Anda di halaman 1dari 1

BERAKAL BUDI DAN BIJAKSANA dijadikan sebagai alat tukar.

Hingga akhirnya, mereka pun ikhlas


menjadi hamba Firaun asal mendapatkan makanan (19).
Bangsa Mesir dan seluruh negeri itu mengalami kelimpahan
selama tujuh tahun, dan pada tujuh tahun selanjutnya bangsa itu Kemudian Yusuf membeli seluruh tanah di Mesir. Dia hanya
mengalami kelaparan. Hal ini diketahui sejak Firaun bermimpi dan menyisakan tanah para imam karena mereka mendapat tunjangan tetap
memanggil Yusuf untuk menafsirkan mimpi tersebut. Hal itu terjadi sesuai dari Firaun (22). Sejagat negeri itu menjadi milik Firaun (20) serta
dengan apa yang di tafsirkan oleh yusuf sehinggah Raja Firaun seluruh rakyat mengabdi menjadi hambanya (21).
mengangkat Yusuf menjadi orang yang berkuasa setelah raja firaun pada
waktu itu, dan dipercayakan untuk mengelolah semua yang menjadi harta
Yusuf memberikan rakyat benih untuk ditanam di ladang yang telah
kekayaan raja firaun.
dibeli Firaun. Dia menetapkan bahwa seperlima dari hasil ladang
Dalam posisi sebagai orang nomor dua di mesir tetapi yusuf tidak
adalah milik Firaun (23-24). Rakyat tidak keberatan. Mereka menerima
perna memperlakukan rakyat dengan sesuka hati, atau menindas mereka.
kebijakan itu dengan baik (25-26).
Hal ini menjadi suatu pelajaran bagi kita semua sebagai umut pilihan
Allah, bahwa ketika kita diberikan kepercayaan untuk menduduki suatu
jabatan, maka hal utama yang harus kita lakukan adalah melayani dengan Ketika berada di puncak kekuasaannya, Yusuf melakukan tugasnya
sepenuh hati, menolong orang yang membutuhkan pertolongan kita dan dengan baik dan benar. Dia menguntungkan Firaun, tetapi juga berbelas
tidak memeres apa yang bukan menjadi milik kita. kasihan menolong rakyat. Rasa syukur rakyat membuktikan bahwa
Bpk,ibu sdra’I yang diberkati oleh Tuhan kita Yesus Kristus Yusuf dinilai melakukan kebajikan.
Sering kali orang lupa daratan kala sudah punya kekuasaan. Bahkan,
mereka kerap menyalahgunakan otoritas dengan menindas yang lemah. Kita, sebagai orang percaya, harus mengerti bahwa Allah yang
Namun, Yusuf tidak demikian. Dia malah menunjukkan hal yang memberi kuasa. Karenanya, kita harus mempergunakannya dengan arif
sebaliknya. Seorang penguasa dapat bertindak arif untuk dan bijaksana. Di satu pihak, kita perlu bertindak agar menguntungkan
menguntungkan negara juga rakyatnya. negara. Tetapi di pihak lain, kita juga perlu memikirkan kesejahteraan
Wabah kelaparan selama tujuh tahun, seperti mimpi Firaun, akhirnya rakyat.
terjadi. Itu menyebabkan seluruh rakyat Mesir bergantung total kepada Ada Roh Allah yang melingkupi Yusuf sehinggah ia mampu
pemerintah. Dalam situasi ini, Yusuflah yang menjadi menjadi pemimpin yang yang berakal budi dan bijaksana. Kepemimpinan
penanggungjawabnya. yusuf bukan untuk memeras tetapi untuk menyelamatkan banyak orang.
Pertama, rakyat memakai uang untuk membeli makanan (15). Setelah Marilah belajar dari gaya kepemimpinan yusuf, kebijaksanaan dan akal
budi yang dia miliki menjadi jalan penyelamatan bukan penindasan.
uang habis, Yusuf meminta agar makanan ditukar dengan ternak (16-
17). Setahun kemudian, ketika uang dan ternak pun kering, tanah

Anda mungkin juga menyukai