Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN KASUS

RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME


Pembimbing :
dr. Tundjungsari, M. Sc, Sp.A
IDENTITAS PASIEN
• Nama : By. Ny. DE
• Tanggal lahir : 4 September 2018
• Usia : 0 bulan
• Jenis kelamin : Laki - laki
• Alamat : Salatiga
• Tanggal masuk RS : 4 September 2018
ANAMNESIS
• Keluhan Utama :
Sesak Napas
• Riwayat Penyait Sekarang
Bayi rujukan dari RS Puri Asih salatiga dengan keluhan
sesak napas 1,5 jam setelah lahir. Bayi lahir di RS Puri
Asih Salatiga pada tanggal 04 September 2018 post SC
dari ibu G3P3A0 usia kehamilan 39 minggu atas
indikasi letak sungsang dan lilitan tali pusat. Berat
badan lahir 2900 gram, panjang badan Lahir 47 cm
apgar scre 8-9-10.
ANAMNESIS

KELUHAN
UTAMA RPS

Pasien rujukan dari RS


Puri Asih Salatiga
Sesak Napas
dengan sesak napas
1.5 jam setelah lahir.
• Bayi di rujuk ke RSUD Ambarawa
pada tanggal 4 September 2018 dan
pukul 23.15 wib.
• Pasien dirujuk karena membutuhkan
alat bantu pernapasan yang tidak
tersedia di RS Puri Asih.
RIWAYAT KEHAMILAN
• Kenaikan BB Ibu saat hamil 8 kg
• Riwayat DM tidak diketahui
• Riwayat hipertensi gestasional disangkal
• Riwayat batuk saat hamil (+) selama > 2
minggu
• Terdapat riwayat keluarga yang memiliki
riwayat merintih saat lahir yaitu kakak
pertama bayi.
• Tidak terdapat kelainan kongenital keluarga
ANTENATAL CARE
Anc dilakukan sebanyak 6 kali. Rutin di
lakukan satu kali pada trimester I, dua kali
pada trimester II dan tiga kali pada
trimester III ke RS Puri Asih, USG dilakukan
3x pada usia kehamilan 5 bulan, 7 bulan
dan 9 bulan d RS Puri Asih.
RIWAYAT KELAHIRAN
• Tempat bersalin : RS Puri Asih
• Penolong persalinan : Dokter
• Cara persalinan : Sectio Caesar
• Berat badan lahir : 2900 gram
• Panjang badan lahir : 47 cm
• Masa gestasi : 39 Minggu
• Apgar score : 8-9-10
• Keadaan setelah lahir : Langsung menangis
• Kelainan bawaan : Tidak ada
• Anak ke : 3 dari 3 bersaudara
Riwayat Sosial Ekonomi
• Bayi merupakan anak ketiga dari tiga
bersaudara.
• Kedua kakak bayi lahir spontan dengan
kehamilan cukup bulan dan berat lahir
normal.
Kakak pertama bayi berusia 8 tahun dan
memiliki riwayat tidak menangis beberapa menit
setalah lahir. Kakak pertama bayi memiliki
riwayat batuk sejak lama. Sempat berobat ke
dokter dan di diagnosis terdapat flek pada paru.
Saat itu diberikan obat berwarna merah akan
tetapi obat selalu dimuntahkan ketika diminum.
• Saat ini kakak pertama bayi berobat alternatif
dan batuk yang diderita kakak bayi masih
sering kambuh terutama ketika kakak bayi
banyak melakukan aktivitas fisik.
• Kakak kedua bayi berumur 2.5 tahun dan
sehat sejak lahir.
Riwayat Makan
ASI

Riwayat Imunisasi
Bulan 0 : HB0 (belum dilakukan)
Bulan 1: BCG, Polio 1
Bulan 2: HB1, Polio2, DPT1
Bulan 3: HB2, Polio3, DPT2
Bulan 4: HB3, Polio4, DPT3
Bulan 9: Campak
Silsilah Keluarga

