1616038
02 KALVIN A. ISIR
1616007
KOLOMPOK I
04 DEYSER LALIHATU
1616004
1
MANAJEMEN
PROYEK KONSTRUKSI
Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali
dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek.
Proses yang terjadi dalam rangkaian kegiatan tersbut tentunya melibatkan
pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dengan banyak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi maka dapat
dikatakan bahwa proyek konstruksi mengandung konflik yang cukup tinggi.
Krakteristik Proyek
Konstruksi
objective
Membutuhkan organisasi
Setiap organisasi mempunyai keragaman tujuan dimana di
dalanya terlibat sejumlah individu
3
Proyek konstruksi
Triple constrain
Suatu rangkaian kegiatan dalam proyek konstruksi dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu :
PROSES
OUTPUT
INPUT
Oleh karena itu, suatu kegiatan proyek mempunyai awal dan akhir kegiatan yang jelas serta hasil
kegiatan yang besifat unik
5
JENIS-JENIS PROYEK KONSTRUKSI
Proyek konstruksi dapat dibedakan menjadi dua jenis kelompok bangunan yaitu :
Kedua kelompok bangunan tersebut sebenarnya saling tumpah tindih, tetapi pada umumnya direncanakan dan
dilaksanakan oleh disiplin ilmu perencana dan pelaksana yang berbeda.
6
TAHAP KEGIATAN
Kegiatan konstruksi adalah kegiatan yang harus melalui
KONSTRUKSI
7
di dalam kegiatan konstruksi terdapat
suatau rangkaian yang berurutan dan
berkaitan. Pemikiran kemungkinan keterlaksanaanya
need
implementation
Preliminary
design
Pembuatan rencana yang lebih rinci dan pasti
8
Aspek fungsional
Konsep umum, pola oprasional, program tata ruang
dan lain sebagainya
4 Aspek yang harus dikaji dalam setiap Aspek lokasi dan lapangan
tahap dari proses konstruksi Iklim, topografi, jalan masuk, prasarana, formalitas
hukum dan lain sebagainya..
Aspek oprasional
Administrasi proyek, arus kas, kebutuhan perawatan,
kesehatan dan keselamatan kerja.
9
Tahapan dalam suatu proyek konstruksi
Tahap
Tahap studi Tahap Tahap Tahap Tahap pemeliharaan
kelayakan penjelasan perancangan mengadakan/ pelakasaan dan persiapan
pelelangan pengunaan
Tahap ini bertujuan Tahap ini bertujuan Tahap ini bertujuan Tahapan ini bertujuan Tahapan ini bertujuan Tahap ini bertujuan
meyakinkan pemilik untuk mendapatkan melengkapi menunjuk kontraktor mewujudkan menjamin kesesuaian
proyek bahwa penjelasan dari penjelasan proyek sebagai pelaksana bangunan yang bangunan yang telah
proyek konstruksi pemilik proyek dan menentukan atau sejumlah dibutuhkan oleh selesai dengan
yang diusulkanya mengenai fungsi tata letak, kontraktor sebagai pemilik proyek dan dokumen kontrak dan
layak untuk proyek dan biaya rancangan metoda subkontraktor yang sudah dirancang oleh kerja fasilitas
dilaksanakan yang dizinkan konstruksi, dan akan melakasanakan konsultan perencana sebagaimana
taksiran biaya konstruksi dalam batasan biaya mestinya
10
PIHAK-PIHAK YANG Dalam kegiatan proyek konstruksi, terdapat suatu
proses yang mengolah sumber daya proyek menjadi
TERLIBAT DALAM suatu hasil kegiatan berupa banguanan. Proses yang
terjadi dalam rangkaian kegiatan tersebut tentunya
PROYEK melibatkan pihak-pihat yang terkait, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
KONSTRUKSI
Secara sistemtik, pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek konstruksi dapat
dilukiskan seperti gambar dibawah ini :
Konsultan :
Lembaga internal Pemilik proyek perencana, supervisi
manajemen
Kontraktor utama
Tenaga kerja
kontraktor khusus
Manajemen
proyek
Badan pemerintah Pemasok (supplier)
12
SISTEM MANAJEMEN PROYEK
Tentukan tujuan
survey sumber daya
susun startegi
(perancangan)
daya proyek
Hasil akhir
Sumber
(5 M)
Proses manajemen
TIM
PROYEK Tahapan proyek
15
ROLE
Perilaku yang diharapakan seseorang yang dapat
menempatkanya dalam lingkungan sosial
NORMS
Menerima standar yang ditetapkan
STATUS
Menempatkan pada level yang bergengsi dalam grup
Konsep dasar
GROUP CHESIVENESS
suatu grup Bagaiamana setiap anggota saling terkait dalam grup
dan berpandangan yang sama
Grup dapat berhasil jika setiap anggotanya mampu
menempatkan diri dalam posisinya sesuai tujuan
bersama.
