Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MATA KULIAH

PLANOLOGI
KAJIAN GEOLOGI MENGENAI
LOKASI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR
1 LITOLOGI
Sifat fisik batuan

2 MORFOLOGI

KAJIAN GEOLOGI Bentuklahan, Kelerengan, Ketinggian

3 HIDROLOGI
Debit air tanah, Aquiver

4 POTENSI BENCANA

3
TATA GUNA LAHAN

Pada dasarnya peruntukan lahan ditetapkan


melalui berbagai kajian, baik kajian dari
kondisi fisik lahan, kondisi sosial dan ekonomi
masyarakatnya serta ditetapkan melalui proses
politik dalam suatu keputusan pemerintah. Di
dalam proses perencanaan tataguna lahan, geologi
mempunyai peran yang sangat penting baik dalam
proses perencanaan tataguna lahan untuk sektor
swasta maupun sektor publik, hal ini disebabkan
karena dalam proses perencanaan tataguna lahan
pertimbangan mengenai kondisi geologi atau
keberadaan bahaya geologi harus menjadi bahan
pertimbangan di dalam penentuan tataguna lahan.

Penelitian mengenai penentuan lokasi TPA sampah diawali dengan penetapan kriteria pemilihan TPA sampah berdasarkan SNI 03-3241-
1994 tentang Cara Pemilihan Lokasi Tempah Pembuangan Akhir Sampah serta disesuaikan dengan ruang lingkup geologi lingkungan

4
LITOLOGI

LITOLOGI, karakterisitik atau sifat fisik dari batuan

Lempung impermeabilitas

5
MORFOLOGI

kenampakan kenampakan dimuka bumi

• Dataran rendah

• Kemiringan lereng harus kurang dari 20%

6
HIDROLOGI

• Tidak boleh mempunyai muka air tanah kurang dari 3 meter.

• Tidak boleh kelulusan tanah lebih besar dari 10-6 cm / det.

• Jarak terhadap sumber air minum harus lebih besar dari 100 meter di hilir
aliran.

• Dalam hal tidak ada zona yang memenuhi kriteria-kriteria tersebut diatas,
maka harus diadakan masukan teknologi.

7
POTENSI BENCANA

Proses-proses geologi baik yang berasal dari dalam bumi maupun dari luar bumi
dapat menimbulkan bahaya bahkan bencana bagi kehidupan manusia. Bahaya
yang ditimbulkan oleh proses-proses geologi disebut dengan bencana geologi
(geological hazards).

• Longsor

• Banjir

• Pencemaran air

• Tempat perkembangan pernyakit

• Membuat drainase yang tidak berjalan dengan baik

• Kualitas air tanah akan berubah 8


Contoh bencana akibat TPA
9
KESIMPULAN

• Pembuatan TPA disesuaikan dengan penataan wilayah


sekitar.
• Sebaiknya tidak terpusat pada satu kawasan saja, tetapi
terdistribusi berdasarkan kondisi geografis.
• Memulai program pengomposan sampah organik dalam
mendukung dan menciptakan program Sistem Pertanian
Organik (Organic Farming) baik dalam skala individual
maupun dalam skala Komunal (kelompok).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai