Anda di halaman 1dari 9

Rangkuman PAI

Bab 1. Meyakini Hari Akhir, Mengakhiri Kebiasaan Buruk


● Beriman kepada Hari Akhir adalah rukun iman yang kelima, yang artinya
meyakini bahwa seluruh alam termasuk dunia dan seisinya akan mengalami
kehancuran.

Terdapat di Surat Al-Hajj ayat 7 :

ُ ‫اع َة ٰا ِت َي ٌة اَّل َر ْي َب فِ ْي َه ۙا َواَنَّ هّٰللا َ َي ْب َع‬


‫ث َمنْ فِى ا ْلقُ ُب ْو ِر‬ َّ َّ‫َّواَن‬
َ ‫الس‬

Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan
sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur. (Q.S. al-Hajj/22:7)

● Malaikat Israfil meniup sangkakala 3 kali :


1. TIUPAN PERTAMA, dinamakan Nafkhotul Faza’. Pada tiupan ini manusia
akan terkejut dan kaget lalu panik. (didebatkan oleh ulama)
2. TIUPAN KEDUA, dinamakan Nafkhotul Ash-Sha’qi. Pada tiupan ini semua
makhluk akan mati tanpa terkecuali termasuk semua manusia.
3. TIUPAN KETIGA, dinamakan Nafkhotul Ba’tsi Wa Nusyuur. Pada tiupan
ini makhluk yang sudah mati kemudian dibangkitkan lagi untuk menjalani
hari pembalasan.
● Ada 2 macam kiamat, yaitu :
1. Kiamat Sugra (kiamat kecil) : terjadinya kematian seseorang, kecelakaan,
musibah, bencana alam, dll.
2. Kiamat Kubra (kiamat besar) : kehancuran seluruh semesta.
● Manusia melalui 4 dunia selama hidup nya :
Alam Rahim/ruh → Alam Manusia → Alam Barzah/kubur → Alam Kiamat
● Proses kehidupan di alam akhirat :
1. Yaumul barzakh
Tahapan alam kubur ini adalah yang paling awal dan merupakan pintu
gerbang menuju akhirat. Di tahap ini manusia akan ditanyai malaikat
Munkar Nakir tentang seluruh perbuatannya di dunia. Selanjutnya
manusia menunggu hingga hari kebangkitan.
2. Yaumul ba'ats
Pada tahap ini, seluruh manusia dibangkitkan kembali menuju Padang
Mahsyar. Kebangkitan manusia pertama hingga paling akhir terjadi usai
malaikat Izrail meniup sangkakala yang kedua.
3. Yaumul mahsyar
Manusia selanjutnya dikumpulkan di Padang Mahsyar pada tahap yang
juga kerap ditulis yaumul masyar. Seluruh manusia akan menerima
catatan amalnya secara rinci tanpa kecuali.
4. Yaumul hisab
Setelah menerima catatan amal, segala perbuatan manusia selama hidup
dihitung dan diperlihatkan. Umat pertama yang dihisab adalah umat Nabi
Muhammad SAW terkait sholatnya.
5. Yaumul mizan
Pada tahap ini, manusia akan menerima hasil timbangan seluruh
perbuatannya selama di dunia. Semua akan ditimbang mulai dari yang
terkecil hingga paling besar tanpa ada yang luput.
6. Yaumul jaza
Di tahap paling akhir ini, manusia akan menerima balasan atas segala
amal perbuatannya. Balasan diberikan sesuai porsi tanpa ada yang luput.
● Nama-nama surga dan neraka :
● Nama-nama surga :
1. Surga Ma’wa 5. Surga ‘Adn
2. Surga Darussalam 6. Surga Na’im
3. Surga Firdaus 7. Surga Darul Muqamah
4. Surga Khulid 8. Surga al-Maqamul Amin

● Nama-nama neraka :
1. Neraka Hutamah 5. Neraka Saqar
2. Neraka Jahim 6. Neraka Ladza
3. Neraka Sa’ir 7. Neraka Jahannam
4. Neraka Hawiyah

Tanda-tanda hari kiamat :


1. Munculnya kabut (dukhan).
2. Munculnya Dajjal
3. Munculnya Dabbah Keempat,
4. Terbitnya matahari dari barat.
5. Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj Keenam,
6. Munculnya Isa bin Maryam
7. Adanya tiga gerhana di timur.
8. Adanya gerhana di barat.
9. Adannya gerhana di jazirah Arab.
10. Adanya api yang muncul dari Yaman

Bab 2. Jujur dan Menepati Janji


● Jujur adalah berkata benar dan sesuai dengan kenyataan. Lawan dari sifat jujur
adalah berkata dusta.

