Anda di halaman 1dari 29

01 MUHAMMAD FADEL

1616038

02 KALVIN A. ISIR
1616007

KELOMPOK PEMBAHAS 03 DAVIDSON PASARIBU


1616021

KOLOMPOK I
04 DEYSER LALIHATU
1616004

05 TRI Y.P. TYAS


1616010

1
MANAJEMEN
PROYEK KONSTRUKSI

Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali
dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek.
Proses yang terjadi dalam rangkaian kegiatan tersbut tentunya melibatkan
pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dengan banyak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi maka dapat
dikatakan bahwa proyek konstruksi mengandung konflik yang cukup tinggi.
Krakteristik Proyek
Konstruksi

Proyek bersifat unik


Keunikan dari proyek konstruksi adalah tidak pernah terjadi
rangkaian kegiatan yang sama persis / proyek bersifat
sementara dan selalu melibatkan grup pekerja yang berbeda-
beda.

Membutuhkan sumber daya (resources)


Setiap proyek konstruksi membutuhkan sumber daya Dalam

Three dimentional penyelesaianya

objective
Membutuhkan organisasi
Setiap organisasi mempunyai keragaman tujuan dimana di
dalanya terlibat sejumlah individu

3
Proyek konstruksi

Tepat biaya Tepat waktu Tepat mutu

Triple constrain

Suatu rangkaian kegiatan dalam proyek konstruksi dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu :

• Suatu rangkaian kegiatan yang terus menerus dan


Kegiatan rutin
belangsung lama

• Suatau rangkaian kegiatan yang hanya satu kali


Kegiatan proyek
dilaksanakan
Sumber daya
Hasil kegiatan Kegiatan proyek
proyek

PROSES

OUTPUT
INPUT

Proyek sebagai suatu sistem

Oleh karena itu, suatu kegiatan proyek mempunyai awal dan akhir kegiatan yang jelas serta hasil
kegiatan yang besifat unik

5
JENIS-JENIS PROYEK KONSTRUKSI
Proyek konstruksi dapat dibedakan menjadi dua jenis kelompok bangunan yaitu :

Bangunan gedung Bangunan sipil


 Proyek konstruksi menghasilkan tempat orang  Proyek konstruksi dilaksanakan untuk
bekerja atau tinggal. mengendalikan alam agar berguna bagi
kepentingan manusia.
 Pekerjaan dilaksanakan pada lokasi yang relatif
sempit dan kondisi pondasi umumnya sudah di  Pekerjaan dilaksanakan untuk mengendalikan
ketahui. alam agar berguna bagi kepentingan manusia.

 Manajemen dibutuhkan, terutama untuk  Manajemen dibutuhkan untuk memecahkan


progressing pekerjaan. permasalahan.

Kedua kelompok bangunan tersebut sebenarnya saling tumpah tindih, tetapi pada umumnya direncanakan dan
dilaksanakan oleh disiplin ilmu perencana dan pelaksana yang berbeda.

6
TAHAP KEGIATAN
Kegiatan konstruksi adalah kegiatan yang harus melalui

DALAM PROYEK suatu proses yang panjang dan di dalamnya dijumpai


banyak masalah yang harus diselesaikan.

KONSTRUKSI

7
di dalam kegiatan konstruksi terdapat
suatau rangkaian yang berurutan dan
berkaitan. Pemikiran kemungkinan keterlaksanaanya
need

Kemudian pelaksana pembangunan Keputusan untuk membangunan dan


pada lokasi yang telah disediakan Feasibility pembutan penjelasan (penjabaran)
procurement
study yang lebih rinci tentang rumusan
Maintenance,star up dan kebutuhan tersebut

implementation

Kegiatan membangun berakhir pada


saat bangunan tersebut mulai
Design digunakan Penuangan dalam bentuk rancangan
Persiapan administrasi untuk
development awal
pelaksanaan pembangunan dengan briefing
dan detail
memilih calon pelaksana
design

Preliminary
design
Pembuatan rencana yang lebih rinci dan pasti

8
Aspek fungsional
Konsep umum, pola oprasional, program tata ruang
dan lain sebagainya

4 Aspek yang harus dikaji dalam setiap Aspek lokasi dan lapangan
tahap dari proses konstruksi Iklim, topografi, jalan masuk, prasarana, formalitas
hukum dan lain sebagainya..

Aspek lokasi dan lapangan


Prinsip rancangan, standar teknis, ketersediaan bahan
bangunan, metoda membangun dan keselamatan oprasi.

Aspek oprasional
Administrasi proyek, arus kas, kebutuhan perawatan,
kesehatan dan keselamatan kerja.

9
Tahapan dalam suatu proyek konstruksi

Tahap
Tahap studi Tahap Tahap Tahap Tahap pemeliharaan
kelayakan penjelasan perancangan mengadakan/ pelakasaan dan persiapan
pelelangan pengunaan

Tahap ini bertujuan Tahap ini bertujuan Tahap ini bertujuan Tahapan ini bertujuan Tahapan ini bertujuan Tahap ini bertujuan
meyakinkan pemilik untuk mendapatkan melengkapi menunjuk kontraktor mewujudkan menjamin kesesuaian
proyek bahwa penjelasan dari penjelasan proyek sebagai pelaksana bangunan yang bangunan yang telah
proyek konstruksi pemilik proyek dan menentukan atau sejumlah dibutuhkan oleh selesai dengan
yang diusulkanya mengenai fungsi tata letak, kontraktor sebagai pemilik proyek dan dokumen kontrak dan
layak untuk proyek dan biaya rancangan metoda subkontraktor yang sudah dirancang oleh kerja fasilitas
dilaksanakan yang dizinkan konstruksi, dan akan melakasanakan konsultan perencana sebagaimana
taksiran biaya konstruksi dalam batasan biaya mestinya

10
PIHAK-PIHAK YANG Dalam kegiatan proyek konstruksi, terdapat suatu
proses yang mengolah sumber daya proyek menjadi
TERLIBAT DALAM suatu hasil kegiatan berupa banguanan. Proses yang
terjadi dalam rangkaian kegiatan tersebut tentunya
PROYEK melibatkan pihak-pihat yang terkait, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
KONSTRUKSI
Secara sistemtik, pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek konstruksi dapat
dilukiskan seperti gambar dibawah ini :

Konsultan :
Lembaga internal Pemilik proyek perencana, supervisi
manajemen

Kontraktor utama
Tenaga kerja
kontraktor khusus
Manajemen
proyek
Badan pemerintah Pemasok (supplier)

Lembaga pelayanan Masyarakat Institusi keuangan

12
SISTEM MANAJEMEN PROYEK

Tentukan tujuan
survey sumber daya
susun startegi
(perancangan)
daya proyek

Hasil akhir
Sumber

(5 M)

Ukuruan pencapaian Alokasi sumberdaya


sasaran laporan petunjuk
peneyelasiaan pelaksanaan
masalah kordinasi
(pengendalian) (pelaksanaan)

Proses manajemen
TIM
PROYEK Tahapan proyek

Penjelasan Disain pengadaan pelaksanaan


ORGANISASI PROYEK
KONSTRUKSI

Pengertian bentuk organisasi yang


paling sederhana adalah bersatunya
kegiatan-kegiatan dari dua induvidu
atau lebih di bawah satu organisasi, dan
berfungsi mempertemukan mereka
menjadi satu tujuan.
PROSES Pembentukan organisasi yang kompleks diawali dengan
PEMBENTUKAN pembentukan sekelompok orang, di mana sekelompok orang
tersebut dapat dimulai dengan bertemunya dua orang atau lebih.
ORGANISASI

15
ROLE
Perilaku yang diharapakan seseorang yang dapat
menempatkanya dalam lingkungan sosial

NORMS
Menerima standar yang ditetapkan

STATUS
Menempatkan pada level yang bergengsi dalam grup

Konsep dasar
GROUP CHESIVENESS
suatu grup Bagaiamana setiap anggota saling terkait dalam grup
dan berpandangan yang sama
Grup dapat berhasil jika setiap anggotanya mampu
menempatkan diri dalam posisinya sesuai tujuan
bersama.

16
Konflik Dalam Grup
grup yang baru terbentuk biasanya diawali dengan belum stabilnya elemen-elemen grup dalam menjalankan fungsinya untuk mencapai tujuan bersama.

 Grup menjadi tertutup


Pengaruh dalam
 Terjadi perubahan fungsi
struktur organisasi  Struktur kerja grup akan menjadi mekanistik

 Beranggapan grup lain adalah musuh


Muncul sikap terhadap
 Beranggapan grup kita yang terbaik
grup lain  Meningkatkan sikap permusuhan

Perilaku grup yang  Dalam kondisi apapun harus berhasil


 Cenderung menjadi lamban
berhasil
 Percaya diri bahwa grupnya yang terbaik

Perilaku grup yang  Tidak mau menerima kekalahan


gagal  Mecari kambing hitam didalam grup

Mencega terjadinya  Saling berkomunikasi


konflik dalam grup  Perputaran tugas dalam grup atau departemen

17
Tahap Pembentukan Grup

P R E S TA G E NORMING
Tahap ini merupakan tahap ketiga, tahap ini
Setiap induvidu dalam grup mempunyai tujuan
mencoba memberikan sebuah aturan main
yang berbeda-beda
yang disebut regulasi
9:30
AM

FORMING PERFORMING
Tahap ini merupakan tahap, pertama tiap
Tahap ini merupakan tahap keempat, grip
anggota secara alamiah mencoba melihat
sudah berfungsi dan mengarah pada
lebih cermat karakter anggota lain dalam grup
pencapaian tujuan

S TO R M I N G ADJOURNING
Tahap ini merupakan tahap akhir dimana
Tahap ini adalah tahap kedua setiap anggota
setelah tujuan tercapai masing-masing
berbagai ketertarikan
angotanya mulai berhenti memainkan fungsi

18
MASA TUMBUH
 Jumlah pekerja meningkat
 Keuntungan meningkat
MENURUN
 Diversifikasi produk
 Penjualan menurun
 Keuntungan menurun
 Bukan yang terbaik

Tahap 2
Tahap 3 Tahap 4
Tahap 1 Tahap 5
MASA DEWASA
 Stabil
 Bertahan pada posisinya
LAHIR MATI
.

Siklus Hidup Organisasi


Proses pembentukan organisasi pada umumnya mengikuti tahap-tahap seperti
berikut ini

19
JENIS ORGANISASI PROYEK
KONSTRUKSI

Seiring masuknya unsur-unsur eksternal ke dalam lingkup internal, dengan


sendirinya akan mengakibatkan pergeseran suatu sistim yang telah dirancang.
Dan Pihak manejemen harus tanggap terhadap perubahan yang terjadi di luar
organisasi.

20
Organisasi tradisional Organisasi swakelola
(pembangunan-pemilik)

Pemilik Pemilik
proyek proyek

Kontraktor Divisi Divisi


Konsultan
utama perancana pelaksana

Kontraktor
Sub- Kerja dengan Kerja dengan
kemampuan sendiri
Sub- kemampuan sendiri
kontraktor kontraktor
Organisasi proyek putar kunci Organisasi yang memisahkan
perencanaan - pengawasan

Pemilik Pemilik
proyek proyek

Konsultan Konsultan Konsultan


kontraktor perencana supervisi

Kontraktor
Konsultan
utama
kontraktor

Sub- Kerja dengan


kontraktor kemampuan sendiri
Organisasi proyek menggunakan
konsultan manajemen

Pemilik proyek

Manajemen
konstruksi

Konsultan
Kontraktor
perancana
BENTUK
ORGANISASI
Owner

Manajer proyek

Manajer Layanan Manajer


perencana pendukung konstruksi

1. Organisasi garis
Keungulan:

 Bentuk organisasi tertua dan paling sederhana


 Jumlah karyawan sedikit; pemilik merupakan pimpinan tertinggi
 Pemberian wewenang dan tangung jawab bergerak vertikal dari atas ke bawah
Owner

Devisi Devisi
Manajer proyek
perencanaan konstruksi

Manajer Layanan Manajer


perencana pendukung konstruksi

2. Organisasi garis dan staf


Dalam organisasi garis dan staf (line and staf organization) ini, terdapat dua kelompok orang yang berpengaruh
Dalam menjalankan organisasi, yaitu:
Keungulan :
 Orang yang menjalankan tugas pokok untuk mencapai tujuan
 Orang menjalankan tugas berdasarkan keahlian yang dimiliki, berfungsi memberikan saran kepada unit oprasional
Owner

Manajer proyek

Devisi Devisi
perencana konstruksi

3. Organisasi funsional
Organisasi fungsional mendasarkan pembagian tugas serta kegiatan pada spesialisasi yang dimiliki pejabatnya.

Keungulan :
 Adanya spesialisasi yang menyebabkan tugas dilaksanakan dengan baik.
 Koordinasi antara orang-orang dalam satu fungsi mudah dijalankan.
Owner

Devisi Devisi
Manajer proyek
perencanaan konstruksi

Manajer Manajer
perencana konstruksi

4. Organisasi materik
Organisasi matrik merupakan bentukan baru dari organisasi fungsional. Bentukan baru ini nantinya akan menjadi sebuah tim proyek
yang ditugaskan untuk mengolah proyek konstruksi di lapangan
Ketua wakil
ketua

sekretaris Bendahara

Manajer Manajer
Manajer proyek
perencana konstruksi

5. Organisasi panitia
Organisasi panitia dibentuk dalam waktu terbatas dan bertujuan melaksanakan tugas kegiatan tertentu.

Keungulan:
 Keputusan dapat secara cepat
 Pembinaan kerjasama antara anggota mudah dilaksanakan
THANK YOU!
ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai