Anda di halaman 1dari 26

BATUK DARAH

(HAEMOPTYSIS)

Dr. H. SOFYAN HASAN, SpP


DEFINISI
• Batuk darah atau dahak bercampur darah, asal
dari saluran napas bagian bawah.
• Takut  berobat ke dokter ; ada luka di paru
• Menahan batuk  penyumbatan oleh bekuan
darah
• Sebetulnya sudah sakit batuk lama
• Batuk darah berhenti sendiri
- sedikit-sedikit , pengobatan penyakit dasar
- Tidak terjadi perobekan pembuluh darah
ETIOLOGI
IDIOPATIK :
Tidak diketahui penyebabnya
Insiden 0,5 – 58 % ( + 15%)
Pria : Wanita = 2:1
Umur : 30 th – 50 th ; kebanyakan 40-60 th
Berhenti spontan dengan suportif terapi
SEKUNDER
Diketahui penyebabnya
1. Keradangan  vaskularisasi a.
Bronkialis > 4 % , normal 1 %
TB.  sedikit – sedikit  masif darah
saja, bergumpal :
Bronkiektasis
CAMPUR PURULEN
Abses paru
Pneumonia  merah bata encer berbuih
Bronkitis  campur dahak / lendir
2. Neoplasma :
- Karsinoma paru
- Adenoma
3. Lain-lain :
- Tromboemboli paru – infark paru
- Mitral stenosis
- Kelainan kongenital aliran darah ke paru
* ASD
* VSD
- Trauma dada :
* Tumpul : perlukaan oleh kosta
* Tajam : tusukan
- Haemorhagic diastese
- Hipertensi pulmonal primer
BERDASARKAN JUMLAH
DARAH
Pursel
Derajat : 1. Blood streak
2. Minimal 1 - 30 cc
3. Mild 30 – 150 cc
4. Moderate 150 – 500 cc
5. Massive 600 cc / 24 jam
Johnson
• Single : < 7 hari
• Repeated : > 7 hari dengan interval
2-3 hari
• Frank : Darah saja tanpa dahak
RSU Dr. Soetomo
SMF Paru
Penyebab ( >90 ) :
• TB paru
• Karsinoma paru
• Bronkiektasis
• Mitral stenosis
BATUK DARAH

1. Darah dibatukkan dengan rasa panas


ditengorokan
2. Darah berbuih bercampur udara
3. Darah segar berwarna merah muda
4. Darah bersifat alkalis
5. Anemia kadang-kadang
6. Benzidin test negatif
Muntah darah
1. Darah dimuntahkan dengan rasa mual
2. Darah bercampur sisa makanan
3. Darah terkena asam lambung berwarna
hitam
4. Darah bersifat asam
5. Anemia sering terjadi
6. Benzidin test positif
EPISTAKSIS
1. Darah menetes dari hidung
2. Batuk kadang pelan-pelan keluar
3. Darah berwarna merah segar
4. Darah bersifat alkalis
5. Anemia jarang terjadi
ANAMNESE
• Dari anamnese dipastikan asal darah
• Jumlah darah yang keluar, bentuk, warna,
lama.
• Penyakit batuknya
• Disertai nyeri dada
• Hubungan dengan kerja, istirahat, posisi
penderita
• Hubungan penyakit dengan masa lalu
• Anamnese merokok
PEMERIKSAAN FISIK
• Panas  ada radang
• Auskultasi : Rales
- Kemungkinan menonjolkan lokasi
- Ada aspirasi
- Ronchi menetap, whesing lokal,
kemungkinan penyumbatan oleh : Ca,
bekuan darah
- Friction rub : Emboli paru, infark paru
• Clubbing : bronkiektasis, neoplasma
LABORATORIUM
• Hb
• Faal hemostasis dll menurut dugaan
• Radiologi :
– Tergantung etiologi : X foto thorak: PA / lat
– CT scan thorax
PEMERIKSAAN KUSUS
• Brokoskopi
• Bronkografi
• Radioisotop scanning
• Angiografi, kateterisasi
DIAGNOSIS
• Anamnesa : memastikan asal darah,
berulang , jumlah, warna , menahun dll.
• Pemeriksaan fisik : kemungkinan
penyebab
• X-foto toraks : PA / lateral, bronkografi dll
• Pemeriksaan sputum bakteriologi, sitologi
• Bronkoskopi
KOMPLIKASI
• Sufokasi bahaya utama  fatal
terutama batuk darah masif, dg faal paru
kurang
• Pneumonia : aspirasi ke paru yang sehat
• Atelektasis : penyumbatan oleh karena
bekuan darah
• Anemia : perdarahan terus menerus,
berulang
PENATALAKSANAAN
A. BEBASKAN JALAN NAFAS
B. MENCEGAH ASPIRASI
C. MENGHENTIKAN PERDARAHAN DAN
PENGOBATAN PENYAKIT DASAR
KONSERFATIF
• Hemoptoe sedikit ( <200 ml / 24 jam ) dapat
berhenti
- obat: codein, doveri, penyakit dasar
- diminta tenang, istirahat total, kalau perlu
obat penenang
• Tidur setengah duduk:
13 – 31 % hemoptoe berhenti sendiri MRS 1 – 4
hari
87 % berhenti setelah 4 hari MRS
• Infus atau transfusi
BATUK DARAH MASIF
• Tidur trendelendburg ke arah sisi yang
sakit ( agar tidak aspirasi ke paru yang
sehat )
• Infus , penghisapan darah, pengambilan
bekuan
• Waktu dulu setelah penderita agak tenang
kolaps terapi : pneumoperitonium,
pneumotorak artifisial,
• Operasi n. Phrenicus
TINDAKAN LEBIH AGRESIF
• Rigid bronkoskopi, jalan nafas terbuka dan
penghisapan darah lebih mudah
• FOB untuk suction darah dan mencari lokasi
perdarahan
* dengan endotrakeal tube untuk keluar masuk
FOB lebih mudah
• Pasang endotracheal tamponade ( balon kateter
tamponade )
• Reseksi paru
• Embolisasi a. bronkialis
PROGNOSIS
• Hemoptoe < 200 ml / 24 jam  baik
• Profuse masif > 600 cc / 24 jam  jelek
85 % meninggal
– Dengan bilateral far advance
– Faal paru kurang baik
– Terdapat kelainan jantung

Anda mungkin juga menyukai