Dalil naqli tentang jujur : al-Ahzab ayat 70

ۙ‫س ِد ْيدًا‬ ‫ُ هّٰللا‬


َ ‫ٰ ٓيا َ ُّي َها ا َّل ِذ ْينَ ٰا َم ُنوا ا َّتقوا َ َوق ْول ْوا ق ْو‬
‫اًل‬ َ ُ ُ

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan


ucapkanlah perkataan yang benar (Q.S. Al-Ahzab/33:70)

Tanda-tanda orang munafik adalah berkata dusta, didapatkan dari hadist :

َ ‫ث ِإ َذا َحدَّ َث َك َذ َب َوِإ َذا َو َعدَ َأ ْخ َل‬


َ‫ف َوِإ َذا اْؤ ُتمِنَ َخان‬ ٌ ‫آ َي ُة ا ْل ُم َناف ِِق َثاَل‬
Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga. jika berbicara ia berbohong, jika berjanji
ia ingkar, dan jika dipercaya ia berkhianat. (HR Bukhari)

● Janji adalah ucapan seseorang kepada orang lain yang menyatakan kesediaan
dan kesanggupan untuk berbuat. Menetapi janji adalah melaksanakan janji yang
dibuat.

Dalil naqli tentang menepati janji : Ali Imran ayat 77


ٰۤ ‫هّٰللا‬
‫ول ِٕى َك اَل َخاَل َق‬ ُ ‫ش َت ُر ْونَ ِب َع ْه ِد ِ َواَ ْي َما ِن ِه ْم َث َم ًنا َقلِ ْياًل ا‬ ْ ‫اِنَّ ا َّل ِذ ْينَ َي‬
‫َل ُه ْم فِى ااْل ٰ خ َِر ِة َواَل ُي َك ِّل ُم ُه ُم هّٰللا ُ َواَل َي ْن ُظ ُر ِا َل ْي ِه ْم َي ْو َم ا ْلق ِٰي َم ِة َواَل‬

ٌ ‫ُي َز ِّك ْي ِه ْم ۖ َو َل ُه ْم َع َذ‬


‫اب اَلِ ْي ٌم‬
Sesungguhnya orang-orang yang memperjualbelikan janji Allah dan
sumpah-sumpah mereka dengan harga murah, mereka itu tidak
memperoleh bagian di akhirat, Allah tidak akan menyapa mereka, tidak
akan memperhatikan mereka pada hari Kiamat, dan tidak akan
menyucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih. (Q.S. Ali Imran/3:77)

Bab 3. Menuai Keberkahan dengan Rasa Hormat dan Taat


kepada Orang tua dan Guru
● Hormat dan sayang kepada orang tua dan guru
Kita harus hormat dan sayang kepada orang tua dan guru karena sebagai balas
budi karena mereka telah merawat dan mendidik.

Dalil naqli tentang menghormati dan sayang kepada orang tua dan guru : al-Isra
ayat 23 :

َّ‫ضى َر ُّب َك اَاَّل َت ْع ُبد ُْٓوا ِآاَّل ِا َّياهُ َو ِبا ْل َوالِدَ ْي ِن ا ِْح ٰس ًن ۗا ِا َّما َي ْبلُ َغن‬
ٰ ‫َو َق‬
ٍّ ُ ‫عِ ْندَ َك ا ْل ِك َب َر اَ َح ُد ُه َمٓا اَ ْو ك ِٰل ُه َما َفاَل َتقُلْ َّل ُه َمٓا ا‬
‫ف َّواَل َت ْن َه ْر ُه َما‬
‫َوقُلْ َّل ُه َما َق ْواًل َك ِر ْي ًما‬

Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia
dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara
keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu,
maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan
“ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada
keduanya perkataan yang baik. (Q.S. Al-Isra/17:23)

Makna dari ayat surat al-Isra ayat 23 :


1. Allah memerintahkan untuk beribadah hanya kepadanya
2. Allah perintahkan ubtuk berbakti kepada orang tua
3. Larangan berkata buruk kepada orang tua
4. Larangan membentak dan berkata kasar ke orang tua
5. Wajib bertutur kata baik, sopan, dan penuh hormat kepada orang tua
6. Orang tua yang telah berusia lanjut lebih membutuhkan bakti dan adab
yang baik dari anaknya
● Taat kepada orang tua dan guru
Ketaatan seorang anak kepada kedua orang tua merupaka bentuk “birrul
walidain” yang artinya adalah berbakti kepada kedua orang tua.

Keberkahan dari berbakti dan menghormati kepada orang tua :


1. Salah satu kunci masuk surga
2. Bagian dari berjuang di jalan Allah SWT
3. Dapat melebur dosa-dosa besar

Dalil naqli tentang taat kepada orang tua dan guru : Luqman ayat 14

َ ‫ان ِب َوالِدَ ْي ۚ ِه َح َم َل ْت ُه اُم ُّٗه َوهْ ًنا َع ٰلى َوهْ ٍن وَّ ِف‬
‫صالُ ٗه‬ َ ‫ص ْي َنا ااْل ِ ْن َس‬
َّ ‫َو َو‬
)١٤ : ‫لقمن‬ ٰ ( ‫ص ْي ُر‬ َ ۗ ‫ْن اَ ِن ا ْش ُكرْ لِيْ َولِ َوالِدَ ي‬
ِ ‫ْك ِا َليَّ ْال َم‬ ِ ‫ِفيْ َعا َمي‬
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah
kembalimu. (Q.S. Luqman/31:14)

Makna dari ayat surat Luqman ayat 14 :


1. Perintah Allah kepada manusia untuk berbakti kepada orang tua, terutama
ibu.
2. Birnul Waladain (berbakti kepada orang tua) merupakan kewajiban utama
selain bertauhid, dan durhaka kepada orang tua itu dosa besar.
3. Wajib bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada orang tua.
4. Semua manusia akan kembali kepada Allah untuk mempertanggung
jawabkan perbuatannya di dunia.

● Contoh-contoh menghormati dan taat kepada guru dan orang tua :


1. Melaksanakan seluruh nasihat serta nasihat orangtua dan guru.
2. Tidak berdusta kepada orangtua dan guru.
3. Memohon izin kepada orangtua/guru apabila ingin meninggalkan
rumah/kelas.
4. Menjaga nama baik orangtua dan guru.
5. Berkata dan bertindak sopan baik kepada orangtua dan guru.
Bab 4. Zakat Fitrah dan Zakat Mal
● Arti Zakat
-Secara bahasa → tumbuh, subur, berkembang
-Secara istilah → Ukuran harta tertentu yang wajib dikeluarkan kepada orang
yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat dan ketentuan Islam.

● Zakat terbagi 2 yaitu :


1. Zakat Fitrah (Zakat Kesucian)
Zakat yang wajib dikeluarkan setiap jiwa/orang yang mukmin di bulan
Ramadhan. Makanan pokok untuk berzakat adalah bahan makanan yang
mengenyangkan, banyak ditanam orang, dan tahan lama. Waktu
membayar zakat fitrah adalah Awal Ramadhan sampai waktu subuh
sebelum sholat Idul Fitri dimulai.

● Dalil naqli tentang zakat fitrah : Surat At-taubah ayat 103

َ ‫ُخ ْذ ِمنْ اَمْ َوالِ ِه ْم‬


َ ‫صدَ َق ًة ُت َط ِّه ُر ُه ْم َو ُت َز ِّكي ِْه ْم ِب َها َو‬
‫ص ِّل‬
‫ك َس َك ٌن لَّ ُه ۗ ْم َوهّٰللا ُ َس ِم ْي ٌع َعلِ ْي ٌم‬َ ‫ص ٰلو َت‬
َ َّ‫َع َلي ِْه ۗ ْم اِن‬
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk
mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa
bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
(Q.S. At-Taubah ayat 103)

● Besar zakat fitrah adalah : satu sha’ atau 3,5 liter (2,5 kg) atau uang
yang seharga makanan pokok untuk satu orang.

