Pembimbing :
dr. Ajutor Donny Tandiarrang, Sp.An
PENDAHULUAN
Anestesi secara umum adalah suatu tindakan menghilangkan
rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur
lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh.
TUJUAN
ANASTESI Analgesia
Muscle relaxant
PILIHAN CARA ANASTESI
Berdasarkan:
• Umur
• Status fisik
• Posisi pembedahan
• Keterampilan dan kebutuhan dokter pembedah
• Keterampilan dan pengalaman dokter
anestesiologi
• Keinginan pasien
• Bahaya kebakaran dan ledakan
TAHAPAN TINDAKAN ANASTESI UMUM
Induksi anastesi:
Tindakan untuk membuat pasien dari sadar
menjadi tidak sadar, sehingga memungkinkan
dimulainya anestesi dan pembedahan
PERSIAPAN INDUKSI
S • Scope : stetoskop, laryngoskop
I • Introducer/stilet
C • Connector
S • Suction
Induksi
Induksi intravena
• Paling banyak dikerjakan dan digemari
• Obat induksi bolus disuntikan dalam
kecepatan antara 30-60 detik
• Selama induksi anestesi, pernapasan pasien,
nadi dan tekanan darah harus diawasi dan
selalu diberikan oksigen
Obat-obatan induksi intravena:
• Tiopental (pentotal, tiopenton) amp 500 mg atau 1000 mg,
dosis 3-7 mg/kg
• Propofol (diprivan, recofol) 1ml = 1o mg, Dosis bolus untuk
induksi 2-2,5 mg/kg
• Ketamin (ketalar) Dosis bolus 1-2 mg/kg dan untuk
intramuscular 3-10 mg. ketamin dikemas dalam cairan bening
kepekatan 1% (1ml = 10mg), 5% (1 ml = 50 mg), 10% ( 1ml =
100 mg)
• Opioid (morfin, petidin, fentanil, sufentanil) Fentanil dosis
20-50 mg/kg dilanjutkan dosis rumatan 0,3-1 mg/kg/menit
Induksi
Induksi intramuscular
Ketamin (ketalar) : dosis 5-7 mg/kgBB
Induksi inhalasi
• N2O
• Halotan (fluotan)
• Enfluran (etran, aliran)
• Isofluran (foran, aeran)
• Desfluran (suprane)
• Sevofluran (ultane)
Induksi
Induksi per rectal : menggunakan thiopental atau
midazolam
Induksi mencuri
Dilakukan pada anak atau bayi yang sedang tidur,
menggunakan sungkup
PENATALAKSANAAN
• Pasang iv line RL 24 tpm
• Informed consent ke keluarga untuk dilakukan
tindakan operasi Eksisi tumor
LAPORAN ANESTESI PASIEN
• Diagnosis pra-bedah : Tumor mammae sinistra
• Diagnosis post-bedah : Post Operasi eksisi tumor
mammae Sinistra
• Jenis pembedahan : Eksisi Tumor
• Persiapan anestesi : Informed consent Puasa ± 8 jam
sebelum operasi
• Jenis anestesi : General Anestesi
• Teknik anestesi : Laryngeal Mask Airway (LMA)
• Pre Medikasi : Dexamethason 10 mg, Midazolam
1 mg, fentanyl 60 mcg
• Pemeliharaan anestesi :-
• Respirasi : Spontan
• Status Fisik : ASA II
• Induksi mulai : 11.45 WITA
• Operasi mulai : 12.00 WITA
• Lama operasi : 45 menit
• Lama puasa : 8 jam
Tekanan darah dan frekuensi nadi
selama operasi
Pukul (WITA) Tekanan Darah (mmHg) Nadi (kali/menit)
12.00 105/58 98
12.05 100/57 88
12.10 110/58 95
12.15 115/60 78
12.20 98/57 76
12.25 98/58 78
12.30 100/58 78
12.35 98/56 80
12.40 96/58 76
12.45 98/56 78
CAIRAN
Pemberian Cairan:
Cairan masuk :
• Durante operatif : Kristaloid RL 1000 cc
• Total input cairan : 1000 cc
Cairan keluar :
• Perdarahan : kasa 4x4 (5 buah) 10 x 5 = 50 cc
• Urin : -
• Total output cairan : Perdarahan 50 cc
POST OPERATIF
• Nadi, pernapasan, aktivitas motorik
• Memasang O2 2 L/menit nasal kanul
• Analgetik
TANDA VITAL
Nadi : 88 x/menit
RR: 22 x/menit
TD: 130/90
VAS Score: 0
Alderete Score
PEMBAHASAN
• Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang pasien
didiagnosis Tumor Mammae Sinistra dengan
ASA II (Pasien dengan penyakit sistemik ringan
atau sedang)
• Pasien sudah dipuasakan selama kurang lebih
dari 8 jam. Jenis anestesi yang dilakukan yaitu
anestesi general dengan teknik LMA
• Pada kasus ini jenis anestesi yang dipilih
adalah anastesi umum. Anastesi umum adalah
suatu tindakan medis dimana tujuan
utamanya adalah menghilangkan nyeri
• Anastesi umum yang dipilih pada kasus ini
adalah dengan intubasi. Intubasi adalah
memasukkan suatu pipa melalui mulut atau
melalui hidung, dengan sasaran jalan napas
bagian atas atau trachea
• Setelah LMA terfiksasi dilaksanakan
pembedahan yang diikuti dengan pemberian
cairan parenteral yaitu kristaloid untuk
mensubtitusi, darah dan cairan yang keluar
selama pembedahan
• Banyaknya cairan yang harus diberikan per
infus disesuaikan dengan banyaknya cairan
yang hilang. Terapi cairan intravena terdiri dari
cairan kristaloid, koloid, atau suatu kombinasi
kedua-duanya
Kebutuhan cairan maintenance
Berat badan Kebutuhan
10 kg pertama 4 ml/kg/jam