16
Konflik Dalam Grup
grup yang baru terbentuk biasanya diawali dengan belum stabilnya elemen-elemen grup dalam menjalankan fungsinya untuk mencapai tujuan bersama.
17
Tahap Pembentukan Grup
P R E S TA G E NORMING
Tahap ini merupakan tahap ketiga, tahap ini
Setiap induvidu dalam grup mempunyai tujuan
mencoba memberikan sebuah aturan main
yang berbeda-beda
yang disebut regulasi
9:30
AM
FORMING PERFORMING
Tahap ini merupakan tahap, pertama tiap
Tahap ini merupakan tahap keempat, grip
anggota secara alamiah mencoba melihat
sudah berfungsi dan mengarah pada
lebih cermat karakter anggota lain dalam grup
pencapaian tujuan
S TO R M I N G ADJOURNING
Tahap ini merupakan tahap akhir dimana
Tahap ini adalah tahap kedua setiap anggota
setelah tujuan tercapai masing-masing
berbagai ketertarikan
angotanya mulai berhenti memainkan fungsi
18
MASA TUMBUH
Jumlah pekerja meningkat
Keuntungan meningkat
MENURUN
Diversifikasi produk
Penjualan menurun
Keuntungan menurun
Bukan yang terbaik
Tahap 2
Tahap 3 Tahap 4
Tahap 1 Tahap 5
MASA DEWASA
Stabil
Bertahan pada posisinya
LAHIR MATI
.
19
JENIS ORGANISASI PROYEK
KONSTRUKSI
20
Organisasi tradisional Organisasi swakelola
(pembangunan-pemilik)
Pemilik Pemilik
proyek proyek
Kontraktor
Sub- Kerja dengan Kerja dengan
kemampuan sendiri
Sub- kemampuan sendiri
kontraktor kontraktor
Organisasi proyek putar kunci Organisasi yang memisahkan
perencanaan - pengawasan
Pemilik Pemilik
proyek proyek
Kontraktor
Konsultan
utama
kontraktor
Pemilik proyek
Manajemen
konstruksi
Konsultan
Kontraktor
perancana
BENTUK
ORGANISASI
Owner
Manajer proyek
1. Organisasi garis
Keungulan:
Devisi Devisi
Manajer proyek
perencanaan konstruksi
Manajer proyek
Devisi Devisi
perencana konstruksi
3. Organisasi funsional
Organisasi fungsional mendasarkan pembagian tugas serta kegiatan pada spesialisasi yang dimiliki pejabatnya.
Keungulan :
Adanya spesialisasi yang menyebabkan tugas dilaksanakan dengan baik.
Koordinasi antara orang-orang dalam satu fungsi mudah dijalankan.
Owner
Devisi Devisi
Manajer proyek
perencanaan konstruksi
Manajer Manajer
perencana konstruksi
4. Organisasi materik
Organisasi matrik merupakan bentukan baru dari organisasi fungsional. Bentukan baru ini nantinya akan menjadi sebuah tim proyek
yang ditugaskan untuk mengolah proyek konstruksi di lapangan
Ketua wakil
ketua
sekretaris Bendahara
Manajer Manajer
Manajer proyek
perencana konstruksi
5. Organisasi panitia
Organisasi panitia dibentuk dalam waktu terbatas dan bertujuan melaksanakan tugas kegiatan tertentu.
Keungulan:
Keputusan dapat secara cepat
Pembinaan kerjasama antara anggota mudah dilaksanakan
THANK YOU!
ANY QUESTIONS?