● Syaratnya :
- Beragama Islam
- Mengalami kehidupan di bulan Ramadhan
- Mampu membayar zakat
● Rukun Zakat Fitrah
a. Niat

ِ ‫ﺖ َأﻥْ ُأ ْﺧﺮ َِﺝ َﺯ َﻛﺎ َﺓ ْﺍﻟ ِﻔﻄْﺮِ َﻋﻦْ َﻧ ْﻔسيْ َﻓﺮْﺿًﺎ‬


‫ﻪﻠﻟ َﺗ َﻌﺎ َﻟﻰ‬ ُ ‫َﻧﻮَ ْﻳ‬
“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri fardhu karena Allah Taala.”

b. Adanya muzakki (orang berzakat fitrah)


c. Adanya mustahik (orang yang menerima zakat fitrah)
d. Adanya harta untuk berzakat fitrah

2. Zakat Mal
Zakat atas harta yang dimiliki oleh seseorang, untuk membersihkan harta
yang dimiliki. Hukum zakat mal adalah wajib bagi orang yang sudah
memenuhi syarat-syaratnya.

● Syaratnya :
- Beragama Islam
- Merdeka
- Harta milik sempurna, bukan pinjaman
- Harta mencapai satu nisab (batas minimal jumlah harta
sehingga wajib dikeluarkan zakatnya)
- Sudah satu tahun dimiliki

● Harta yang wajib dizakatkan


Ada 5, yaitu : emas/perak, harta perniagaan, peternakan,
pertanian, harta temuan (rikaz).

1. Emas dan Perak


→ Nisab emas : 93,6 gr. (pendapat lain 85 gr.)
→ Nisab perak : 624 gr
→ Kadar zakat emas dan perak : 2,5%

Untuk uang, sesuaikan dengan harga emas.

2. Harta perniagaan
Harta yang diperdagangkan.

→ Nisab : senilai dengan emas 93,6 gr


→ Kadar zakat : 2,5%
3. Peternakan
Binatang ternak yang untuk zakat adalah : kambing, domba,
sapi, kerbau, dan unta.

4. Pertanian
Khusus untuk yang memproduksi makanan pokok seperti
beras, jagung, gandum, sagu, dll. Zakat diberikan setiap
panen.

→ Nisab : 750 kg (5 wasaq)


→ Kadar Zakat : 10% jika tidak ada tambahan biaya irigasi
5% jika ada tambahan biaya irigasi

5. Harta temuan (rikaz)


Jika harta yang ditemukan tidak ada yang punya, maka
harus bayar zakat.
→ Kadar zakat : 20%
● Orang yang berhak menerima zakat. Ada 8, yaitu :
1. Fakir : orang yang hartanya sangat sedikit, tidak mempunyai
pekerjaan, tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
2. Miskin : orang yang hartanya sedikit, ada penghasilan, tidak
dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3. Amil : orang yang mengurus zakat.
4. Muallaf : orang yang hatinya sangat lemah, seperti baru
masuk Islam, untuk menetapkan hatinya.
5. Riqab : untuk memerdekakan budak.
6. Gharim : orang yang banyak hutang yang untuk kebaikan
seperti penjual yang bangkrut.
7. Sabilillah : segala usaha untuk menegakkan agama Islam,
seperti pengembangan pendidikan, dll.
8. Ibnu Sabil : orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan
untuk hal yang baik.

● Dalil naqli tentang orang yang berhak menerima zakat (mustahiq) :


Surat at-Taubah ayat 60

‫ْن َو ْال ٰع ِملِي َْن َع َل ْي َها‬ ِ ‫ت لِ ْلفُ َق َر ۤا ِء َو ْال َم ٰس ِكي‬


ُ ‫ِا َّن َما الصَّدَ ٰق‬
‫هّٰللا‬
ِ ‫ب َو ْال ٰغ ِر ِمي َْن َو ِفيْ َس ِبي ِْل‬ ِ ‫َو ْال ُمَؤ لَّ َف ِة قُلُ ْو ُب ُه ْم َو ِفى الرِّ َقا‬
‫ْض ًة م َِّن هّٰللا ِ َۗوهّٰللا ُ َعلِ ْي ٌم َح ِك ْي ٌم‬
َ ‫ْن الس َِّبي ۗ ِْل َف ِري‬ ِ ‫َواب‬
Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang
miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk
(memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang
berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam
perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui,
Mahabijaksana. (Q.S. at-Taubah/9:60)

Anda mungkin juga menyukai