KELOMPOK 7
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan, higiene
sanitasi dilakukan agar pangan dapat dikonsumsi dengan aman. Dalam pengendalian risiko bahaya
pada pangan, setiap orang yang terlibat dalam rantai pangan wajib mengendalikan risiko bahayanya,
baik yang berasal dari bahan baku makanan, peralatan yang digunakan, sarana, proses produksi,
maupun perseorangan sehingga keamanan terjamin.
Setiap tahun Umat Muslim di Indonesia merayakan Hari Raya Idul Adha yaitu perayaan berkurban
seperti sapi, kambing, dan domba seperti biasanya setelah proses pemotongan hewan kurban, warga
setempat pun mendapatkan daging hewan kurban tersebut secara merata. Saat diberikan kepada
warga kemasan yang digunakan untuk membungkus daging menggunakan berbagai macam plastik,
hal yang perlu diingat dalam pemilihan kemasan pembungkus daging tidak boleh menggunakan
plastik berwarna hitam karena plastik hitam merupakan hasil dari daur ulang yang mengandung
karsinogen yang dapat memicu sel kanker serta perlakuan dalam penyimanan daging harus sesuai
dengan standar yang diatur dalam prinsip hygiene sanitasi makanan.
PELAKSANAAN KEGIATAN SURVEI
Dalam kasus dibahas kali ini menitikberatkan pada minimnya pengetahuan mengenai prinsip
hygiene dan sanitasi makanan yg mengakibatkan kesalahan dalam proses penyimpanan bahan
makanan atau daging kurban.
DASAR TEORI
Sebelum disimpan daging kurban terbungkus rapat dalam plastic/wadah).
sebaiknya tidak dicuci.
Dalam penyimpanan daging difreezer
Jika mendapat daging dengan jumlah harus mengikuti standar suhu yang
banyak jangan menyimpan daging utuh 2-4 dtentukan, yaitu:
kg didalam freezer.
Penyimpanan daging dalam 3 hari
Sebelum disimpan di freezer, daging atau kurang harus dengan suhu -5° C
sebaiknya disimpan dikulkas tetapi bukan di sampai 0° C.
freezer selama 4-5 jam setelah dingin baru
dimasukan kedalam freezer. Penyimpanan dalam 1 minggu atau
kurang harus dengan suhu -10° C
Jika ingin memasak daging yang masih sampai -5° C.
dalam keadaan beku jangan dicairkan
dengan menggunakan air panas, tetapi cara
yang benar adalah letakan daging beku
tersebut dibawah air keran dengan suhu
normal (dalam keadaan daging masih
PERTANYAAN YANG DIAJUKAN
1. Bagaimana cara ibu dalam menyimpan daging kurban yang sudah
dibagikan?
2. Kira-kira bagimana urutan proses penyimpanannya?
3. Bagaimana cara ibu untuk mencairkan dalam keadaan beku?
4. Kapan ibu melakukan pencucian daging kurban?
5. Wadah apa yang ibu pakai dalam menyimpan daging kurban?
IDENTIFIKASI MASALAH
Dari kegiatan pemberdayaan masyarakat yang kelompok kami lakukan mengenai prinsip
penyimpanan daging kurban bagi ibu-ibu rumah tangga, maka masalah yang kami dapatkan
yaitu:
1. Sebagian ibu-ibu memiliki pengetahuan yang minim mengenai prinsip penyimpanan daging
yang benar.
2. Tata cara dalam penyimpanan daging belum sesuai dengan prinsip yang benar, diantarannya:
◦ Masih sering digunakannya plastic berwarna hitam dalam pembungkusan daging kurban.
◦ Pengetahuan waktu pencucian daging yang tepat belum banyak diketahui.
◦ Masih banyak ibu-ibu yang melakukan pencairan daging beku dengan menggunakan air
panas.
◦ Suhu penyimpanan di dalam kulkas belum sesuai dengan standar yang ditentukan.
SOLUSI
1. Memberikan penyuluhan tentang 6 prinsip penyehatan makanan dan
minuman, terlebih bagaimana proses penyimpanan makanan.
2. Memberitahu contoh langkah-langkah dalam menyimpan daging yang benar
supaya tetap hygiene.
3. Membertitahu dampak yang ditimbulkan jika melakukan penyimpanan
daging dengan prinsip yang salah.