Anda di halaman 1dari 12

D.

Angsuran jatuh tempo belum membayar (angsuran tertunggak)


Akuntansi syariah mempergunakan asumsi dasar akrual, dengan kata lain Lembaga
Keuangan Syariah dapat mengakui pendapatan dari angsuran yang telah jatuh tempo,
walaupun nasabah belum melakukan pembayaran angsuran. Hal ini dimaksudkan
memberikan informasi dari Laporan Keuangan dari Lembaga Keuangan Syariah tersebut
secara lengkap.
Contoh: 4-17
Angsuran kedua sebesar Rp48.000.000,00 sampai dengan tanggal 15 Juni 2007 (jatuh
tempo angsuran) belum melakukan pembayaran oleh Aminah.
Atas angsuran yang telah jatuh tempo dan pembeli belum melakukan pembayaran. LKS
Ridho Gusti melakukan jurnal sebagai berikut:

Dr. Piutang Murabahah jatuh Tempo Rp48.000.000,00


Cr. Piutang Murabahah Rp48.000.000,00
Dalam metode pengakuan pendapatan saat penyerahan barang ini, pada saat angsuran menunggak
tidak ada pengakuan pendapatan, karena pengakuan pendapatan telah dilakukan pada saat
penyerahan barang. Atas jurnal transaksi tersebut di atas, posisi akun-akun yang terkait dan neraca
pada LKS Ridho Gusti adalah sebagai berikut:

Debet PIUTANG MURABAHAH Kredit

Tgl Keterangan Jumlah Tgl Keterangan Jumlah


15/02 Aminah 164.000.000 15/02 UM Aminah 20.000.000
15/03 Angsuran ke-1 60.000.000
15/06 Angsuran ke-2 JT 48.000.000
Saldo 36.000.000
164.000.000 164.000.000
PIUTANG MURABAHAH JATUH TEMPO
Debet Kredit
Tgl Keterangan Jumlah Tgl Keterangan Jumlah
48.00.000
15/06 Angs ke-2 Jt Saldo 48.000.000
48.000.000 48.000.000

NERACA
Per 15 Juni 2007
Aktiva Pasiva
Uraian Jumlah Uraian Jumlah
Kas 60.000.000 0
Persediaan (Aset Murabahah)
(140.000.000)
Piutang Murabahah Hutang Uang Muka Laba
Rugi Berjalan (pendapatan)
Piutang Murabahah Jatuh Tempo 36.000.000 24.000.000
48.000.000
Contoh : 4-18
Tanggal 25 Juni 2007 Aminah melakukan pembayaran sebagian angsuran murabahah yang
telah jatuh tempo tanggal 15 Juni 2007 sebesar Rp30.000.000,00 (angsuran kedua sebesar
Rp48.000.000,00).
Atas pembayaran sebagian angsuran tersebut, LKS Ridho Gusti melakukan jurnal sebagai
berikut:
Dr. Kas / Rekening Aminah Rp30.000.000,00
Cr. Piutang Murabahah Jatuh Tempo Rp30.000.000,00
untuk porsi keuntungan dari angsuran tersebut harus diperhitungan dalam pembagian hasil
usaha yang dilakukan oleh Lembaga Keuangan Syariah. Porsi keuntungan yang
dipergunakan sebagai dasar perhitungan pembagian hasil usaha (bukan untuk kepentingan
laporan laba rugi) adalah sebagai berikut:
24.000.000
Keuntungan = ---------------- X 30.000.000 = Rp5.000.000
144.000.000
PIUTANG MURABAHAH JATUH TEMPO
Debet Kredit
NERACA
Per 25 Juni 2007
Aktiva Pasiva

Tgl Keteranga Jumlah Tgl Keterangan Jumlah


n
15/06 Angs ke-2 jatuh tempo 48.00.000 25/06 Pembayaran 30.000.000
Saldo 18.000.000
48.000.000 48.000.000

Uraian Jumlah Uraian Jumlah


Kas 90.000.000 Hutang Uang Muka 0
Persediaan (Aset (140.000.000) Laba Rugi Berjalan
Murabahah) Piutang 36.000.000 (pendapatan) 24.000.000
Murabahah 18.000.000
Piutang Murabahah Jatuh Tempo
E. Penerimaan pembayaran angsuran yang tertunggak
Contoh : 4-19
Tanggal 30 Juni 2007 diterima dari Aminah pembayaran sisa angsuran yang tertunggak
sebesar Rp18.000.000,00 (angsuran tertunggak Rp48.000.000), dibayar sebagian sebesar
Rp30.000.000,00 Atas pembayaran sisa angsuran tersebut, LKS Ridho Gusti melakukan
jurnal sebagai berikut:
Dr. Kas / Rekening Aminah Rp18.000.000,00
Cr. Piutang Murabahah Jatuh Tempo Rp18.000.000,00
Porsi keuntungan yang dipergunakan sebagai dasar perhitungan pembagian hasil usaha
(bukan untuk kepentingan laporan laba rugi) adalah sebagai berikut:
24.000.000
Keuntungan = ---------------- X 18.000.000 = Rp3.000.000
144.000.000
PIUTANG MURABAHAH JATUH TEMPO

Debet
Tgl Keterangan Jumlah Tgl Keterangan Kredit
Jumlah

15/06 Angsuran ke-2 jatuh tempo 48.00.000 25/06 Pembayaran 30.000.000

30/06 Pelunasan 18.000.000

Saldo 00

48.000.000 48.000.000

NERACA
Per 30 Juni 2007
Aktiva Pasiva

Uraian Jumlah Uraian Jumlah


Kas 108.000.000 Hutang Uang Muka 00
Persediaan (Aset (140.000.000) Laba Rugi Berjalan
Murabahah) Piutang 36.000.000 (pendapatan) 24.000.000
Murabahah 00
Piutang Murabahah Jatuh Tempo
F. Pembayaran angsuran lebih kecil dari kewajiban
Contoh : 4-20
Tanggal 15 September 2007 Aminah sebagai pembeli melakukan pembayaran angsuran
ketiga sebesar Rp15.000.000 (jumlah kewajiban angsuran pada tanggal tersebut sebesar
Rp30.000.000,00).
Atas transaksi tersebut jurnal yang dilakukan oleh LKS Ridho Gusti sebagai penjual adalah
sebagai berikut :
Dr. Kas/rekening pembeli Rp15.000.000,00
Cr. Piutang Murabahah Rp15.000.000,00
Porsi keuntungan yang dipergunakan sebagai dasar perhitungan pembagian hasil usaha
(bukan untuk kepentingan laporan laba rugi) adalah sebagai berikut:
24.000.000
Keuntungan = ---------------- X 15.000.000 = Rp2.500.000
144.000.000
Tgl Keteranga Jumlah Tgl Keteranga Jumlah
n n
15/02 Aminah 164.00.000 15/02 UM Aminah 20.000.000
15/03 Angsuran ke-1 60.000.000
15/06 Angs ke-2 JT 48.000.000
15/09 Pembayaran sebagian 15.000.000
Saldo 21.000.000
164.000.000 164.000.000

PIUTANG MURABAHAH
Debet Kredit

NERACA
Per 30 Juni 2007
Aktiva Pasiva

Uraian Jumlah Uraian Jumlah


Kas 123.000.000 Hutang Uang Muka 00
Persediaan (Aset (140.000.000) Laba Rugi Berjalan
Murabahah) Piutang 21.000.000 (pendapatan) 24.000.000
Murabahah 00
Piutang Murabahah Jatuh Tempo
G.Potongan Angsuran Murabahah
Fatwa Dewan Syariah Nasional nomor 46/DSN-MUI/II/2005 Tentang Potongan
Tagihan Murabahah (Al-Khashm FI AL-Murabahah) yang mengatur potongan kewajiban
sebagai berikut:
• LKS boleh memberikan potongan dari total kewajiban pembayaran kepada nasabah
dalam transaksi (akad) murabahah yang telah melakukan kewajiban pembayaran
cicilannya dengan tepat waktu dan/atau nasabah yang mengalami penurunan
kemampuan pembayaran
• Besar potongan sebagaimana dimaksud di atas diserahkan pada kebijakan LKS
• Pemberian potongan tidak boleh diperjanjikan dalam akad.
Sedangkan dalam PASK 102 tentang Akuntansi Murabahah, paragraf 27 diatur ketentuan
potongan angsuran murabahah sebagai berikut:
Potongan angsuran murabahah diakui sebagai berikut:
• jika disebabkan oleh pembeli yang membayar secara tepat waktu diakui sebagai
pengurang keuntungan murabahah;
• jika disebabkan oleh penurunan kemampuan pembayaran pembeli diakui sebagai beban.
Contoh : 4-21
Tanggal 30 September 2007 Aminah melakukan pembayaran sisa angsuran ketiga sebesar Rp15.000.000 dan
atas pembayaran angsuran tersebut LKS Ridho Gusti memberikan potongan angsuran kepada Aminah sebesar
Rp1.000.000,00.
Lembaga Keuangan Syariah melakukan jurnal sebagai berikut:
(a)Dr. Kas Rp15.000.000,00
Cr. Piutang Murabahah Rp15.000.000,00
(b)Dr. Potongan Angsuran Murabahah Prestasi Rp1.000.000,00
Cr. Kas/Rekening pembeli (Aminah) Rp1.000.000,00
PIUTANG MURABAHAH

Tgl Keteranga Jumlah Tgl Keteranga Jumlah


n n
15/02 Aminah 164.00.000 15/02 UM Aminah 20.000.000
15/03 Angsuran ke-1 60.000.000
15/06 Angsuran ke-2 48.000.000
15/09 Pembyaran sebagian 15.000.000
30/09 Pelunasan angsuran ke-3 15.000.000
Saldo 6.000.000
164.000.000 164.000.000

Debet Kredit
PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH
Debet Kredit
Tgl Keteranga Jumlah Tgl Keteranga Jumlah
n n
15/02 Aminah 24.000.000
30/09 Potongan angsuran (1.000.000)
Saldo 23.000.000
23.000.000 23.000.000
POTONGAN ANGSURAN MURABAHAH PRESTASI
Debet Kredit
NERACA
Per 30 September 2007
Aktiva Pasiva

Tgl Keteranga Jumlah Tgl Keterangan Jumlah


n
30/09 Potongan angsuran 1.000.000
Saldo 1.000.000
1.000.000 1.000.000

Uraian Jumlah Uraian Jumlah


Kas 138.000.000 Hutang Uang Muka 00
Persediaan (Aset (140.000.000) Laba Rugi Berjalan
Murabahah) Piutang 6.000.000 Pendapatan (24.000.000– 23.000.000
Murabahah 00 1.000.000)
Piutang Murabahah Jatuh Tempo

Anda mungkin juga menyukai