Keluhan Tambahan :
Demam, batuk, lemas, pusing
Pasien datang ke IGD RST dr. Soedjono Magelang dengan
keluhan sesak nafas. Keluhan dirasakan sejak satu minggu yang
lalu. Sesak nafas dirasakan jika sedang beraktivitas dan
berkurang jika sedang beristiraht. Sesak nafas juga dirasakan
mengganggu tidur dari pasien. Pasien sering terbangun saat
malam hari jika sedang sesak nafas. Pasien lebih nyaman dengan
posisi tidur setengah duduk. Selain sesak nafas, pasien juga
mengeluh demam. Demam dirasakan turun pada malam hari.
Selain mengeluh demam, pasien juga mengeluh batuk berdahak
dan kadang bercampur darah. Pasien juga merasa pusing dan
badan terasa lemas serta tidak nafsu makan. Pasien tidak
memiliki keluhan berupa anggota gerak yang bengkak. Mual dan
muntah juga disangkal. Tidak ada keluhan buang air kecil
maupun besar.
Pemeriksaan Fisik
Kepala:
Bentuk: Normocephal
Rambut berwarna hitam dan tidak mudah dicabut, tidak
terdapat alopesia
Deformitas (-), jejas (-), bekas luka (-)
Wajah simetris, tidak terdapat edema maupun parese
Mata :
Edema palpebra (-/-)
Eksoftalmus (-), enoftalmus (-), edema (-)
Mata cekung -/-
Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-
Pupil isokor, RCL +/+, RCTL +/+
Hidung :
Deformitas (-), deviasi septum (-)
Mukosa Normal/Normal
Sekret -/-
Mulut :
Bibir sianosis (-)
Tonsil T1-T1
Faring hiperemis (-)
Caries dentis (+)
Leher :
Tidak ada pembesaran KGB leher
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid
JVP meningkat
Thorax :
Bentuk : Normochest
Pulmo
Inspeksi : Asimetris, ketertinggalan gerak kiri, retraksi
dada (-/-)
Palpasi : Fremitus vocal menurun
Perkusi : Redup kedua lapang paru
Auskultasi : Suara dasar vesikuler melemah, rhonki +/+,
Wheezing -/-
Cor
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba di linea mid clavicularis
kiri ICS V, namun tidak kuat angkat
Perkusi : Batas jantung; terdapat kardiomegali
Batas kanan atas ICS II linea parasternalis dextra
Batas kanan bawah ICS VI linea parasternalis dextra
Pinggang jantung ICS II linea parasternaslis sinistra
Apex jantung ICS V linea midclavicularis sinistra
Auskultasi: Suara I-II reguler, Suara Jantung 4 (+) murmur
(-) , gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar, spider naevi (-), jejas (-), bekas luka (-),
ascites (-)
Auskultasi : BU (+) normal
Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium (-), undulasi (-),
shifting dullness (-), Hepar : dalam batas normal, Lien :
Tidak teraba
Perkusi : Timpani di seluruh regio abdominal
Turgor : Baik
Daftar Masalah
Dari anamnesis
1. Sesak napas
2. demam
3. Batuk berdahak disertai darah
4. Pusing
5. Lemas
Dari Pemeriksaan Fisik
5. Keadaan umum tampak sakit sedang
6. Pemeriksaan pulmo didapatkan asimetris, paru sinistra
tertinggal saat inspirasi, perkusi redup di lapang paru, stem
fremitus sinistra < dextra, vesikuler menurun.
