Anda di halaman 1dari 29

ENGELINA NABUASA

POKOK BAHASAN KESPRO


I. MENGENAL KESPRO & KB
1. Pengertian Kespro
2. Ruang lingkup Kespro
3. Gambaran Umum Kespro
4. Permasalahan Kespro
5. Tujuan & Sasaran
6. Hak-Hak Reproduksi

II. PENDEKATAN PENANGANAN KESPRO


1. Pendekatan siklus hidup
2.Pemenuhan hak-hak reproduksi
3. Pemenuhan kebutuhan kespro sepanjang siklus hidup
Lanjutan
III. GIZI KESEKATAN REPRODUKSI
1. Konsep dasar gizi terhadap tumbuh kembang
janin
2. Peranan gizi & hormon steroid, pola
diet/konsumsi wanita reproduksi thdp
tumbuh kembang janin, bayi & anak
3. Masalah2 gizi kespro & upaya pencegahan
serta penanggulangannya
Lanjutan.
IV. KESEHATAN MATERNAL & KELANGSUNGAN HIDUP
ANAK
1.Proses kehamilan
2. Tumbuh kembang janin
3. Pengawasan kehamilan
4.Gizi & Perawatan kehamilan
5. Komplikasi kehamilan
6. Status kesehtn ibu & anak terkini &
Kecenderungannya
7. Faktor2 yg mempengaruhi kecenderungan tsb
8.Penyakit & mslh kshtan penyebab kematian Ibu &
anak
Lanjutan…..
V. KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (KRR)
1. Pertumbuhan & perkembangan fisik & psikologi
2. Mengapa remaja perlu mengetahui kespro?
3. Konseling
4. KIE Kesehatan Reproduksi remaja
VI. KESEHATAN REPRODUKSI PADA USIA LANJUT
1. Proses terjadinya Monopause & Andropause
2. Perubahan emosional pd masa itu
3. Masalah kesehatan pd lansia
4. Layanan Kesehatan & sosial pd lansia
Lanjutan….
VII. KESPRO DALAM PERSPEKTIF GENDER
1. Seksualitas & Gender
2. Budaya yg berpengaruh thdp gender
3. Diskriminasi gender
4. Isu gender dalm elemen kespro
Lanjutan …..
VIII. GANGGUAN KESEHATAN REPRODUKSI
DAN PENANGGULANGANNYA
1.INFERTILITAS
2. PMS dan HIV/AIDS
3. Gangguan Haid
4. Penyakit radang panggul
5. KDT & ABORSI
Lanjutan …..
IX. KONTRASEPSI (KB)
1.Program KB
a. Tujuan & Sasaran program KB
b. Jenis-jenis Kontrasepsi
c. Peserta KB
d. Fasilitas & Pemberi pelayanan KB
e. Pelayanan KB Paripurna
f. KIE KB
2. Peranan Program KB dalam meningkatkan Kesehatan Ibu
3. Peranan Program KB dalammenurunkan AKI
4. Peranan Program KB dalam menurunkan Kasun PSM
5. Peranan Program KB dalam menurunkan Kasus Abose Rpada
Remaja
7. Situasi, Perkembangan dan Peraan Program KB dalam
Penurunan Kematian Maternal Perinatal
Lanjutan
X. SAFE MOTHER HOOD
1. Pengertian SMH
2. Upaya SMH
3. Pilar SMH
4. Determinan SMH
5. Intervensi SMH
6. Indikator SMH
7. Gerakan Sayang IBU
Lanjutan…..
XI. KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMERINTAH DLM
MENGATASI PERMASALAHAN PELAYANAN
KESPRO DI INDONESIA DAN INDIKATORNYA
BATASAN
REPRODUKSI
(REPRODUCTION)

Re : kembali, berulang lagi


Produksi : - menghasilkan sesuatu ~ anak
- proses menghasilkan anak atau
berkembang biak untuk memperoleh
anak/keturunan

SEHAT (HEALTH) (WHO)

adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial


secara utuh, tidak semata – mata bebas penyakit atau
kecacatan
KESEHATAN REPRODUKSI

adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial


secara utuh, tidak semata – mata bebas penyakit atau
kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan
sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya

REPRODUCTIVE HEALTH :

is a state of complete physical, mental and social


wellbeing and not merely the absence of disease and
infirmity, in all matters relating to the reproductive
system and its functions and processes

(International Conference on Population and


Development, ICPD), Beijing + 5, di New York pada
tahun 2006)
RUANG LINGKUP
PENDEKATAN SIKLUS HIDUP
(LIFE – CYCLE APPROACH)
ANAK
Usia Sekolah
REMAJA
2
ANAK
3 2 Balita
USIA
SUBUR
PENDEKATAN 2 BAYI
4 “SIKLUS HIDUP”
2 BAYI menyusu
USIA 5 ASI eksklusif
TUA 2 (dan Ibu
2 Menyusui)
1
Perempuan 1 2
BAYI BARU LAHIR
Perempuan KONSEPSI (dan Ibu Menyusui)
& Lelaki
( Ibu Hamil & Janin
DI INDONESIA 4 KOMPONEN PRIORITAS
KESEHATAN REPRODUKSI

1. KESEHATAN IBU & BAYI BARU LAHIR


2. KELUARGA BERENCANA
3. KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
4. PENCEGAHAN & PENANGANAN PMS TERMASUK HIV/AIDS

P.K.R.E
(PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI ESENSIAL)

+ PELAYANAN KESEHATAN
BAGI USIA LANJUT
P.K.R.K
(PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI KOMPREHENSIF)

TERPADU, BERKUALITAS DAN MEMPERHATIKAN


HAK PERORANGAN
HAK REPRODUKSI
HAK REPRODUKSI
PERORANGAN
“ Setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan
(tanpa memandang perbedaan kelas sosial, suku,
umur, agama dll) mempunyai hak yang sama
untuk memutuskan secara bebas dan bertanggung
jawab (kepada diri, keluarga dan masyarakat)
mengenai jumlah anak, jarak antar anak-anak
serta untuk menentukan waktu kelahiran anak dan
dimana akan melahirkan”
(didasari : pengakuan akan Hak-hak Asasi
Manusia)
Penjabarannya :
1. Setiap orang berhak memperoleh standar pelayanan
kesehatan reproduksi yang terbaik
2. Perempuan dan laki-laki, sebagai pasangan atau sebagai
individu berhak memperoleh informasi lengkap tentang :
seksualitas, kesehatan reproduksi dan manfaat serta efek
samping obat-obatan, alat dan tindakan medis yang
digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan
reproduksi
3. Hak untuk memperoleh pelayanan KB yang aman, efektif,
terjangkau, dapat diterima, sesuai pilihan, tanpa paksaan
dan tidak melawan hukum
4. Perempuan berhak memperoleh pelayanan kesehatan
yang dibutuhkannya, yang memungkinkannya sehat dan
selamat dalam menjalani kehamilan dan persalinan, serta
memperoleh bayi yang sehat.
5. Hubungan suami isteri didasari penghargaan
terhadap pasangan masing-masing dan
dilakukan dalam situasi dan kondisi yang
diinginkan bersama tanpa unsur paksaan,
ancaman dan kekerasan
6. Para remaja, laki-laki maupun perempuan,
berhak memperoleh informasi yang tepat dan
benar tentang reproduksi remaja, sehingga
dapat berperilaku sehat dan menjalani
kehidupan seksual yang bertanggung jawab.
7. Berhak mandapat informasi yang mudah
diperoleh, lengkap dan akurat tentang PMS
termasuk HIV/AIDS
DI INDONESIA
HAK REPRODUKSI
SUDAH TERPENUHI ?
DERAJAT KESREPRO MASYARAKAT

