Visa
REFLEKSI KASUS : Rumkit DKT dr.
SYOK SEPSIS Soetarto, Yogyakarta
IDENTITAS
Nama : Bp. S
Usia : 79 th
Alamat : Yogyakarta
Pekerjaan : Pensiunan TNI AD
Pembiayaan : BPJS
Status : Menikah
No. RM : 0113-XX
ANAMNESIS (BANGSAL)
Keluhan Utama
Penurunan kesadaran, TTV tidak stabil.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Selama dibangsal, Sulit makan maksimal 5 suap sekali makan,
dan sering tersedak. Badan semakin lemas, terlihat
ngantukan. Batuk berkurang setelah diuap dan dahak bisa
keluar, tangan kanan bengkak karena flebitis. Demam naik
turun. Bab dan bak menggunakan pampers.
RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
Riwayat keluhan serupa (+) pasien post mondok 2 minggu
lalu selama 4 hari dengan diagnosis Pneumonia Dextra. Sejak
Desember 2017 sudah3x rawat inap karena Pneumonia.
Riw. Stroke (+) tubuh bagian kanan. Riw. Tirah baring lama
(+) sejak stroke 1 thn yang lalu. Riw HT (+) DM (+)
RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA
Keluhan serupa (-)
Hipertensi (-)
DM (-)
Jantung (-)
Asma (-)
Alergi (-)
REVIEW ANAMNESIS SISTEM
• Kulit : tidak ada keluhan
• Kepala & leher : tidak ada keluhan
• Mata : tidak ada keluhan
• Telinga : tidak ada keluhan
• Hidung : tidak ada keluhan
• Mulut dan tenggorokan : bicara pelo, susah menelan
• Dada : batuk (+)
• Perut : tidak ada keluhan
• Ginjal dan Sal. Kemih : BAK dengan pampers
• Endokrin : tidak ada keluhan
• Ekstremitas : lumpuh sisi kanan tubuh
RESUME ANAMNESIS
Pasien penurunan kesadaran, ttv tidak stabil. Batuk, demam naik
turun , sulit makan minum.
Riwayat stroke (+) 1 tahun yang lalu sehingga lumpuh di sisi
kanan dan otot menelan. Tirah baring lama (+) Riw. Mondok karena
pneumonia sudah 2x dalam 2 bulan terakhir.
PEMERIKSAAN FISIK
(3 MARET 2018 ; BANGSAL PUKUL 18.00)
Keadaan umum : Tampak lemah, CM Ekstremitas : Akral hangat (+), wpk <2’
Kesan sakit : Sedang
Konsul dr. dewa sp.pd saran masuk ICU karena
Status Gizi BB : 40 kg kondisi TTV tidak stabil. Tunggu balasan
TB: 160 cm
IMT uderweight
Vital sign KU: CM, tampak lemah
TD:90/50
N: 120
RR: 28-30
S: 36,5
Spo2 85- 90 %
(21.00)
KU Tampak lemah ,CM
TTV: TD 100/60 , HR 110 ,RR 26 T 38,7 spo2 93%
Masuk extra parasetamol
( 00.30 )
KU Tampak lemah ,CM
TTV: TD 110/70 , HR 100 ,RR 28 T 38,7 spo2 93%
PEMERIKSAAN FISIK
(4 MARET 2018 ; BANGSAL)
(04.00)
KU: CM, tampak lemah
TD:120/80
N: 110
RR: 28
S: 37,9
Spo2 95%
Thorax : RB paru D/S
Konsul dr. dewa sp.pd saran masuk ICU
Di balas jawab ACC pindah ICU PUKUL 07.00
PEMERIKSAAN FISIK
(4 MARET 2018;ICU)
(16.00)
KU: Apatis, gcs 12
TTV: 100/ 96
N 136
Rr 48-50
S 37,1
SPO2 84-90%
Thorax: Ronkhi bag basal paru. D/S
Pasien sedang disuapi keluarga lalu tersedak terus. Edukasi keluarga
pasien buat pasang NGT. Dan sudah lama pake pampers jadinya lecet
dan sudah penurunan kesadaran edukasi pake DC. Acc oleh keluarga.
Konsul dr. dewa sp.pd jawaban acc
DC belum keluar setelah dipasang, sampai besok pagi keluar tapi
hanya sedikit.
Konsul dr. renaldy sp.an RR 48-50, spo2 80-85. padahal sudah
terpasang NRM. Beliau usul rujuk sebelum dirujuk lakukan intubasi.
Konsul dr. dewa sp.pd : besok beliau mau visit pasien, jangan dirujuk.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
( 4 MARET 2018)
Darah Rutin
Jumlah sel darah Differential
HB 9,0Segmen 85,5
Hematokrit 27,0 Limfosit 5,4
Leukosit 17000MID% 9,7
Trombosit 404000
Eritrosit 3,12
Index
MCV 85,5
MCH 28,8
MCHC 38,3
RONTGEN THORAX
DIAGNOSIS
-Pneumonia Bilateral
-Malnutrisi berat
-Gagal napas
-Septic Shock
-susp. AKI
-Frail elderly & failure to thrive
PLAN DAN TATALAKSANA
TERAPI
Awasi KU/VS
Bed rest total
Oksigenasi NRM
Diet per NGT
IVFD NaCl tetes cepat sampai tekanan darah 100 mmhg
Inj. Ceftazidin 1 gr/12 jam
Inj. Metilprednisolon/12 jam
Inj. Omeprazol 1g/24 jam
Inj. Kalnex 500 mg/12 jam
PEMBAHASAN:
SHOCK SEPSIS
DEFINISI
Adalahsindrom klinis yang terjadi akibat perfusi
jaringan yang inadekuat. Terlepas dari penyebabnya,
hipoperfusi yang dipicu oleh ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen dan substrat makanan yang akan
menyebabkan disfungsi seluler.
jejas pada sel yang akan
Keadaan itu juga menyebabkan
menginduksi produksi dan pelepasan mediator
inflamasi yang akan memperburuk perfusi lewat perubahan
struktural dan fungsional dalam mikrovaskular.
KLASIFIKASI SYOK
Ada beberapa klasifikasi syok yang
dipakai :
1. Syok Hipovolemik
2. Syok distributif
3. Syok kardiogenik
4. Syok obstruktif ( anafilaktik, septic,
spinal/ neurogenik)
Circulation:
2 large-bore peripheral IV lines (16G or larger)
Central venous line or venous cutdown (saphenous) may
be necessary
Intraosseous route may be considered
Fluid resuscitation with warmed, isotonic crystalloid fluid –
total volume based on patient response to initial fluid
bolus
VASOPRESSOR AGENT
Norepinephrine (NE) is recommended as a first-line vasopressor
(Seymour and Rosengart et al., 2015)
NE is used to treat hypotension that does not respond to initial fluid
resuscitation for maintain MAP > 65 mmHg
Administration of dopamine as vasoactive agent is associated with
greater mortality and a higher incidence of arrythmic events
compared to NE administration (De Backer et al., 2012).
NE with dosage 0,01 – 2 mcg/kg/min, reliably and predictably
improves hemodynamic parameters to normal or supranormal
values in most patients with septic shock.
TERIMAKASIH