Bijak AUS & Remaja
Bijak AUS & Remaja
Kesehatan Reproduksi
Yankes remaja
Dukungan Nutrisi
Strategi mengurangi kemiskinan
Dukungan Pendidikan
Kesehatan lingkungan
Dukungan sosial
GENERASI JUMLAH
PENERUS BANGSA 30 % JUML
PENDUDUK
CEPAT MENERIMA
PERUBAHAN ANAK USIA 2/3 BERADA DI
(MUDAH DI SEKOLAH SEKOLAH
INTERVENSI) (TERORGANISIR)
TINGKAT
PARTISIPASI :
SD : 96,42%
SMP & SMA : 65,4%
MASALAH KESEHATAN
ANAK USIA SEKOLAH
60 56,4 57,1
50
40
SMP
30 26,9 25,3
SMA
20
12,6 12,6
10 3,5 4,1
0,6 0,9
0
tdk pernah jarang kdg-kdg sering selalu
Yang menggunakan sabun pada saat mencuci tangan (dalam 30
hari terakhir)
50 45,2
42
40
29,5 30
30 SMP
20,8
18,8
20 SMA
10 5 5,7
1,4 1,5
0
tdk pernah jarang kdg-kdg sering selalu
Prosentase siswa merokok
90,00 83,90
80,00 70,20
70,00
60,00
50,00 SMP
40,00 29,80
SMA
30,00
16,10
20,00
10,00
0,00
Tidak merokok Merokok
35,00 32,86
30,18
30,00 27,52
70,00
58,71
60,00
50,00
SMP cenderung
40,00 35,42
33,07 SMP coba-coba
30,00 SMA
20,00 14,33
11,24 8,76 11,24
6,74 7,30
10,00 6,41 5,10
1,69
0,00
1-2 hari 3-5 hari 6-9 hari 10-19 20-29 30 hari
hari hari
100 94,7
89,7
90
80
70
60
SMP
50
SMA
40
30
20 10,3
10 5,3
0
Ya Tidak
60,0 55,6
0,0
≤11 th 12 th 13 th 14 th 15 th ≥16 th
Berencana Bunuh Diri
100
94.8
91.5
90
80
70
60
50 SMP
SMA
40
30
20
10 8.4
5.2
0
Ya Tidak
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
• Pemantapan Manajemen
• Konsolidasi TP UKS
• Perluasan Jangkauan dan
Peningkatan Kualitas
• Bermitra mengembangkan UKS
• Fasilitasi Sekolah Promosi Kshtn
• Revitalisasi UKS
• Mendorong aktifitas TP UKS
• Advokasi dan Resosialisasi
• Memotivasi pelaksanaan UKS
Kondisi yang perlu mendapat perhatian(1)
1. Pembinaan:
4. Follow up Kegiatan
5. Pelaksanaan Penjaringan Kes:
Belum dilaksanakan secara optimal dan tidak di
follow up
LATAR BELAKANG YANKES REMAJA
proporsi remaja 1/5 dari jumlah penduduk
UU No 23 tahun 2002, anak : 0-18 tahun
Batasan WHO, remaja : 10-19 tahun,
sedangkan menurut UU PA : 10-18 tahun
Masa penuh paradoks, secara biologis
dapat menjadi ayah atau ibu tapi belum
dewasa
TERJADINYA PERUBAHAN :
INDIVIDU, KELUARGA MAUPUN LINGKUNGAN
PERILAKU
LINGK.SOSIAL KEPRIBADIAN
LINGK.KELUARGA FR: Bermslh
BIOGENETIK FR: kemiskinan, kelainan FR: Rasa krg punya
FR: Model PL menyimpang, dg miras,
normatif, diskriminasi, kesempatan dlm hidup,
Adanya konflik normatif Prestasi sklh
FR: riwayat alkohol adanya kesempatan Kurang menghargai
dlm keluarga utk berbuat ilegal diri sendiri, buruk/
FP: Model PL konvensional malas sklh
FP: kecerdasan Kecenderungan
Kontrol ketat pd PL menyimp.
FP: sekolah yg berkualitas mdh mengambil risiko
Ikatan keluarga & antar- FP:
1 Perturan/UU, kebijaka, FP: Menghargai p’capaian
Tetangga yang kuat Beribadah,
Yankes berkualitas, Menghargai kes.
Informasi yg cukup Tdk toleran pd penyimp. Keterlibatan
3 ekskul/
K 2 4
aktif seklh
PERILAKU/GAYA HIDUP REMAJA 5
O PERILAKU TERKAIT KES
PERILAKU BERMASALAH
N Penyalahgunaan NAPZA Komsumsi gizi seimbang/tdk
PERILAKU SEKOLAH
E
P
DAMPAK TERHADAP KESEHATAN/KEHIDUPAN
Kedua faktor (FR dan FP) berada dlm 5 area yang saling
mempengaruhi satu dgn lainnya (Konsep PL berisiko)
MASALAH KESEHATAN REMAJA
BUKAN
DISEBABKAN OLEH
PENYEBAB
TUNGGAL
MDG
1. Menanggulangi kemiskinan MDG
dan kelaparan 2. Memenuhi pendidikan
4. Menurunkan AK balita
5. Meningkatkan kualitas
8 dasar untuk semua
3. Mendorong kesetaraan
kesehatan ibu Tujuan jender
6. Memerangi HIV/AIDS, MDGs &pemberdayaan
malaria & penyakit menular perempuan
lain
8. Mengembangkan
7. Menjamin kelestarian kemitraan global untuk
lingkungan hidup
pembangunan
VISI :
Remaja Indonesia sehat fisik, mental
dan sosial serta tinggal di lingkungan aman
yang mendukung bagi perkembangan
dan pertumbuhannya.
STRATEGI INTERVENSI
•Mulai dari tahap perencanaan s/d evaluasi
Peningkatan partisipasi •Tersusun program kesehatan remaja yg memenuhi
aktif remaja dalam kebutuhan remaja,
meningkatkan kesehatannya
•Kegiatan: kader kesehatan remaja, agent
perubahan, mediator ke PKPR
•Tersusunnya rencana kerja secara berkelanjutan
Peningkatan partisipasi sebagai upaya dan partisipasi orang tua serta
orang tua dan masyarakat pada umumnya
masyarakat
•Kegiatan: promosi keterlibatan orang tua, role
model, awareness kpd masy & orang tua, advokasi
•Dilaksanakan di setiap tingkat administrasi
Peningkatan •Terjalin antar sektor pemerintah/non pemerintah,
kemitraan & masy
•Perlu revitalisasi atau fasilitasi pembentukan
forum/jaringan kemitraan
•Peningkatan peran PEMDA khusus dalam
Peningkatan Penyediaan pengadaan sarana dan prasarana PKPR
dan Pemanfaatan
•Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
Pelayanan Kesehatan
yang berkualitas •Kegiatan: advokasi kebijakan publik, menggalang
kemitraan, PKPR, monitoring & evaluasi
INDIKATOR INPUT PROSES OUTPUT
Keterlibatan •Juml kader kes •Juml pert, diskusi, •Juml rujukan kasus oleh remaja
Remaja rmj lokakarya ant rmj dg •Juml konseling yang diberikan oleh konselor
stakeholder sebaya
•Juml KIE yang diberikan pendidik sebaya
•Juml jenis kegiatan dengan partisipasi remaja
Keterlibatan orang •Juml orang tua/ •Juml pert rutin ortu •Juml & jenis sarana/prasarana rekreasi/olah
tua dan toma yang /masy raga, yankes, model yan sbg kontribusi ortu &
masyarakat terpapar •Juml pelat ortu/masy masy
informasi PKR •Juml diskusi/ seminar •Juml ortu/masy melapor msl kes-rem
kes-rem atas partisipasi •Juml kunj ortu/masy yg mengajukan
/inisiatif ortu /masy konseling/inisiatif sendiri
Peningkatan •Adanya forum •Frekwensi & output •Adanya jejaring kerja KR yang berfungsi
kemitraan kemitraan yang pert •Adanya revisi undang-undang, penerbitan
berkelanjutan •Rujukan silang medis & peraturan untuk kepentingan KR
sosial
•Juml keg promotif &