 AKI TINGGI
 BUMIL “4 TERLALU” TINGGI
 BANYAK MEMPUNYAI MASALAH KESEHATAN
& K.E.K
 PEREMPUAN KURANG PERLINDUNGAN THD
PENULARAN P.M.S
LAKI-LAKI KURANG PAHAM THD PENULARAN
P.M.S
DATA
1. AKI (2007) : 228/100.000 KH
2. ANEMIA PD BUMIL : 40 %
3. KEK PD BUMIL : 37 % (Riskesdas, 2010)
4. A.K.B. (2007) : 34/1.000 KH
5. CAKUPAN PELAYANAN KB : (2009) : 67 %
6. PARTISIPASI LAKI-LAKI DLM BER KB
(2009) : 1,0 %
BBRP HAL YANG DAPAT BERPENGARUH BURUK
THD. DERAJAT KESREPRO. PERORANGAN

1. Kemiskinan – tingkat pendidikan


2. Kedudukan perempuan dalam keluarga dan masyarakat
3. Akses ke fasilitas kesehatan (tu kesrepro) belum
memadai
4. Kualitas pelayanan kesrepro yang belum memadai

sering berkaitan dengan


isu jender
kesehatan perempuan

PERLU PERHATIAN KHUSUS


THD PEREMPUAN
REPRODUKSI SEHAT

Kemampuan untuk melaksanakan proses


reproduksi (berkembang biak secara sehat) :
 perempuan mudah menjadi hamil bila
diinginkan
 selama hamil tetap sehat dan dan dapat
melaksanakan pekerjaan sehari-hari
 melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan
tanpa cacat/kelainan
 dapat menyusui dan merawat anak/bayinya

 setelah hamil, melahirkan dan nifas ibu


kembali sehat tanpa cacad dan gangguan
kesehatan
Sehingga proses reproduksi
1. Harus terencana
2. Dalam kondisi yang sehat ( ♀ /♂ )
3. Hindari “4 terlalu” untuk hamil
Terlalu muda ( < 18/20 tahun)
Terlalu tua (≥35 tahun)
Terlalu dekat jarak kehamilan ( < 2
tahun)
Terlalu banyak anak (≥ 3 orang)
Keluarga kecil, sehat, bahagia dan sejahtera
Ibu hamil dan melahirkan
umur 20 – 35 tahun
jarak kehamilan ≥ 2 tahun
jumlah anak maksimal 2 – 3 orang
Kelompok reproduksi

adalah kelompok yang mampu


melaksanakan proses reproduksi
♀ : mulai menars (± 15 tahun) sp
menopause (± 50 tahun)
♂ : mulai saat mampu ejakulasi
(mengeluarkan air mani)
sp andropause (tidak mampu -
mengeluarkan air mani)
± 11 – 12 tahun sp ≥ 60 tahun
Kelompok risiko dalam reproduksi
1. < 20 tahun
2. ≥ 35 tahun
3. jarak kehamilan < 2 tahun
4. jumlah anak ≥ 4 orang
5. mempunyai gangguan-gangguan
- kesehatan secara umum
- kesehatan reproduksi
6. kehamilan, persalinan dan nifas sebelumnya
bermasalah
7. mempunyai pasangan seks ≥ 1 orang
8. penanganan infertil
FERTILITAS
Kemampuan seorang isteri untuk menjadi hamil & melahirkan
anak hidup oleh suami yang mampu menghamilinya
Fungsi pasangan biologi
Tidak dapat diprediksi sebelumnya

INFERTILITAS

Pasangan suami isteri belum pernah hamil walaupun bersanggama dan


dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan

 di Indonesia ± 12 %
 dapat
1. Primer
2. Sekunder
KONTRASEPSI
(CONTRACEPTION)

- Kontra : anti, melawan


- Konsepsi : pembuahan

 adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya


kehamilan
 dapat bersifat :
- sementara
- permanen
 belum ada yang ideal
REPRODUKSI SAKIT

Wanita mengalami kehamilan, persalinan dan


nifas/ menyusui dalam keadaan tidak sehat
4 “terlalu”
Kehamilan risiko tinggi
Mengalami gangguan-gangguan
- kesehatan secara umum
- kesehatan reproduksi
Perilaku seks yang tidak baik
Kebiasaan yang tidak baik
(rokok, alkohol, NAPZA, obat-obatan lain)
Kehamilan yang tidak diinginkan

Anda mungkin juga menyukai