Anda di halaman 1dari 18

Permana Sidik

8/8/2018 DHF_Permana 1
Pendahuluan

Dengue Haemorragic Faver (DHF) atau Demam Berdarah


Dengue (DBD).

Adalah suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh
virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus dan
masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk
aedes aegypti.

“THE SECONDARY INFECTION”
DHF terjadi jika seseorang telah mendapat infeksi virus
dengue pertama  mendapat infeksi berulang dengan tipe
virus berlainan dalam jangka waktu tertentu.

8/8/2018 2
Data Angka Kejadian di Indonesia
 Perkembangan kasus DBD di tingkat global semakin
meningkat, seperti dilaporkan Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) yakni dari 980 kasus di hampir 100 negara tahun
1954-1959 menjadi 1.016.612 kasus di hampir 60 negara
tahun 2000-2009 (WHO, 2014).

 Di Indonesia beberapa propinsi, DBD pernah menjadi


Kejadian Luar Biasa (KLB) pada tahun 1998 dan 2004
yang menyebabkan 79.480 orang penderita dan 800 orang
lebih meninggal (Kusriastuti, 2010).

8/8/2018 3
Patofisiologi

8/8/2018 4
Manifestasi Klinis
1. Demam mendadak disertai gejala klinik yang tidak spesifik : anoreksia, nyeri
punggung, nyeri perut (karena pembesaran hati), nyeri sendi, nyeri kepala.
Demam terjadi 2 - 7 hari.
2. Manifestasi perdarahan muncul pada hari ke 2 atau ke 3.
- Uji torniqet (+).
- Petechie.
- Epitaksis, perdarahan gusi.
- Hematomisis, melena.
3. Hepatomegali.
4. Trombocytopeni  nilai trombosit < 100.000/mm
5. Kenaikan nilai hematrokit 20%.
6. Manifestasi lain : nyeri epigastrium dan muntah.
7. Renjatan  berat (DSS).
- nadi lemah dan cepat.
- TD menurun.
- Kulit teraba dingin dan lembab ujung hidung, jari tangan dan kaki
- Gelisah  kesadaran menurun.
- Sianosis disekitar mulut.
- Oliguri sampai anuri.
8/8/2018 5
Derajat DHF
Ada 4 bagian yaitu :
1. Derajat Ringan : Demam mendadak 2 - 7 hari dengan
gejala klinis lain dan manifestasi perdarahan jaringan,
Test Torniquet (+).
2. Derajat Sedang : Lebih berat dari golongan 1, gejala
perdarahan kulit, manifestasi perdarahan lain
(perdarahan gusi, epitaksis, hematemisis, melena).
3. Derajat Berat: Pasien mengalami renjatan dengan
kegagalan sirkulasi, nadi cepat dan lemah, tekanan darah
menurun, gelisah, kulit dingin.
4. Derajat sangat berat: Gejala tersebut diatas ditambah
renjatan yang dalam dengan tekanan darah tidak
teratur,nadi tidak teraba.

8/8/2018 6
Komplikasi yang sering terjadi
 Demam tinggi.
 Gangguan kesadaran disertai atau tanpa kejang.
 Disorientasi  Prognosanya buruk.
 Renjatan / Syok Hipovolemik

8/8/2018 7
Asuhan keperawatan
1. Riwayat penyakit,
2. Pemeriksaan fisik.
- Tingkat kesadaran.
- TTV : suhu, nadi, RR, Td.
- Tes rumple leede.
- Palpasi nyeri tekan dan pembesaran hepar.
- Perdarahan : kulit, gusi, hematemisis, melena.
3. Pemeriksaan Penunjang :
- Laboratorium : Hb, Ht, Leukosit, trombosit.
- Foto Thorax.
4. Faktor psikososial dan perkembangan.
5. Tingkat pengetahuan klien dan keluarga.
8/8/2018 8
Masalah Keperawatan
 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan edema paru
 Hipertermi berhubungan dengan termoregulasi tidak stabil
 Potensial terjadinya perdarahan perhubungan dengan
trombositopenia
 Ketidak efektifan perfusi jaringan penurunan suplai O2
kekapiler
 Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan
hepatomegali
 Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan anoreksia
 Gangguan keseimbangan cairan tubuh: kurang dari
kebutuhan b.d peningkatan permeabilitas dinding
pembuluh darah yang mengakibatkan keluarnya plasma
dari pembuluh darah.
 Gangguan immobilitas fisik berhubungan dengan penurunan
persepsi sensori

8/8/2018 9
Rencana Keperawatan
Dx: Gangguan keseimbangan cairan tubuh: kurang dari
kebutuhan b.d peningkatan permeabilitas dinding
pembuluh darah yang mengakibatkan keluarnya plasma
dari pembuluh darah.

Tujuan: Gangguan keseimbangan cairan dapat diatasi

Kriteria evaluasi:
 Turgor baik, rasa haus hilang, Tronbosit Normal(200.000 –
300.000/mm)
 TD 100/70 – 140/90 mmHg, Nadi 60 – 100x/Mt, Respirasi 16-
24 x/mt, Produksi urine 30-50 cc/jam

8/8/2018 10
Intervensi Keperawatan.
 Pada pasien tampak perdarahan/tanpa syok.
 Penggantian cairan  beri pasien minum sebanyak 1 ½ - 2 liter/24
jam.
 Indikasi pemasangan infus :
 Jika pasien muntah terus menerus.
 Hematokrit terus meningkat.
 Observasi tanda-tanda perdarahan dan tanda-tanda syok.
 Observasi tanda-tanda vital setiap jam.
 Kompres sesuai suhu tubuh.
 Catat intake dan out-put.
 Periksa Hb, Ht, L, Tromb setiap 4 - 6 jam.

Pada Pasien dengan syok.


 Infus Rl/kg BB/jam.
 Pemberian O2 2liter/menit.
 Observasi tanda-tanda vital tiap lima belas menit.
Jika syok belum teratas  Rawat diruang ICU

8/8/2018 11
PENGENDALIAN LINGKUNGAN
 Upaya pemberantasan demam berdarah.
Pemberantasan nyamuk aedesaegypti dilaksanakan
terhadap nyamuk dewasa atau jentiknya.

Cara Pemberantasan.
Nyamuk  dengan insektisida (fogging)

Jentik  Dengan PSN (pemberantasan sarang nyamuk)
 Kimia  abatisasi larvasida.
 Biologi : Memelihara ikan pemakan jentik.
 Fisik 3M : Menguras, Menutup dan Mengubur

8/8/2018 12
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN
Pengumpulan data
Identitas
Identitas Klien
Nama : Tn. F
Umur : 31 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status marital : Kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda
Tanggal masuk RS : 31 Mei 2018
Tanggal Pengkajiaan : 31 Mei 2018
No Medrec : 2606
Diagnosa Medis : Dengue Haemoragic Fever
Alamat : Jl. Gunung Batu No.68 Bandung

Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. R
Umur : 25 Tahun
Jenis Kelamin : Laki laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : s.d.a

8/8/2018 13
Riwayat Kesehatan
Keluhan utama
 Demam
Riwayat Kesehatan Sekarang
 Sejak 5 hari sebelum masuk Rumah Sakit klien mengeluh demam yang
dirasakan semakin lama semakin berat. Demam dirasakan terutama pada sore
hari, bila diukur suhunya 390 C. 2 hari yang lalu, klien memeriksakan ke klinik
dekat rumah, dan diberi obat panas. Klien merasa demamnya semakin
bertambah disertai pusing dan sudah merasa tidak kuat, akhirnya klien
memeriksakan ke rumah sakit Rajawali.
Riwayat Kesehatan Masa Lalu
 Klien mengatakan pernah dirawat karena mengalami sakit DHF sebelumnya
sekitar 4 tahun yang lalu. Klien tidak memiliki penyakit diabetes.
Riwayat Alergi
 Klien tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan dan obat-obatan.
Riwayat Pengobatan
 Klien pernah dirawat dengan penyakit yang sama sekitar 4 tahun yang lalu.
Riwayat Kesehatan Keluarga
 Tidak ada anggota keluarga yang lain yang menderita keluhan yang sama.
Tidak ada riwayat gangguan pembuluh dan pembekuan darah (-).

8/8/2018 14
DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN
PRIORITAS
 Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
dengue
 Resiko perdarahan perhubungan dengan
trombositopenia

8/8/2018 15
Evaluasi
Tgl 2/6/2018
DP 1
S : Klien mengatakan suhu tubuh berkurang
O : Suhu tubuh 36,7˚C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi

DP 2
S : Klien mengatakan tidak ada bercak merah dikulit
O : Tidak tampak petekie, ekimosis, atau mimisan, Trombosit 86.000 mm3,
TTV :
TD : 100/70mmHg
R : 20x/menit
N : 96x/menit
S : 36,7˚C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi

8/8/2018 16
Penutup
Kesimpulan
 Demam berdarah adalah masalah kesehatan yang serius karena hampir
tiap tahun selalu ada dan bahkan kadang-kadang meningkat tajam
megarah kekajadian luar biasa (KLB).Penyakit ini disebabkan oleh
virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti.Penyakit
demam berdarah dalam keadaan gawat memerlukan pertolongan
segera dan semakin cepat ditolong makin besar kemungkinan untuk
sembuh

Saran
 Diperlukan peran masyarakat dan pemerintah secara luas untuk
bersama-sama menjalankan program-program yang telah dibuat dalam
penanggulangan DBD.
 Dibutuhkan peran serta perawat sebagai lini terdepan dalam
pencegahan DBD di lingkungan masyarakat dengan deteksi dini dan
peningkatan pendidikan kesehatan masyarakat terkait DBD.

8/8/2018 17
TERIMA KASIH

8/8/2018 18

Anda mungkin juga menyukai