Anda di halaman 1dari 35

SUBDIN PROMOSI KESEHATAN dan PENYEHATAN LINNGKUNGAN

SIE KESEHATAN KERJA & KESEHATAN INSTITUSI

Evaluasi Program
Kesehatan Kerja .TA 2006

Tujuan :
Diperolehnya masukan sebagai saran bagi
Dinas Kesehatan Propinsi & Kab/Kota dalam
mengembangkan, memantapkan &
mengkoordinasikan serta melaksanakan
program kesehatan kerja

Sedangkan
Pengembangan program kesehatan kerja
diupayakan mengacu pada visi-misi grand
strategi Departemen kesehatan RI
• Program Kesehatan Kerja diperlukan
adanya Rencana Strategi baik di
Pusat dan Daerah guna pencapaian
indikator yang ada dalam KW-SPM
dan Indonesia Sehat 2010.
• Hasil pertemuan koordinasi Pusat
dan Daerah Program Kesehatan
Kerja perlu ditindak lanjuti baik di
tingkat Pusat maupun Daerah
 Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah
th 2005 sekitar 14 juta jiwa atau (47%).
Mata pencaharian paling banyak di
sektor pertanian (42,34%), perdagangan
(20,91%), industri (15,71%) dan sisanya
bergerak dibidang jasa, merupakan
tulang punggung roda perekonomian
bangsa oleh karena itu kesehatan
masyarakat pekerja perlu mendapat
perhatian dari semua pihak. Dengan
Upaya Kesehatan Kerja diperoleh
masyarakat pekerja yang sehat dan
produktif, berdampak pada
meningkatnya kesejahteraan pekerja.
Pelayanan kesehatan kerja dalam bentuk
pelayanan yang spesifik seperti Balai
Kesehatan Kerja Masyarakat sebagai
sistem rujukan/jejaring pelayanan
kesehatan kerja. Untuk provinsi yang
memiliki industri yang cukup besar,
diharapkan dapat megembangkan BKKM
tingkat provinsi
 sampai saat ini masih terbentur dana
untuk lokasi yang akan dipergunakan sbg
gedung BKKM, sedangkan alat diberi dari
Pusat. Perlu dukungan dari berbagai pihak
terkait.
 Kesehatan Kerja merupakan salah satu
program Upaya Kesehatan Masyarakat dan
pengembangan serta pelaksanaannya
diperlukan dukungan anggaran melalui
dana APBN, APBD maupun dana
dekonsentrasi yang tersedia dalam
program UKM untuk penyelenggaraan
kesehatan kerja, tugas-tugas perbantuan
serta menggali sumber dana lain seperti
sumber dana berbasis masyarakat
 selanjutnya sangat diharapkan kab/kota
mengupayakan dana APBD II untuk
program kesehatan kerja di daerahnya ,
karena dampak akhirnya dapat
meningkatkan PAD (pendapatan asli
daerah)nya. Pekerja sehat -> produktifitas
meningkat
► Pengembangan upaya kesehatan kerja berbasis
pemberdayaan masyarakat pekerja serta
revitalisasi Pos UKK diselenggarakan melalui
kerjasama LP/LS agar saling mengisi
 hingga kini sebagian besar masih belum
nampak kelangsungan hidup bagi Pos UKK yang
telah dibentuk, perlu dicari pemecahannya agar
pos UKK yang sudah terbentuk terus
berkembang, sehingga tujuan untuk
meningkatkan kesehatan para pekerja
dilingkungannnya dapat tercapai.misalnya
dengan dilaksanakan asuransi kesehatan bagi
pekerja
 Agar kerjasama antar departemen lebih efektif
diperlukan dukungan payung hukum berupa
Surat Keputusan Bersama.
untuk Dept Perhubungan & Menkes sudah ada
kesepakatan bersama .
No.1391/Menkes/SKB/IX/2003 yang tujuannya
untuk mengkoordinasikan langkah-2
Pembinaan kesehatan Kerja pada pekerja
transporasi dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatan & keselamatan pekerja transportasi
► Program Kesehatan kerja mendukung
Pembangunan desa siaga diharapkan
berasal dari berbagai UKBM sesuai dengan
kebutuhan masyarakat setempat sedangkan
pembiayan desa siaga diharapkan berasal
dari dana yang aktif dikumpulkan oleh
masyarakat
Untuk memantapkan program upaya kesehatan kerja,
Direktorat Bina Kesehatan Kerja sedang menyusun
buku pedoman bagi pekerja:

Antara lain:

1. Promosi Kesehatan Di Tempat Kerja (PKDTK)


Tujuan : menciptakan norma hidup sehat dan produktif
dengan cara terciptanya budaya dan perilaku sehat
pekerja sesuai dengan aktifitas dan lingkungan
kerjanya

2. Surveilance Kesehatan Kerja


Tujuan: untuk mengetahui seberapa permasalahan
kesehatan yang ada dikalangan pekerja.
3 . Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
Tujuan: merupakan wadah pekerja sebagai
bentuk upaya kesehatan bersumberdaya
masyarakat, yang memberikan pelayanan
kesehatan dasar.

