Anda di halaman 1dari 47

TANAH DAN

PENCEMARAN
TANAH
SIFAT FISIKA
TANAH
Tekstur Tanah
StrukturTanah
Konsistensi Tanah
PorositasTanah
Suhu Tanah
WarnaTanah
Jenis tanah
PROFIL TANAH
• Top soil (Horison A)
- Aktifitas biologis
maksimum
- Banyak mengandung
senyawa organik
- kation dan logam dalam
top soil dapat terlindikan

• Subsoil ( Horison B)
Bagian yang menerima
lindi organik, kation dan
logam dari top soil

• Batuan ( Horison C)

• Bedrock
• Peran fisika tanah:
– Menentukan penetrasi akar
– Retensi & transmissi air
– Aerase dan drainase
– Nutrisi tanaman
– mempengaruhi sifat kimia dan biologi tanah
TEKSTUR TANAH
• Perbandingan relatif (%) pasir, debu, dan liat (partikel ≤2 mm)

• Menentukan sifat fisika, dan kimia tanah misalnya KTK, retensi air

• Ada 12 klas: berdasarkan % sand, % clay, % silt


1. Pasir
2. pasir berlempung
3. Lempung berpasir
4. Lempung
5. Lempung liat berpasir
6. Lempung berdebu
7. Debu
8. Lempung liat berdebu
9. Lempung berliat
10.Liat berpasir
11.Liat berdebu
12.Liat
UKURAN PARTIKEL TANAH
(USDA – agricultural dept of USA)
Partikel Tanah Kisaran diameter (mm)

Pasir sangat kasar 1.0-2.0

Pasir kasar 0.5-1.0

Pasir sedang 0.25-0.5

Pasir halus 0.10-0.25

Pasir sangat halus 0.05-0.10

lanau/silt 0.002-0.05

Lempung/clay <0.002

Kerikil/gravel 2.0 mm
Segitiga Tekstur
STRUKTUR TANAH

3 BAHAN KOLOID PEREKAT (CEMENTING AGENT) PARTIKEL TANAH:


MINERAL LIAT, OKSIDA Fe DAN Mn, BAHAN ORGANIK (ORGANIK
MATTER), MICROBIAL GUM
Tipe Struktur dan Sifatnya
No Bentuk Tipe Struktur Sifat Aggregat Lokasi pada
profil
1 Spheroidal Granular Bulat, kecil, kurang poros, Hor. A
padat, tidak terikat antara
aggregate
2 Remah Bulat, kecil, poros, tidak Hor. A
terikat antara aggregate
3 Lempeng Lempeng Tipis (Laminar), Aggregat berbentuk Sering pada
Lempeng Tebal (Platty) lempeng hor A tanah
hutan dan
claypan
4 Gumpal Gumpal Gumpal, bentuk kubus, Hor. B|
aggregat berpegang erat
sesamanya, terjadi
aggregat lebih keci; jika
pecah
5 Gumpal bersudut Gumpal, bermuka datar Hor. B
dengan pinggir bersudut
tajam
6 Prisma Prisma Bentuk mirip prisma, Hor. B
bagian atas datar
7 Columnar Bentuk tiang, puncak agak Hor. B
bulat
Kelas struktur

• Sangat halus/tipis: (granular/remah: <1mm, gumpal


<5mm, prisma <10 mm, lempeng <1mm)
• Halus/tipis: (granular 1-2mm, gumpal 5-10 mm, prisma
10-20 mm, lempeng 1-2 mm)
• Sedang: (granular 2-5 mm, gumpal 10-20 mm,prisma 20-
50 mm, lempeng 2-5 mm)
• Kasar: (granular 5-10 mm, gumpal 20-50 mm, prisma 50-
100 mm, lempeng 5-10 mm)
• Sangat kasar: (granular >10 mm, gumpal >50 mm, prisma
>100 mm, lempeng >10 mm)

Derajat struktur

- Structureless
- Lemah
- Sedang
- Kuat
KONSISTENSI TANAH
• Konsistensi tanah No Konsistensi Ciri
yaitu manifestasi gaya-
gaya fisika , kohesi
dan adesi, yang 1 K.Basah Tanah dapat melekat pada
bekerja di dalam benda-benda yang
tanah pada kandungan mengenainya
air yang berbeda-beda
• Konsistensi Punya kemampuan untuk
dipengaruhi: diubah bentuk dengan
– tekstur, mudah/plastis
– sifat dan jumlah 2 K.Lembab Lepas, sangat gembur, gembur,
koloid unorganik teguh, sangat teguh, dan
– sifat dan jumlah ekstrim teguh
koloid organik
– Struktur 3 K.Kering Lepas, lunak, sdkt keras, keras,
sangat keras, dan ekstrim keras
Peranan Konsistensi:

