Anda di halaman 1dari 95

TURUNAN FUNGSI

OLEH : BAGUS SAPUTRO, S.PD


FUNGSI
- FUNGSI ALJABAR
LIMIT FUNGSI ALJABAR - FUNGSI TRIGONOMETRI

𝑓(𝑥 + ℎሻ − 𝑓(𝑥 ሻ
𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡
ℎ→0 ℎ

I N G AT K E M B A L I

GRAFIK FUNGSI
OPERASI SUKU BANYAK
INTEGRAL PROGRAMER
+
KARAKTER

L L
I I
M TURUNAN M
I I
T T

FUNGSI +
Operasi dasar aljabar
FUNGSI

LIMIT FUNGSI

Turunan Fungsi

Integral Fungsi

Mekanika/ Ekonomi
4.4 Menggunakan turunan untuk
4.3 Menggunakan konsep, sifat, dan menentukan karakteristik suatu
aturan dalam perhitungan turunan fungsi dan memecahkan masalah
fungsi 1. Menentukan selang di mana suatu fungsi
1. Menghitung turunan fungsi yang naik atau turun dan memecahkan
sederhana dengan menggunakan definisi masalah
turunan 2. Menentukan titik stasioner suatu fungsi
2. Menjelaskan arti fisis dan arti geometri beserta jenis ekstrimnya
turunan di satu titik 3. Menentukan titik belok
3. Menentukan laju perubahan nilai fungsi 4. Menggunakan turunan dalam
terhadap variabel bebasnya perhitungan kecepatan dan percepatan
4. Menggunakan aturan turunan untuk 5. Menggunakan turunan dalam
menghitung turunan fungsi aljabar dan perhitungan bentuk tak tentu limit fungsi
trigonometri
5. Menentukan turunan fungsi kompisisi
dengan atutan rantai
6. Menentukan persamaan garis singgung
pada suatu kurva
SUBPOKOK BAHASAN

DASAR - DASAR
PENGERTIAN
TURUNAN FUNGSI ALJABAR DAN
TRIGONOMETRI
TURUNAN FUNGSI PERKALIAN
TURUNAN FUNGSI PEMBAGIAN
TURUNAN FUNGSI KOMPOSISI
BEBERAPA PENERAPAN
ALUR BERFIKIR TURUNAN
TURUNAN FUNGSI

TRIGONO
ALJABAR RUMUS DASAR TURUNAN TRIGONOMETRI

ALJABAR TUNGGAL

PENJUMLAHAN
PENGURANGAN

PERKALIAN
PEMBAGIAN

Ketika tidak mungkin menggunakan aturan dasar secara langsung FUNGSI KOMPOSISI : Aturan Rantai

PENERAPAN TURUNAN
GARIS SINGUNG

TITIK STASIONER

MENGAMBAR GRAFIK KURVA NILAI MAKSIMUM DAN MINIMUM


PENERAPAN TURUNAN
ILUSTRASI PENERAPAN 1

SPEEDOMETER DIGITAL
Kecepatan merupakan unsur penting dalam
kehidupan.
ILUSTRASI PENERAPAN 2A

Adanya percepatan dan perlambatan.


ILUSTRASI PENERAPAN 3
Saya bekerja
dengan cara
memompa darah
(kadang volume
saya maksimum
dan kadang
minimum)

Untuk menentukan volume


minimum dan maksimum
suatu fungsi.
BIDANG EKONOMI : PROGRAM LINIER dalam menentukan
Keuntungan Maksimum atau Penekanan Biaya Minimum
Ilustrasi menentukan luas maksimum suatu daerah
Y

x y
 1 x  2y  6
6 3
3

(x, y)
Luas ?
Luas ? y
6 X
0
x = 6 – 2y

Adanya perubahan luas. Luas maksimum ?


PENGANTAR ILUSTRASI
Seorang mekanik F1 menanalisis jalannya mobil F1 yang
ditanganinya. Mobil F1 tersebut akan menempuh jarak 15 km. Jarak
yang ditempuh dicatat setiap 5 Detik dengan cara mengamati
spidometer pada mobil F1 nya. jarak yang ditempuh setiap 5 Detik
adalah sbb:
Waktu Jarak
5 Detik 2,5
10 Detik 1,25
15 Detik 2,5
20 Detik 2,5
25 Detik 3,75
30 Detik 2,5

Pertanyaannya : Kok Bisa mekanik itu membuat Spidometer Digital ???


Apabila mesin F1 yang telah dibuat tersebut memuat
kaidah limit fungsi dengan s=f(x)=4𝑥 2 − 5 (s dalam meter dan x dalam detik).
Maka kita dapat menentukan kecepatan pada saat detik ke 5
dengan konsep Limit !

𝑓(𝑥 + ℎሻ − 𝑓(𝑥ሻ
𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡
ℎ→0 ℎ
Nilai x yang menjadi x + h
f (x) = 3x y = ( x +h )
yx = 3xyx
f (x)

y = 3f(x)
f(f(x))
x+h y

f ( x+ h )= 3x + 3 h
f ( x)  4 x 2  5 --------> f ( x  h)  4( x  h) 2  5
f(x  h)  f(x)
Kecepatan sesaat (V(x)): Limit
h  0 h
f(x+h)  f(x)
maka Limit , Lintasannya f(t)  4t-5
h  0 h
(4(x  h) 2  5)  {4x 2 -5}
maka Limit
h  0 h
{4x 2  8 xh  4h 2  5}  {4 x 2 -5}
V(x) = Limit
h  0 h
8 xh  4h 2
 Limit
h  0 h
h(8 x  4h)
 Limit
h  0 h
= Limit 8 x  4h
h  0

= 8x + 0
V(x)= 8x
 Kecepatan sesaat pada saat x  5 detik adalah V(5) = 8.5 = 40 m/detik
Manfaat Mempelajari
Turunan

Fungsi jaraknya : 4𝑥 − 5 2

Fungsi Kecepatannya : V(t) = 8x

Fungsi Percepatan

Fungsi Kurva / Garis Lengkung

Fungsi Garis Lurus / Kurva

Titik
Turunan fungsi f(x)  4x 2  3x  2, pada x  2
f(a  h) - f(a)
adalah f ' (a)  Limit
h  0 h
{4(a  h) 2  3(a  h)  2}  {4(a) 2  3a  2}
 Limit
h  0 h
{4(a 2  2ah  h 2 )  3a  3h  2}  {4a 2  3a  2}
 Limit
h  0 h
{4a 2  8ah  4h 2 )  3a  3h  2}  {4a 2  3a  2}
 Limit
h  0 h
{8ah  4h 2 )  3h} {4h 2  8ah  3h}
 Limit  Limit
h  0 h h  0 h
h{ 4h  8a  3}
 Limit  Limit 4h  8a  3  8a  3
h  0 h h  0

8a - 3  13  8a  16
a 2
Jadi turunan fungsi f(x)  4x 2  3x  2 pada x  a mempunyai
nilai  13 untuk nilai a  2
TURUNAN FUNGSI
(DIFERENSIAL FUNGSI)
PENGERTIAN TURUNAN FUNGSI
A. LAJU PERUBAHAN NILAI FUNGSI

A.1 LAJU PERUBAHAN RATA-RATA

Δs
Vrata-rata 
Δt
3. Rumus Umum Turunan Fungsi

Definisi:
Misalkan diketahui fungsi y = f(x) yang terdefinisi dalam daerah asal D = {x l x  R}.
Turunan fungsi f(x) terhadap x ditentukan oleh

f(x + h)  f(x)
f (x) = lim
h0 h

dengan catatan jika nilai limit itu ada.

Catatan:
1. f (x) dibaca: f aksen x disebut fungsi turunan atau fungsi derivatif dari
fungsi f(x) terhadap x dan f (a) dapat diperoleh dari f (x) dengan cara
substitusi variabel x dengan nilai x.
2. Proses menemukan f (x) dari fungsi f(x) disebut operasi penurunan atau
pendiferensialan fungsi f(x).
Bentuk lain notasi turunan secara Geometris

Turunan fungsi y = f(x) dilambangkan dengan dy atau df , yang dikenal


sebagai notasi Leibniz. dx dx

dy df
Notasi Leibniz atau dapat diperoleh dari hubungan
dx dx

f(x + h)  f(x)
f (x) = lim
h0 h

Misalkan nilai h pada hubungan di atas diganti dengan ∆x , maka

f(x + ∆x)  f(x)


f (x) = lim
∆x  0 ∆x
Perubahan pada variabel x sebesar ∆x mengakibatkan perubahan
nilai fungsi f(x) sebesar ∆y = ∆f = f(x + ∆x)  f(x). Dengan demikian,
hubungan tersebut dapat ditulis sebagai
∆y ∆f
Bentuk-bentuk lim dan lim masing-masing ditulis dengan lambang
∆x  0 ∆x ∆x  0 ∆x

dy df dy df
dan , sehingga f (x) = = .
dx dx dx dx

Jadi, untuk menyatakan turunan dari fungsi y = f(x) dapat digunakan satu di
antara notasi-notasi berikut
1. Turunan Fungsi Konstan
Jika f(x) = k dengan k konstanta real maka turunan f(x) adalah
f (x) = 0.
Contoh
Turunan dari fungsi f(x) = 8 adalah f (x) = 0.

2. Turunan Fungsi Identitas


Jika f(x) sebuah fungsi identitas atau f(x) = x maka

f (x) = 1.
TEOREMA UMUM TURUNAN FUNGSI
TEOREMA 1. FUNGSIKONSTAN
Jika f(x)  k dengan k konstan maka :
dk
f ' (x)  0. atau 0
dx
f(x  h) - f(x)
BUKTI: f ' (x)  Limit
h  0 h
k-k
 Limit
h  0 h
 Limit 0  0 (Terbukti )
h  0
CONTOH

Hitunglah Limit 5
h  0

Jawab :
f(x  h)  f(x)
f ' (x)  Limit
h  0 h
5 5
 Limit
h  0 h
 Limit 0  0
h  0
1. Turunan Fungsi Konstan
Jika f(x) = k dengan k konstanta real maka turunan f(x) adalah
f (x) = 0.
Contoh
Turunan dari fungsi f(x) = 8 adalah f (x) = 0.

2. Turunan Fungsi Identitas


Jika f(x) sebuah fungsi identitas atau f(x) = x maka

f (x) = 1.
3. Turunan Fungsi Pangkat
Jika f(x) = axn dengan a konstanta real tidak nol dan n bilangan bulat
positif, maka
f (x) = anxn  1.
Contoh
f(x) = 3x9, maka f (x) = (3)(9)x 9  1 = 27x8

4. Turunan Hasil Kali Konstanta dengan Fungsi


Jika f(x) = ku(x) dengan k konstanta real dan u(x) fungsi dari x yang
mempunyai turunan u (x), maka

f (x) = ku (x).
f ( x)  4 x 2  5 --------> f ( x  h)  4( x  h) 2  5
f(x  h)  f(x)
Kecepatan sesaat (V(x)): Limit
h  0 h
f(x+h)  f(x)
maka Limit , Lintasannya f(t)  4t-5
h  0 h
(4(x  h) 2  5)  {4x 2 -5}
maka Limit
h  0 h
{4x  8 xh  4h 2  5}  {4 x 2 -5}
2
V(x) = Limit
h  0 h
8 xh  4h 2
 Limit
h  0 h
h(8 x  4h)
 Limit
h  0 h
= Limit 8 x  4h
h  0

= 8x + 0
V(x)= 8x
 Kecepatan sesaat pada saat x  5 detik adalah V(5) = 8.5 = 40 m/detik
5
Fungsi jaraknya : S = f(x) =4𝑥 2 − 5 4
3
2
1 0
-1
.4x - x
2
1
.5 0
-1
2.4x – 0 -2
-3
-4
-5
-6
-7
Fungsi Kecepatannya : V(x) = 8x -8
-9
-10
-11
CONTOH
Carilah Turunan fungsi dari fungsi - fungsi berikut :
a. f(x)  x3
b. f(x)  x100
c. f(x)  5x50

SOLUSINYA: a. f(x)  x3 , n  3 maka f ' (x)  nx n-1  3x 3 1  3x 2


b. f(x)  x100 ,n  100, maka f ' (x)  nx n-1  100x 100 1  100x 99
c. f(x)  5x50 ,n  50, maka f ' (x)  nx n-1  5 .50 x50-1  250x 49
1. Tentukan Turunan dari fungsi-fungsi berikut :
a. f(x)  4 d. f(x)  x10
b. f(x)  x 5 e. f(x)  x -2
1
f(x)  3 =x -3 f(x)  x
1
c. f. 4

x
1 1 1 1
g. f ( x )  8 x  8 x  2 8 x
2 2
 8x 2

1
2
= 4.2 x
1
= 2 2.2 x 2

1
2
=2 2x
1 12 1
f '(x) = 2 2 x
2
1

2
f '(x) = 2x
5. Turunan Jumlah dan Selisih Fungsi-Fungsi
Jika f(x) = u(x)  v(x), dengan u(x) dan v(x) masing-masing adalah fungsi
yang mempunyai turunan u (x) dan v (x), maka

f (x) = u (x)  v (x).


Contoh

f(x) = x4  2x3 + 6x2  x + 10

f (x) = (1)(4)x4  1  (2)(3)x3  1 + (6)(2) x2  1 = 4x3  6x2 + 12x  1


BUKTI
f(x  h) - f(x)
f ' (x)  Limit
h  0 h
 Limit
u(x  h)  v(x  h)   u(x)  v(x)
h  0 h
 u(x  h)  u(x) v(x  h) - v(x) 
 Limit   
h  0  h h
u(x  h)  u(x) v(x  h) - v(x)
 Limit  Limit
h  0 h h  0 h
 u' (x)  v' (x) ( Terbukti )
CONTOH 1

Tentukan Turunan dari f(x)  6x 2  7 x  2

SOLUSINYA:
d d d
f(x)  6x  7 x  2  f ' (x) 
2
(6 x )  (7 x ) 
2
(2)
dx dx dx
d 2 d d
 6 (x )  7 (x)  (2)
dx dx dx
 6.2x - 7.1  0
 12x - 7
6. Turunan Hasil Kali Fungsi-Fungsi

Jika f(x) = u(x)  v(x), dengan u(x) dan v(x) adalah fungsi-fungsi yang
mempunyai turunan u (x) dan v (x), maka

f (x) 
= u (x)  v (x) + u (x)  v 
(x)

Cermati : Karena Ga jauh beda dengan nanti di pembagian


BUKTI
f(x  h) - f(x)
f ' (x)  Limit
h  0 h
u(x  h).v(x  h) - u(x).v(x)
 Limit
h  0 h
u(x  h).v(x  h) - u(x  h).v(x)  u(x  h).v(x) - u(x).v(x)
 Limit
h  0 h
u(x  h) v(x  h) - v(x) v(x).u(x  h) - u(x) 
 Limit .Limit
h  0 h h  0 h
v(x  h) - v(x) u(x  h) - u(x)
 Limit u(x  h). Limit  Limit v(x). Limit
h  0 h  0 h h  0 h  0 h
 U(x).V'(x)  V(x).U'(x) ( Terbukti )
Contoh Turunan Hasil Kali Fungsi-Fungsi
Carilah turunan dari fungsi f(x) = (x2  x)(x3 + 2).

Jawab:
f(x) = (x2  x)(x3 + 2), u(x) = x2  x , v(x) = x3 + 2
u(x) = x2  x, maka u (x) = 2x  1
v(x) = x3 + x, maka v (x) = 3x2
f (x) = u (x)  v(x) + u(x)  v (x) = (2x  1)(x3 + 2) + (x2  x)(3x2)
= 2x4 + 4x  x3  2 + 3x4  3x3 = 5x4  4x3 + 4x  2.

Rumus turunan hasil kali tiga fungsi


Jika f(x) = u(x)  v(x)  w(x) dengan u(x) ,v(x) dan w(x) adalah fungsi-fungsi
yang mempunyai turunan u (x), v(x) dan w(x) maka

f (x) = u (x)  v(x)  w(x) + u(x)  v (x)  w(x) + u(x)  v(x)  w (x).
CONTOH
Gunakan Teorema 7 untuk mencari turunan pertama f(x)  (3x 2  2)(x 4  x)
SOLUSINYA :
Misalkan U(x)  3x 2  2 dan V(x)  x4  x
U' (x)  6x dan V' (x)  4x 3  1
Masukan ke dalam teorema 7 didapat :
f ' (x)  U(x).V'(x)  U' (x).V(x)
 (3x 2  2).(4x3  1 )  (6 x )(x4  x)
 12x 5  8x 3  3x 2  2  6x5  6x 2
 18x 5  8x 3  9x 2  2
7. Turunan Hasil Bagi Fungsi-Fungsi

f (x) = u(x) v (x) +u (x) v (x)

Cermati : Karena Ga jauh beda dengan nanti di perkalian

Contoh f (x) = u (x)  v (x) ____


u (x)  v (x)
2
f(x) = x2  2
v
x +3

Jawab:

u(x) = x  2, maka u (x) = 1 v(x) = x2 + 3, maka v (x) = 2x

u(x)  v(x)  u(x)  v(x) (1)(x2 + 3)  (x  2)(2x) x2 + 4x + 3


f (x) = = =
{v(x)}2 (x2 + 3)2 (x2 + 3)2
CONTOH
3x 2  10
Gunakan Teorema 8 untuk mencari turunan f(x)  3
x 9
SOLUSINYA :
Misalkan U(x)  3x 2  10  U' (x)  6x
V(x)  x 3  9  V' (x)  3x 2
Berdasarka n Teorema 8 didapat :
U' (x).V(x) - U(x).V' (x) (6x)(x 3  9) - (3x 2  10).(3x 2 )
f ' (x)  
V(x) 2
(x 3  9) 2
(6x  10).(x 3  9)  (3x 2  10x)(3x 2 )

(x 3  9) 2
6x 4  10x 3  54x  90  9x 4  30x 3

(x 3  9) 2
- 3x 4  40x 3  54x  90

(x 3  9) 2
AKTIVITAS SISWA
Hitunglah Turunan Fungsi - fungsi berikut :
3x 2  2 x  1 4x 2  3x
a. f(x)  c. f(x)  3
5x  2 x  10x - 1
1
3-
x 3x 2  4x - 3
b. f(x)  d. f(x)  2
x5 x - 2x  1
8. Turunan Fungsi Komposisi f (x) = {u(x)}n ATURAN RANTAI
f ( x)  g (u(x))
( x  2)
n
2 dengan g(x) = x dan u(x)=ax+b

Ketika menghadapi permasalahan seperti di atas dimana suatu fungsi jika di kembalikan ke aturan dasar tidak terselesaikan. Maka
dengan mudah Jika kita kembalikan ke Bentuk tunggal dengan Pengandaian andaikan bentuk itu merupakan bentuk Tunggal
12
U  x2 f ( x)  x
f ( x)  ( x  2) 12
ANDAIKAN f ( x)  U 12

f '( x)  12U x1  f '( x)  12( x  2)11.1  12( x  2)11


du
1 11
dx
df
dx  df du
x
du dx
f '( x)  f '(u) x u '( x)
f '( x)  g '(u(x)).u'(x)
f '( x)  f '(u ).u '( x)
8. Turunan Fungsi Komposisi f (x) = {u(x)}n ATURAN RANTAI
Jika f(x) = {u(x)}n, dengan u(x) adalah fungsi dari x yang mempunyai
turunan u (x) dan n adalah bilangan real , maka

f (x) = n{u( x)}n  1  u (x)

Rumus di atas dikenal sebagi dalil rantai atau aturan rantai.

ATAU

SLIDE 7 / 43
Contoh Turunan Fungsi f (x) = {u(x)}

1
1 x 2
1
2  f
'x  2
Dengan menggunakan antara rantai, diperoleh:
f ( x) 
x
1
1
U  x 23
1 1
 13  1
f '(u)  U  2
1 2 
f ( x)  x  2   x  2 
3
ANDAIKAN f ( x)  U 2


  2
df df du
du 1  23
x
 x dx du dx
dx 3
f '( x)  f '(u) x u '( x)
1
1  2 1  23

1 f ' x  U x x
1 1
  1 2  1 2 3
f '( x)   x  2  . 
3

6  3 x
3 2
 6 3
x 2
2. Perluasan aturan rantai

Teorema:
Misalkan y = f(u), u = g(v), dan v = h(x) membentuk fungsi komposisi y = (f ◦ g ◦ h)(x)
= f(g(h(x))).
Jika h mempunyai turutan terhadap x, g mempunyai turutan terhadap v ,dan f
mempunyai turutan terhadap u, maka turutan (f ◦ g ◦ h)(x) terhadapx ditentukan
oleh:

(f ◦ g ◦ h)  (x) = f (g(h(x)))  g  (h(x)  h(x)

atau

dy dy du dv
=  
dx du dv dx
9. Turunan ke-n suatu Fungsi
Notasi-notasi untuk turutan pertama, turunan kedua, turunan ketiga, sampai
turunan ke- n dari fungsi y = f(x) disajikan dalam daftar pada tabel berikut.
8.3 RUMUS-RUMUS TURUNAN
FUNGSI TRIGONOMETRI

Turunan Turunan Fungsi


Fungsi Sinus Cosinus

Jika f(x) = sin x maka f (x) = cos x Jika f(x) = cos x maka f (x) = sin x

Turunan
Fungsi Tangen

Jika f(x) = tan x maka f (x) = sec2 x

1. Jika f(x) = cot x maka f (x) = cosec2 x


Fungsi-Fungsi Cotangen,
2. Jika f(x) = sec x maka f (x) = sec x  tan x
Secan. Dan Cosecan
3. Jika f(x) = cosec x maka f (x) = cosec x  cot x
8.4 TURUNAN FUNGSI KOMPOSISI
DENGAN ATURAN RANTAI

1. Teorema Turunan Fungsi


Komposisi

2. Perluasan aturan rantai


1.Teorema Turunan Fungsi Komposisi

Jika fungsi y = (f ◦ g)(x) = f(g(x)) = f(u), dengan u = g(x) maka turunan fungsi
komposisi (f ◦ g)(x) ditrntukan oleh

(f ◦ g)  (x) = f (g(x))  g (x) du dy dy


atau  =
dx du dx

Rumus di atas dikenal sebagi dalil rantai atau aturan rantai.

Contoh
2 2
y= 3 (x2 + 3x  1)2 = (x2 + 3x  1)3 = u3 , dengan u = x2 + 3x  1
1
dy 2
 2 2 du
 = u
3
= =  = 2x + 3
du 3 3 3 u 3 3 (x2 + 3x  1) dx

dy du 2 4x + 6
y=  = (2x + 3) =
du dx 3 3 (x2 + 3x  1) 3 3 (x2 + 3x  1)
2. Perluasan aturan rantai

Teorema:
Misalkan y = f(u), u = g(v), dan v = h(x) membentuk fungsi komposisi y = (f ◦ g ◦ h)(x)
= f(g(h(x))).
Jika h mempunyai turutan terhadap x, g mempunyai turutan terhadap v ,dan f
mempunyai turutan terhadap u, maka turutan (f ◦ g ◦ h)(x) terhadapx ditentukan
oleh:

(f ◦ g ◦ h)  (x) = f (g(h(x)))  g  (h(x)  h(x)

atau

dy dy du dv
=  
dx du dv dx
FINISH
D A S A R – D A S AT T U R U N A N
PENERAPAN
TURUNAN
ALUR BERFIKIR TURUNAN
TURUNAN FUNGSI

TRIGONO
ALJABAR RUMUS DASAR TURUNAN TRIGONOMETRI

ALJABAR TUNGGAL

PENJUMLAHAN
PENGURANGAN

PERKALIAN
PEMBAGIAN

Ketika tidak mungkin menggunakan aturan dasar secara langsung FUNGSI KOMPOSISI : Aturan Rantai

PENERAPAN TURUNAN
GARIS SINGUNG

TITIK STASIONER

MENGAMBAR GRAFIK KURVA NILAI MAKSIMUM DAN MINIMUM


8.5 PERSAMAAN GARIS SINGGUNG
PADA KURVA

1. Gradien Garis Singgung pada Kurva

2. Persamaan Garis Singgung Kurva

3. Beberapa Konsep Tambahan


1. Gradien Garis Singgung pada Kurva

Definisi:
Misalkan fungsi y = f(x) mempunyai turunan pada x = a.
Turunan fungsi f(x) pada x = a atau f  (a) ditafsirkan secara geometri sebagai
gardien garis singgung kurva di tiitk (a, f(a)).

Catatan:
Turunan fungsi y = f(x) pada x = a , yaitu f  (a), yang ditafsirkan secara geometri
sebagi gradien garis singgung kurva y = f(x) di titik (a, f(a)). sering kali dituliskan
dengan menggunakan notasi

dy
Leibniz sebagai .
dx
x=a
2. Persamaan Garis Singgung Kurva

Jika titik P(a, f(a)) terletak pada kurva y = f(x) maka persamaan garis singgung
kurva y = f(x) yang melalui titik P(a, f(a dirumuskan dengan persamaan berikut.
3. Beberapa Konsep Tambahan

a. Dua Garis Sejajar dan Dua Garis Tegak Lurus

m 1= m 2 m 1 m 2 = 1
b. Garis Normal
Garisn yang ditarik melalui titik P(a, f(a)) dan tegak lurus terhadap garis singgung
kurva di titik itu disebut garis normal

Persamaan garis normal di titik P(a, f(a)) pada kurva y = f(x) dapat ditentukan
dengan rumus:

y  f(a) =  1 (x  a)
m

dy
dengan m = f (a) atau m =
dx
x=a
8.6 FUNGSI NAIK DAN
FUNGSI TURUN

1. Pengertian Fungsi
Naik dan Fungsi Turun

2. Kondisi untuk Fungsi


Naik dan Fungsi Turun
1. Pengertian Fungsi Naik dan Fungsi Turun

Definisi:
Misalkan fungsi f(x) terdefinisi dalam interval I.
1. Fungsi f(x) dikatakan fungsi naik dalam interval I, jika untuk setiap bilangan x1
dan x2 dalam I dan x1  x2 maka berlaku hubungan f(x1 )  f(x2), ditulis:
x1  x2  f(x1 )  f(x2 )
2. Fungsi f(x) dikatakan turun dalam interval I, jika untuk setiap bilangan x1 dan x2
dalam I dan x1  x2 maka berlaku hubungan f(x1)  f(x2), ditulis:

x1  x2  f(x1 )  f(x2 )
Y

 f(x) naik
f(x) turun

O 
a X
2. Kondisi untuk Fungsi Naik dan Fungsi Turun

Q

+ 

+ 
f (x)  0 f (x)  0


Teorema: O X
Misalkan fungsi f dirumuskan oleh y = f(x) dalam interval I dan f(x) diferensiabel
pada setiap x dalam interval itu.
1. Jika f (x)  0 untuk x  I maka fungsi f(x) naik pada I.
2. Jika f (x)  0 untuk x  I maka fungsi f(x) turun pada I.
3. Jika f (x) = 0 untuk x  I maka fungsi f(x) stasioner pada I.
8.7 TITIK STASIONER SUATU
FUNGSI DAN JENIS-JENIS EKSTRIM
1. Pengertian Nilai Stasioner dan Titik Stasioner

Teorema: Nilai Stasioner


Jika fungsi y = f(x) dideferensiabel di x = a dengan f (a) = 0 maka f(a) adalah nilai
stasioner dari fungsi f(x) di x = a .

Y
titik satsioner (a,f(a))


y = f(x)

f(a) nilai stasioner

 
O x =a X
Titik (a,f(a)), dengan f (a) = 0, yang terletak pada garfik fungsi y = f(x) disebut
sebagai titik satsioner
Titik stasioner termasuk dalam kelompok titik kritis, yaitu titik yang merupakan
bakal calon titik ekstrim.
2. Jenis-jenis Ekstrim, Nilai Balik Maksimum, dan
Nilai Balik Minimum
a. Uji turunan pertama

(1) Tiap nilai stasioner belum tentu nilai ekstrim, tetapi fungsi yang
mencapai nilai ekstrim pada x = a dan diferensiabel di titik itu, maka
dapat dapat dipastikan bahwa x = a adalah titik satsioner.
(2) Jenis-jenis nilai stasioner, yaiyu nilai ekstrim (nilai balik
maksimum atau nilai balik minimum) atau bukan nilai ekstrim, dapat
ditentukan dengan cara mengamati tanda-tanda dari turutan
pertama f(x) fungsi di sekitar x = a . Memeriksa jenis-jenis nilai
stasioner dengan cara seperti itulah yang disebut Uji Turunan
Pertama.
Teorema: Syarat Perlu Adanya Nilai Ekstrim

Jika fungsi f (x) mencapai nilai ekstrim di x = a dan diferensiabel pada titik
itu, maka titik x = a adalah stasioner.

Uji urutan pertama untuk menetukan jenis ekstrim

Misalkan f (x) merupakan fungsi yang diferensiabel pada x = a dan


mencapai niali stasioner pada titik itu dengan nilai stasioner f (a).
Uji Turunan Pertama Untuk Menentukan Jenis Ekstrim
1. Jika
Jika f (x)  0 untuk x  a  fungsi f(x) naik
Jika f (x) = 0 untuk x = a  fungsi f(x) stasioner pada x = a
Jika f (x)  0 untuk x  a  fungsi f(x) turun
maka f(x) mencapai nilai balik maksimum pada x = a.
Nilai balik maksimum itu sam dengan f(a) . Perhatikan Gambar tampak bahwa
f (x) berubah tanda dari positif menjadi negatif melalui nol.
2. Jika
Jika f (x)  0 untuk x  a  fungsi f(x) turun
Jika f (x) = 0 untuk x = a  fungsi f(x) stasioner pada x = a
Jika f (x)  0 untuk x  a  fungsi f(x) naik
maka f(x) mencapai nilai balik minimum pada x = a.
Nilai balik minimum itu sama dengan f(a). Perhatikan Gambar tampak bahwa f
(x) berubah tanda dari negatif menjadi positif melalui nol.
3. Jika
Jika f (x)  0 untuk x  a  fungsi f(x) naik
Jika f (x) = 0 untuk x = a  fungsi f(x) stasioner pada x = a
Jika f (x)  0 untuk x  a  fungsi f(x) turun
atau
Jika f (x)  0 untuk x  a  fungsi f(x) turun
Jika f (x) = 0 untuk x = a  fungsi f(x) stasioner pada x = a
Jika f (x)  0 untuk x  a  fungsi f(x) turun
maka f(a) bukan nilai ekstrim.
b. Uji turunan kedua

Uji urutan kedua untuk menetukan jenis ekstrim

Misalkan fungsi f(x) kontinu dalam interval I yang memuat x = a.


Turunan pertama f (x) dan turunan kedua f (x) ada pada interval I serta f
(a) = 0
(ini berarti f(a) adalah nilai stasioner).
1. Jika f (a)  0 maka f(a) adalah nilai balik maksimum fungsi f .
2. Jika f (a)  0 maka f(a) adalah nilai balik minimum fungsi f .
3. Jika f (a) = 0, maka nilai stasioner f(a) belum dapat ditetapkan.
Dalam kasus f (a) = 0 penentuan jenis-jenis nilai stasioner kembali
menggunkan Uji Turunan Pertama.
3. Nilai Maksimum dan Nilai Minimum suatu
Fungsi dalaminterval Tertutup

Definisi:
1. Nilai maksimum suatu fungsi dalam interval tertutup
disebut sebagai nilai maksimum mutlak atau nilai
maksimum global.
2. Nilai minimum suatu fungsi dalam interval tertutup disebut
nilai minimum mutlak atau nilai minimum global.
3. Jika dalam interval tertutup nilai balik maksimum suatu
fungsi bukan nilai maksimum fungsi itu maka nilai balik
maksimum ini disebut nilai maksimum relatif atau nilai
maksimum lokal.
4. Jika dalam interval tertutup nilai balik minimum suatu fungsi
bukan nilai minimum fungsi itu maka nilai balik minimum
itu disebut nilai minimum relatif atau nilai minimum
lokal.
Menentukan Nilai Maksimum dan Nilai Minimum
suatu Fungsi dalam Interval Tertutup

Teorema: Nilai Maksimum dan Minimum Fungsi dalam Intrval


Tertutup
Algoritma untuk menentukan nilai maksimum dan nilai minimum
suatu fungsi f(x) dalam interval tertutupa  x  b adalah sebagai
berikut.

Langkah 1
Jika ada, tentukan nilai balik maksimum dan nilai balik minimum fungsi f(x)
yang terletak dalm interval a  x  b.

Langkah 2
Tentukan niali-nilai fungsi f(x) pada ujung-ujung interval, yaitu nilai f(a) dan
nilai f(x).

Langkah 3
Nilai-nilai yang diperoleh pada Langkah 1 dan Langkah 2 dibandingkan,
kemudian ditetapkan sebagi berikut

Catatan : Nilai terbesar yang dihasilkan adalah nilai maksimum fungsi f(x)
dan nilai terkecil yang dihasilkan adalah nilai minimum fungsi f(x) dalam
interval tertutup a  x  b.
Contoh

Tentukan nilai maksimum dan nilai minimum fungsi f(x) = x2  4x dalam


interval 2  x  0

Jawab:

Turutan pertama dari f(x) = x2  4x adalah f (x) = 2x  4


Nilai stasioner f(x) diperoleh dari f (x) = 0
2x  4 = 0  x = 2
Nilai stasionernya adalah f(2) = (2)2  4(2) = 4
Langkah 1
Dalam interval 2  x  0 tidak ada nilai balik minimum, sebab nilai balik
minimum terjadi pada x = 2.
Langkah 2
Nilai-nilai fungsi pada ujung-ujung interval
f(2) = (2)2  4(2) = 12 f(0) = 02  4(0) = 0
Langkah 3
Berdasarkan hasil-hasil pada Langkah 1 dan Langkah 2, dapat
ditetapkan:
• nilai fungsi f(x) terbesar sam dengan 12
• nilai fungsi f(x) terkecil sam dengan 0
Jadi, fungsi f(x) = x2  4x dalam interval tertutup 2  x  0 mencapai nilai
maksimum 12 dan nilai minimum 0.
8.8 KECEKUNGAN FUNGSI DAN TITIK
BELOK FUNGSI

1. Kecekungan Fungsi

2.Titik Belok
1. Kecekungan Fungsi

Definisi:
Misalkan fungsi f(x) kontinu dan diferensiabel dalam interval I .
1. Jika f (x) naik dalam interval I maka grafik fungsi f(x) dikatakan
cekung ke atas dalam interval I.
2. Jika f (x) naik dalam interval I maka grafik fungsi f(x) dikatakan
cekung ke bawah dalam interval I.
Teorema: Uji Turunan Kedua untuk Menetukan Kecekungan Fungsi
Misalkan fungsi f(x) kontinu dan diferensiabel dua kali dalam interval I .
1. Jika f (x)  0 dalam interval I maka grafik fungsi f(x) cekung ke atas.
2. Jika f (x)  0 dalam interval I maka grafik fungsi f(x) cekung ke
bawah.
2. Titik Belok

Definisi:
Jika pada titik (a,f(a)) terjadi perubahan kecekungan garfik fungsi y = f(x)
(dari cekungan ke bawah menjadi cekungan ke atas atau sebaliknya)
maka titik (a,f(a)) dinamakan titik belok fungsi y = f(x).

Teorema: Syarat Perlu Bagi Titik Belok

Jika f(x) diferensiabel dua kali pada x = a atau f (a) ada dan (a,f(a)) titik
belok garfik fungsi y = f(x) maka f (a) = 0.

Untuk memastikan bahwa (a,f(a)) adalah titik belok fungsi f(x) atau bukan,
dapat dilakukan dengan cara mengamti tanda-tanda dari f (x) di sekitar x
= a dengan menggunakan uji turunan kedua.
Misalkan f(x) adalah fungsi yang diferensiabel dua kali pada x = a dan f
(a) = 0 Jika
f (x)  0 untuk x  a  fungsi f(x) cekung ke bawah
f (x) = 0 untuk x = a
f (x)  0 untuk x  a  fungsi f(x) cekung ke atas
atau
f (x)  0 untuk x  a  fungsi f(x) cekung ke atas
f (x) = 0 untuk x = a
f (x)  0 untuk x  a  fungsi f(x) cekung ke bawah
maka titik (a,f(a)) merupakan titik belok fungsi f(x). Dalam hal f (x)
tidak memenuhi aturan seperti di atas, maka (a,f(a)) bukan titik belok
fungsi f(x).
8.9 MENGGAMBAR GRAFIK
FUNGSI
Langkah 1

1. Tentukan koordinat-koordinat titik potong dengan sumbu-sumbu


koordinat.
2. Tentukan turunan pertama dan turunan kedua dari fungsi f(x)
Dari turunan pertama f (x), dapat ditentukan:
• interval-interval di mana f(x) naik dan f(x) turun.
• titik ekstrim fungsi f(x) serta jenis-jenisnya.
Dari turunan kedua f (x), dapat ditentukan:
• interval-interval di mana f(x) cekung ke atas dan f(x) cekung ke
bawah.
• titik belok fungsi f(x).
3. Jika fungsi f(x) didefinisikan dalam interval tertutup, tentukan nilai
fungsi f(x) pada ujung-ujung interval.
4. Jika diperlukan, tentukan beberapa titik tertentu untuk memperhalus
sketsa kurva.
Langkah 2

Titik-titik yang diperoleh pada Langkah 1 digambarkan


pada bidang Cartesius.

Langkah 3

Selanjutnya titik-titik yang telah disajikan dalam bidang


Cartesius pada Langkah 2 dihubungkan dengan
mempertimbangkan naik atau turunnya fungsi dan
kecekungan fungsi pada interval-interval yang telah
ditentukan.
8.10 APLIKASI TURUNAN FUNGSI
DALAM PEMECAHAN MASALAH

1. Menggunkan Turunan
Fungsi dalam Perhitungan
Bentuk Tak-Tentu Limit
Fungsi
2. Menggunkan Turunan
Fungsi dalam Menyelasikan
Masalah yang Berkaitan
dengan Nilai Ekstrem

3. Menggunakan Turunan
Fungsi dalam Perhitungan
Kecepatan dan Percepatan
1.Menggunakan Turunan Fungsi dalam
PerhitunganKecepatan dan Percepatan

a. Kecepatan
Hubungan tingkah laku s dengan v(t)
b. Pecepatan
Hubungkan tingkah laku V dengan a(t)
2. Menggunakan Turunan Fungsi dalam Perhitungan Bentuk Tak-
Tentu Limit Fungsi

a. Bentuk-Bentuk Tak Tentu 0 dan 


0 

Definisi: Bentuk-Bentuk Tak Tentu (Ideterminate Forms)

Catatan:
Definisi di atas tetap berlaku apabila x   atau x  − 
b. Teorema LHÔpital
3. Menggunakan Turunan Fungsi dalam Menyelasikan Masalah
yang Berkaitan dengan Nilai Ekstrim

Langkah-langkah pemecahan masalah yang berkaitan dengan problem nilai ekstrim

1. Tetapkan besaran yang ada dalam masalah sebagai variabel (dilambangkan


dengan huruf-huruf) untuk memperoleh hubungan atau ekspresi
matematikanya.
2. Tetapkan rumus fungsi satu variabel yang meupakan model matematika dari
masalah.
3. Tentukan penyelesaian optimum (maksimum atau minimum) dari model
matematika yang diperoleh pada Langkah 2.
4. Berikanlah tafsiran terhadap hasil yang diperoleh pada Langkah 3 disesuaikan
dengan masalah semula.
Contoh :
Sebuah besi ton dengan panjang 10 cm dirancang berbentuk
menyerupai huruf U dengan cara membengkokkan bagian
ujung-ujungnya.
Jika L menyatakan luas penampang dari bentuk rancangan
itu (diperlihatkan daerah yang diwarna), tentukan luas
penampang maksimum.
Jawab:
Luas penampang bentuk rancangan (bagian yang diraster) L sebagi
fungsi x ditentukan sebagai berikut
L (x) = (10  2x)(x) = 10x  2x2

10 m

x x
xm xm

Sebelum dibengkokkan
(10 − 2x)

Setelah dibengkokkan

Anda mungkin juga menyukai