

Selanjutnya grafik trend receivable turn over dari persamaan trend linier y’=2,06+0,19x
disajikan dalam Gambar 2, sebagai berikut :

3.00 y' = 2,06 + 0,19x


Rasio Receivable Turn

2.50 2,63
2.00
Over (y)

1.50 1,49
1.00
0.50
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Periode Waktu (x)

Gambar 2
Grafik Trend Receivable Turn Over

Kinerja keuangan tergolong dalam kondisi baik dikarenakan receivable turn over terus
mengalami peningkatan perputaran setiap tahunnya, yaitu tahun 2009 sebanyak 1,35 kali,
tahun 2010 sebanyak 2,01 kali, tahun 2011 sebanyak 2,31 kali dan terakhir tahun 2012
sebanyak 2,55 kali. Hasil tersebut tampak pada Tabel 1 dan Tabel 2 dimana jumlah penjualan
semakin meningkat namun piutang dalam kondisi yang cukup stabil. Apabila jumlah
peningkatan penjualan terus diimbangi dengan peningkatan kemampuan penagihan piutang
maka perputaran piutang akan semakin cepat dan dana yang tertanam dalam piutang akan
terkelola lebih efektif, sehingga kinerja keuangan akan terus mengalami peningkatan
ditahun-tahun yang akan datang.
Garis trend y’ = 2,06 + 0,19x, dimana a = 2,06 merupakan nilai trend receivable turn
over pada periode waktu dasar. Sedangkan b = 0,19 merupakan rata-rata kenaikan receivable
turn over yang dipengaruhi oleh periode waktu. Sehingga kinerja keuangan termasuk dalam
kategori baik dikarenakan garis trend menunjukan kecenderungan naik. Garis trend yang
cenderung naik setiap tahunnya menunjukan efektivitas perusahaan dalam mengelola
piutangnya.

3. Periode Penagihan Piutang (Days of Receivable)


Hasil perhitungan periode penagihan periode 2009-2012 adalah sebagai berikut :

Periode Penagihan
= 360
Piutang

Receivable Turn Over

360
Tahun 2009 =
1,35
= 266 Hari atau ± 9 Bulan
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)

15

360
Tahun 2010 =
2,01
= 179 Hari atau ± 6 Bulan
360
Tahun 2011 =
2,31
= 156 Hari atau ± 5 Bulan
360
Tahun 2012 =
2,55
= 141 Hari atau ± 5 Bulan
Selanjutnya hasil perhitungan periode penagihan piutang digunakan untuk
menentukan garis trend yang dihitung dengan persamaan trend linear y’ = a + bx, seperti
dalam dalam Tabel 5 sebagai berikut :

Tabel 5
Trend Linier Rasio Periode Penagihan Piutang
Tahun Rasio DoR (y) x xy x² y'
2009 266 -3 -798 9,00 245
2010 179 -1 -179 1,00 205
2011 156 1 156 1,00 165
2012 141 3 424 9,00 125
n=4 742 - -397 20,00
y’ = a + bx
Dimana,
∑y 742
a = = = 185
n 4
∑xy -397
b = = = -20
∑x² 20
Sehingga,
y’ = 185 - 20x

Selanjutnya grafik trend periode penagihan piutang dari persamaan trend linier
y’=185 -20x disajikan dalam Gambar 3, sebagai berikut :

300
Rasio Periode Penagihan

250
245
200
Piutang (y)

150 y' =185 - 20x


100 125

50
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Periode Waktu (x)

Gambar 3
Grafik Trend Periode Penagihan Piutang
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)