Ayah Ibu

Kakak Kakak By. Ny. DE


PEMERIKSAAN FISIK
• KU lahir : Langsung Menangis • Anus : (+)
• JK : laki-laki • Apgar Score : 8-9-10
• BBL : 2900 gram
• PBL : 47 cm
• LK : 35 cm
• LD : 32 cm
• LP : 29 cm
• LILA : 10 cm
Pemeriksaan fisik IGD
• BB : 2900 gram
• TTV
– HR : 168x/m
– RR : 60x -> retraksi epigastrik (+)
– T : 36◦C
– SpO2 : 100% (O2 NK)
• Sianosis (-), akral dinign (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hematologi rutin 04 September 2018 21.22


RSU Puri Asih

Parameter Result Ref. Range


WBC 19.3 x 10 3 uL 4.0 – 20.0
HGB 15.2 g/dL ( L) 17.0 – 20.0
RBC 4.20 x 106 uL 3.50 – 7.00
HCT 44.6 % 38.0 – 68.0
PLT 296 x 103 uL 150 – 140
Kesan : gambaran Neonatal Pneumonia
DIAGNOSIS
• RDS
• Pneumonia
TATALAKSANA
• CPAP PEEP 7 FiO2 40%
• Inf. D10% 12 tpm
• Inj. Ampicilin 2x150 mg
FOLLOW UP PASIEN
HP S O A P
&
tanggal
04/09/18 Rujukan dari RS Puri Asih AS : 8-9-10 RDS • O2 1 lpm
HP 0 dengan distress BB : 2900 • Inj. Ampcilin 2x150
PB : 47 cm mg
pernapasan 1 jam LK : 33 cm
serelah dilahirkan LD :32 • Ro. thorax
BBL post SC dari Ibu LP : 29
LL : 10 cm
P3A0 hamil 39 minggu HR : 168x
a/I letak sungsang dan RR : 60x (retraksi
lilitan tali pusat. epigastrium +)
T : 36
SpO2 : 100% (O2 NK)
05/09/18 Bayi tidak aktif. HR : 143x/m RDS Susp • CPAP PEEP 7 FiO2
HP 1 RR : 36x/m pneumonia 40%
(retraksi • Inf D10% 12 tpm
epigastrium +) mikro
• Inj. Ampicilin 2x150
T : 37 C mg
SpO2 : 98% • Ro. Thorax
BBS : 2765
HP S O A P
&
Tanggal
06/09/18 Bayi lemas HR : 160 x/m RDS • CPAP PEEP 7
HP 2 RR : 51x/m Pneumonia FiO2 40%
(retraksi + • Inf D10% 12
berkurang) tpm mikro
• Inj. Ampicilin
T : 37,4 C 2x150 mg
SpO2 : 100% • ASI tiap 2 jam
10-15 cc
07/09/18 Bayi aktif HR : 145 x/m RDS • CPAP PEEP 7
HP 3 RR : 49x/m Pneumonia FiO2 21 %
(retraksi • Inf. D10% 12
minimal) tpm
• Inj. Ampicilin
T : 36.5 C 2x150 mg
SpO2 : 99 • ASI 10-15
cc/2jam
08/09/18 Bayi aktif, ikterus HR : 135 x/m RDS • O2 NK 1 lpm
HP 4 RR : 54x/m Pneumonia • Inf. D10% 10
(retraksi -) tpm
T : 36.2 • Inj. Amoicilin
2x150 mg
SpO2 : 99% • ASI
• Cek bilirubin
HP S O A P
&
Tanggal

09/09/18 Bayi aktif, ikterus HR :142 x/m RDS • O2 NK 1 lpm


HP 5 RR : 50x/m Pneumonia • Inf. D10% 10
T : 38 C Hiperbilirubin tpm
SpO2 : 99% • Inj. Ampicilin
2x150 mg
Bil total : 14.18 • ASI
Bil direk : 0.62 • Foto terapi
Bil In : 13.56 selesai pukul
22.00

10/09/18 Bayi aktif HR : 108x/m RDS • O2 NK 1 lpm


RR : 44x/m Pneumonia (AFF)
T : 36.4 • Inf. D10% 10
SpO2 : 99% tpm
• Inj. Ampicilin
2x150 mg
• Latih
menyusui
• BLPL
RESPIRATORY DISTRESS
SYNDROME
DEFINISI
RDS sering juga dikenal
dengan Hyaline Membrane Disease
(HMD) merupakan gangguan sistem
pernapasan pada bayi baru lahir,
terutama bayi prematur yang
biasanya disebabkan karena
kurangnya surfaktan.
• Surfaktan mulai diproduksi oleh
janin pada usia kehamilan 34
minggu, pada umur kehamilan 37
minggu jumlahnya
sudah mencukupi alveolus untuk
bayi melakukan pernapasan
spontan.
EPIDEMIOLOGI
• Respiratory distress syndrom
(RDS) didapatkan pada :
–5-10% pada bayi kurang bulan
–50% pada bayi dengan berat 501-
1500 gram
• Menurut usia kehamilan, 60-80%
terjadi pada bayi yang lahir
dengan usia kehamilan kurang
dari 28 minggu dan 15-30% pada
bayi antara 32-36 minggu dan
jarang sekali ditemukan pada bayi
yang cukup bulan.
ETIOLOGI
Genetic

Environment Microbes
COMMON CAUSES
1. Hyaline Membrane Disease (HMD)
2. Meconium Aspiration Syndrome (MAS)
3. Transient Tachypnoea of the Newborn (TTNB)
4. Congenital or acquired pneumonia
5. Persistent Pulmonary Hypertension of the
Newborn (PPHN)
6. Air leaks
COMMON CAUSES…
7. Congenital anomalies of upper airway (choanal atresia),
gut (tracheoesophageal fistula, congenital diaphragmatic
hernia) or lungs (lobar emphysema, congenital cystic
adenomatoid malformation, cysts)
8. Cardiac shock or Congenital Heart Disease (CHD).
9. Haematological causes (severe anaemia, polycythaemia)
10. Neurological causes leading to hyperventilation like
seizures
11. Metabolic causes- Inborn Errors of Metabolism (IEM)
Faktor Risiko

Asfiksia
Prematur
perinatal

Maternal Sectio
diabetes caesarea
MANIFESTASI KLINIS
• Sesak pada bayi prematur segera
setelah lahir ditandai dengan
takipnea (> 60 x/menit),
pernapasan cuping hidung,
grunting, retraksi dinding dada
dan sianosis.
• Gejala menetap dalam 48-96
jampertama setelah lahir
• Puncak keparahan terjadi pada 24-
48 jam, akan membaik dalam waktu
72-96 jam (tanpa terapi surfaktan).
GRADING
RESPIRATORY
DISTRESS
DIAGNOSIS
• Klinis (silverman score)
• Ro. Thorax
• laboratorium
• Dari pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan
Hb, Ht dan gambaran darah tepi tidak
menunjukan tanda-tanda infeksi. Kultur darah
tidak terdapat Streptokokus. Analisis gas darah
awalnya dapat ditemukan hipoksemia, dan
pada keadaan lanjut ditemukan hipoksemia
progresif, hipercarbia dan asidosis metabolik
yang bervariasi.
TATA LAKSANA
• Ventilasi Mekanik dengan CPAP PEEP
• Kontrol oksigenasi
• Surfactant replacemen therapy (prematur)
• Pemberian antibiotik
• Nitrit oxide
KOMPLIKASI
Pada bayi prematur sering terjadi
• Ruptur alveoli
• Emphysema
• Pneumothorax
• Intraventricular haemorrhage
• Sepsis
• Neurological and developmental damage
Prognosis
• Ad vitam : ad bonam
• Ad functionam : ad bonam
• Ad sanationam : ad bonam
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai