Anda di halaman 1dari 17

Bab VIII

Kisah Teladan Nabi Yusuf

Akidah Akhlak Kelas X


By: Yelli Gusrita, S. Ag, M. Pdi.
KISAH
NABI YUSUF A.S
Nabi Yusuf adalah putra
Nabi Ya’qub. Di antara dua
belas orang anak Ya’qub,
Yusuf dan Bunyaminlah yang
paling dicintai. Hal ini
menimbulkan iri hati saudara-
saudaranya yang lain.

Yusuf memiliki wajah


yang sangat tampan, lebih
tampan dari saudara-
saudaranya yang lain. Bentuk
tubuhnya sangat bagus.
Terlebih setelah ibunya Rahil
meninggal dunia maka ia
makin disayang oleh ayahnya.
Pada suatu malam ia
bermimpi, ia melihat
sebelas bintang bulan dan
matahari bersujud
kepadanya. Esok harinya ia
ceritakan hal itu kepada
ayahnya. “Sebelas bintang
adalah saudara-saudaramu.
Matahari adalah ayahmu,
bulan adalah ibumu. Semua
akan menghormatimu,
kelak kau akan jadi orang Namun tanpa setahu Yusuf
besar, maka jangan sampai dan ayahnya ternyata salah
saudara-saudaram tahu. seorang saudaranya
Jika saudamu tahu mereka mengetahu pembicaraan
akan mencelakakanmu.” ayahnya itu. Sejak saat itu
mereka makin
membenci Yusuf dan selalu
berusaha mencelakakannya.
Pada suatu hari mereka
meminta izin kepada Nabi Ya’qub
untuk mengajak Yusuf berburu
binatang. Mula-mula Nabi
Ya’qub tidak mengijinkan, tapi
setelah mereka menunjukkan
kesanggupannya menjaga Yusuf
dai bahaya maka Nabi Ya’qub
tidak melarangnya lagi.
Di tengah hutan,
setelah berburu tiba-tiba
mereka menangkap Yusuf
dan hendak membunuhnya,
namun tidak sampai hati,
salah seorang mengusulkan
agar dimasukkan saja ke
dalam sumur. Pasti ada
khalifah yang akan
mengambilnya dan Yusuf
pasti akan dijual sebagai
budak. Dengan demikian
Yusuf tersingkir dari
keluarga Ya’qub, usul itu
disetujui.
Mereka kemudian
membunuh hewan,
darahnya ditumpahkan ke
baju Yusuf. Setelah pulang,
mereka berkata bahwa
Yusuf telah dimakan
serigala hingga bajunya
berlumuran.

Nabi Ya’qub sangat


sedih mendengar hal itu.
Saking sedihnya, beliau
selalu menangis hingga
matanya menjadi buta.
Tak lama kemudian,
ada seorang kafilah hendak
mengambil air, mereka
menemukan Yusuf dan
menjualnya sebagai budak.

Pembelinya seorang
menteri kerajaan bernama
Kiftir. Kemudian menteri
tersebut menyerahkannya
pada istrinya yaitu Zulaikha
untuk diangkat sebagai
anak.
Yusuf pun tumbuh
Pada suatu hari, disaat menjadi pemuda yang sangat
suaminya pergi. Zulaikha mengenakan
tampan. Hal ini membuat
Zulaikha jatuh hati
pakaian yang terbaik, bauk parfum kepadanya.
tersebar diseluruh tubuhnya. Ia

menghampiri Yusuf di kamarnya. Yusuf

hampir tergoda, namun ia segera ingat

pada Allah. Tapi, tiba-tiba Kiftir

datang dan terjadi saling tuduh

menuduh, dan beruntunglah ada

tetangga dekat sekaligus sebagai

penengah yang menyatakan bahwa

Zulaikha yang bersalah dan Yusuf di

mohon untuk menjaga rahasia ini.


Walau sudah
diusahakan untuk tidak
bocor, tapi peristiwa ini
terdengar oleh tetangga
kanan kiri. Para wanita
mempergunjingkannya
sambil bercerita dan Ketika Yusuf lewat,
mengupas buah. semuanya terbelak
kagum akan
penampilan Yusuf dan
tercengang lupa diri
bahwa yang di kupas
bukan buah tapi
tangannya sendiri.
Memang tidak ada
jalan lain bagi Kiftir.
Yusuf harus dipenjara.
Jika tidak, Zulaikha akan
terus tergoda dan
dikhawatirkan Yusuf
malah tidak mampu
mempertahankan
kesuciannya.
Setelah sang Raja
mengetahui kebenaran
dan kesucian Yusuf, ia
makin tertarik. Terlebih
setelah diketahui bahwa
Yusuf mampu
memberikan jalan maka sang Raja
keluar persoalan akhirnya memanggil
ekonomi kerajaan Yusuf untuk diangkat
Mesir, sebagai Menteri
Ekonomi.
Ketika Paceklik tiba, saudara-
saudara Yusuf kecuali Bunyamin,
bermaksud pergi ke Mesir untuk
menukarkan emas dengan bahan
makanan. Yusuf memperlakukan
mereka sangat terhormat. Ketika
hendak pulang, mereka dapat
pesan bahwa tidak
diperbolehkan masuk /
menukarkan bahan makan tanpa
membawa saudaranya.
Ketika mereka sampai dirumah,
mereka langsung bercerita pada
ayahnya tentang pesan tersebut,
tapi ayahnya langsung keras
menolaknya.
Tiba suatu hari, bekal
makanan habis. Mereka pun
harus pergi ke mesir untuk
membeli bahan makanan
dan berjanji pada ayahnya
akan menjaga Bunyamin
sampai titik darah terakhir.
Sesampai di Mesir, Yusuf
mencari cara agar Bunyamin
bisa tinggal di Istana. Yusuf
kemudian meletakkan piala
raja di karung Bunyamin dan
akhirnya Bunyamin di sekap
di Istana.
Hari lanjut berhari,
Ya’qub bersedih setelah
kehilangan Bunyamin.
Suatu hari, saudara-
saudaranya disuruh ayahnya
mencari kabar tentang
Yusuf di Mesir. Lalu, mereka
bercerita pada Menteri
Ekonomi, karena tak sampai
hati melihat penderitaan
ayahnya, Menteri Ekonomi
itu bercerita bahwa dirinya
adalah Yusuf. Mereka
sangat gemetar mendengar
pengakuan itu, tapi Yusuf
bukan seorang pendendam.
Yusuf mengambil
baju gamisnya dan
diserahkan pada saudara-
saudaranya untuk di
berikan pada ayahnya. Sesampai di palestina, baju
gamis Yusuf segera
diusapkan pada kedua mata
ayahnya, atas izin Allah Nabi
ya’qub yang buta bisa
melihat kembali. Nabi
ya’qub dan keluarganya
kemudian pindah ke Mesir
memenuhi permintaan
Yusuf. Kini lengkaplah
kebahagiaan Yusuf
berkumpul kembali dengan
seluruh keluarganya.
HIKMAH DARI KISAH TELADAN
NABI YUSUF A.S
• Bahwasanya musibah dan bencana, pada hakikatnya
merupakan rahmat.
• Nabi Yusuf telah memberi contoh dan teladan bagi
kemurnian jiwanya dan keteguhan hatinya tatkala
menghadapi godaan Zulaikha
• Nabi Yusuf memberi contoh tentang sifat seorang
kesatria yang enggan dikeluarkan dari penjara sebelum
persoalannya dengan Zulaikha dijernihkan.
• Suatu sifat utama pembawaan jiwa besar, Nabi Yusuf tidak
melakukan pembalasan karena mereka melemparnya ke
dalam sebuah sumur
• Nabi Yusuf orang yang cerdas, jujur dan amanah. Sifat-
sifat utama inilah yang harus dimiliki oleh kita semua.
SABAR

AMANAH PEMAAF
SIFAT
TERPUJI
NABI
YUSUF

JUJUR CERDAS

Anda mungkin juga menyukai