• Untuk klassifikasi tanah


• Menentukan tingkat akumulasi liat dalam profil tanah
• Menentukan tipe dan tingkat pengolahan tanah
POROSITAS TANAH

• Bagian yang tidak • Dipengaruhi:


terisi bahan padat – Bahan organik
tanah
– Struktur tanah
• Kasar (macro pores),
– Tekstur tanah
halus (micro pores)
• Macro pores: sulit
menahan air, micro
pores: menahan air
baik.
POROSITAS TANAH
BV : Berat masa persatuan TRP (total ruang pori):
volume tanah kering oven % TRP = (1- BV/BD) x 100
% Padat Tanah = BV/BD x 100
BV = Berat tanah kering oven (105oC)
Volume tanah (cm-3) • Mempengaruhi ketersediaan air dan O2
bagi tanaman, permeabilitas
(kemampuan tanah utk mentransfer air
atau udara)
BD (Kerapatan Zarah): Berat
masa persatuan volume partikel • TRP tidak menentukan jlh air tersedia
tanah (tanpa pori) kering oven bagi tanaman, tapi distribusi pori
– BD tanah mineral umumnya sangat menentukan
2.65 g cm-3 tidak banyak
• Dipengaruhi oleh: BV dan BD
bervariasi (langsung), tekstur, struktur,
– BD dipengaruhi tekstur dan
bahan mineral tanah
UDARA TANAH SUHU TANAH
Udara tanah mempengaruhi:
- mempengaruhi aktifitas
• Pertumbuhan dan perkembangan
akar
jasad hidup tanah
• Pernafasan akar - Mempengaruhi reaksi
• Serapan air dan hara kimia, ketersediaan hara
• Aktifitas organisma tanah bagi tanaman
- Dipengaruhi oleh warna,
Komposisi Udara tanah: dan drainase tanah,
Unsur Udara Atmosfir serta radiasi matahari
tanah (%) dan musim, mulsa
(%)
N2 79.2 79
O2 20.6 20.97
CO2 0.25 0.03

Peran O2 dalam tanah:


Untuk bernafas jasad hidup tanah
Melakukan reaksi kimia
Membantu proses dekomposisi BO
WARNA TANAH

Peran Warna Tanah:


- Petunjuk sifat tanah eg. kandungan BO, aerase dan drainase
- Pembeda horizon dalam klasifikasi tanah

Faktor yang mempengaruhi:


- Mineral tanah dan BO, eg, tanah warna hitam biasanya BO tinggi
- Drainase tanah jelek, akumulais BO tinggi, warna tanah sangat
gelap
- Oksida besi:
- -hematite = warna merah
- Goethite = warna kuning
JENIS TANAH

Tanah vulkanis (andosol, regosol, aluvial)


Tanah organosol (humus, gambut)
Tanah litosol (berbatu-batu)
Tanah Podzol
Tanah laterit
Tanah mergel
Tanah terarosa /kapur (renzina, mediteran)
SIFAT KIMIA TANAH
 KOLOID TANAH DAN MUATAN KOLOID:
 LIAT SILIKAT
 HIDROUS OKSIDA Fe DAN Al
 KOLOID ORGANIK
 PERTUKARAN ION DAN KAPASITAS TUKAR KATION
 KEJENUHAN BASA
 pH TANAH
KOLOID TANAH
Koloid tanah adalah partikel atau zarah tanah terkecil
yang berukuran kurang dari 1 mikron (1  = 0,001 mm)

Ada 2:
- Koloid anorganik (koloid mineral)
- liat silikat,
- hidrus oksida aluminium (Al2O3. nH2O) dan
hidrus oksida besi (Fe2O3. nH2O)
- Koloid organik.
- Humus

Koloid Liat dan Humus membentuk komplek liat-


humus.
Liat Silikat

Liat berstruktur laminer yang terdiri dari lempeng-lempeng atau


serpih, yang saling melekat dengan kekuatan yang berbeda-
beda, tergantung dari macam koloidnya.

Peranan Liat :
 Menjerap Air
 Menjerap dan Mempertukarkan ion
Sifat dan Ciri Liat Silikat:
 Berbentuk kristal,
 Mengalami substitusi isomorfik,
 Bermuatan negatif, sebagian kecil bermuatan positif,
 Mempunyai permukaan yang luas
 Merupakan suatu garam yang bersifat masam

Penggolongan Liat Silikat Berdasarkan Sifatnya :


 Kristalin
1. Tipe 1 : 1 = Kaolinit, Haloisit
2. Tipe 2 : 1 = Montmorilonit, Illit, Vermikulit
3. Tipe 2 : 2 = Clorit

 Non Kristalin (Amorf) : Alofan dan Imogolit


Liat Silikat Tipe 1 : 1
Liat Silikat Tipe 2 : 1
Ciri-ciri Tipe 1 : 1 Tipe 2 : 1
Mengembang Kaku
Anggota Kaolinit, Haloisit Montmorilonit, Illit
Vermikulit

