Mukosa
Saliva
Cairan Crevicular Gingiva
Komponen kekebalan humoral dan selular
Sistem Pertahanan:
1. Mukosa
2. Lapisan Keratin (bibir, pipi, dasar mulut dan
palatum molle tdk terdapat lapisan
keratin)
3. Lapisan granular
4. Epitel
5. Selaput basal epitel
6. Lamina propia (terdapat sel limfoid)
Anatomi dan fungsi jaringan limfoid:
1. Tonsil (palatum dan lingual) merupakan
satu-satunya masa limfoid intra oral dengan
struktur klasik folikel limfoid, terdiri dari sel
B dan Sel T perifolikuler. Antigen
berpenetrasi langsung melalui epitel yang
menyelubungi karena tidak ada linfatik
aferen.
2. Sel plasma dan limfoid dari kelenjar saliva
ditemukan enam kelenjar saliva mayor dan
sejumlah kelenjar minor di bawah mukosa
mulut. Kelenjar tersebut menghasilkan IgA
yang langsung disekresikan pada permukaan
gigi, gusi dan mulut.
3. Kumpulan sel plasma, limfosit, makrofag
dan neutrofil dalam gingival mempunyai arti
penting pada tahap kekebalan terhadap plak
gigi
4. Sel-sel limfoid submukosa, berproliferasi
apabila garis pertahanan primer pada
mukosa gagal. Jaringan limfoid saliva,
dilibatkan dalam sintesis IgA sekretori dan
perlindungan terhadap infeksi di dalam
kelenjar saliva
Komponen-komponen imunitas saliva:
1. IgA sekretori adalah imunoglobulin yang
paling penting dalam saliva. Fungsi IgA
sekretori adalah tahan terhadap proteolitik
dari imunoglobulin lainnya dan mencegah
perlekatan bakteri pada permukaan mukosa
Lisosim
Lisosim saliva berasal dari glandula salivarrius
mayor dan minor, sel fagosit maupun cairan
crevicular gingival
Pada glandula salivarius mayor, lisosim disintesa
pada lapisan epitel yang mengelilingi duktus
intralobular
Lisosim lebih banyak berasal dari glandula
submandibularis maupun sublingualis
dibandingkan glandula parotis
Saliva mengandung sel makrofag, monosit, PMn
dan limfosit
Berasal dari darah jaringan sulkus gingiva
Terdapat IgA, IgM dan IgG
Komplemen C3, C4, C5, Limfosit T dan PMN