16

Periode penagihan piutang menunjukan kinerja keuangan dalam kondisi baik


dikarenakan jangka waktu atau lamanya dana yang tertanam dalam piutang menjadi kas
semakin pendek setiap tahunnya, yaitu tahun 2009 lamanya 266 hari atau kurang lebih 9
bulan, tahun 2010 lamanya 179 hari atau kurang lebih 6 bulan, tahun 2011 lamanya 156 hari
atau kurang lebih 5 bulan, dan terkhir tahun 2012 lamanya 141 hari atau kurang lebih 5
bulan. Pada dua tahun terakhir menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara
receivable turn over dengan Periode penagihan piutang dimana untuk masing-masing
pelanggan pelunasan piutang dapat diterima oleh perusahaan dalam jangka waktu 5 bulan,
padahal ditahun-tahun sebelumnya penulasan diterima perusahaan bisa lebih lama dari
waktu tersebut.
Garis trend y’ = 185 - 20x, dimana a = 185, merupakan nilai trend periode penagihan
piutang pada periode waktu dasar. Sedangkan b = -20 merupakan rata-rata penurunan
periode penagihan piutang yang dipengaruhi oleh periode waktu. Sehingga kinerja
keuangan dikatakan dalam kondisi baik, karena garis trend menunjukan kecenderungan
turun setiap tahunnya, yang berarti bahwa jangka waktu penerimaan kas setelah melakukan
penjualan kredit menjadi semakin pendek.

Rasio Profitabilitas
1. Net ProfitMargin.
Hasil perhitungan net profitmMargin periode 2009-2012 adalah sebagai berikut :

Laba bersih
Net Profit Margin = X 100%
Penjualan

Tahun 2009 = X 100%


30.760.900

774.610.500
= 3,97 %
Tahun 2010 = X 100%
42.431.400

1.047.782.700
= 4,05 %
Tahun 2011 = X 100%
85.050.250.00

1.239.610.350,00
Selanjutnya hasil perhitungan
= 6,86 % net profit margin digunakan untuk menentukan garis
trend yang dihitung dengan persamaan trend linear y’ = a + bx seperti dalam Tabel 6 sebagai
berikut : Tahun 2012 = X 100%
147.094.200,00
Tabel 6
1.396.635.300,00
Trend Linier Net Profit Margin
= 10,53 %
Tahun Rasio NPM (y) x xy x² y'
2009 3,97 -3 -11,91 9,00 2,99
2010 4,05 -1 -4,05 1,00 5,23
2011 6,86 1 6,86 1,00 7,47
2012 10,53 3 31,60 9,00 9,71
n=4 25,41 - 22,49 20,00
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)

17

y’ = a + bx
Dimana,
∑y 25,41
a = = = 6,35
n 4
∑xy 22,49
b = = = 1,12
∑x² 20
Sehingga,
y’ = 6,35 + 1,12x

Selanjutnya grafik trend net profit margin dari persamaan trend linier y’ = 6,35 + 1,12x
disajikan dalam Gambar 4, sebagai berikut :

12.00
y' = 6,35+ 1,12x
Rasio Net Profit Margin (y)

10.00 9,71
8.00
6.00
4.00
2,99
2.00
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Periode Waktu (x)

Gambar 4
Grafik Trend Net Profit Margin

Net profit margin terus mengalami peningkatan secara signifikan setiap tahunnya,
sebagaimana pada tahun 2009 menghasilkan laba sebesar 3,97 %, tahun 2010 sebesar 4,05 %,
atau terjadi peningkatan jumlah laba sebesar 0,08 % dari tahun sebelumnya, tahun 2011 atau
terjadi peningkatan sebesar 2,81 % dari tahun sebelumnya, dan terakhir pada tahun 2012
menghasilkan laba sebesar 10,53 % atau terjadi peningkatan jumlah laba sebesar 3,67 % dari
tahun sebelumnya atau dengan kata lain untuk nilai penjualan sebesar Rp 100.000 mampu
menghasilkan laba sebesar Rp. 10.530. Hasil tersebut terlihat pada Tabel 2, dimana penjualan
semakin meningkat ditunjang dengan penekanan biaya usaha sehingga berpengaruh
terhadap peningkatan jumlah laba usaha.
Garis trend y’ = 6,35 + 1,12x , dimana a = 6,35, merupakan nilai trend net profit margin
pada periode waktu dasar. Sedangkan b = 1,12, merupakan rata-rata kenaikan net profit
margin yang dipengaruhi oleh periode waktu. Sehingga kinerja keuangan dapat dikatakan
dalam kondisi baik karena garis trend cenderung naik setiap tahunnya, yang berarti bahwa
kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba cukup tinggi.

