Anda di halaman 1dari 34

Stroke

hemoragik
Definisi
 Stroke yang disebabkan
oleh pecahnya pembuluh
darah otak yang
menyebabkan
pengeluaran darah ke
parenkim otak, ruang
cairan cerebrospinal di
otak, atau keduanya dan
terjadi secara akut.
Klasifikasi
 Hemoragia Intraserebral
stroke hemoragik yang disebabkan oleh pendarahan
di dalam jaringan otak
 Hemoragia Subarachnoid
stroke hemoragik yang disebabkan oleh perdarahan
dalam ruang subarachnoid, ruang di antara lapisan
dalam(Piamater) dan lapisan
tengah(arachnoidmater) dari jaringan selaput
otak(meninges)
Etiologi
1. Pendarahan intraserebral
- Hipertensi (80%)
- Aneurisma
- Malformasi arteriovenous
- Neoplasma
- Antikoagulan
- Trauma
- Idiophatic
Etiologi
2. Pendarahan subarachnoid
- Aneurisma (70-75%)
- Malformasi arterivenous
- Tumor
- Vaskulitis
- idiopatic
Epidemiologi
 Penderita stroke pada kelompok umur < 40 tahun sebesar
3%,kelompok umur 40-49 tahun sebesar 20%, kelompok
umur 50-59 tahun sebesar 26%, kelompok umur 60-69
tahun sebesar 41% dan kelompok umur ≥ 70 tahun sebesar
10%.
 Jumlah penderita stroke laki-laki sebanyak 58% dan
penderita stroke wanita sebanyak 42%.
 Prevalensi penyakit stroke pada daerah urban sekitar 0,5%
dan angka insidensi penyakit stroke pada daerah rural
sekitar 50/100.000 penduduk.
Epidemiologi
 Perdarahan intraserebral menyumbang sekitar 10% dari
semua stroke, tetapi memiliki persentase tertinggi
penyebabkematian akibat stroke
 Perdarahan subarachnoid adalah kedaruratan yang dapat
menyebabkan cacat permanen atau kematian.Stroke ini
juga satu-satunya jenis stroke yang lebih sering terjadi pada
wanita dibandingkan pada pria.
Faktor risiko
 Usia : >55 tahun
 Jenis kelamin : pria > wanita
 Ras/suku bangsa : kulit hitam > putih– karena lingkungan
dan gaya hidup
 Genetik : stroke, hipertensi, penyakit jantung, diabetes,
kelainan pembuluh darah
 Riwayat stroke
 Diabetes melitus
 Kolesterol
 Obesitas
 Merokok
 Alkoholisme
Manifestasi klinis
1. Pendarahan intraserebral
- Serangan secara mendadak
- Nyeri kepala
- Mual
- Muntah
- Penurunan kesadaran secara cepat
- Lemah/mati rasa pada salah satu bagian tubuh
2. Pendarahan subarachnoid
 Sakit kepala hebat
 Kesadaran terganggu
 Demam
 Muntah
 Takikardi
 Kejang
 Kaku kuduk
 Fotopobia
Pemeriksaan
 Anamnesa
 Pemeriksaan fisik :
- tingkat kesadaran
- keadaan umum
- tanda vital : suhu, RR, HR,HT
- kepala dan leher
 Pemeriksaan neurologis
 rangsang meningeal
 Fungsi motorik
 Fungsi sensorik
 Refleks fisiologis
 Pemeriksaan penunjang
- Darah
- CT scan
- MRI
Pengelolaan
 Tujuannya adalah memperbaiki aliran
darah ke otak.
- pengelolaan (umum) 5B
- stroke hemoragik(khusus) :
a. konservatif
b. koperatif
PengeloLaan 5B
a. Breathing
 Jalan nafas harus bebas, ventilasi dan
oksigenasi harus tetap baik.
 intubasi jika GCS < 8
b. Blood
 Tekanan darah tidak boleh segera diturunkan,
kecuali :
- stroke iskemik : >220/120
- stroke hemoragik : > 180/ 100
 Obat : diltiazem, nitroprusit, nitrogliserin,
labetolol dan kaptopril
 Turunkan KGD jika >200 mg/Dl (mengontrol
tekanan darah)
c. Brain
 Jaga supaya tidak muncul kejang
 Jika TIK naik  manitol
 Mencegah hipertermia
 ( menurunkan TIK dan edema cerebri)
d. Bladder
 Perhatikan baik-baik kemungkinan adanya
 retensio maupun inkontinensia urine
 Bila perlu pasang kateter

e. Bowel
 Jaga jumlah kalori dan berikan cairan yang
cukup
 dan hindari obstipasi
Pemberian antifibrinolitik
- Asam traneksamat
 menghambat pemutusan benang fibrin.
 Merupakan competitive inhibitor dari aktivator
plasminogen dan penghambat plasmin. bekerja
dengan cara memblok ikatan plasminogen dan
plasmin terhadap fibrin, menghambat proses
fibrinolisis, termasuk faktor prokoagulan V dan
VIII
Dosis :
 500-1000 mg (IV) dengan injeksi lambat
(1mL/menit) 3 x sehari
 Perdarahan abdominal setelah operasi :
 1 gram 3 x sehari pada 3 hari pertama,
kemudian dilanjutkan oral 1 gram 3-4 x
sehari. Untuk mencegah perdarahan
ulang dapat diberikan per oral 1 gram 3-
4 kali sehari selama 7 hari
 K.I :
 Penderita perdarahan subaraknoid dan penderita dengan
riwayat tromboembolik.
 Penderita dengan kelainan pada penglihatan warna.
 Penderita yang hipersensitif terhadap asam traneksamat
 E.S :
 Gangguan-gangguan gastrointestinal : mual, muntah-
muntah, anorexia, eksantema dan sakit kepala dapat timbul
pada pemberian secara oral. Dengan injeksi intravena yang
cepat dapat menyebabkan pusing dan hipotensi
Citicolin(neuroprotektor)
 Mekanisme kerja utama citikoline adalah meningkatkan
pembentukan choline dan menghambat pengrusakan
phosphatydilcholine(menghambat phospholipase).
 Pada metabolisme neuron meningkatkan ambilan
glukosa,menurunkan pembentukanasam laktat,
mempercepat pembentukan asetilkolin dan menghambat
radikalisasi asam lemak dalam keadaan iskemia.
 Meningkatkan biosintesa dan mencegah hidrolisis kardiolipin
 Memelihara asam arachidonat terikat pada fosfatidilkolin
 Mengembalikan aktivitas NaK-ATPase
Indikasi :
 Stroke iskemik dalam < 24 jam pertama
dari onset
 Stroke hemoragik intraserebral
 Dosis :
 stroke hemoragik : 150-200 mg/hari, i.v,
terbagi dalam 2-3 kali/hariselama 2 - 14
hari
Tindakan operatif
 Tindakan operatif bergantung pada :
- Tingkat kesadaran
- Tempat lesi
- Volume darah
- Waktu yang tepat untuk operasi
- Petunjuk prognosis operasi
Kontraindikasi operasi :
 Kegagalan kardio-respiratorius
 Koma dalam
 Tanda penekanan batang otak hebat
 Kesadaran umum jelek
 Usia lanjut
 Gula darah tinggi
 Tekanan darah tinggi
 Letak hematom : dalam dan sukar

Anda mungkin juga menyukai