Anda di halaman 1dari 14

PROSES TREATING

Kelompok 8

Anton Algrinov | Denny Elisabeth | Iqamatuddin Alhadid | Mario Nicolas | Ronna Puspita Sari
A. Definisi
Proses Treating adalah suatu proses yang tujuannya untuk
menurunkan impurities serendah mungkin yang terkandung didalam minyak
bumi. Impurities tersebut dihilangkan antara lain :
• Menghindari korisif terhadap peralatan.
• Mencegah deaktifasi katalis.
• Untuk memperbaiki mutu finis produk maupun intermediate produk.
• Menghilangkan senyawa yang dapat mengotori udara dan air sehingga
merusak kelestarian lingkungan dan membahayakan keselamatan
lingkungan.
• Menghilangkan pengaruh impurities dalam hasil akhir produk sehingga
syarat-syarat spesifikasi dapat dipenuhi dan tetap terpenuhi selama produk
dalam penyimpanan dan distribusi.
B. CAUSTIC TREATING.
Caustic treating merupakan treating untuk stream produk yang
akan diperbaiki mutunya : warna dll. Senyawa-senyawa asam organik
dan komponen sulphur seperti Naphthenic acid mercaptan akan diikat
oleh soda sehingga senyawa-senyawa tersebut akan dihilangkan dari
stream produk. Tujuan treating ini juga menetralkan sisa-sisa asam
pada treating H2SO4 atau asam organik ester.
Caustic Washing Cairan Caustic Washing Gas
C. ACID TREATING
Proses ini digunakan untuk mengurangi kadar sulphur, asphaltik
dan memperbaiki stabilitas warna dan bau dari bermacam-macam
pada fraksi minyak. Pada umumnya asam sulphat yang digunakan
adalah asam sulphat kuat 93 – 98% atau 66oBE (Beome). Untuk
mengikat aromatik dan olefin hydro carbon dapat digunakan asam
sulphat lemah.
Acid Treating
Penggunaan H2SO4 konsentrasi
90 – 93 % tergantung produk
yang akan di treat. Untuk solar
konsentrasi 94 % temperatur
60oC pemakaian H2SO4 1 – 3%
lb/feed. Untuk Naphtha
membuang aromatnya
konsentrasi sampai 98%. NaOH
konsentrasi 10 – 15% untuk
menetralkan sisa-sisa H2SO4 dan
untuk menghilangkan phenol.
Alkyl mercaptan, sama 105rganic
seperti asam naphthenik.
Pemakaian soda agak berlebihan
air digunakan untuk melarutkan
sisa-sisa NaOH.
D. MEROX TREATING.
Tujuan dari proses ini untuk menurunkan kadar senyawa-senyawa
merkaptan dengan cara mengkonversikannya menjadi senyawa
disulphide. Merkaptan tersebut dioksidasi dengan udara dan dibantu
katalis berupa senyawa organometal.
Campuran feed dengan larutan caustic
dimasukkan dalam pre wash coloumn
untuk melaksanakan reaksi (1) kemudian
disaring (melalui saringan pasir) dari
kotoran-kotoran yang berupa karat besi
dan lain-lain. Campuran cairan yang keluar
dari sand filter diinjeksi dengan udara
sebelum memasuki Merox Reactor dimana
pada prinsipnya akan terjadi reaksi (2).
Rekator effluent dialirkan kedalam caustic
settler untuk memisahkan larutan caustic
dari fraksi (biasanya kerosene) yang
diproses. Merox treated kerosene tersebut
kemudian dicuci dengan air untuk
membersihkan dari sisa-sisa caustic yang
masih ada, disaring melalui saringan
garam (agar airnya terserap) dan akhirnya
melalui clay filter untuk mendapatkan
treated kerosene yang benar-benar jernih
dan berwarna keemasan.
HYDRO TREATING
Kenaikan pesat dalam proses catalitic reforming telah menimbulkan
produk samping berupa gas hydrogen dalam jumlah dengan konsentrasi
kemurnian serta tekanan tinggi. Kenyataan ini mendorong untuk proses
desulphurisasi catalitic dan proses-proses lain yang memerlukan konsumsi
gas H2. Kenaikan penggunaan proses desulphurisasi catalitic menggunakan
gas H2 dengan relatif murah karena tersedia dalam proses 108 catalitic
reforming dan keperluan utama unit desulphurisasi feed stock. Proses
desulphurisasi katalis dapat dibagi menjadi 2 golongan :
• Menggunakan gas H2 bebas dan akibat suatu kelebihan konsumsi gas H2.
• Menggunakan hasil H2 dalam prosesnya sendiri.
Naphtha Hydro Treating
Fungsi dari hydro treater adalah :
• Menghilangkan kandungan sulphur dari un stabilizer naphtha
sehingga 1 ppm.
• Untuk menghasilkan naphtha yang memenuhi syarat untuk feed stock
dalam proses catalitic reforming unit.
Metode yang dipakai adalah shell vapour fase hydro treating.
Prinsip dari proses adalah reaksi hydrogenasi yang dibantu katalis.
Katalis berupa Cobal dangan Alumina sebagai pembawa. Katalis dan
kondisi proses umumnya dipilih dengan meminimize reaksi samping
seperti hydrogenasi, hydro cracking, dll.
Hydro Desulphurisasi
Hydro Desulphurisasi merupakan proses unit untuk
menghilangkan sulphur dari produk-produk minyak bumi dan
bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari refinery stream. Prosesnya
dalah merubah suatu impurities belerang jadi H2S. Terdapat berbagai
macam cara yang digunakan tetapi prosesnya secara fundamental
adalah sama. 2 fersi shell dari proses antaranya :
• Shell trical hydro desulphurisasi untuk prosesing dari hasil crack
medium dan heavy distilate.
• Shell vapour hydro treating untuk prosesing distilate ringan.
Reaksi kimia yang terjadi adalah reaksi dari mercapthan, sulphida,
theopine disulphida dll. Hydro desulphurisasi juga memperbaiki mutu
dan warna serta bau, warna yang tidak stabil disebabkan adanya
senyawa N dalam minyak, bau disebabkan adanya senyawa asam yaitu
O2 dalam minyak misal senyawa phenol. Komponen-komponen
belerang lebih banyak terdapat pada fraksi-fraksi oleh karena itu
kondisi operasi gasoil hydro desulphurisasi lebih berat dari pada
naphtha karena jumlah kadar belerang pada gasoil lebih banyak.
LGO setelah kontak dengan H2 dan recycle gas masuk ke HE kemudian
mengalir kedalam furnace selanjutnya masuk ke reaktor. Hasil reaksi
keluar dari bottom reaktor mengalir ke vesel dimana terjadi pemisahan
antara gas dan cairan, gas disirkulasikan sedang liquid masuk ke
stripper atau dryer, sebagian masuk vesel kemudian dibuang ke flair
dan produk light gasoil yang bebas belerang ditampung. Didalam
stripper fraksi hydrocarbon didinginkan dengan fin fan kemudian masuk
ke vesel untuk dipisahkan fraksi hydro carbon air dan gas.

Anda mungkin juga menyukai