Struktur Kisi kaku Mengembang Kisi kaku


mengerut

Kohesi & Plastisitas Rendah Tinggi Sedang

Luas Permukaan Luar Rendah Tinggi Sedang

Luas Permukaan Dalam Tidak ada Tinggi Sedang

Permukaan spesifik 5 – 20 700 – 800 100 – 200


(m2/g)

KTK (me/100 g) 3 – 15 80 – 100 15 – 40


Peak 7,2 Å 18 Å, 14 Å 10 Å
Substitusi Isomorfik Tidak ada Al untuk Si ; Al untuk Si
Mg, Fe, Mn untuk Al
Hidrus Oksida Fe dan Al
Jenis mineral liat hidrus oksida yang sering ditemukan:
- Gibsit (Al2O3),
- Hematit (Fe2O3),
- Goethit (Fe2O3.H2O)
- Limonit (Fe2O3.3H2O).

Liat hidrus oksida besi dan aluminium sering bermuatan


positif  memfiksasi fosfor (P) dengan kuat melalui
pertukaran anion sebagai berikut :
Al (OH)3  Al (OH)2+ + OH–

Al (OH)2+ + H2PO4–  Al (OH)2.H2PO4


Koloid Organik (Humus)

Humus: senyawa rumit yang tahan lapuk, berwarna coklat,


amorf, bersifat koloidal dan berasal dari jaringan tumbuhan
dan hewan yang telah diubah atau dibentuk oleh berbagai
jasad mikro.

Humus: warna tanah hitam, plastisitas tanah rendah, kohesi


rendah, dan kapasitas menahan air tinggi.

Humus: C, H, O, Daya jerap kation humus >> liat.


KOLOID TANAH UMUMNYA BERMUATAN NEGATIF

1. Muatan Tergantung pH

Pinggiran Kristal yang Patah


2. Muatan Tetap
Substitusi Isomorfik = Penggantian suatu ion oleh ion lain yang
mempunyai jari-jari ion relatif sama tetapi mempunyai muatan
yang lebih rendah, sehingga tidak merubah bentuk.

O– – Si+ + + + O– – O– – Al + + + O– –

Tanpa muatan pada Si Si diganti oleh Al ,


tetrahedron timbul satu muatan (–)
PERTUKARAN KATION
Tanaman

K+
Na+ Larutan Tanah
NH4+ K+, Na+,
Ca+2 NH4+, Ca+2,
Mg+2 Mg+2, H+, Al+3
H+
Al+3
Koloid

 Pertukaran Kation : atas dasar ekivalensi

Al+3> Ca+2 = Mg+2 > K+ = NH4+ > Na+


(a) Tanah daerah arid = kation basa
Ca+2, Mg+2, K+, Na+
(b) Tanah daerah humid = kation
asam, dan juga Ca+2, Mg+2, H+
and Al+3
Fraksi keras
Mineral primer,
Struktur kaku (kation
misal feldspar tidak mudah lepas)
dan mika

H+
2+ K + K+
• Liat silikat dan Ca
2+ Ca 2+ Ca2+
mineral sekunder Mg
+ Mg 2+ Mg2+
lainnya (Si, Al, Fe, O, K
3+ Na + Na+
OH dan kation lain) Al
H+ H+
• Humus (C, H, O dan Ca2+ H+ K+ H+
2+ Ca 2+
kation nutrisi) Mg Ca2+
K+ Mg2+
K+ Mg2+
Al3+Kation teradsorpsi
Fraksi koloid, agak kaku (kation yang dapat Kation terlarut
lambat lepas) dipertukarkan dalam air pori
(moderately available) tanah (readily
available)
Kapasitas Tukar Kation (KTK)

KTK (me / 100 g tanah) adalah banyaknya kation-kation


(kation asam dan basa) yang dapat dijerap oleh tanah
tiap satuan bobot tanah.

NTK (me / 100 g tanah) adalah banyaknya kation-kation


basa yang dapat dijerap oleh tanah tiap satuan bobot tanah.

KTK dipengaruhi oleh :


 Jumlah Koloid,
 Jenis Koloid,
 Tesktur.
KTK mineral liat dan humus
Clay Mineral Type CEC,cmolc kg-1
Kaolinite 1:1 30-150
Halloysite 1:1 60-100
Hidrous mica 2:1 200-400
Montmorilonite 2:1 800-1200
Vermiculite 2:1 1000-1500
Iron Hydroxide 30-50
Aluminium oxide
Humus 2000-4500
Kejenuhan Basa (KB)

NTK
KB = x 100 %
KTK

Bila KB = 80 %, artinya 80 % dari seluruh KTK tanah


ditempati oleh kation basa dan 20 % oleh kation asam.
• Kation basa merupakan hara yang diperlukan
tanaman, tanah subur  KB tinggi (karena kation
basa tidak banyak tercuci)

• KB terkait erat dengan pH tanah, tanah masam KB


lebih rendah dibanding tanah alkalis.