2. Return On Investment(ROI).
Hasil perhitungan return on investment periode 2009-2012 adalah sebagai berikut :

Laba Bersih
Return On Investment = X 100%
Total Aktiva
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)

18

Tahun 2009 = 30.760.900,00 X 100%

2.209.467.500,00
= 1,39 %
Tahun 2010 = X 100%
42.431.400,00

3.539.925.500,00
= 1,67 %

= X 100%
85.050.250,00

Tahun 2011 2.572.403.400,00


Selanjutnya hasil perhitungan return on investment digunakan untuk menentukan
= 3,31 %
garis trend yang dihitung dengan persamaan trend linear y’ = a + bx seperti dalam Tabel 7
Tahun 2012 = X 100%
sebagai berikut :
147.094.200,00
Tabel 7
Trend Linier Return On Investment (ROI)
Tahun 2.820.839.100,00
Rasio ROI (y) x xy x² y'
= 5,21 %
2009 1,39 -3 -4,18 9,00 0,92
2010 1,67 -1 -1,67 1,00 2,24
2011 3,31 1 3,31 1,00 3,56
2012 5,21 3 15,64 9,00 4,88
n=4 11,58 - 13,10 20,00
y’ = a + bx
Dimana,
∑y 11,58
a = = = 2,90
n 4
∑xy 13,10
b = = = 0,66
∑x² 20
Sehingga,
y’ = 2,90 + 0,66x

Selanjutnya grafik trend return on investment dari persamaan trend linier y’=2,90+0,66x
disajikan dalam Gambar 5, sebagai berikut :
6.00 y' = 2,90+ 0,66x
5.00
4,88
Rasio ROI (y)

4.00
3.00
2.00
1.00 0,92
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Periode Waktu (x)

Gambar 5
Grafik Trend Return On Investment (ROI)
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)

19

Return on investment tahun 2009 menghasilkan laba sebesar 1,39%, tahun 2010 sebesar
1,67%, atau terjadi peningkatan jumlah laba sebesar 0,28% dari tahun sebelumnya, tahun
2011 meningkat 1,64% dari tahun sebelumnya, dan terakhir tahun 2012 menghasilkan laba
sebesar 5,21% meningkaat sebesar 1,90% dari tahun sebelumnya, dengan kata lain pada
tahun 2012 dari total aktiva lancar yang dimilikinya perusahaan mampu menghasilkan
5,21%. Return on investment terus mengalami peningkatan secara signifikan setiap tahunnya,
seperti pada Tabel 1 dimana meningkatnya jumlah aktiva lancar setiap tahunnya dapat
diimbangi dengan peningkatan jumlah laba usaha yang dihasilkan oleh perusahaan,
sehingga kinerja keuangan tergolong dalam kondisi baik.
Garis trend y’ = 2,90 + 0,66x, dimana a = 2,90, merupakan nilai trend return on
investment pada periode waktu dasar. Sedangkan b =0,66 merupakan rata-rata kenaikan
return on investment yang dipengaruhi oleh periode waktu. Sehingga Kinerja keuangan
menunjukan kondisi yang baik dikarenakan garis trend cenderung naik setiap tahunnya.
Garis trend yang cenderung terus naik menunjukan seberapa banyak laba yang bisa
diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan.

3. Return On Equity(ROE).
Hasil perhitungan return on equity periode 2009-2012 adalah sebagai berikut :

Laba Bersih
Return On Equity = X 100%
Modal
30.760.900,00
Tahun 2009 = X 100%
353.279.500,00
= 8,71 %
42.431.400,00
Tahun 2010 = X 100%
353.279.500,00
= 12,01 %
147.094.200,00
Tahun 2011 = X 100%
353.279.500,00
= 41,64 %
147.094.200,00
Tahun 2012 = X 100%
353.279.500,00
= 41,64 %

Selanjutnya hasil perhitungan return on equity digunakan untuk menentukan garis


trend yang dihitung dengan persamaan trend linear y’ = a + bx, seperti dalam Tabel 8
sebagai berikut :
Tabel 8
Trend Linier Return On Equity (ROE)
Tahun Rasio ROE (y) x xy x² y'
2009 8,71 -3 -26,12 9,00 4,99
2010 12,01 -1 -12,01 1,00 16,07
2011 24,07 1 24,07 1,00 27,15
2012 41,64 3 124,91 9,00 38,23
n=4 86,43 - 110,85 20,00 21,61

y’ = a + bx
Dimana,
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)

20

∑y 86,43
a = = = 21,61
n 4
∑xy 110,85
b = = = 5,54
∑x² 9
Sehingga,
y’ = 21,61 + 5,54x

Selanjutnya grafik trend return on equity dari persamaan trend linier y’ = 21,61 + 5,54x
disajikan dalam Gambar 6, sebagai berikut :

45.00
y' = 21,61+ 5,54x
40.00
35.00 38,23
Rasio ROE (y)

30.00
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00 4,99
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Periode Waktu (x)

Gambar 6
Grafik Trend Return On Equity (ROE)

Return on equity menunjukan kinerja keuangan perusahaan dapat dikatakan dalam


kondisi baik, hal tersebut dikarenakan rasio ini terus mengalami peningkatan secara
signifikan setiap tahunnya, yaitu tahun 2009 menghasilkan laba sebesar 8,71%, tahun 2010
laba tersebut meningkat sebesar 3,30% dari tahun sebelumnya, tahun 2011 meningkat sebesar
12,06% dari tahun sebelumnya, dan terakhir tahun 2012 menghasilkan laba sebesar 41,64%
atau terjadi peningkatan jumlah laba sebesar 17,57% dari tahun sebelumnya. Hasil tersebut
terlihat pada Tabel 1 dimana setiap tahunnya jumlah laba usaha yang dihasilkan oleh
perusahaan terus meningkat sehingga berpengaruh terhadap efektivitas perusahaan dalam
mengelola modal yang diinvestasikannya.
Garis trend y’ = 21,61 + 5,54x, dimana a = 21,61 merupakan nilai trend return on equity
pada periode waktu dasar. Sedangkan b sebesar 5,54 merupakan rata-rata kenaikan return on
equity yang dipengaruhi oleh periode waktu. Sehingga Kinerja keuangan menunjukan
kondisi yang baik, hal tersebut terlihat dari arah garis trend yang cenderung naik setiap
tahunnya. Garis trend yang cenderung naik menunjukan efektivitas perusahaan dalam
mengelola modalnya.
Laporan keuangan dari PT. Jaya Abadi yang disusun pada tanggal 31 Desember 2008 diketahui
sebagai berikut:

Neraca P.T. Jaya Raya Per31 Desember 2008

Aktiva Utang dan Modal


Kas Rp 150,000 Utang Dagang Rp 100,000
Piutang Dagang Rp 250,000 Utang Bank Rp 100,000
Persediaan Barang 300,000 Utang Pajak 100,000
Rp Rp

Total Aktiva lancer Rp 700,000 Total Utang lancar Rp 300,000


Gedung dan Peralatan Rp 1,300,000 Utang Jangka panjang Rp 500,000
Saham Rp 800,000
Laba Ditahan Rp 400,000
Total Aktiva Rp 2,000,000 2,000,000

Laporan laba Rugi P.T. Jaya Raya Dari 1-1-2008 s/d 31-12-2008

Penjualan Rp 4000000
Harga Pokok Penjualan 3420000
Rp

Laba Kotor Rp 580000


Biaya Operasi 1. Administrasi dan Umum Rp 50000
2. Penjualan Rp 20000
Rp 70000
Laba Operasi Bersih atau Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT) Rp 510000
Penyusutan 100000
Rp

