Anda di halaman 1dari 25

MATEMATIKA - 1

REFERENCES:
1. Sofjan Assauri; Metematika Ekonomi
2. Dumairy; Matematika Terapan untuk
Bisnis dan Ekonomi; BPFE Yogyakarta
3. Edward T. Dowling, Ph.D; Bambang
Sugiarto; Matematika Untuk Ekonomi,
Seri Buku Schaum, 1990, Penerbit
Erlangga.
PENILAIAN

1. Quiz, Partisipasi: 10%


2. Assignments: 20%
3. Mid – Test (UTS): 30%
4. Final Test (UAS): 40%
BAB- 1: FUNGSI
A. PENGERTIAN KONSTANTA, FUNGSI DAN KOORDINAT
1. Konstanta
Y = ax + b
Y = ax2 + bx + c
a, b,c disebut konstanta = nilai tetap

Contoh:
Y = ax + b
X = - 2P + 5
a = - 2 , b = 5 disebut konstanta
Permintaan Mie Instant (X) = - 2 (harga Mie Instant)
+5
X = Permintaan Mie Instant
P = Harga Mie Instant
2. Variable

Y = aX + b
Y dan X disebut Variable
Y = Variable dipenden = tergantung = tidak bebas
X = Variable bebas = penentu
a = Koefisien arah

Variable terdiri dari dua:


a. Kualitatif (tidak dapat dihitung/diukur): senang,
sedih
b. Kuantitatif (dapat diukur):
1) kontinu: dpt diukur dgn bilangan yg sekecil-
kecilnya, seperti: berat (kg), volume (m3)
2) Deskrit: hanya dapat diukur dgn bilangan bulat,
seperti: ekor (sapi), lusin ( buku)
3. Fungsi
Adalah hubungan antara 2 variable atau lebih (multi)
Contoh:
𝑌 = 𝑓 𝑥 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑍 = 𝑓 𝑥, 𝑦 𝑎𝑡𝑎𝑢 M = 𝑓 𝑛, 𝑜, 𝑝, 𝑞, 𝑟
Y, Z dan M disebut Variable dependen

Variable dependen adalah variable-variable yang


besarnya dapat ditentukan / dihitung setelah nilai
variable bebasnya ditentukan terlebih dahulu
Contoh : Y = 3X + 4 X Y
X = -4 maka Y = 3 (-4) + 4 = -8 -4 -8
X = 0 maka Y = 3 (0) + 4 = 4 0 4
X = 2 maka Y = 3 (2) + 4 = 10
2 10
Y disebut nilai fungsi
Y = 𝑓 𝑥 = 𝑓 −4 = −8
a. Fungsi Eksplisit
Adalah fungsi yang antara variable bebas dan
variable tidak bebas dapat dengan jelas
dibedakan atau terpisah
Contoh : Y = 𝑓 𝑥 = 2𝑥 + 3

b. Fungsi Implisit
Adalah fungsi yang antara variable bebas dan
variable tidak bebas tidak dapat dibedakan atau
tidak terpisah
Contoh :
𝑓 𝑥, 𝑦 = 0
Y = 𝑓 𝑥, 𝑦, 𝑧, 𝑚, 𝑛 = 0→ 5 bilangan anu/
tidak diketahui
𝑓 𝑥, 𝑦 = 0
2X + 3Y -5 = 0
Antara X dan Y tidak jelas yg mana variable
bebas dan variable tidak bebas.
Jika X diketahui terlebih dahulu maka Y dapat
dihitung dan sebaliknya, Jika Y diketahui maka X
dapat dihitung
Jika X = 1 maka ; 2(1) + 3Y -5 = 0
2 + 3Y – 5 = 0
3Y = -2 + 5 =3 jadi Y = 1
Jika Y = 3 maka ; 2X + 3(3) -5 = 0
2X+9–5=0
2X = -9 + 5 jadi X = - 2
4. Koordinat

Koordinat berguna membantu menggambarkan


grafik fungsi. Koordinat dinyatakan dalam absis
dan ordinat. X = absis, Y = ordinat

Contoh: Y = 2X + 1
Absis X = 2 maka ordinatnya Y = 5 → (2;5)
Absis X = -3 maka ordinatnya Y = -5 → (-3;-5)
Absis X = 0 maka ordinatnya Y = 1 → (0;1)
Koordinat Y = 2X + 1
6
2, 5
4
(II) (I)
2
0, 1
0
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3

-2

(III) (IV)
-4
-3, -5
-6
B. FUNGSI ALJABAR
Fungsi aljabar dibagi menjadi 4 bagian:
1. Fungsi Linear
2. Fungsi Kuadrat
3. Fungsi Pangkat Banyak
4. Fungsi Pecahan

1. Fungsi Linear
Adalah fungsi garis lurus yaitu fungsi yang
variabel bebasnya paling tinggi pangkat 1.
Y = f(x) = ax + b
Contoh : Y = 3X + 2

X -2 0 1 2 - 2/3
Y -4 2 5 8 0

(2, 8)

1, 5
C= (0, 2)

F (- 0.67, 0)
-2, -4
Ciri2 Penting Fungsi Linear:
1. Titik potong sb Y pada X = 0 yaitu Y = 3(0) + 2, jadi titik
potong C (0.2)
2. Titik potong sb X pada Y = 0 yaitu 0 = 3(X) + 2, maka X = -
2/3, jadi titik potong F (-2/3 , 0) = F (-2/3 , 0)
3. Korfisien arah = angka perbandingan perubah Y dengan X =
3,
Y = AX + B maka A adalah Koefisien arah
Contoh 2 ; Y = -2X + 3
1. Titik potong dengan sb Y: jika X=0,
Y = -2(0) + 3 ; Y = 3 ; maka A (0, 3)
2. Titik potong dengan sb X jika Y=0
0 = -2X + 3 ; X = 3/2 ; maka B (3/2 , 0)
3. Koefisien arah fungsi a = -2 ; jika X bertambah maka Y
semakin berkurang
A (0, 3)

B(3/2, 0)
Latihan
Gambar grafik fungsi garis lurus (linier):
1. Y = 3X + 5
2. Y = -2X + 9
2. Fungsi Kuadrat

Adalah fungsi non linear (garis tidak lurus)


tetapi parabola (variabel bebasnya berpangkat
dua)

a) Y = f(x) = ax2 + bx + c
a, b, c adalah konstanta = bilangan tetap
a = koefisien arah, jika a positif akan
menghasilkan grafik terbuka ke atas, namun jika
a negatif maka akan menghasilkan grafik
terbuka ke bawah
x = Variabel bebas
Y = Variabel tidak bebas
Ciri-ciri matematis fungsi kuadrat:
1. Titik potong sb Y, jika X = 0, maka Y = C, jadi titik potong
sb Y = A (0, C)
2. Titik potong sb X, jika Y = 0, atau 0 = ax2 + bx + c
Ada 3 kemungkinan yang terjadi tergantung besarnya
diskriminan D = b2 – 4ac
a). D = b2 – 4ac > 0
Terdapat 2 titik potong dgn sb-X, yaitu;
−𝑏 ± 𝑏2 −4𝑎𝑐
𝑋1,2 = ,0 , Rumus ABC, kedua akar nyata dan
2𝑎
berlainan 𝑋1 ≠ 𝑋2
Jadi,
−𝒃+ 𝒃𝟐 −𝟒𝒂𝒄 −𝒃 − 𝒃𝟐 −𝟒𝒂𝒄
𝑩𝟏 = ,𝟎 dan 𝑩𝟐 = ,𝟎
𝟐𝒂 𝟐𝒂
b). D = 0 ; sehingga b2 – 4ac = 0
Maka terdapat 1 buah titik potong sb x yaitu
−𝑏
𝑥1 = 𝑥2 =
2𝑎
−𝑏
Jadi titik potong : 𝐵 = ,0
2𝑎

c). D < 0 ; sehingga b2 – 4ac < 0 maka 𝐷 < 0


Sehingga tidak terdapat titik potong fungsi
kuadrat dengan sb X
3. Titik Puncak
Adalah titik dimana arah grafik fungsi kuadrat
(parabola) berbelok (kembali kearah semula)
−𝒃 −𝑫
𝑷 ( ; )
𝟐𝒂 𝟒𝒂

4. Sumbu Simetris
Adalah sumbu yang membagi grafik fungsi
kuadrat menjadi 2 bagian simetris/sama besar
−𝒃
𝒙=
𝟐𝒂
Contoh: Y = X2 – 5X + 6
1. Titik potong sb y, jika x = 0 adalah y = 6, sehingga titik potong sb y adalah A
(0, 6)
2. Titik potong sb x, jika y = 0, maka x2 – 5x + 6 = 0
𝑥 2 − 5𝑥 + 6 = 0
−𝑏 ± 𝑏2 − 4𝑎𝑐
𝑥1,2 =
2𝑎
− (−5) + 25 − 4(6)
𝑥1 = =3
2
− (−5) − 25 − 4(6)
𝑥2 = =2
2
Jadi titik potong sb X adalah (3, 0) dan (2, 0)
3. Titik puncak
−𝑏 − 𝑏2 − 4𝑎𝑐
𝑃( ; )
2𝑎 4𝑎
− −5 − (−5)2 −4(1)(6)
𝑃( ,
2 4 (1)
1 1
𝑃 = 2 ,−
2 4
4. Sumbu simetris
−𝑏 −(−5) 1
𝑥= =− =2
2𝑎 2 1 2
Contoh : y = x2 – 5x + 6
Curve tracing process:
X -2 -1 0 1 2 3 4 6 7
14
Y 20 12 6 2 0 0 2 12 20
12
25
10
-2,8 20 20
Series 3
6 Series 2
15
Series 1
4
10
2
5
0
2, 0 3, 0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
0
-4 -2 0 2 4 6 8
-5
b) X = f(y) = ay2 + by + c
1. Titik potong sb X, jika y=0, maka X = C, jadi titik
potong sb X = A (C, 0)
2. Titik potong sb Y, jika X=0, atau 0 = ay2 + by + c
Ada 3 kemungkinan yang terjadi tergantung
besarnya diskriminan D = b2 – 4ac
a). D = b2 – 4ac > 0
Terdapat 2 titik potong dgn sb-Y, yaitu;
−𝑏 ± 𝑏2 −4𝑎𝑐
𝑦1,2 = 0, , Rumus ABC, kedua akar
2𝑎
nyata dan berlainan 𝑦1 ≠ 𝑦2
Jadi,
−𝒃+ 𝒃𝟐 −𝟒𝒂𝒄 −𝒃 − 𝒃𝟐 −𝟒𝒂𝒄
𝑩𝟏 = 𝟎, dan 𝑩𝟐 = 𝟎,
𝟐𝒂 𝟐𝒂
b). D = 0 ; sehingga b2 – 4ac = 0
Maka terdapat 1 buah titik potong sb y yaitu
−𝑏
𝑦1 = 𝑦2 =
2𝑎
−𝑏
Jadi titik potong : 𝐵 = 0,
2𝑎

c). D < 0 ; sehingga b2 – 4ac < 0 maka


𝐷 <0
Sehingga tidak terdapat titik potong fungsi
kuadrat dengan sb y
3. Titik Puncak
Adalah titik dimana arah grafik fungsi kuadrat
(parabola) berbelok (kembali kearah semula)
−𝑫 −𝒃
𝑷 ( ; )
𝟒𝒂 𝟐𝒂

4. Sumbu Simetris
Adalah sumbu yang membagi grafik fungsi
kuadrat menjadi 2 bagian sama besar
−𝒃
Y=
𝟐𝒂
Contoh: X = y2 -3y + 2
1. Titik potong sb x, jika y= 0 adalah x = 2, sehingga titik potong sb x
adalah A (2 , 0)
2. Titik potong sb y, jika X = 0, maka y2 -3y + 2 = 0
y2 −3y + 2 = 0
−𝑏 ± 𝑏2 − 4𝑎𝑐
𝑦1,2 =
2𝑎
−(−3) + 9 − 4(2)
𝑦1 = =2
2
−(−3) − 9 − 4(2)
𝑦2 = =1
2
Jadi titik potong sb y adalah (0 , 2) dan (0 , 1)
3. Titik puncak
− 𝑏2 −4𝑎𝑐 −𝑏 − (−3)2 −4(1)(2) − −3
𝑃 𝑥= ,𝑦 = =( , )
4𝑎 2𝑎 4 (1) 2
1 3
𝑃= − ,
4 2
4. Sumbu simetris
−𝑏 −(−3) 1
Y= =− =1
2𝑎 2 1 2
Contoh : x = y2 – 3y + 2
Curve tracing process:
y -2 -1 0 1 1,5 2 3 4 5
X 12 6 2 0 - 0,25 0 2 6 12

Y-Values
6
5
4
3
2
Y-Values
1
0
-5 -1 0 5 10 15
-2
-3
Latihan
Gambar grafik fungsi kuadrat (parabola):
1. Y = - X2 + 6X – 9
2. Y = 2X2 – 9X + 12
3. X = 4 – Y2

Anda mungkin juga menyukai