• Pada tanah KB rendah komplek jerapan banyak disi


Al3+ dan H+ (basa), terutama Al3+, racun bagi
tanaman kasus tanah-tanah masam di Indonesia
Clay Clay loam Sandy
loam + lime loam

20
H+
18 H+
16 &
CEC, cmol kg-1

14 Al3+
12
10

Base-forming
H+
Base-forming

cations
cations

forming
cations
Base-
4
2
0
Base saturation: 50 % 80 % 80 %
pH: 5.5 6.5 6.5
(Brady, 1990, p 220)
pH TANAH
pH tanah dipengaruhi oleh beberapa
faktor

Dekomposisi dari bahan organik


Bahan induk
Hujan
Pemupukan N
Peranan pH tanah
• pH menentukan mudah tidaknya unsur hara diserap tanaman; pada
tanah masam unsur P sulit untuk diserap tanaman karena difiksasi oleh
Al; pada tanah alkali unsur P difiksasi Ca.

• pH menunjukkan adanya unsur beracun. Pada tanah masam banyak


dijumpai ion Al dalam tanah, yang dapat mengikat P, dan racun bagi
tanaman. Pada tanah masam unsur Fe, Mn, Zn, Cu dan Co mudah
larut, maka tanaman dapat keracunan. Pada tanah alkalis, Mo dan B
menjadi racun bagi tanaman.

• pH mempengaruhi perkembangan mikroorganisme. Bakteri berkembang


dengan baik pada pH >5.5. Fungi berkembang pada segala tingkat pH,
tetapi pada pH > 5.5, fungi harus bersaing dengan bakteri, jadi lebih
dominan pada pH <5,5.
N Soil pH &
P nutrient
K availability
Mg and Ca
S
B
Cu and Zn
Mo
Fe
Mn
Al
Fungi
Bacteria & Actinomycetes
4 5 6 7 8 9 10
Soil pH
Sumber Kemasaman Tanah

Sumber kemasaman tanah :


 ion H,
 Ion Al yang dalam reaksinya akan menyumbangkan ion H.

Al+3 + H2O  Al(OH)+2 + H+

Al(OH)+2 + H2O  Al(OH)2+ + H+

Al(OH)+ + H2O  Al(OH)3 + H+


Gibsit
Jenis Kemasaman Tanah

 Kemasaman Aktif : Ion H dan Ion Al dalam Larutan


Tanah.
 Kemasaman Pasif (Kemasaman Potensial) : Ion H
dan Ion Al pada Koloid Tanah.

Kemasaman Aktif

Kemasaman
Potensial

Air dalam pipa


Proses Pemasaman
• Pencucian kation basa, Ca2+, K+, Mg2+
clay-Ca + H2O clay-2H + Ca2+ + 2OH-

• CO2 dari respirasi


C6H12O6 + 6O2  CO2 + 6H2O
CO2 + 6H2O  H2CO3  HCO3- + H+

• Asam-asam organik dihasilkan oleh akar, mikroba


• H+ dilepas oleh akar, dan oksidasi amonium &
senyawa lainnya
Perubahan pH oleh aktifitas
manusia: pemasaman

• Pupuk kimia (buatan)  contoh


pupuk N
NH4+ + 2O2  NO3- + H2O + 2H+

• Deposisi asam dari atmosfer


• Limbah organik asam
• Oksidasi bahan tanah mengandung
sulfur; beberapa bentuk sulfur (S)
dioksidasi menjadi asam sulfat
Meningkatkan pH tanah

• Penambahan batukapur: karbonat


Ca2+, Mg2+
CaCO3 + 2H+  Ca2+ + CO2 +
H2O
• Pembakaran/kapur cepat (oksida
Ca2+, Mg2+)
• Kapur terhidrasi (hidroksida Ca2+,
Mg2+)
Sumber Alkalinitas
• Di daerah arid dan semiarid komplek
pertukaran didominasi: Ca2+, Mg2+, K+, Na+
• Adanya karbonat dan bikarbonat pada tanah
alkalin terkait dengan disolusi CO2:

• Kisaran pH reaksi tsb adalah antara 4,6 dan


juga 8,6 (Ca-carbonates) atau 10 (Na-
carbonates)
Menurunkan pH
• Penambahan senyawa mudah
teroksidasi
– Sulfur, secara biologi teroksidasi
menjadi asam sulfat
• Penambahan aluminium sulfat, yang
memilah H2O untuk hasilkan H+
• Penambahan bahan organik

Anda mungkin juga menyukai