Anda di halaman 1dari 34

 Anissa Citra Dewi, S.

ked

www.themegallery.com
 Nama : An. Sholeh
 Umur : 5 Bulan
 BB : 7,5 Kg
 MRS : 09 Oktober 2012
IDENTITAS ORANG TUA
IBU
 Nama : Ny. Bunaiyah
 Umur : 25 Tahun
 Pekerjaan : Petani
 Alamat : Desa Kajuanah – Kec. Galis – Bangkalan
AYAH
 Nama : Tn. Bakri
 Umur : 30 Tahun
 Pekerjaan : Petani
 Alamat : Desa Kajuanah – Kec. Galis – Bangkalan

www.themegallery.com
Keluhan Utama : Panas
Riwayat Penyakit Sekarang
 Pasien panas sejak 3 hari yang lalu. Panas mendadak, awalnya
tidak terlalu tinggi dan semakin meningkat saat hari kedua.
Panas sepanjang hari disertai menggigil.
 Batuk (+) sejak 2 hari yang lalu. Batuk terutama saat malam hari.
Batuk mengikil disertai dahak warna keputihan. Tapi pasien
masih bisa tidur nyenyak. Nafas cepat (+), mengi (-)
 Muntah (+) 3x sejak 2 hari yang lalu berupa air susu, kurang
lebih 1 SDM. Mencret (-)
 Kejang (+). Pertama kali kejang 2 hari yang lalu, kejang sebanyak
2x, lama kejang kurang lebih 2 menit. Saat kejang pasien sadar,
mata melihat keatas, dan posisi kedua tangan menekuk. Saat
hari keempat pasien dibawa ke RSUD karena badannya panas
dan kejang lagi sebanyak 1x dengan kondisi kejang sama seperti
sebelumnya.

www.themegallery.com
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
 Sebelumnya pasien tidak pernah sakit seperti ini
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
 Tidak ada keluarga yang pernah menderita penyakit
seperti ini atau sedang dalam pengobatan jangka
panjang
RIWAYAT PENGOBATAN
Pasien sempat dibawa ke puskesmas, dan diberi obat
sirup namun tidak ada perkembangan
RIWAYAT IMUNISASI
 Imunisasi saat umur 2 dan 3 bulan (DPT dan polio)
RIWAYAT MAKANAN
- Asi (+) sejak usia 0-5 bulan
- Bubur SUN sejak usia 4 bulan

www.themegallery.com
VITAL SIGN
 Nadi : 130x/menit RR : 40x/menit Suhu : 40,4 °c (saat
di UGD)
 Keadaan Umum : Lemah aktif

 Kesadaran : Compos Mentis

 Kepala
◦ Bentuk : Normocephal
◦ Rambut : Kecoklatan, tidak mudah dicabut
◦ Ubun-ubun : datar
◦ Mata : Anemia (-), Ikterus (-), Cowong (-)
◦ Hidung : Pernafasan Cuping Hidung (-)
◦ Mulut : Sianosis (-)

 Leher
◦ Pembesaran Kelenjar Getah Bening (-)

www.themegallery.com
Dada
Paru :
◦ Inspeksi : Simetris, Retraksi dinding dada (-)
◦ Palpasi : Simetris, Fremitus raba (+) meningkat
◦ Auskultasi : Suara nafas vesikuler, Ronki : +/+ , Wheezing : -/-

Jantung :
◦ Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak
◦ Palpasi : Iktus Cordis teraba di ICS V mid clavicula line sinistra
◦ Auskultasi : S1 S2 tunggal, mur-mur (-), Gallop (-)

www.themegallery.com
Abdomen
 Inspeksi : Cembung

 Auskultasi : Bising usus (+) Normal

 Palpasi : Hepar-Lien : Tidak teraba Ginjal : Tidak teraba


 Perkusi : Tympani (+), Meteorismus (-), Asites (-)

Kelamin
 Lengkap, normal.

Anggota Gerak
 Akral hangat, kering, merah.

 Oedem -/- , Sianosis -/-

www.themegallery.com
Pemeriksaan Neurologis
- Kaku kuduk (-)

www.themegallery.com
Diagnosa Kerja
 Observasi Febris-konfulsi dan suspek Bronkopneumoni

Diagnosa Banding
 Meningitis

 Encephalitis

 Epilepsi

 ISPA

 Bronkitis

 Bronkiolitis

 Aspirasi benda asing

 Infeksi TB primer

www.themegallery.com
 Laboratorium : Darah lengkap,
 Ro : Thorak PA

www.themegallery.com
Jenis Hasil Angka Normal
Wbc 6,2 3,8-10,6
Lym 3,8 1,0-4,4
Mid 0,8 0,0-1,5
Gra 1,6 L 1,8-7,7
Lym % 61,4 H 25-40
Mid % 13,3 0-14
Gra % 25,3 L 50-70
Rbc 4,11 4,4-5,9
Hgb 14,2 13,2-17,3
Hct 33,3 L 40-52
Mcv 81,1 L 84-96
Mchc 30,6 L 32-36
Rdw 13,2 11-14,5
Plt 234 10-440
Mpv 8,1 H 0

www.themegallery.comn
 Terapi Cairan
 Antikejang : inj. Valium 1,5 ml
 Antipiretik : inj. Novalgin 0,3 cc
 Antibiotik

www.themegallery.com
 Berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan
fisik, disertai dengan pemeriksaan
penunjang, dapat disimpulkan bahwa
diagnosa akhir pasien An. Sholeh adalah
Febris konvulsi dan Bronkopneumoni.

www.themegallery.com
www.themegallery.com
 Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada
kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38º C) tanpa adanya
infeksi susunan saraf pusat, gangguan elektrolit atau
metabolik lainnya.

www.themegallery.com
Ada 2 bentuk kejang demam, yaitu :
1. Kejang demam sederhana (simple Febrile Seizure)
- Kejang berlangsung singkat, < 15 menit
- Kejang umum tonik dan atau klonik
- Umumnya berhenti sendiri
- Tanpa gerakan fokal atau berulang dalam 24 jam
2. Kejang demam komplikata (Complex Febrile Seizure)
- Kejang lama > 15 menit
- Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum
didahului kejang partial
- Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam

www.themegallery.com
 Anamnesa :
- Adanya kejang, jenis kejang, kesadaran, lama
kejang
- Suhu sebelum/saat kejang, frekuensi dalam 24
jam, penyebab demam diluar infeksi susunan saraf
pusat (gejala infeksi saluran nafas akut/ISPA, ISK,
OMA)
- Riwayat perkembangan, riwayat kejang demam dan
epilepsi dalam keluarga
- Singkirkan penyebab kejang yang lain (misalnya
diare/muntah yang mengakibatkan gangguan
elektrolit, hipoksemia, hipoglikemia )

www.themegallery.com
 Pemeriksaan fisik
- Kesadaran : apakah terdapat penurunan
kesadaran, suhu tubuh : apakah terdapat
demam
- Pemeriksaan neurologis : tidak didapatkan
kelainan
- Pemeriksaan lab : pemeriksaan rutin tidak
dianjurkan, kecuali untuk mengevaluasi
sumber infeksi atau mencari penyebab (darah
tepi, elektrolit dan gula darah)

www.themegallery.com
 Pemeriksaan radiologi
X-ray kepala, CT-Scan kepala atau MRI tidak
rutin dan hanya dikerjakan jika ada indikasi.
 Pemeriksaan cairan serebrospinal (CSS)
Tindakan pungsi lumbal untuk pemeriksaan
CSS dilakukan untuk menegakkan atau
menyingkirkan kemungkinan meningitis.
 Pemeriksaan elektroensefalografi (EEG)
Dilakukan pada kejang demam yang tidak khas
(misalnya kejang demam komplikata pada
usia >6 tahun atau kejang demam fokal)
www.themegallery.com
 Penanganan pada saat kejang
- Menghentikan kejang : diazepam dosis awal
0,3-0,5 mg/KgBB/dosis IV atau 0,4-0,6
mg/KgBB/dosis rektal supp. Bila kejang
belum teratasi dapat diulang dengan dosis
yang sama 20 menit kemudian
- Turunkan demam : antipiretik (paracetamol
10 mg/kgBB/x)
- Pengobatan penyebab : antibiotik diberikan
sesuai indikasi dengan penyakit dasarnya.
-

www.themegallery.com
 Penangan suportif lainnya :
- Bebaskan jalan nafas
- Pemberian oksigen
- Menjaga keseimbangan elektrolit
- Pertahankan keseimbangan tekanan darah
 Pencegahan kejang :
- Berkala untuk kejang demam sederhana :
diazepam 0,3mg/kgBB/dosis PO
- Pencegahan kontinyu untuk kejang demam
komplikata dengan asam valproat 15-
40mg/kgBB/hari 2-3 dd
www.themegallery.com
 Kejang demam kompleks
 Hiperpireksia
 Usia dibawah 6 bulan
 Kejang demam pertama kali
 Terdapat kelinan neurologis

www.themegallery.com
 Apabila tidak diterapi dengan baik, kejang
demam dapat berkembang menjadi :
- Kejang demam berulang
- Epilepsi
- Kelainan motorik
- Gangguan mental dan belajar

www.themegallery.com
 Definisi :
 Peradangan pada parenkim paru dimana
proses peradangannya melibatkan bronkus
atau bronkiolus. Bronkopneumoni lebih
sering menyerang bayi dan anak kecil. Hal ini
karena respon imunitas belum berkembang
dengan baik

www.themegallery.com
 Faktor infeksi :
- Neonatus (Staphylococcus aureus, Streptococcus
haemolyticus)
- Bayi (Parainfluenza, Adenovirus, Cytomegalovirus)
- Mycobacterium tuberculosa

 Non-infeksi :
- Disfungsi menelan/refluks esofagus
- Aspirasi selama penelanan

www.themegallery.com
 Biasanya didahului oleh infeksi saluran nafas
atas selama beberapa hari
 Suhu meningkat mendadak sampai 39-40º C
 Disertai kejang karena demam yang sangat
tinggi
 Gelisah
 Dispneu, pernafasan cepat dan dangkal,
pernafasan cuping hidung, sianosis
 Awalnya batuk kering-batuk produktif

www.themegallery.com
 Inspeksi : pernafasan cuping hidung (+),
sianosis (+), retraksi sela iga (+)
 Palpasi (fremitus rasa meningkat pada sisi
yang sakit)
 Perkusi (sonor memendek)
 Auskultasi (suara pernafasan mengeras,
vesikuler, rhonki basah)

www.themegallery.com
 Leukositosis 15.000-40.000/mm³
 Hb bisa normal, bisa menurun
 LED meningkat
 Kultur dahak (+) 20-50%
 Analisa gas darah : hipoksemia dan
hiperkarbia
 Asidosis metabolik pada stadium lanjut
 Gambaran Rontgen paru : infiltrat alveolar

www.themegallery.com
 Bronkopneumoni berat : sianosis (+) dan
anak tidak sanggup minum. Harus dirawat di
RS dan diberi antibiotik
 Bronkopneumoni sedang : retraksi iga (+),
minum ASI (+), sianosis (-), dapat dirawat
dirumah dengan pemberian antibiotik
 Bronkopneumoni ringan : retraksi iga (-),
pernafasan cepat (+)

www.themegallery.com
1. Indikasi MRS :
- Ada kesukaran nafas

- Sianosis

- Umur kurang 6 bulan

- Ada penyulit : muntah-muntah, dehidrasi

- Diduga infeksi Staphylococcus

- Imunokompromis

- Perawatan dirumah kurang baik

- Tidak respon dengan pengobatan antibiotik oral

2. Pemberian oksigenasi
3. Pemberian cairan dan kalori yang cukup sesuai berat badan
4. Jika sekresi lendir berlebihan dapat diberikan
inhalasi/nebulizer
5. Koreksi kelainan asam-basa atau elektrolit
www.themegallery.com
Pemberian antibiotik sesuai dengan umur dan
berat badan : amoxicillin, ampicillin,
kloramphenikol

www.themegallery.com
 Gejala dan tanda pneumonia menghilang
 Asupan per-oral adekuat
 Pemberian antibiotik dapat diteruskan
dirumah
 Keluarga mengerti dan setuju untuk
pemberian terapi dan rencana kontrol
 Kondisi rumah memungkinkan untuk
perawatan lanjutan dirumah

www.themegallery.com
 Ikatan dokter anak indonesia. Pedoman
pelayanan medis : jilid I. jakarta: pengurus
pusat ikatan dokter anak indonesia;2010
 RSUD dokter soetomo. Pedoman diagnosis
dan terapi ilmu kesehatan anak. Edisi III.
surabaya

www.themegallery.com
www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai