Peserta Pertemuan
Koordinasi Program DBD
Permasalahan Program
1. SDM
- Kuantitas
- Kualitas
2. Penegakan Diagnosa
- Klinis
- Laboratorium
3. Pelaporan (Laporan Kasus, Laporan Mingguan dan
Bulanan)
4. PE (Sumber Penularan, Potensi Penularan)
5. Penanggulangan Focus
“KERESAHAN MASYARAKAT”
DEFINISI DBD
Adalah penyakit yang ditandai dengan:
1. Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yg jelas,
berlangsung terus menerus 2-7 hari, tutrun pada hari
ke 3 yang kemudian naik loagi, pada hari ke 6 atau ke 7
panas mendadak turun;
2. Manifestasi perdarahan (ptekie, purpura, perdarahan
konjungtiva, epistaksis, ekimosis, perdarahan mukosa,
perdarahan gusi, hematemesis, melena, hematuri)
termasuk uji Tourniquet (Rumple Leede) positif;
3. Trombositopeni (Jumlah Trombosit ≤100.000/μl);
4. Hemokonsentrasi (peningkatan Hematokrit ≥20%);
5. Disertai dengan atau tanpa pembesaran hati
(hepatomegali).
Keterangan :
Ptekie sering sulit dibedakan dengan bekas gigitan nyamuk. Untuk
membedakannya: regangkan kulit, jika hilang maka bukan ptekie;
Khusus:
a. Mengetahui adanya penderita DBD yang lain;
b. Mengetahui ada tidaknya jentik nyamuk penular
DBD;
c. Menentukan jenis tindakan (penanggulangan
fokus) yang harus dilakukan.
PERSIAPAN PELAKSANAAN PE
• Setelah menemukan/menerima laporan adanya
penderita DBD, petugas Puskesmas/Koordinator DBD
segera mencatat dalam Buku Catatan Harian Penderita
DBD;
• Menyiapkan peralatan survei; tensimeter, senter,
formulir PE, surat tugas;
• Berkoordinasi/memberitahu Kades/Lurah dan Ketua
RT/RW setempat bahwa di wilayahnya ada penderita
DBD dan akan dilaksanakan PE untuk menentukan
tindakan dan jadwal penanggulangan selanjutnya;
• Masyarakat sekitar tempat tinggal penderita
membantu pelaksanaan PE.
PELAKSANAAN PE
• Petugas Puskesmas memperkenalkan diri, wawancara dgn keluarga
untuk mengetahui ada tidaknya penderita DBD lain dan penderita
demam saat itu dalam kurun waktu 1 minggu sebelumnya;
• Bila ditemukan penderita demam, lakukan pemeriksaan kulit dan uji
tourniquet;
• Lakukan pemeriksaan jentik di tempat penampungan air dan
tempat lain yang dapat menjadi tempat perindukan nyamuk baik di
dalam maupun di luar bangunan dalam radius 100 meter;
• Bila penderita adalah siswa sekolah, maka PE dilanjutkan ke
lingkungan sekolah yang bersangkutan;
• Hasil pemeriksaan dicatat dalam formulir PE (Lampiran 1), hasilnya
dilaporkan ke Kepala Dinas Kesehatan. Untuk tindaklanjut lapangan
dikoordinasikan dengan kades/kadus setempat;
• BERDASARKAN HASIL PE DILAKUKAN PENANGGULANGAN FOKUS.
FORMULIR PE
PENANGGULANGAN FOKUS