7. Pemeriksaan cor didapatkan : kardiomegali, s4
Hipotesis :
Left Heart Failure ( 1,2,3,4,5,7)
Efusi pleura (1,2,3,4,5,6)
Efusi pericardium (1,2,3,4)
Planning Diagnostik
GLUCOSE 93 mg/dL H
UREA 25 mg/dLH
SGOT 34 U/L
SGPT 17 U/L
ALBUMIN 3.77
Pemeriksaan thorax tanggal 07 Agustus 2016
Kesan :
LV dilatasi
LA dilatasi
Fungsi sistolik LV
menurun
Fungsi diastolik
terganggu
Terdapat efusi
pericardium ringan-
sedang diafragma lateral
kanan apex
IVC 16,8 mm
Planning Monitoring
Keadaan umun dan vital sign
Efek samping obat
Pantau hasil follow up
Planning Edukasi
Istirahat yang cukup
Tidak melakukan aktivitas berat
Minum obat teratur
Makan makanan yang bergizi
Diagnosis Utama: Gagal jantung kiri
Diagnosis Etiologi: Hipertensi
Diagnosis Penyerta: Efusi pericardium, efusi pleura
Diagnosis Faktor Risiko : Hipertensi
Diagnosis Pencetus dan pemburuk: Infeksi
Diagnosis Anatomi : Kardiomegali,
Diagnosis Fungsional : Gagal jantung NYHA II AHA C
Diagnosis EKG : left ventrical hypertrophy, LAD
Diagnosis Komplikasi : acute decompesated heart failure
Planning terapi
Farmakologi:
Infus RL
Lasix ( Furosemid 40 mg ) 3x1
ISDN 3x1
Captopril 3 x 25 mg
Spironolakton 3 x 25 mg
Inj. Viccilin ( ampisilin )
Inj. Metylprednisolon
Ambroxol 2x1
Codein 2 x 10 mg
Nonfarmakologi :
Posisi tidur setengah duduk
Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad malam
Quo ad functionam : dubia ad malam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
TINJAUAN PUSTAKA
GAGAL JANTUNG :
Ketidakmampuan jantung untuk mempertahankan curah
jantung (Cardiac output = CO) dalam memenuhi
metabolisme tubuh. Penurunan CO mengakibatkan volume
darah yang efektif berkurang.
MANIFESTASI KLINIS
Disfungsi ventrikel kiri atau gagal jantung kiri
Gagal jantung kiri terjadi karena adanya gangguan pemompaan darah oleh ventrikel kiri
sehingga curah jantung kiri menurun dengan akibat tekanan akhir diastolik dalam ventrikel kiri
dan volume akhir diastolik dalam ventrikel kiri meningkat
Tanda dan Gejala :
Dispneu : akibat penumpukan cairan dalam alveoli yang mengganggu
pertukaran gas, dapat terjadi saat istirahat atau dicetuskan oleh gerakan yang minimal atau
sedang
Ortopnea : Kesulitan bernafas saat berbaring
Paroximal nokturna dispneu ( terjadi bila pasien sebelumnya duduk lama dengan posisi kaki
dan tangan dibawah, pergi berbaring ketempat tidur)
Batuk : Biasa batuk kering dan basah yang menghasilkan sputum berbusa dalam
jumlah banyak kadang disertai banyak darah
Mudah lelah : Akibat cairan jantung yang kurang, yang menghambat cairan dari sirkulasi
normal dan oksigen serta menurunnya pembuangan sisa hasil katabolisme
Kegelisahan : Akibat gangguan oksigenase jaringan, stres akibat kesakitan bernafas, dan
pengetahuan bahwa jantung tidak berfungsi dengan baik
Disfungsi ventrikel kanan atau gagal jantung kanan
Gagal jantung kanan karena gangguan atau hambatan pada daya pompa ventrikel kanan
sehingga isi sekuncup ventrikel kanan menurun tanpa didahului oleh adanya gagal jantung kiri
Kriteria Minor:
Edema pergelangan kaki bilateral
Batuk pada malam hari
Dyspnea on ordinary exertion
Hepatomegali
Efusi pleura
Takikardi ≥ 120x/menit
Kelainan rontgen toraks yang sering ditemukan
pada Gagal Jantung
Kongesti vena paru Peningkatan tekanan pengisian ventrikel kiri Gagal jantung kiri
Edema interstisial Peningkatan tekanan pengisian ventrikel kiri Gagal jantung kiri
Efusi pleura Gagal jantung dengan peningkatan pengisian Pikirkan diagnosis non kardiak
tekanan jika ditemukan bilateral, infeksi
paru, keganasan
Garis Kerley B Peningkatan tekanan limfatik Mitral stenosis atau gagal jantung
kronis
Kelainan yang ditemukan pada EKG
Kelainan Penyebab Implikasi klinis
Sinus takikardi Gagal jantung yang terdekompensasi, Penilaian klinis
anemia, infeksi, hipertiroidiesme Pemeriksaan laboratorium
Sinus bradikardi Obat β bloker, anti aritmia, sick sinus Evaluasi terapi obat
syndrome, hipotiroidisme Pemeriksaan laboratorium
Atrial takikardi/ flutter/ fibrilasi Hipertiroidisme, infeksi, gagal jantung Konduksi AV yang lambat,
terdekompensasi, infark konversi medical, elektroversi,
ablasi kateter, antikoagulasi