4. Tatalaksana PAK-PAHK
Tujuan : Untuk meningkatkan tenaga
medis/dokter dalam penatalaksanaan dan
penanganan Penyakit Akibat Kerja-
Penyakit Akibat Hubungan kerja
Terima kasih
Program
Usaha Kesehatan Sekolah
KEBIJAKAN DALAM PENERAPAN
FRESH MELALUI PROGRAM
UKS
FRESH
(Focusing Resources on Effective
School Health)
 4 Basic Components:

 School Health Policies


 Water, Sanitation and the
Environment
 Skills-based Health Education and
 School Health and Nutrition Services
KOMPONEN FRESH

 DITERAPKAN DI INDONESIA

melalui

 PROGRAM U K S
Tujuan UKS
 Umum
Meningkatkan prestasi belajar peserta didik melalui
peningkatan derajat kesehatan

 Khusus
 Menciptakan lingkungan kehidupan sekolah
yg sehat
 Meningkatkan pengetahuan, mengubah
sikap dan membentuk perilaku masyarakat
sekolah yang sehat.
 Memelihara kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan masyarakat sekolah.
Program Pokok UKS
 Melaksanakan Pendidikan
Kesehatan di Sekolah dan
madrasah.
 Menyelenggarakan pelayanan
Kesehatan di sekolah dan
madrasah,
 Menciptakan Lingkungan
Kehidupan Sekolah dan
madrasah yang sehat.
KEBIJAKSANAAN DAN STRATEGI
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN UKS

Kebijaksanaan Umum

1. Diarahkan pada pelaksanaan revitalisasi program


UKS melalui:
 Kesinambungan program UKS dari anak pra
sekolah dan usia sekolah sampai tingkat SLTA.
Sasaran cakupan anak usia sekolah baik anak yg
normal maupun berkelainan yg berada di sekolah
dan luar sekolah, meliputi : TK/RA,SD/MI/Paket
A setara SD,SMP/ MTs atau Paket B setara SLTP,
SMA/SMK/MA/Paket C setara SMA, Pondok
Pesantren, SKB/PKBM (Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat.
KEBIJAKSANAAN DAN STRATEGI
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN UKS

• Pelayanan kesehatan meliputi aspek


promotif, reventif, kuratif dan
rehabilitatif.
• Penetapan Tugas dan Fungsi TP UKS
Pusat dan Daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yg
berlaku.
• Optimalisasi Program UKS pada
setiap jenis dan jenjang pendidikan
sekolah dan luar sekolah.
PERMASALAHAN MENDASAR DALAM PEMBINAAN
DAN PENGEMBANGAN UKS

1. Perilaku hidup bersih dan sehat


sebelum mencapai tingkat yang
diharapkan.
2. Adanya berbagai masalah
kesehatan anak usia sekolah.
3. Masalah sumber daya manusia.
4. Terbatasnya sarana dan prasarana
UKS
5. Pencatatan dan pelaporan yang
masih/kurang terpenuhi
6. Masih belum optimalnya
Koordinasi antar Instansi terkait
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Masih rendahnya perilaku hidup bersih dan
sehat. Sekolah
2. Masih tingginya gizi kurang (mal nutrisi)
3. Makin maraknya kasus yg berkaitan dgn
Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR).
4. Makin maraknya kasus penyalahgunaan NAPZA di
kalangan remaja.
5. Belum semua sekolah yang memiliki Kader
Kesehatan.
6. Masih terdapat sekolah yang belum mempunyai
sarana kesehatan lingkungan yang
memenuhi syarat kesehatan.
7. Masih rendahnya cakupan pelayanan kesehatan
anak usia
sekolah.
IDENTIFIKASI MASALAH
Luar Sekolah
 Warga Belajar
 Belum terselenggaranya upaya
kesehatan sekolah bagi warga belajar
 Tempat belajar yang berpindah-pindah
 Pondok Pesantren
 Belum tersosialisasinya upaya
kesehatan sekolah bagi pondok
pesantren
 Belum terselenggaranya upaya
kesehatan sekolah bagi pondok
pesantren.
Apa yang harus kita lakukan?

 AKSELERASI PROGRAM UKS


Melalui
AKSELERASI PROGRAM UKS
Melalui

Pemantapan dan Pengembangan Program UKS

Memperluas jangkauan dan peningkatan kualitas


IDENTIFIKASI MASALAH
Manajemen UKS
1. Sarana prasarana
a. Belum semua sekolah memiliki sarana dan
prasarana UKS.
b. Sarana prasarana UKS belum memadai di sebagian
besar sekolah.
c. Belum semua daerah memiliki gedung sekretariat
TP UKS.
Ketenagaan
a. Belum semua sekolah memiliki guru pembina UKS.
b. Belum semua guru pembina UKS mendapatkan
pelatihan UKS.
c. Belum semua sekolah memiliki guru BK/BP.
d. Anggota TP UKS yang sering berganti-ganti.
Sistem Monitoring
a. Sistem monitoring dan evaluasi belum optimal
b. Sistem pencatatan dan pelaporan belum berjalan
secara baik dan berkesinambungan.
c. Belum adanya keterpaduan dalam pembinaan dan
dukungan dana yang memadai.
AKSELERASI PROGRAM UKS
 TUJUAN UMUM
 Meningkatkan status kesehatan dan prestasi belajar
anak usia sekolah melalui pemantapan dan
pengembangan program UKS.