preventif yg dilakukan
stake holder
Peningkatan •Adanya forum •Frekwensi & output •Adanya jejaring kerja KR yang berfungsi
penyediaan dan kemitraan yang pert •Adanya revisi undang-undang, penerbitan
pemanfaatan berkelanjutan •Rujukan silang medis & peraturan untuk kepentingan KR
pelayanan sosial
kesehatan remaja •Juml keg promotif &
yang berkualitas preventif yg dilakukan
stakeholder
KEBIJAKAN TEKNIS
PROGRAM KESEHATAN
REMAJA
LATAR BELAKANG
Indikator pencapaian Program Kesehatan
Remaja
tidak tercantum dalan SPM
KEBIJAKAN
menetapkan di setiap kabupaten / kota
4 Puskesmas MAMPU LAKSANA PKPR
Pembentukan dan
Pengembangan
Puskesmas PKPR
STRATEGI
PELAKSANAAN DAN PENGEMBANGAN PKPR
1. Penggalangan Kemitraan/Jejaring
2. Pemenuhan sarana dan prasarana bertahap,
sesuai kemampuan Pemda
3. Penyertaan remaja secara aktif
Peer Counselor agen promotif
4. Penentuan Biaya serendah mungkin
5. Dilaksanakan kegiatan minimal
KIE, pelayanan klinis medis, Konseling, dan Rujukan
6. Ketetapan penentuan prioritas sasaran
berdasarkan hasil kajian sederhana
7. Ketetapan pengembangan jenis kegiatan
sesuaikan masalah, kebutuhan dan kemampuan
Puskesmas
8. Monitoring dan evaluasi internal menjaga mutu
PKPR
- dilakukan secara periodik
- instrumen Supervisi Fasilitatif PKPR di Puskesmas
KARAKTERISTIK PKPR
≌Kriteria mampu laksana PKPR
2. Prosedur Pelayanan
terkait waktu kunjungan sesuaikan kondisi
PEDULI 3. Petugas Kesehatan
REMAJA kompeten, informatif, “ramah remaja”
4. Staf pendukung
petugas loket, lab/unit lain “ramah remaja”
5. Fasilitas Kesehatan
Aman, nyaman, mudah dicapai,menjamin
privasi/kerahasian, tidak ada stigma dan tersedia
materi KIE
Karakteristik PKPR
6. Keterlibatan Remaja dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi
8. Berbasis Masyarakat
Kegiatan outreach dan dari remaja untuk
remaja (peer to peer)
PEDULI
9. Pelayanan sesuai & Komprehensif
REMAJA Promotif, preventif, kuaratif, rehabilitatif
(rujukan)
Pihak Remaja :
Tidak menyadari akan kebutuhan PKPR
Enggan mengunjungi fasilitas kesehatan
Pihak pemerintah :
Bukan program prioritas
Belum ada wadah
Belum lengkap perlindungan hukum
Sasaran dan Ruang Lingkup
• Sasaran : Tim / pemangku kepentingan
yang akan membentuk dan
mengembangkan Puskesmas PKPR (lintas
program dan lintas sektor)
• Ruang Lingkup
– Pelayanan Komprehensif : promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif
– Outreach : di dalam dan luar gedung
– Jenis Kegiatan : pemeriksaan fisik (termsk
pemeriksaan penunjang dan rujukannya),
pengobatan, konseling dan penyuluhan
Pelaksana PKPR
• Tim Puskesmas : dokter puskesmas, bidan,
perawat, petugas UKS, petugas penyuluhan,
petugas gizi dll
• Fasilitator remaja : tim puskesmas + guru BP/BK
di sekolah, ketua kelp remaja (karang taruna,
remaja masjid / keagamaan lain)
• Konselor Sebaya : anak remaja yang berasal dari
sekolah, karang taruna, poskestren, pemuda
masjid/gereja, pekerja industri, anak jalanan dll
dilatih dengan materi ttt shg mampu memberi
informasi dan menyelesaikan masalah kesehatan
pada teman sebayanya. Harus mampu
merujuk masalah kesehatan yang dihadapi
remaja ke fasilitas rujukan yang tersedia.
TAHAPAN PEMBENTUKAN PKPR
• Persiapan (Input)
• Pelaksanaan
– Pemeriksaan kesehatan
– Pengobatan
– Konseling
– Penyuluhan
• Monev PKPR pada setiap tahapan,
menggunakan instrumen, termsk
catpor
PELAKSANAAN PKPR : Standar minimal :
•KIE
Puskesmas Dlm •Konseling
•Pelayanan Medis
gedung •Rujukan
•Pelayanan lain
Pusk Jejaring
Pusk Partnership &linsek
PKPR
•Kajian sederhana
1.Melalui UKS :
•Tim : Pusk, Kab •Penjaringan kes.
Luar •Pemeriks berkala
•SDM : Pst, Prop
gedung •Konseling
•Sarana 2.Pusling :
•Konseling
3.NS pd kel rmj
Klien Pelayanan
data ng (kiriman , sendiri)
M elalui konseling
loket umum, Klien
khusus , langsung
D i register di ruang konseling
Anamnesa
o Identitas
o Apa yang sudah diketahui
o tentang KRR
o Perubahan fisik dan psikis
o Masalah yang mungkin timbul dan cara
menghadapinya
o tentang perilaku hidup sehat pada remaja
o Pemeliharaan kesehatan (gizi, personal
higiene)
o Hal - hal yang perlu dihindati (napza, seks
bebas)
o Pergaulan sehat antara laki dan
perempuan
o Tentang persiapan keluarga
o Kehamilan, KB, IMS, HIV/AIDS
o Masalah yang dihadapi antara lain :
o Fisik, psikis
o Kekerasan
o Pergaulan antara laki dan perempuan
Pemeriksaan Fisik
o Tanda - tanda anemia, KEK
o Tanda - tanda kekerasan/KtP
Pelayanan Konseling
1. SISTEM R/R
Instrumen yang digunakan
a)Format laporan bulanan PKPR oleh
puskesmas
b)Format Laporan Kegiatan Kesehatan
Remaja Tk Kabupaten
c)Format Laporan Kegiatan Kesehatan
Remaja Tk Provinsi
d)Format Laporan Kegiatan Kesehatan
Remaja Tk Pusat
Pemantauan
Pasca
1. Self Assesment Pelatihan
2. Supervisi FGD, kunjungan lap dll
Tahap Pengembangan PKPR
Pengembangan Wilayah memperbanyak
puskesmas PKPR dan sasaran remaja
Pengembangan Program mengembangkan jenis
pelayanan / kegiatan PKPR
Puskesmas dengan layanan minimal
Puskesmas dengan layanan paripurna
KRITERIA PUSKESMAS
MAMPU LAKSANA PKPR
Melakukan pembinaan pada minimal 1 sekolah
Melatih kader kesehatan remaja / konselor
sebaya minimal 10 % dari jumlah murid di
sekolah binaan
Memberikan pelayanan konseling pada semua
remaja yang memerlukan konseling yang
kontak dengan petugas
Melaksanakan kegiatan KIE di sekolah Binaan
minimal 2 kali dalam setahun