DISPEPSIA
Dispepsia rasa tidak
enak atau sakit yang Sindrom Dispepsia
berpusat di perut kumpulan gejala
bagian atas
kembung
Nyeri ulu hati Mual muntah Cepat
kenyang
DISPEPSIA NON
DISPEPSIA ORGANIK
ORGANIK
– Obat - Obatan
– Intoleransi Makanan
– Kelainan struktural
– Penyakit Metabolik Sistemik
– Lain- Lain
– Sekresi asam lambung
– Helicobacter Pylori
– Dismotilitas Gastrointestinal
– Ambang Rangsang Persepsi
– Disfungsi autonomy
– Gangguan relaksasi fundus
– Aktivitas Mioelektrik Lambung
– Hormonal faktor Dietetik
– Psikologis
1. Dispepsia dengan keluhan seperti ulkus (ulcus-like
dyspepsia),
dengan gejala:
– Nyeri epigastrium terlokalisasi
– Nyeri hilang setelah makan atau pemberian antasid
– Nyeri saat lapar
– Nyeri episodik
2. Dispepsia degan gejala seperti dismotilitas (dysmotility-like
dyspepsia), dengan gejala :
Mudah kenyang
Perut cepat terasa penuh saat makan
Mual
Muntah
Upper abdominal bloating
Rasa tidak nyaman bertambah saat makan
a) Omeprazole
Ulkus duodenum : 1 X 20 mg, 2 – 4 minggu
Ulkus peptikum : 1 X 20 mg, 4 – 8 minggu
Refluks gastroesofagus : 1 X 20 mg, 4 – 8 minggu
b) Lansoprazol
c) Pantoprazol
Ulkus duodenum : 1 X 40 – 80 mg, 2 minggu
Ulkus peptikum : 1 X 40 – 80 mg, 4 minggu
4. Golongan prokinetik
c) Cisaprid : 3 X 5 – 10 mg
Antibiotika
Mempunyai efek anti diare, anti peptik dan anti bakterial yang
selektif
Mekanisme kerja : menghambat pertumbuhan kuman,
memperlambat motilitas lambung dan usus, memperpanjang waktu
transit, meningkatkan sekresi mucus : 4 X 120 mg, selama 4 minggu
Efek samping : mual, muntah
Terapi non farmakologi
Modifikasi gaya hidup & menghindari obat
penyebab ulcer (aspirin & NSAIDs lain,
bisphosphonat oral, KCl, pengobatan
imunosupresan)
Stop merokok & alkohol
Stop kafein (stimulan asam lambung)
Menghindari makanan dan minuman soda
Atur pola makan seteratur mungkin.
Olahraga teratur.
Hindari makanan berlemak tinggi
Hindari makanan yang terlalu pedas.
Kelola stres psikologi se-efisien mungkin.
PROGNOSIS