Tabel 1
Neraca Optik Airlangga Surabaya
No. Jumlah
Akun
Akun 2009 2010 2011 2012
Aktiva Lancar & Aktiva Tetap
Aktiva Lancar
111 kas & Setara Kas 172,142,600 223,869,900 295,244,500 436,242,900
112 Investasi - - - -
113 Piutang Usaha 464,021,000 472,767,600 499,258,300 514,216,550
114 Piutang Lain-lain 83,708,600 214,768,500 241,934,000 220,841,800
115 Persediaan Optik 1,156,666,100 1,177,423,900 1,164,377,700 1,208,425,250
116 Persediaan Mobile 332,929,200 451,095,600 371,588,900 441,112,600
117 Persediaan Megumi - - - -
118 Piutang Usaha Megumi - - - -
Jumlah Aktiva Lancar 2,209,467,500 2,539,925,500 2,572,403,400 2,820,839,100
Aktiva Tetap
131 Aktiva Tetap 659,049,500 659,049,500 659,049,500 659,049,500
132 Akumulasi Penysutan (72,111,000) (99,462,000) (130,379,300) (168,571,800)
133 Aktiva Tidak Berwujud - - - -
134 Aktiva Lain-lain - - - -
Jumlah Aktiva Tetap 586,938,500 559,587,500 528,670,200 490,477,700
Total Aktiva 2,796,406,000 3,099,513,000 3,101,073,600 3,311,316,800
Tabel 2
Laporan Laba Rugi Optik Airlangga Surabaya
NO. JUMLAH
AKUN
AKUN 2009 2010 2011 2012
Pendapatan Usaha
Beban usaha
511 Beban Operasional 392,202,800 499,774,700 566,874,400 606,874,400
512 Bebab Umum & Adm 195,030,800 200,228,400 189,788,700 207,788,800
Total Beban Usaha 587,233,600 700,003,100 756,663,100 814,663,200
Laba Usaha 30,713,500 41,153,500 82,487,550 144,512,300
Rasio Aktivitas
1. Total Asset Turn Over
Hasil perhitungan total asset turn over periode 2009-2012 adalah sebagai berikut :
12
2.820.839.100,00
Selanjutnya hasil perhitungan total asset turn over digunakan untuk menentukan garis
= 0,50 Kali
trend dengan persamaan trend linear y’ = a + bx, seperti dalam Tabel 3 sebagai berikut :
Tabel 3
Perhitungan Persamaan Trend Linier Total Asset Turn Over
Tahun Rasio TATO (y) x xy x² y'
2009 0,35 -3 -1,05 9,00 0,35
2010 0,41 -1 -0,41 1,00 0,41
2011 0,48 1 0,48 1,00 0,47
2012 0,50 3 1,49 9,00 0,53
n=4 1,74 - 0,50 20,00
y’ = a + bx
Dimana,
1,74
a = ∑y = = 0,44
n 4
∑xy 0,50
Sehingga,
b = = = 0,03
∑x²
y’ = 0,44 +0,03x 20
Selanjutnya grafik trend total asset turn over dari persamaan trend linier y’=0,44+0,03x
disajikan dalam Gambar 1, sebagai berikut :
0.40
0.30 0.35
0.20
0.10
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Periode Waktu (x)
Gambar 1
Grafik Trend Total Asset Turn Over
Total asset turn over selama kurun waktu empat tahun menunjukan adanya
peningkatan perputaran yang signifikan, sehingga bisa menjadi indikator bagi perusahaan
bahwa kinerja keuangannya tergolong cukup baik. Tahun 2009 perputaran terjadi sebanyak
0,35 kali, tahun 2010 sebanyak 0,41 kali atau terjadi peningkatan sebesar 0,06 dari tahun
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
13
sebelumnya, tahun 2011 meningkat sebesar 0,07 dari tahun sebelumnya, dan pada tahun
2012 terjadi peningkatan sebesar 0,02 dari tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut
dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah penjualan perusahaan seperti tampak pada Tabel 2.
Akan tetapi peningkatan masih tergolong lambat yang dikarenakan adanya penambahan
jumlah aktiva khususnya persediaan seperti tercantum pada Tabel 1, yang masih belum bisa
diimbangi kemampuan melakukan penjualan dengan baik.
Garis trend y’ = 0,44 + 0,03x, dimana a = 0,44, merupakan nilai trend total asset turn
over pada periode waktu dasar. Sedangkan b = 0,03, merupakan rata-rata kenaikan total asset
turn over yang dipengaruhi oleh periode waktu. Sehingga kinerja keuangan Optik Airlangga
menunjukan kinerja yang baik, dikarenakan garis trend menunjukan kecenderungan naik,
yang berarti bahwa perusahaan dapat dengan efektif mengelola aktiva yang diinvestasikan
untuk menghasilkan penjualan.
Selanjutnya hasil perhitungan receivable turn over digunakan untuk menentukan garis
trend yang dihitung dengan persamaan trend linear y’ = a + bx, seperti dalam Tabel 4
sebagai berikut :
Tabel 4
Trend Linier Receivable Turn Over
Tahun Rasio RTO (y) x xy x2 y'
2009 1,35 -3 -4,06 9,00 1,49
2010 2,01 -1 -2,01 1,00 1,87
2011 2,31 1 2,31 1,00 2,25
2012 2,55 3 7,64 9,00 2,63
n=4 8,23 - 3,88 20,00
y‘ = a + bx
Dimana,
∑y 8,23
a = = = 2,06
n 4
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
14
∑xy 3,88
b = = = 0,19
∑x² 20
Sehingga,
y‘= 2,06 +0,19x
Selanjutnya grafik trend receivable turn over dari persamaan trend linier y’=2,06+0,19x
disajikan dalam Gambar 2, sebagai berikut :
2.50 2,63
2.00
Over (y)
1.50 1,49
1.00
0.50
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Periode Waktu (x)
Gambar 2
Grafik Trend Receivable Turn Over
Kinerja keuangan tergolong dalam kondisi baik dikarenakan receivable turn over terus
mengalami peningkatan perputaran setiap tahunnya, yaitu tahun 2009 sebanyak 1,35 kali,
tahun 2010 sebanyak 2,01 kali, tahun 2011 sebanyak 2,31 kali dan terakhir tahun 2012
sebanyak 2,55 kali. Hasil tersebut tampak pada Tabel 1 dan Tabel 2 dimana jumlah penjualan
semakin meningkat namun piutang dalam kondisi yang cukup stabil. Apabila jumlah
peningkatan penjualan terus diimbangi dengan peningkatan kemampuan penagihan piutang
maka perputaran piutang akan semakin cepat dan dana yang tertanam dalam piutang akan
terkelola lebih efektif, sehingga kinerja keuangan akan terus mengalami peningkatan
ditahun-tahun yang akan datang.
Garis trend y’ = 2,06 + 0,19x, dimana a = 2,06 merupakan nilai trend receivable turn
over pada periode waktu dasar. Sedangkan b = 0,19 merupakan rata-rata kenaikan receivable
turn over yang dipengaruhi oleh periode waktu. Sehingga kinerja keuangan termasuk dalam
kategori baik dikarenakan garis trend menunjukan kecenderungan naik. Garis trend yang
cenderung naik setiap tahunnya menunjukan efektivitas perusahaan dalam mengelola
piutangnya.
Periode Penagihan
= 360
Piutang
360
Tahun 2009 =
1,35
= 266 Hari atau ± 9 Bulan
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
15
360
Tahun 2010 =
2,01
= 179 Hari atau ± 6 Bulan
360
Tahun 2011 =
2,31
= 156 Hari atau ± 5 Bulan
360
Tahun 2012 =
2,55
= 141 Hari atau ± 5 Bulan
Selanjutnya hasil perhitungan periode penagihan piutang digunakan untuk
menentukan garis trend yang dihitung dengan persamaan trend linear y’ = a + bx, seperti
dalam dalam Tabel 5 sebagai berikut :
Tabel 5
Trend Linier Rasio Periode Penagihan Piutang
Tahun Rasio DoR (y) x xy x² y'
2009 266 -3 -798 9,00 245
2010 179 -1 -179 1,00 205
2011 156 1 156 1,00 165
2012 141 3 424 9,00 125
n=4 742 - -397 20,00
y’ = a + bx
Dimana,
∑y 742
a = = = 185
n 4
∑xy -397
b = = = -20
∑x² 20
Sehingga,
y’ = 185 - 20x
Selanjutnya grafik trend periode penagihan piutang dari persamaan trend linier
y’=185 -20x disajikan dalam Gambar 3, sebagai berikut :
300
Rasio Periode Penagihan
250
245
200
Piutang (y)
50
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Periode Waktu (x)
Gambar 3
Grafik Trend Periode Penagihan Piutang
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
16
Rasio Profitabilitas
1. Net ProfitMargin.
Hasil perhitungan net profitmMargin periode 2009-2012 adalah sebagai berikut :
Laba bersih
Net Profit Margin = X 100%
Penjualan
774.610.500
= 3,97 %
Tahun 2010 = X 100%
42.431.400
1.047.782.700
= 4,05 %
Tahun 2011 = X 100%
85.050.250.00
1.239.610.350,00
Selanjutnya hasil perhitungan
= 6,86 % net profit margin digunakan untuk menentukan garis
trend yang dihitung dengan persamaan trend linear y’ = a + bx seperti dalam Tabel 6 sebagai
berikut : Tahun 2012 = X 100%
147.094.200,00
Tabel 6
1.396.635.300,00
Trend Linier Net Profit Margin
= 10,53 %
Tahun Rasio NPM (y) x xy x² y'
2009 3,97 -3 -11,91 9,00 2,99
2010 4,05 -1 -4,05 1,00 5,23
2011 6,86 1 6,86 1,00 7,47
2012 10,53 3 31,60 9,00 9,71
n=4 25,41 - 22,49 20,00
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
17
y’ = a + bx
Dimana,
∑y 25,41
a = = = 6,35
n 4
∑xy 22,49
b = = = 1,12
∑x² 20
Sehingga,
y’ = 6,35 + 1,12x
Selanjutnya grafik trend net profit margin dari persamaan trend linier y’ = 6,35 + 1,12x
disajikan dalam Gambar 4, sebagai berikut :
12.00
y' = 6,35+ 1,12x
Rasio Net Profit Margin (y)
10.00 9,71
8.00
6.00
4.00
2,99
2.00
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Periode Waktu (x)
Gambar 4
Grafik Trend Net Profit Margin
Net profit margin terus mengalami peningkatan secara signifikan setiap tahunnya,
sebagaimana pada tahun 2009 menghasilkan laba sebesar 3,97 %, tahun 2010 sebesar 4,05 %,
atau terjadi peningkatan jumlah laba sebesar 0,08 % dari tahun sebelumnya, tahun 2011 atau
terjadi peningkatan sebesar 2,81 % dari tahun sebelumnya, dan terakhir pada tahun 2012
menghasilkan laba sebesar 10,53 % atau terjadi peningkatan jumlah laba sebesar 3,67 % dari
tahun sebelumnya atau dengan kata lain untuk nilai penjualan sebesar Rp 100.000 mampu
menghasilkan laba sebesar Rp. 10.530. Hasil tersebut terlihat pada Tabel 2, dimana penjualan
semakin meningkat ditunjang dengan penekanan biaya usaha sehingga berpengaruh
terhadap peningkatan jumlah laba usaha.
Garis trend y’ = 6,35 + 1,12x , dimana a = 6,35, merupakan nilai trend net profit margin
pada periode waktu dasar. Sedangkan b = 1,12, merupakan rata-rata kenaikan net profit
margin yang dipengaruhi oleh periode waktu. Sehingga kinerja keuangan dapat dikatakan
dalam kondisi baik karena garis trend cenderung naik setiap tahunnya, yang berarti bahwa
kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba cukup tinggi.
2. Return On Investment(ROI).
Hasil perhitungan return on investment periode 2009-2012 adalah sebagai berikut :
Laba Bersih
Return On Investment = X 100%
Total Aktiva
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
18
2.209.467.500,00
= 1,39 %
Tahun 2010 = X 100%
42.431.400,00
3.539.925.500,00
= 1,67 %
= X 100%
85.050.250,00
Selanjutnya grafik trend return on investment dari persamaan trend linier y’=2,90+0,66x
disajikan dalam Gambar 5, sebagai berikut :
6.00 y' = 2,90+ 0,66x
5.00
4,88
Rasio ROI (y)
4.00
3.00
2.00
1.00 0,92
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Periode Waktu (x)
Gambar 5
Grafik Trend Return On Investment (ROI)
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
19
Return on investment tahun 2009 menghasilkan laba sebesar 1,39%, tahun 2010 sebesar
1,67%, atau terjadi peningkatan jumlah laba sebesar 0,28% dari tahun sebelumnya, tahun
2011 meningkat 1,64% dari tahun sebelumnya, dan terakhir tahun 2012 menghasilkan laba
sebesar 5,21% meningkaat sebesar 1,90% dari tahun sebelumnya, dengan kata lain pada
tahun 2012 dari total aktiva lancar yang dimilikinya perusahaan mampu menghasilkan
5,21%. Return on investment terus mengalami peningkatan secara signifikan setiap tahunnya,
seperti pada Tabel 1 dimana meningkatnya jumlah aktiva lancar setiap tahunnya dapat
diimbangi dengan peningkatan jumlah laba usaha yang dihasilkan oleh perusahaan,
sehingga kinerja keuangan tergolong dalam kondisi baik.
Garis trend y’ = 2,90 + 0,66x, dimana a = 2,90, merupakan nilai trend return on
investment pada periode waktu dasar. Sedangkan b =0,66 merupakan rata-rata kenaikan
return on investment yang dipengaruhi oleh periode waktu. Sehingga Kinerja keuangan
menunjukan kondisi yang baik dikarenakan garis trend cenderung naik setiap tahunnya.
Garis trend yang cenderung terus naik menunjukan seberapa banyak laba yang bisa
diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan.
3. Return On Equity(ROE).
Hasil perhitungan return on equity periode 2009-2012 adalah sebagai berikut :
Laba Bersih
Return On Equity = X 100%
Modal
30.760.900,00
Tahun 2009 = X 100%
353.279.500,00
= 8,71 %
42.431.400,00
Tahun 2010 = X 100%
353.279.500,00
= 12,01 %
147.094.200,00
Tahun 2011 = X 100%
353.279.500,00
= 41,64 %
147.094.200,00
Tahun 2012 = X 100%
353.279.500,00
= 41,64 %
y’ = a + bx
Dimana,
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
20
∑y 86,43
a = = = 21,61
n 4
∑xy 110,85
b = = = 5,54
∑x² 9
Sehingga,
y’ = 21,61 + 5,54x
Selanjutnya grafik trend return on equity dari persamaan trend linier y’ = 21,61 + 5,54x
disajikan dalam Gambar 6, sebagai berikut :
45.00
y' = 21,61+ 5,54x
40.00
35.00 38,23
Rasio ROE (y)
30.00
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00 4,99
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Periode Waktu (x)
Gambar 6
Grafik Trend Return On Equity (ROE)
Laporan laba Rugi P.T. Jaya Raya Dari 1-1-2008 s/d 31-12-2008
Penjualan Rp 4000000
Harga Pokok Penjualan 3420000
Rp
Rp 425000
Biaya Bunga 45000
Rp
Contoh 1
Dengan menggunakan data tentang ratio industri 19x3 berikut ini, susun laporan
keuangan PT Maju Jaya untuk tahun 19x4:
1. Debt/Equity = 1,5
2. Quick ratio = 1,25
3. Capital structure = 1:1
4. Asset turnover = 2x
5. Gross profit margin = 0,25
6. Modal saham = Rp 300.000
7. Laba ditahan = Rp 100.000
Penyelesaian:
1. Utang:
Karena, debt = 1,5 maka debt = 1,5
Equity 300.000 + 100.000
Sehingga debt = 1.5 (400.000) = 600.000
4. Asset turnover = 2x
Karena, penjualan = 2 maka penjualan = 2
Total aktiva 1.000.000
Sehingga penjualan = 2 x 1.000.000 = 2.000.000
5. Collection period = 27,375 hari, berarti:
Piutang = 27,375 x 2.000.000 = 150.000
365
8. Persediaan
Karena inventory turnover = harga pokok penjualan = 6 kali
Persediaan
Berarti persediaan = 1.500.000 = 250.000
6
Dengan demikian hasil perhitungan tersebut kita dapat menyusun neraca dan
laporan rugi laba sebagai berikut.