Laba Operasi bersih Rp 410000


Pendapatan Lain-lain 15000
Rp

Rp 425000
Biaya Bunga 45000
Rp

Laba Sebelum Pajak Rp 380000


Pajak Penghasilan 80000
Rp

Laba Setelah Pajak 300000


Rp

Berdasarkan laporan keuangan diatas buatlah rasio keuangan menurut Duppont


Penjualan
4.00.000
-
HPP
342.000
- EAT
B Oprasion 300.000
Margin Laba bersih
R/L 70.000 : 0.075
- Penjualan
4.000.000
B. Bunga
45.000
-
Pajak x HAA
80.000 0.15
Penjualan
4.000.000
A. Lancar : Perputaran Tot.
700.000 aktiva
Tot Aktiva 2x
+ 2.000.000
A. tetap
1.300.000
HAE
Neraca x 0.25
U. lancar
300.000
Tot. Utang
+ 800.000
U. Jk Pjng
500.000 + Tot Aktiva
2.000.000
Equitas PTK
1.200.000 : 1.67
Equitas
1.200.000
Profitabilitas Perusahaan Industri
Gross Profit margin 57% 51%
Net profit margin 13% 11%
ROI 0,034% 0,035%
ROE 0,034% 0,035%
CONTOH SOAL ANALISIS KEUANGAN

Contoh 1
Dengan menggunakan data tentang ratio industri 19x3 berikut ini, susun laporan
keuangan PT Maju Jaya untuk tahun 19x4:
1. Debt/Equity = 1,5
2. Quick ratio = 1,25
3. Capital structure = 1:1
4. Asset turnover = 2x
5. Gross profit margin = 0,25
6. Modal saham = Rp 300.000
7. Laba ditahan = Rp 100.000

Penyelesaian:
1. Utang:
Karena, debt = 1,5 maka debt = 1,5
Equity 300.000 + 100.000
Sehingga debt = 1.5 (400.000) = 600.000

2. Total aktiva = utang + modal sendiri


= 600.000 + 400.000 = 1.000.000

3. Struktur modal = utang jangka panjang = 1


Modal sendiri
= utang jangka panjang = 1
400.000
Utang jangka panjang = 1 x 400.000 = 400.000
Karena total utang = 600 berarti:
Utang lancar = 600.000 – 400.000 = 200.000

4. Asset turnover = 2x
Karena, penjualan = 2 maka penjualan = 2
Total aktiva 1.000.000
Sehingga penjualan = 2 x 1.000.000 = 2.000.000
5. Collection period = 27,375 hari, berarti:
Piutang = 27,375 x 2.000.000 = 150.000
365

6. Kas dan piutang:


Karena quick ratio = kas + piutang = 1,25
Utang lancar
Maka, penjualan = kas + 150.000 = 1,25
Rp 1.000.000 200.000
Sehingga kas + 150.000 = 1,25 x 200.000 = 250.000
Artinya kas = 250.000 – 150.000 = 100.000

7. Harga pokok penjualan:


Karena gross profit margin = 0,25
Berarti, laba kotor = laba kotor = 0,25
Penjualan 2.000.000
Sehingga laba kotor = 0,25 x 2.000.000 = 500.000
Dengan demikian harga pokok penjualan = 2.000 – 500 = 1.500

8. Persediaan
Karena inventory turnover = harga pokok penjualan = 6 kali
Persediaan
Berarti persediaan = 1.500.000 = 250.000
6
Dengan demikian hasil perhitungan tersebut kita dapat menyusun neraca dan
laporan rugi laba sebagai berikut.

Neraca PT Maju Jaya 19x4


Aktiva Pasiva
Kas 100,000 Utang lancar 200,000
Piutang 150,000 Utang jangka panjang 400,000
Persediaan 250,000 Modal saham 300,000
Mesin 500,000 Laba ditahan 100,000

Total Aktiva 1,000,000 Utang dan Modal 1,000,000

Proyeksi laopran rugi laba PT Maju Jaya 19x4

Penjualan bersih 2.000.0


00
Harga pokok penjualan 1.500.0
00
Laba kotor 500.00
0

Anda mungkin juga menyukai