Anda di halaman 1dari 24

KELOMPOK 8

Naufal Rifqian
Ninda Pangestika Setyawan
Novelia Desi
Noviara Ghita T
Nur Aniessa Imran
Nur Hadi Kuswoyo
Nurlia Desyanti
Nyi Ayu Alisa Lutfie
Pingky Dewi
Puteri Qotrunada
Seminar Kasus 3
Anak laki-laki usia 7 tahun datang dengan keluhan
berat badan terlalu berlebih. Semakin lama prestasi
belajar semakin menurun dan tidak mau bersosialisasi
dengan teman-teman sebayanya. Aktivitas fisik terbatas,
anak lebih senang menonton televisi ataupun bermain
playstation. Dalam satu hari anak bisa makan 5 kali
sehari dalam porsi besar. Saat ini BB : 52kg, TB : 120cm
(IMT : 36,1).
Klarifikasi Istilah
 Obesitas : Peningkatan berat badan melebihi batas
kebutuhan rangka dan fisik, sebagai akibat akumulasi
lemak berlebihan dalam tubuh.
 Aktivitas Fisik : setiap gerakan tubuh yang dihasilkan
oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi.
 IMT : Body Mass Index (Indeks Massa Tubuh)
merupakan sebuah pengukuran yang membandingkan
berat badan dengan tinggi badan.
BMI = BERAT BADAN (Kg)
TINGGI (m)2
Penetapan Masalah
• Anak laki-laki 7 tahun BB berlebih
• Prestasi menurun dan tidak mau bersosialisasi
• Aktivitas fisik terbatas
• Lebih senang menonton tv dan bermain playstation
• Makan 5 kali dalam sehari dengan porsi besar
• BB : 52 Kg dengan TB : 120 cm, maka IMT : 36,1 (obesitas kelas 2)
Mind Map Anak ♂ usia 7 tahun BB berlebih

Aktivitas fisik ↓, tidak mau bersosialisasi, sering menonton


tv dan suka bermain PS, makan 5xsehari dalam porsi besar

Etiologi & Tatalaksana &


Epidemiologi Obesitas keberhasilan

Tanda & Komplikasi &


Gejala Edukasi

Patofisiologi Manifestasi Prognosis & kendala


Klinis menangani obesitas
Learning Objective
 Melakukan anamnesis menemukan tanda dan gejala obesita
 Menentukan status antropometri berdasarkan BB/TB atau BB/PB
dan IMT berdasar CDC maupun WHO
 Menentukan epidemiologi obesitas pada anak
 Menentukan penyebab obesitas pada anak
 Menentukan patofisiologi obesitas
 Menentukan kondisi klinis pasien obese sesuai penyakit penyerta
yang bisa terjadi
 Menentukan tatalaksana yang tepat pada pasien obese
 Menilai keberhasilan tatalaksana obesitas
 Mengidentifikasi kendala yang ada
 Menentukan prognosis
Anamnesis Obesitas
Klasifikasi IMT
IMT WHO Asia Pasifik :
IMT CDC :
Epidemiologi
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun
2010 prevalensi obesitas di Indonesia yaitu:
- anak usia 6-12 tahun: 9.2%
- usia: 13-15 tahun: 2.5%
- usia: 16-18 tahun: 1.4%
Penyebab Obesitas Pada Anak
1. Faktor Genetik
- Bila kedua orang tua obesitas : 80% anaknya menjadi obesitas;
- Bila sudah satu orang tua obesitas kejadian obesitas jadi 40%
- Bila kedua orang tua tidak obesitas prevalensi menjadi 14%

2. Faktor Lingkungan
a). Aktivitas Fisik : Individu dengan aktivitas fisik yang rendah
mempunyai resiko peningkatan BB sebesar 5kg.
b). Faktor Nutrisional : Bila cadangan lemak tubuh turun dan asupan
KH tinggi, maka kelebihan energi dari KH sekitar 60-80%
disimpan dalam bentuk lemak tubuh, kelebihan asupan lemak tidak
diiringi peningkatan oksidasi lemak sehingga sekitar 96% lemak
akan disimpan akan disimpan di jaringan lemak.
c). Faktor Sosial Ekonomi : Adanya perubahan gaya hidup yang
menurun pada penurunan aktivitas fisik, seperti ke sekolah dengan
naik kendaraandan, kurangnya aktivitas bermain dengan teman,
serta lingkungan sekitar rumah yang tidak memungkinkan anak-
anak bermain diluar rumah, sehingga anak lebih senang bermain
dengan komputer atau video games dan menonton TV
dibandingakan melakukan aktivitas fisik.
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
• IMT >30
• Muka bulat, dagu berlipat dan leher pendek
• Dada besar dan perut besar
• Lingkar perut >90 cm
• Kaki bentuk X atau O
• Laserasi pada tungkai atas
• Lemak pubis tebal, pada laki-laki seperti micro
penis
Penyakit yang terkait dengan
obesitas pada anak
Penatalaksanaan
1. Menetapkan target penurunan BB
2. Pengaturan diet :
- konsumsi buah dan sayur sebanyak lima porsi atau lebih setiap hari
- kurangi konsumsi minuman bergula
- lebih sering membawa bekal dari rumah dari pada membeli di restoran
- makan bersama keluarga, setidaknya lima sampai enam kali perminggu
- konsumsi sarapan sehat setiap pagi
- perbolehkan anak untuk mengatur sendiri makanannya dan hindari perilaku
membatasi makanan secara berlebihan
3. Pengaturan aktivitas fisik :
- batasi waktu didepan layar (televisi, permainan komputer/internet, video game)
≤ 2 jam perhari ( Tv tidak diperbolehkan untuk anak usia ≤ 2tahun )
- aktifitas fisis ≥ 1 jam perhari ; berupa aktivitas terstruktur maupun tidak
terstruktur
4. Mengubah pola hidup dan perilaku
5. Peran serta orang tua dan keluarga:
- menyediakan makanan sehat dan asupan makanan yang cukup (karbohidrat,
protein, lemak, sayur, buah, mineral)
- membatasi waktu bermain playstation dan menonton tv anak, menyarankan anak
memperbanyak melakukan aktivitas fisik seperti bermain bola, bermain sepeda
dll.
Komplikasi
1. Faktor risiko kardiovaskular
2. Diabetes mellitus tipe-2
3. Obstruktive sleep apnea
4. Gangguan Orthopedik
5. Pseudomotor serebri
Pencegahan
1. Menghindari minuman manis, konsumsi jus dan susu yang berlebih. Konsumsi susu
>480-720 mL/hari dapat menambah energi ekstra atau menggantikan nutrien lainnya
2. Makan bersama di meja makan dengan anggota keluarga lainnya sebanyak 3x/hari dan
televisi dimatikan selama proses makan bersama
3. Keluarga tidak membatasi jumlah makanan dan selingan yang dikonsumsi anak, tetapi
memastikan bahwa semua makanan yang tersedia sehat serta cukup buah dan sayuran
4. Selingan dapat diberikan sebanyak 2 kali, dan orangtua hanya menawarkan air putih
bila anak haus diantara selingan dan makan padat
5. Anak harus mempunyai kesempatan bermain aktif, membatasi menonton televisi
atau DVD, serta tidak meletakkan televisi di dalam kamar tidur anak
6. Orangtua dapat menjadi model untuk membantu anak belajar lebih selektif dan sehat
terhadap makanan yang dikonsumsi. Orangtua berperan aktif dalam pendidikan media
anak dengan menemani anak saat menonton program televisi dan mendiskusikan
acara tersebut dengan anak
7. Membuat jadwal penggunaan media, membatasi waktu menonton <1-2 jam/hari dan
mengurangi pajanan media
Kriteria Keberhasilan Tatalaksana
Obesitas
• Penurunan BB 5-6kg atau 10% dari BB awal
• Mempertahankan IMT < 23kg/m²
• Tekanan darah↓
• Gula darah ↓
• Kontrol gula darah (HbA1c)
• Perbaikan faktor risiko obesitas
Kendala Tatalaksana Obesitas
• Anak yang obesitas cenderung malas untuk bergerak sehingga anak tersebut terlalu
sering menonton tv
• Anak biasanya tidak suka makan buah & sayur
• Semakin banyak restoran yang menyediakan makanan cepat saji yang banyak disukai
anak
• Orang tua kurang mendukung dalam penanganan diet (tidak membawakan anak bekal
makanan ke sekolah sehingga anak tersebut jajan diluar tidak terkontrol)
• Kurangnya waktu untuk olahraga, malas dan tidak adanya dukungan dari orang tua
• Anak-anak biasanya lebih suka bermain PS dari pada bermain diluar rumah yang
mempunyai aktifitas fisik ↑ seperti bersepeda bersama
• Anak-anak biasanya lebih memilih makanan-makanan manis seperti permen dan coklat
dari pada buah-buahan, serta minuman kaleng atau bersoda yang mengandung pemanis
buatan dari pada minum air putih
• Anak lebih suka diantar ke sekolah naik motor atau mobil dari pada jalan kaki
• Di sekolah anak tersebut suka membeli cemilan
Prognosis
• Prognosis buruk : jika obesitas disertai
komplikasi
• Prognosis baik : Jika obesitas tidak disertai
komplikasi dan dikontrol dengan diet dan
aktifitas fisik
Referensi
1. Satoto, Karjati S, Damojo B, Tjokroprawiro A, Kodyat
BA. Kegemukan, Obesitas dan Penyakit Degeneratif :
Epidemiologi dan Strategi Penanggulangannya, Dala :
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VI tahun 2006.
Jakarta:787-808
2. WHO.Obesity : Preventing and Managing The Global
Epidemic, WHO Technical Report Series
2005;894.Geneva
3. Surasmo R, Taufan H. Penanganan Obesitas Dahulu,
Sekarang dan Masa Depan. Dalam Naskah Lengkap
National Obesity Symposium 1. Editor : Tjokroprawiro
A,dkk. Surabaya.2002;53-65.

Anda mungkin juga menyukai

  • STATUS UJIAN PSIKIATRI Dr. Susi
    STATUS UJIAN PSIKIATRI Dr. Susi
    Dokumen20 halaman
    STATUS UJIAN PSIKIATRI Dr. Susi
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Case Sindrom Nefrotik
    Case Sindrom Nefrotik
    Dokumen26 halaman
    Case Sindrom Nefrotik
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Case Sindrom Nefrotik
    Case Sindrom Nefrotik
    Dokumen26 halaman
    Case Sindrom Nefrotik
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Case Ujian Tinea Cruris Et Korporis
    Case Ujian Tinea Cruris Et Korporis
    Dokumen6 halaman
    Case Ujian Tinea Cruris Et Korporis
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner
    Kuesioner
    Dokumen1 halaman
    Kuesioner
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner Insomnia
    Kuesioner Insomnia
    Dokumen2 halaman
    Kuesioner Insomnia
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Tinjauan Pustaka Kad
    Tinjauan Pustaka Kad
    Dokumen1 halaman
    Tinjauan Pustaka Kad
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • CA Karan
    CA Karan
    Dokumen15 halaman
    CA Karan
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 8 Kasus 3
    Kelompok 8 Kasus 3
    Dokumen27 halaman
    Kelompok 8 Kasus 3
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Resume
    Resume
    Dokumen2 halaman
    Resume
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Referat Dermatitis Seboroik
    Referat Dermatitis Seboroik
    Dokumen26 halaman
    Referat Dermatitis Seboroik
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Referat Dermatitis Seboroik
    Referat Dermatitis Seboroik
    Dokumen26 halaman
    Referat Dermatitis Seboroik
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Resume
    Resume
    Dokumen2 halaman
    Resume
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • CA Karan
    CA Karan
    Dokumen15 halaman
    CA Karan
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Kuis
    Kuis
    Dokumen2 halaman
    Kuis
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Anemia Hemolitik
    Anemia Hemolitik
    Dokumen22 halaman
    Anemia Hemolitik
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Etiologi Sinosinusitis
    Etiologi Sinosinusitis
    Dokumen5 halaman
    Etiologi Sinosinusitis
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 9
    Kelompok 9
    Dokumen20 halaman
    Kelompok 9
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Abstrak Laporan Kasus Low Back Pain
    Abstrak Laporan Kasus Low Back Pain
    Dokumen3 halaman
    Abstrak Laporan Kasus Low Back Pain
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Seminar 4
    Seminar 4
    Dokumen21 halaman
    Seminar 4
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Kasus 4 GHP Kelompok 4
    Kasus 4 GHP Kelompok 4
    Dokumen21 halaman
    Kasus 4 GHP Kelompok 4
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Penyuluhan
    Penyuluhan
    Dokumen11 halaman
    Penyuluhan
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • PPT
    PPT
    Dokumen28 halaman
    PPT
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Seminar 4
    Seminar 4
    Dokumen21 halaman
    Seminar 4
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Kasus 4 HIO Kelompok 9
    Kasus 4 HIO Kelompok 9
    Dokumen24 halaman
    Kasus 4 HIO Kelompok 9
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Kasus 2 GHP
    Kasus 2 GHP
    Dokumen27 halaman
    Kasus 2 GHP
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • 3
    3
    Dokumen24 halaman
    3
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Kasus 2 GHP
    Kasus 2 GHP
    Dokumen28 halaman
    Kasus 2 GHP
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Kasus 4 HIO Kelompok 9
    Kasus 4 HIO Kelompok 9
    Dokumen47 halaman
    Kasus 4 HIO Kelompok 9
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat
  • Seminar 3 Kelompok 5
    Seminar 3 Kelompok 5
    Dokumen28 halaman
    Seminar 3 Kelompok 5
    Noviara Ghita Thiananda
    Belum ada peringkat