 TUJUAN KHUSUS
 Meningkatnya peran lintas sektor dalam pelaksanaan
program UKS
 Meningkatnya pelaksanaan Trias UKS dan program
pengembangannya.
 Teratasinya masalah kesehatan anak usia sekolah.
 Meningkatnya kemandirian program UKS.
AKSELERASI PROGRAM UKS
 SASARAN
Langsung
• TK/RA, SD/MI/SDLB, SLTP/MTs/SLTPLB,
• SMU/SMK/MA/SMULB, Warga Belajar,
• setara SD/SLTP.SLTA, Pontren.
Tidak langsung
• Guru, orang tua, Kader Kesehatan Sekolah, TP
UKS, LSM, Ormas,Tutor/Pamong Belajar di SKB,
Pengasuh Pontren.
AKSELERASI PROGRAM UKS
► STRATEGI
► Meningkatkan kualitas dan cakupan UKS, termasuk
pelatihan guru UKS.
► Memantapkan Tim Pembina UKS dan meningkatkan
koordinasi lintas program/lintas sektoral dengan sektor
terkait.
► Meningkatkan peran Pemda dan pemberdayaan masyarakat
sekolah dan masyarakat Sanggar Belajar serta pengasuh
Pontren.
► Meningkatkan pelaksanaan program-program
pengembangan: Program Dokter Kecil, Puskesmas Peduli
Remaja, Sekolah Promosi Kesehatan (Health Promoting
School) dan Life Skill Education.
AKSELEREASI PROGRAM
UKS
KEBIJAKAN OPERASIONAL
Menyusun/mengembangkan pedoman dan
standard kegiatan UKS
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan
yang merata, bermutu terjangkau dengan
teknologi tepat guna.
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan masyarakat sekolah (guru,
murid, karyawan, orang tua) dan
lingkungan.
Menggalang kemitraan dengan berbagai
pihak.
Melakukan advokasi dan sosialisasi.
AKSELERASI PROGRAM
UKS
 TARGET s.d. 2010

 SD/MI/SLB/Pontren SD, TK/RA : 100%


 SLTP/MTs/SLTPLB/Pontren SLTP,
 SMU/MA/SMK/SMULB/Pontren SMU: 80%
 Warga belajar sanggar belajar dan
 Pontren Tradisional : 50%
 Cakupan pembinaan kesehatan Re-
 produksi Remaja di SLTP/MTs/SLTPLB
 dan SLTA/MA/SMULB : 50%
 Cakupan Sekolah Promosi Kesehatan: 35%
MENGEMBANGKAN STRATA PELAKSANAAN
UKS

Strata Minimal
Strata Standar
Strata Optimal
Strata Paripurna
KLASIFIKASI (STRATA) SEKOLAH YANG
MELAKSANAKAN UKS

1. Minimal
a. Imunisasi
b. Penyuluhan Kesehatan
• Ada Guru Pembina UKS
• Ada Sudut UKS
• UKGS tahap I (Penyuluhan
Kesehatan Gigi)
c. Pembinaan Lingkungan Sekolah
Sehat
KLASIFIKASI (STRATA) SEKOLAH YANG MELAKSANAKAN UKS

 Optimal
 Klasifikasi (strata) optimal terdiri dari klasifikasi
(strata) standar ditambah:
 Konseling kesehatan reproduksi remaja
 Kebun sekolah
 Dana sehat
 UKGS tahap III (Pemeriksaan dan perawatan kesehatan gigi)
 Ada guru BK/BP
 Ada guru Penjas
 Paripurna
 Klasifikasi (strata) paripurna terdiri dari klasifikasi
(strata) optimal ditambah:
 Memantau kesegaran jasmani
 Guru Penjas terlatih
Untuk memotivasi
Pembinaan UKS,
setiap tahun diadakan
LOMBA SEKOLAH SEHAT
Tingkat Nasional
untuk jenjang
TK/RA s.d. SMA/SMK/MA
PENGEMBANGAN UKS DI TK/RA/BA PONTREN,
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
1. Menyusun Juklak dan standar “Yan” UKS untuk
TK/RA/BA Pontren dan PLS.
2. Melaksanakan advokasi
3. Sosialisasi UKS pada TK/RA/BA Pontren dan PLS.
4. Menjalin kemitraan dengan LSM, dunia usaha
dan masyarakat.
5. Meningkatnya koordinasi TP UKS di semua
jenjang.
6. Pembinaan dan pengembangan UKS di
TK/RA/BA Pontren dan PLS dilaksanakan oleh TP
UKS.
7. Mengupayakan pendidikan kesehatan melalui
kegiatan intra dan ekstra kurikuler.
8. Mengupayakan sarana prasarana UKS.

Anda mungkin juga menyukai